tag:blogger.com,1999:blog-82400394886122773702024-03-07T20:11:19.430-08:00biologi jakopLaporan@tugasjakopshttp://www.blogger.com/profile/01552782133282063291noreply@blogger.comBlogger15125tag:blogger.com,1999:blog-8240039488612277370.post-80504340811690455312018-02-20T21:36:00.001-08:002018-02-20T21:36:57.348-08:00Sistem IntegumenSISTEM INTEGUMEN<br />
<br />
Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi, dan menginformasikan hewan terhadap lingkungan sekitarnya. Sistem ini seringkali merupakan bagian sistem organ yang terbesar yang mencakup kulit, rambut, bulu, sisik, kuku, kelenjar keringat dan produknya (keringat atau lendir). Kata ini berasal dari bahasa Latin "integumentum", yang berarti "penutup".Integumen merupakan suatu system yang sangat bervariasi; padanya terdapat sejumlah organ ataupun struktur tertentu dengan fungsi yang bermacam-macam. Sistem integumen dapat dianggap terdiri dari kulit yang sebenarnya dan derivat-derivatnya.<br />
<br />
KULIT<br />
<br />
Kulit adalah lapisan terluar pada tubuh manusia. Kulit sangat sensitif terhadap pengaruh lingkungan sekitar, seperti panas matahari, debu, dan asap knalpot.Kulit yang sebenarnya yaitu lapisan penutup yang umumnya terdiri dua lapisan utama, letaknya sebelah luar dari jaringan ikat kendur yang meliputi otot dan struktur permukaan lain. Sedangkan derivate integumen yaitu struktur tertentu yang secara embryogenetik berasal dari salah satu atau kedua lapisan kulit sebenarnya. Struktur ini dapat berupa struktur yang lunak, seperti kelenjar eksresi, tetapi dapat juga berupa struktur keras dari kulit ini, dinamakan eksoskelet<br />
Kulit dibagi menjadi 3 bagian: bagian terluar disebut epidermis, bagian tengah mesodermis, dan subcutan<br />
A.EPIDERMIS.<br />
Merupakan lapisan sel epitel berlapis membentuk keratin (bahan utama dari epidermis) kuku dan rambut ,agar sel-sel dibawahnya ,mencegah dan melindungi dari bahaya dehydrasi.<br />
- Tebalnya di kulit biasa 0, 3 mm.<br />
- Ditelapak tangan dan kaki tebalnya 1.5 mm.<br />
- Waktu yang diperlukan dari lapisan yang paling bawah menjadi paling luar 30 hari.<br />
<br />
Lapisan-lapisaannya :<br />
1. Stratum corneum ,selnya sudah mati dan mengandung zat keratin.<br />
2. Stratum lucidum ,butir-butir selnya jernih,tanfa inti dan protoplasma<br />
Berubah menjadi protein.<br />
3. Stratum Granulosum, selnya gepeng,berinti dan protoplasma berbutir<br />
Besar.<br />
4. Stratum Spinosum, sel bentuk dan besarnya berbeda karena proses<br />
Mitosis.<br />
5. Stratum basale,(sel germinativum ) cel ini terdapat paling dasar dari lapisan epidermis<br />
- sel pembentuk melanin (melanosit) merupakan sel-sel berwarna muda mengandung pigmen-pigmen melanosom.<br />
<br />
<br />
B. DERMIS ( CORIUM )<br />
Bagian bawah dari epidermis yang keadaannya lebih tebal dan dilengkapi dengan pembuluh darah,pembuluh limpe,dan urat syaraf<br />
Lapisan dermis (corium) ini terdiri dari 2 lapisan yaitu :<br />
1. Pars Papilaris (Stratum Papilar), bagian atas yang berisi ujung saraf dan pembuluh darah dan pembuluh getah bening.<br />
2. Pars Retikularis (Stratum Retikularis), bagian bawah yang terdiri dari serabut-serabut penunjang misalnya serabut kolagen, serabut elastin dan serabut retikulin<br />
Serabut kolagen memberikan kekuatan pada kulit, serabut elsatis memberikan kelenturan pada kulit, serabut retikulin di sekitar kelenjar dan rambut memberikan kekuatan pada alat-alat tersebut.<br />
<br />
C.SUBCUTAN<br />
Subcutan terdiri dari kumpulan-kumpulan sel lemak yang dinamakan Adiposa yang tebalnya tidak sama pada tiap-tiap tempat atau juga pada laki-laki maupun perempuan. Guna lapisan adipose adalah sebagai bantalan terhadap tekanan pada trauma mekanis yang menimpa pada kulit, isolator panas (untuk mempertahankan suhu), penimbunan cadangan kalori, dan tambahan untuk kecantikan tubuh.<br />
Dilapisan ini juga ujung-ujung syaraf tepi,pembuluh darah dan pembuluh<br />
Getah bening.<br />
<br />
Pembuluh darah dan syaraf.<br />
<br />
Pembuluh darah kulit terdiri dari 2 bagian :<br />
1. Anyaman pembuluh nadi kulit luar yang terdapat antara stratum papilaris dan stratum reticularis.<br />
2. Anyaman pembuluh nadi kulit dalam. Yang terdapat anatara corneum dan subcutis<br />
Pembuluh- pembuluh darah ini diperkirakan mensuplay 1/3 kebutuhan<br />
Darah pada kulit.<br />
Peeredaran darah pada kulit banyak /sedikitnya dipengaruhi oleh vasodilatasi dan vasokontraiksi akibat :<br />
- Rangsangan dingin, panas,nyeri ,emosi,<br />
- Vasodilatasi maka aliran darah ke permukaan kulit menjadi<br />
meningkat sehingga konduksi panas<div class="blogger-post-footer">jakop hutapea</div>jakopshttp://www.blogger.com/profile/01552782133282063291noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8240039488612277370.post-85327368552737162862010-03-14T00:00:00.000-08:002010-03-14T00:09:43.483-08:00muscular sistem<div><span style="color: rgb(204, 51, 0);font-family:Benguiat Frisky ATT;font-size:130%;" ><b>Muscular System 1:</b></span></div> <div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >The ability to move is an essential activity of the human body, which is made possible by the unique function of the contractility in muscles. Between 40%-45% of our body weight is composed of muscle mass.</span></div><br /><div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >Muscles are highly specialized tissues that enable the body and it's parts to move. There are over 650 different muscles in the human body. Muscles are responsible for all of our body movement. They allow us to move from place to place as well as performing involuntary functions such as the heart beating and breathing. Muscles give our bodies form and shape and they are responsible for producing most of our body heat. </span></div><br /><div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >All muscle cells shorten or contract by converting chemical energy obtained from food into mechanical energy that is translated into movement. </span></div><br /><div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >TYPES OF MUSCLES</span></div><br /><div style="margin-left: 24px; text-indent: -24px;"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" ><img src="http://www.maexamhelp.com/Symb075c00b700f000000000.png" align="bottom" border="0" vspace="0" width="24" height="16" hspace="0" />skeletal- striated and voluntary</span></div> <div style="margin-left: 24px; text-indent: -24px;"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" ><img src="http://www.maexamhelp.com/Symb075c00b700f000000000.png" align="bottom" border="0" vspace="0" width="24" height="16" hspace="0" />smooth or visceral - non striated or involuntary</span></div> <div style="margin-left: 24px; text-indent: -24px;"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" ><img src="http://www.maexamhelp.com/Symb075c00b700f000000000.png" align="bottom" border="0" vspace="0" width="24" height="16" hspace="0" />cardiac- striated with intercalated disks</span></div><br /><div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >They can also be described as striated, spindle shaped and nonstriated because of the way the cells may look under a microscope. Each fine thread is called a muscle fiber.</span></div><br /><div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >SMOOTH OR VISCERAL MUSCLES</span></div> <div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >Smooth muscles are unmarked by any distinctive striations. Unattached to bones, they act slowly, so not tire easily and can remain contracted for a long time. They are also called involuntary muscles because they are not under conscious control. Their actions are controlled by the autonomic nervous system. Smooth muscles are found in the walls of the internal organs including the stomach, intestines and blood vessels. They help to push food through the alimentary canal , contract uterus and constrict or dilate the blood vessels.</span></div><br /><div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >CARDIAC MUSCLES</span></div> <div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >Cardiac muscles are found only in the heart. Cardiac muscles are striated and branched and they are involuntary. They contract rapidly and are very strong. Cardiac muscles require a continuous supply of O2 to be functional. These muscles also have unique dark bands that are called intercalated disks. </span></div><br /><div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >SKELETAL MUSCLES</span></div> <div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" > A skeletal muscle is composed primarily of striated muscle cells and connective tissue. Most skeletal muscles attach to 2 bones that have a movable joint between them. Muscles extend from one bone across a joint to another bone. One of the two bones is usually more stationary than the other.</span></div> <div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >The muscle's attachment to this more stationary bone is called its origin. The muscle's attachment to the more movable bone is called the muscle's insertion. The rest of the muscle is called the body of the muscle.</span></div> <div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >The fleshy body parts are made of skeletal muscles.</span></div><br /><div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >Small fluid filled sacs called bursae lie between some tendons and bones, they are made up of connective tissue and are lined with synovial membranes which secrete the slippery lubricating fluid known as synovial fluid. </span></div><br /><div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >MICROSCOPIC CHARACTERISTICS OF MUSCLES</span></div> <div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >Muscle tissues consist of specialized contractile cells or muscle fibers that are grouped together in a highly organized way. Each muscle fiber is filled with two different kinds of very fine and threadlike structures called thick and thin myofilaments.</span></div><br /><div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >Thick myofilaments are formed from a protein called myosin and the thin myofilaments are formed mostly of a protein called actin.</span></div><br /><div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >The functional unit of the skeletal muscle is the sarcomere it is considered the contractile unit. </span></div> <div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >When looking under a microscope there are numerous arrangements of both thick and thin myofilaments which lie parallel to each other and overlap with a separating dark band called a Z band. A sarcomere is the length of the myofibrils between the Z bands. </span></div><br /><div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >Contraction of a muscle causes the two types of myofilaments to slide toward each other and shorten the sarcomere thus the muscle itself. When the muscle relaxes the sarcomere can return to its resting length and the filaments return to their resting positions. </span></div><br /><div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >Calcium is a vitally needed mineral for our muscles to function. Calcium is released into the cytoplasm when the muscle is stimulated to contract. In addition to calcium the shortening of a muscle cell requires energy. This is supplied by the breakdown of ATP molecules or the energy storage molecules of the cell. </span></div><br /><div style="text-align: center;"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" ><b>CHARACTERISTICS OF MUSCLES</b></span></div><br /><div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >All muscles regardless of their type have 3 characteristics in common. </span></div> <div style="margin-left: 24px; text-indent: -24px;"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" ><img src="http://www.maexamhelp.com/Symb075c00b700f000000000.png" align="bottom" border="0" vspace="0" width="24" height="16" hspace="0" />contractility: this quality is possessed by no other body tissue. When a muscle shortens or contracts, it reduces the distance between the parts of it's contents or the space it surrounds. The contraction of skeletal muscles which connect a pair of bones brings the attachment points together. This causes the bones to move or they can reduce the area in the heart chambers upon contraction or cause the diameter of the vessels to decrease upon contraction.</span></div> <div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" ><img src="http://www.maexamhelp.com/Symb075c00b700f000000000.png" align="bottom" border="0" vspace="0" width="24" height="16" hspace="0" />extensibility: which means the ability to be stretched. When we bend our forearm, the muscles on the back of it are stretched or extended</span></div> <div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" ><img src="http://www.maexamhelp.com/Symb075c00b700f000000000.png" align="bottom" border="0" vspace="0" width="24" height="16" hspace="0" />elasticity: means the ability of a muscle to return to it's original length when relaxing. </span></div> <div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" ><img src="http://www.maexamhelp.com/Symb075c00b700f000000000.png" align="bottom" border="0" vspace="0" width="24" height="16" hspace="0" />irritability: means that a muscle will respond to a stimulus.</span></div><br /><div style="text-align: center;"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" ><b>FUNCTIONS OF A SKELETAL MUSCLE</b></span></div><br /><div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >The 3 primary functions of the muscular system are:</span></div> <div style="margin-left: 24px; text-indent: -24px;"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" ><img src="http://www.maexamhelp.com/Symb075c00b700f000000000.png" align="bottom" border="0" vspace="0" width="24" height="16" hspace="0" />movement</span></div> <div style="margin-left: 24px; text-indent: -24px;"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" ><img src="http://www.maexamhelp.com/Symb075c00b700f000000000.png" align="bottom" border="0" vspace="0" width="24" height="16" hspace="0" />posture or muscle tone</span></div> <div style="margin-left: 24px; text-indent: -24px;"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" ><img src="http://www.maexamhelp.com/Symb075c00b700f000000000.png" align="bottom" border="0" vspace="0" width="24" height="16" hspace="0" />heat production</span></div> <div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >For any of these muscles to produce movement in any part of the body it must be able to exert a force upon a movable object. Muscles must be attached to bones for leverage in order to have something to pull against. </span></div> <div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >Muscles are attached to the bones by nonelastic cords called tendons. Bones are connected by joints. So when the skeletal muscles contracts the bone to which it is attached will move.</span></div> <div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >Muscles are attached at both ends to bones, cartilage, ligaments, tendons, skin and sometimes to each other.</span></div> <div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >Muscles move bones by pulling on them. As a rule only the insertion bone moves. The origin bone stays put, holding firm while the insertion bone moves toward it.</span></div><br /><div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" ><b>REMEMBER...A MUSCLE'S INSERTION BONE MOVES TOWARD ITS ORIGIN BONE.</b></span></div><br /><div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >The muscles of the body are arranged in pairs. One produces movement in a single direction called the prime mover. The other does so in the opposite direction is called the antagonist. This arrangement of muscles with opposite actions is known as an antagonist pair. </span></div> <div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >The synergist muscle is the muscle that helps the prime mover. A flexor muscle such as the biceps allows for bending. An extensor muscle allows for straightening or extension and an example of this would be the triceps.</span></div> <div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >Levator and depressor muscles raise and lower body parts. Dilator muscles assist with the decreasing or increasing of openings.</span></div><br /><div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >When muscles do their work to move body parts they also produce heat. Between 98.6-99.8 is the normal temperature to maintain body heat. </span></div><br /><div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >ATP or adenosine triphosphate must be present for muscles to contract. To produce ATP however, the cell requires O2 and glucose, which is supplied by our circulating blood.</span></div><br /><div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >When a muscle is stimulated ATP is released producing heat that our bodies need and the energy for the muscles to contract. </span></div><br /><div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >Types of contractions of the muscles</span></div> <div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >twitch- is a single stimulus</span></div> <div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >tetany- sustained contracture or lockjaw i.e. from Clostridium tetani</span></div> <div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >treppe- successive threshold of stimuli from the same intensity i.e. warm up of athletes</span></div><br /><div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" ><b>Muscle Tone</b></span></div><br /><div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >Muscle tone refers to the continued state of partial contraction present in the muscles. </span></div> <div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >Muscle tone maintains posture and makes sure that the body is ready for action. Skeletal muscles are stimulated to contract by special nerve cells called motor neurons. Acetylchoine is the neurotransmitter that diffuses across the synaptic cleft to stimulate the muscle fiber.</span></div><br /><div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >Rigor Mortis literally means the stiffness of death. Within a short time after death, the ATP breaks down so there is no longer any ATP available to bridge the actin and the myosin. Therefore, the myofilaments are blocked in a contracted or rigid position.</span></div> <div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >The rigor mortis can last for up to 2 days then the protein, which makes up the myofilaments breaks down and the rigor mortis subsides or disappears.</span></div><br /><div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >ISOTONIC CONTRACTION</span></div> <div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >when the tension exceeds the weight load and the muscle shortens and produces movement or when the muscle produces movement between two body parts</span></div> <div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >ISOMETRIC CONTRACTION</span></div> <div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >when tension increases but does not exceed the weight load, there is no shortening or movement or to say that there is an increased muscle tension without a production of movement.</span></div><br /><div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >MUSCLE FATIGUE</span></div> <div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >muscle fatigue happens when there is an increase in the lactic acid in the muscles</span></div> <div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >(lactic acid is a waste product of cell metabolism)</span></div><br /><div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >During vigorous activity the blood cannot transport enough O2 for glucose to be utilized. Without O2 muscles start to contract anerobically. After exercise, you must stop to rest and take in the O2 to change the lactic acid back to glucose.</span></div><br /><div style="text-align: center;"><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" ><b>MUSCULOSKELETAL DISORDERS</b></span></div><br /><div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >Retraining of an injured or unused muscle is a type of rehabilitation or therapeutic science. </span></div><br /><div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >MUSCLE ATROPHY</span></div> <div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >occurs to muscles, which are used infrequently. They shrink in size and they lose the muscle strength. An example of this is a stroke or a CVA where the muscles are understimulated and gradually waste away. Another example of this may be immobilization of a limb in a cast or abrace or from prolonged bed rest.</span></div> <div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >Muscle atrophy can be minimized by direct electrical stimulation, massage and electrical stimulation.</span></div><br /><div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >MYALGIA</span></div> <div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >is muscle pain and is characterized by many M-S disorders such as a strain or sprain. </span></div><br /><div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >FIBROMYOSITIS</span></div> <div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >this is when there is an inflammation of the tendon as in a charley horse. Charley horse versus cramps is the difference between a larger degree of inflammation and the potential for some muscle fiber damage with a charley horse to the imbalance of oxygen and the intricate balance of glucose, ATP, calcium and lactic acid associated with muscle cramping.</span></div><br /><div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >FLATFEET</span></div> <div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >result from a weakening of the leg muscles that support the arch. Muscle strength can be increased by exercise, massage, and electrical stimulation.</span></div><br /><div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >ABDOMINAL HERNIA</span></div> <div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >or a rupture may occur in a weak place in the muscular abdominal wall. It is caused by bulging of the intestine through an opening in the abdominal cavity normally containing it. An inguinal hernia is in the groin area.</span></div><br /><div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >MUSCLE HYPERTROPHY</span></div> <div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >is a condition in which the muscle enlarges and grows stronger. It results from overworking and overexercising. This leads to an increase in the diameter or the size of the muscle as opposed to an increase in the number of the muscle cells. This increase in girth then changes the force of the muscle's contraction.</span></div><br /><div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >STIFFNECK</span></div> <div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >may be due to an inflammation of the trapezius muscle. The rigidity is the result of an unusual overuse of a muscle or when looking at a sustained muscle contraction or spasm there may be an underlying injury of muscle fiber disorder.</span></div><br /><div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >TETANUS</span></div> <div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >is an infectious disease that is usually fatal. It is characterized by continuous spasms of the voluntary muscles. It is caused by Clostridium tetani, which can enter the body through an open wound, puncture wound or burn.</span></div><br /><div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >MUSCULAR DYSTROPHY</span></div> <div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >is not any one single disorder but a group of genetic diseases that is characterized by atrophy of skeletal muscle tissues. The cause remains unknown. Some forms are fatal. MD most often appears in childhood and the most common form of the disease is called Duchenne's MD where muscle atrophy is replaced by fat and fibrous tissue. Death is usually due to respiratory or cardiac muscle weakness.</span></div><br /><div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >MYASTHENIA GRAVIS</span></div> <div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:Arial,Helvetica,sans-serif;font-size:100%;" >is a progressive muscular weakness and paralysis especially in the face or throat. It then progresses to a wider muscular involvement. The cause is unknown but is considered to be an immune disorder.</span></div><div class="blogger-post-footer">jakop hutapea</div>jakopshttp://www.blogger.com/profile/01552782133282063291noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8240039488612277370.post-630951319458531342010-03-11T04:09:00.001-08:002011-02-28T01:07:55.295-08:00jamur<div class="blogger-post-footer">jakop hutapea</div>jakopshttp://www.blogger.com/profile/01552782133282063291noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8240039488612277370.post-3389361542134849192009-11-27T00:39:00.001-08:002009-11-27T00:40:23.968-08:00daunI. TINJAUAN TEORISTIS<br />DAUN (Folium) <br /><br /> Daun termasuk organ pokok padaq tumbuhan . Pada umumnya bentuknya pipih bilateral, berwarna hijau , dan merupakan tempat utama terjadinya proses fotosintesis. Berkaiytan dengan itu daun memiliki stukture mulut daun yang berfungsi untuk pertukaran gas CO2, O2, dan uap air dari daun ke alam sekitar dan sebaliknya .Pada suku tumbuhan keladi ,untuk mempertahankan siklus air diujung daun memiliki stuktur daun hidatoda cone, sebagai tempat meneteskan air (guatsi) , Bentuk pipih dorso ventral dan menghadap kearah datangnya sinar memiliki logika untuk penangkapan sinar .<br />Daun merupakan tonjolan(adpendage) yang tumbuh pada buku batang dan memilki meristem ujung ( apical meristem) yang berpengaruh pada pembentukan ujung daun dan meritem interkalar yang berkembang menjadi bagian meristem lainnya . Perkembangan lebih lanjut , pada penampang melintang appendage memperlihatkan adanya :<br />1) Meristem adaksial merupakan meristem yang berkembang menjadi berkas pengangkut pada daun (urat daun) <br />2) Lateral yang berkembang menjadi bagian daging daun <br />3) Margianl yang perkembangganya mempengaruhi terbentuknya tepi daun <br /> Daun biasanya tipis melebar, kay6a akan suatu zat warna hijau yang dinamakan klorofil, oleh karena itu daun berwarna hijau dan menyebabkan tumbuhan auau daerah-daerah yang ditempati tumbuahn nampak hijau .Bagian tubuh tumbuhn ini mempunyai umur yang terbatas, akhirnya akan runtuh dan meninggalkan bekas pada batang. Daun yang telah tua , kemudian mati dan runtuh dari batang mempunyai warna yang berbeda beda dengan daun yang masih segar . perbedaan wana ini kita lihat bila kita membandingkan warna antara daun yang madih muda dan daun yang sudah dewasa biasanya berwarna hijau sungguh<br /> Fungsi Daun :<br />1.Pngambilan zat-zat makanan berupa berupa gas CO2 dan menyerap O2 <br />2.Pengolahan zat-zat makanan (amilum) <br />3.penguapan air (transpirasi)<br />4.Pernapasan ( transpirasi)<br /> <br /><br />Bagian-bagian Daun<br />Daun lengkap mempunyai bagian-bagian berikut :<br />1. Upih daun atau pelepah daun (vagina)<br />2. Tangkai daun (petiolus)<br />3. Helain daun (lamina)<br />Upih daun atau pelepah daun (vagina)<br />Seperti yang diuraikan diatas tidak semua daun yang berupih . Daun yang berupih umumnya hanya kita dapati pada taaman yang tergolong dalam tumbuhan yang berbiji tunggal saja ,antara lain pada suku rumput-rumputan, suku empon-empon, pisang dan golongan palma .Upih daun selain merupakan bagian daun yang melekat atau memeluk batang, juga mempunyai fungsi antara lain :<br />1.Sebagai pelindung daun yagn masih muda <br />2.Memberi kekuatan pada tanaman. Dalam hal ini upih daun semunya membungkus batang ,sehingga batang tidak nampak , bahkan tampak sebagai batang dari luar .misalnya pada pidang . Batang yang nampak pada pisang itu sebenarnya buakn batang yang sesungguhnya melainkan batang semu<br /><br />Tangkai daun (petiolus)<br />Tangkai daun me4rupakan baia daun yang medukung helainnya dan bertugas untuk menempatkan helain daun tadi pada posisi yag sedemikian rupa, hingga dapat memperoleh cahaya matahari yang sebanyak-banyaknya. Umunya tangkai dau berbentuk silinder dengan sisi atas agak pipih dan menebal pada pangkalnya. Jiak dilihat pada pangkal melinytangnya dapat kita jumpai kemungkinan-kemungkinan berikut :<br />1)Bulat dan berongga, mis tangkai dau pepaya(Carica papaya L)<br />2)Pipih da tepinya melebar (bersayap), mis pada jeruk (Citrus sp)<br />3)Bersegi <br />4)Setegah linkaran dan seringkali sisi diatasnya beralur dangkal atau beralur dalam seperti tangkai daun pisang <br /> <br /><br />Helain daun (lamina)<br />Tumbuahan yang demikia banyak macam dan ragamnya mempunayi dan yang helainnya berbeda-beda pula baik mengenai bentuk, ukuran dan warnanya. Sebatang phon dapat mempunyai hanya beberapa helain daun saja, misalnay pisang, tetapi dapay pula sebatang pohon mempunyai ribuan daun, misalnya pada pohon beringin(ficus benjamina) .Apakah jumlah daun pada satu tumbuahan banyak atau sedikit umunya dapat dikatakan , bahwa ciri-ciri dau pada stu jeis tumbuhan adalah sama satu sama lain <br /><br />Ujung Daun<br />Ujung daun dapat pula memperlihatkan bentuk yang beraneka ragam. Bentuk ujung daun yang sering kita jumpai :<br />1.Runcing (acutus),jika kedua tepi daun dikanan kiri ibu tulang sedikit demi sedikit menuju keatas dan pertemuannya pada puncak dan membentuk sudut lansip. Ujung daun yang rucing lazim kita jumpai pada daun-daun bangun: bulat memanjang, lanset , segitiga, delta, dan belah ketupat. Sebagai contoh daun oleander (Nerium oleander)<br />2.Meruncing (Acuminatus), seperti pada ujung ysng runcing tetapi titik pertemuan kedua tepi daunnya lebih tinggi dari dugaan , higga uj7ung daun ampak sempit panjang da runcing, mis daun sitrat (Annona muricata)<br />3.Tumpul (Obsutus), tepi daun yang semula agak jauh dari ibu tulang , cepat menuju suatu titik pertemuan, hingga terbetuk sudut tumpul, sering kita jumpai pada daun bangun bulat telur terbalik atau bangun sudip . Misalnya ujung dau sawo kecik <br />4.Membulat (Rotundatus), seperti ujung yang tumpul , tetapi tidak terbetuk sudut sama sekali ,hingga ujung daun merupakan semacam suatu busur, terdapat pada daunyang bulat atau jorong, atau pada daun bangun ginjal .Misalnya ujug daun kaki kuda (Centella asiatica) <br />5.Rompang (Truncatus), ujung daun tampak debagai garis yang rata,misalnya ujung daun anak semanggi (Marsiella crenata)<br />6.Terbelah (Retusus),ujung daun justru memperlihatkan suatu lekukan,kadang-kadang amat jelas. Misalnnya ujung daun sidaguri (Sida retusa)<br /> <br /><br /><br /> Asal-usul Daun :<br />1)Tonjolan yang tumbuah pada batang <br />2)Meristem apikal yang berpengaruh pada pembentuakn ujung daun <br />3)Meristem intercular yang berkembang menjadi meristem lainnya seperti meristem adaksial (berkembang mejadi berkas pengangkutan pada daun ), meristem lateral (berkembang menjadi ujung daun), meristem marginal (berkembang menjadi tepi daun) <br /><br /><br /><br /><br />II TUJUAN PRAKTIKUM<br /> Adapun tujuan dilaksanakannya praktikum yaitu :<br />1.Mengetahui karakter dan sifat dari daun<br />2.Mengamati bagian bagian daun <br />3.Mengetahui jenis-jenis daun <br />4.Membedakan antara daun majemuk dan daun tunggal <br />5.Menggambarkan bentuk dari daun <br /><br />III ALAT DAN BAHAN <br /><br />* Alat <br />No<br />Nama alat <br />Jumlah<br />1<br />Pisau silet<br />1 buah<br />2<br />Loop<br />1 buah<br />3<br />Pensil<br />1 buah<br />4<br />Penggaris<br />1 buah<br />5<br />Kertas gambar<br />1 buah<br /><br />*Bahan<br />No<br />Nama <br />Jumlah<br />1<br />Acasia sp<br />1 tangkai<br />2<br />Bauhinia sp<br />1 tangkai<br />3<br />Calliandra sp<br />1 tangkai<br />4<br />Ficus sp<br />1 tangkai<br />5<br />Hibiscus sp<br />1 tangkai<br />6<br />Eucaliptus<br />1 tangkai<br /><br /><br />IV PROSEDUR KERJA<br /><br />Langkah-langkah yang silakukian dalam melakukan praktikum :<br />1)Mempersiapkan alat dan bahan yang telah dibawa<br />2)Mengamati masing-masing daun yang dibawa<br />3)Menuliskan masing-masing karakter dari daun yang diamati<br />4)Menggambarkan masing-masing bentuk daun<br />5)Mengelompokkan daun atas daun majemuk dan daun tunggal <br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />HASIL PENGAMATAN<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />V JAWABAN PERTANYAAN<br /><br />1.Apa fungsi terpenting dari tulang-tulang daun ?<br /> Jawab: - Memberi kekuatan pada tulang daun<br />Jalan pengangkuatan zat-zat yang diambil tumbuhan dari tanah menuju kedaun<br />Jalan pengangkuatan hasil asimilasi dari daun ke bagian yang lain<br /> <br />2.Tuliskan perbedaan daun tunggal dan daun majemuk !<br /> Jawab <br /><br />No<br />Daun Tunggal<br />Daun Majemuk<br />1<br />Kuncup teletak pada ketiak tangkai daun<br />Kuncup tangkai induk memiliki 1/lebih helaian<br />2<br />Tangkai daun tidak bersegi<br />Tangkai daun bersegi<br />3<br />Hanya ada 1 pertumbuhan anak daun<br />Pertumbuahn anak dan banyak dan serempak<br />4<br />Daun gugur satu persatu<br />Gugur serempak dalam 1 sistem percabangan<br /><br /> <br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />VII. DAFTAR PUSTAKA<br /><br /> 1. Darmono. 1995. Daun tanaman. UI-Press. Jakarta <br /> 2. Lay, B.W. 1994. Fungsi daun. Raja Grafindo Persada. Jakarta <br /> 3. Suriawiria, U. 2003.Struktur berbagai tanaman. Alumni. Bandung.<br /> 4. Hamwan, M. 1988.Morfologi. 8th ed. London. Philadelphia. Med. Publ. Co. Ltd.<br /> 5. Suripto. 1997. Diktat Morfologi tumbuhan. Jurusan Biologi. Institut pertanian Bandung. Hal 110-159.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> <br /><br />Medan,<br /> <br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> Dosen/Asisten Praktikan<br /><br /><br />(Wahyu Hidayah) (Jakop.E.T.Hutapea)<br />Nim : 0712444012 Nim : 409141044<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Laporan Praktikum Morfologi Tumbuhan<br /><br />PENGAMATAN DAUN (FOLIUM)<br /><br />O<br />L<br />E<br />H<br /><br /> Nama : Jakop.E.T.Hutapea<br /> Nim : 409141044<br /> Kelas : Pend Biologi B 09<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />JURUSAN BIOLOGI<br />FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM<br />UNIVERSITAS NEGERI MEDAN<br />2009<div class="blogger-post-footer">jakop hutapea</div>jakopshttp://www.blogger.com/profile/01552782133282063291noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8240039488612277370.post-9271717500118905162009-11-27T00:39:00.000-08:002010-03-05T00:54:12.093-08:00daunI. TINJAUAN TEORISTIS<br />DAUN (Folium) <br /><br /> Daun termasuk organ pokok padaq tumbuhan . Pada umumnya bentuknya pipih bilateral, berwarna hijau , dan merupakan tempat utama terjadinya proses fotosintesis. Berkaiytan dengan itu daun memiliki stukture mulut daun yang berfungsi untuk pertukaran gas CO2, O2, dan uap air dari daun ke alam sekitar dan sebaliknya .Pada suku tumbuhan keladi ,untuk mempertahankan siklus air diujung daun memiliki stuktur daun hidatoda cone, sebagai tempat meneteskan air (guatsi) , Bentuk pipih dorso ventral dan menghadap kearah datangnya sinar memiliki logika untuk penangkapan sinar .<br />Daun merupakan tonjolan(adpendage) yang tumbuh pada buku batang dan memilki meristem ujung ( apical meristem) yang berpengaruh pada pembentukan ujung daun dan meritem interkalar yang berkembang menjadi bagian meristem lainnya . Perkembangan lebih lanjut , pada penampang melintang appendage memperlihatkan adanya :<br />1) Meristem adaksial merupakan meristem yang berkembang menjadi berkas pengangkut pada daun (urat daun) <br />2) Lateral yang berkembang menjadi bagian daging daun <br />3) Margianl yang perkembangganya mempengaruhi terbentuknya tepi daun <br /> Daun biasanya tipis melebar, kay6a akan suatu zat warna hijau yang dinamakan klorofil, oleh karena itu daun berwarna hijau dan menyebabkan tumbuhan auau daerah-daerah yang ditempati tumbuahn nampak hijau .Bagian tubuh tumbuhn ini mempunyai umur yang terbatas, akhirnya akan runtuh dan meninggalkan bekas pada batang. Daun yang telah tua , kemudian mati dan runtuh dari batang mempunyai warna yang berbeda beda dengan daun yang masih segar . perbedaan wana ini kita lihat bila kita membandingkan warna antara daun yang madih muda dan daun yang sudah dewasa biasanya berwarna hijau sungguh<br /> Fungsi Daun :<br />1.Pngambilan zat-zat makanan berupa berupa gas CO2 dan menyerap O2 <br />2.Pengolahan zat-zat makanan (amilum) <br />3.penguapan air (transpirasi)<br />4.Pernapasan ( transpirasi)<br /> <br /><br />Bagian-bagian Daun<br />Daun lengkap mempunyai bagian-bagian berikut :<br />1. Upih daun atau pelepah daun (vagina)<br />2. Tangkai daun (petiolus)<br />3. Helain daun (lamina)<br />Upih daun atau pelepah daun (vagina)<br />Seperti yang diuraikan diatas tidak semua daun yang berupih . Daun yang berupih umumnya hanya kita dapati pada taaman yang tergolong dalam tumbuhan yang berbiji tunggal saja ,antara lain pada suku rumput-rumputan, suku empon-empon, pisang dan golongan palma .Upih daun selain merupakan bagian daun yang melekat atau memeluk batang, juga mempunyai fungsi antara lain :<br />1.Sebagai pelindung daun yagn masih muda <br />2.Memberi kekuatan pada tanaman. Dalam hal ini upih daun semunya membungkus batang ,sehingga batang tidak nampak , bahkan tampak sebagai batang dari luar .misalnya pada pidang . Batang yang nampak pada pisang itu sebenarnya buakn batang yang sesungguhnya melainkan batang semu<br /><br />Tangkai daun (petiolus)<br />Tangkai daun me4rupakan baia daun yang medukung helainnya dan bertugas untuk menempatkan helain daun tadi pada posisi yag sedemikian rupa, hingga dapat memperoleh cahaya matahari yang sebanyak-banyaknya. Umunya tangkai dau berbentuk silinder dengan sisi atas agak pipih dan menebal pada pangkalnya. Jiak dilihat pada pangkal melinytangnya dapat kita jumpai kemungkinan-kemungkinan berikut :<br />1)Bulat dan berongga, mis tangkai dau pepaya(Carica papaya L)<br />2)Pipih da tepinya melebar (bersayap), mis pada jeruk (Citrus sp)<br />3)Bersegi <br />4)Setegah linkaran dan seringkali sisi diatasnya beralur dangkal atau beralur dalam seperti tangkai daun pisang <br /> <br /><br />Helain daun (lamina)<br />Tumbuahan yang demikia banyak macam dan ragamnya mempunayi dan yang helainnya berbeda-beda pula baik mengenai bentuk, ukuran dan warnanya. Sebatang phon dapat mempunyai hanya beberapa helain daun saja, misalnay pisang, tetapi dapay pula sebatang pohon mempunyai ribuan daun, misalnya pada pohon beringin(ficus benjamina) .Apakah jumlah daun pada satu tumbuahan banyak atau sedikit umunya dapat dikatakan , bahwa ciri-ciri dau pada stu jeis tumbuhan adalah sama satu sama lain <br /><br />Ujung Daun<br />Ujung daun dapat pula memperlihatkan bentuk yang beraneka ragam. Bentuk ujung daun yang sering kita jumpai :<br />1.Runcing (acutus),jika kedua tepi daun dikanan kiri ibu tulang sedikit demi sedikit menuju keatas dan pertemuannya pada puncak dan membentuk sudut lansip. Ujung daun yang rucing lazim kita jumpai pada daun-daun bangun: bulat memanjang, lanset , segitiga, delta, dan belah ketupat. Sebagai contoh daun oleander (Nerium oleander)<br />2.Meruncing (Acuminatus), seperti pada ujung ysng runcing tetapi titik pertemuan kedua tepi daunnya lebih tinggi dari dugaan , higga uj7ung daun ampak sempit panjang da runcing, mis daun sitrat (Annona muricata)<br />3.Tumpul (Obsutus), tepi daun yang semula agak jauh dari ibu tulang , cepat menuju suatu titik pertemuan, hingga terbetuk sudut tumpul, sering kita jumpai pada daun bangun bulat telur terbalik atau bangun sudip . Misalnya ujung dau sawo kecik <br />4.Membulat (Rotundatus), seperti ujung yang tumpul , tetapi tidak terbetuk sudut sama sekali ,hingga ujung daun merupakan semacam suatu busur, terdapat pada daunyang bulat atau jorong, atau pada daun bangun ginjal .Misalnya ujug daun kaki kuda (Centella asiatica) <br />5.Rompang (Truncatus), ujung daun tampak debagai garis yang rata,misalnya ujung daun anak semanggi (Marsiella crenata)<br />6.Terbelah (Retusus),ujung daun justru memperlihatkan suatu lekukan,kadang-kadang amat jelas. Misalnnya ujung daun sidaguri (Sida retusa)<br /> <br /><br /><br /> Asal-usul Daun :<br />1)Tonjolan yang tumbuah pada batang <br />2)Meristem apikal yang berpengaruh pada pembentuakn ujung daun <br />3)Meristem intercular yang berkembang menjadi meristem lainnya seperti meristem adaksial (berkembang mejadi berkas pengangkutan pada daun ), meristem lateral (berkembang menjadi ujung daun), meristem marginal (berkembang menjadi tepi daun) <br /><br /><br /><br /><br />II TUJUAN PRAKTIKUM<br /> Adapun tujuan dilaksanakannya praktikum yaitu :<br />1.Mengetahui karakter dan sifat dari daun<br />2.Mengamati bagian bagian daun <br />3.Mengetahui jenis-jenis daun <br />4.Membedakan antara daun majemuk dan daun tunggal <br />5.Menggambarkan bentuk dari daun <br /><br />III ALAT DAN BAHAN <br /><br />* Alat <br />No<br />Nama alat <br />Jumlah<br />1<br />Pisau silet<br />1 buah<br />2<br />Loop<br />1 buah<br />3<br />Pensil<br />1 buah<br />4<br />Penggaris<br />1 buah<br />5<br />Kertas gambar<br />1 buah<br /><br />*Bahan<br />No<br />Nama <br />Jumlah<br />1<br />Acasia sp<br />1 tangkai<br />2<br />Bauhinia sp<br />1 tangkai<br />3<br />Calliandra sp<br />1 tangkai<br />4<br />Ficus sp<br />1 tangkai<br />5<br />Hibiscus sp<br />1 tangkai<br />6<br />Eucaliptus<br />1 tangkai<br /><br /><br />IV PROSEDUR KERJA<br /><br />Langkah-langkah yang silakukian dalam melakukan praktikum :<br />1)Mempersiapkan alat dan bahan yang telah dibawa<br />2)Mengamati masing-masing daun yang dibawa<br />3)Menuliskan masing-masing karakter dari daun yang diamati<br />4)Menggambarkan masing-masing bentuk daun<br />5)Mengelompokkan daun atas daun majemuk dan daun tunggal <br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />HASIL PENGAMATAN<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />V JAWABAN PERTANYAAN<br /><br />1.Apa fungsi terpenting dari tulang-tulang daun ?<br /> Jawab: - Memberi kekuatan pada tulang daun<br />Jalan pengangkuatan zat-zat yang diambil tumbuhan dari tanah menuju kedaun<br />Jalan pengangkuatan hasil asimilasi dari daun ke bagian yang lain<br /> <br />2.Tuliskan perbedaan daun tunggal dan daun majemuk !<br /> Jawab <br /><br />No<br />Daun Tunggal<br />Daun Majemuk<br />1<br />Kuncup teletak pada ketiak tangkai daun<br />Kuncup tangkai induk memiliki 1/lebih helaian<br />2<br />Tangkai daun tidak bersegi<br />Tangkai daun bersegi<br />3<br />Hanya ada 1 pertumbuhan anak daun<br />Pertumbuahn anak dan banyak dan serempak<br />4<br />Daun gugur satu persatu<br />Gugur serempak dalam 1 sistem percabangan<br /><br /> <br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />VII. DAFTAR PUSTAKA<br /><br /> 1. Darmono. 1995. Daun tanaman. UI-Press. Jakarta <br /> 2. Lay, B.W. 1994. Fungsi daun. Raja Grafindo Persada. Jakarta <br /> 3. Suriawiria, U. 2003.Struktur berbagai tanaman. Alumni. Bandung.<br /> 4. Hamwan, M. 1988.Morfologi. 8th ed. London. Philadelphia. Med. Publ. Co. Ltd.<br /> 5. Suripto. 1997. Diktat Morfologi tumbuhan. Jurusan Biologi. Institut pertanian Bandung. Hal 110-159.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> <br /><br />Medan,<br /> <br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> Dosen/Asisten Praktikan<br /><br /><br />(Wahyu Hidayah) (Jakop.E.T.Hutapea)<br />Nim : 0712444012 Nim : 409141044<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Laporan Praktikum Morfologi Tumbuhan<br /><br />PENGAMATAN DAUN (FOLIUM)<br /><br />O<br />L<br />E<br />H<br /><br /> Nama : Jakop.E.T.Hutapea<br /> Nim : 409141044<br /> Kelas : Pend Biologi B 09<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />JURUSAN BIOLOGI<br />FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM<br />UNIVERSITAS NEGERI MEDAN<br />2009<br /><br /><br /><br /><br /><div class="blogger-post-footer">jakop hutapea</div>jakopshttp://www.blogger.com/profile/01552782133282063291noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8240039488612277370.post-56952590715904502772009-11-27T00:34:00.001-08:002011-02-28T01:08:51.227-08:00bungaI TINJAUAN TEORISTIS<br />
<marquee align="center" behavior="alternate" direction="left" height="200" scrollamount="3" width="70%"><br />
<br />
DAUN<br />
<br />
</marquee> <br />
<br />
Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini disebabkan oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh sejumlah fitohormon tertentu. Pembentukan bunga dengan ketat dikendalikan secara genetik dan pada banyak jenis diinduksi oleh perubahan lingkungan tertentu, seperti suhu rendah, lama pencahayaan, dan ketersediaan air (lihat artikel Pembentukan bunga).<br />
Pada tumbuhan berbiji, tubuh tunbuhan merupakan generasi sporofit dan membentuk spora jantan pada daun pendukung mikrospora sebagai benang sari serta membentuk spora betina pada daun pendukung megaspora atau daun tersusun didalam putik. Alat kelamim daun tersusun didalam sistem percabangan seperti itu disebut bunga.<br />
Berdasarkan posisinya, bunga dapat terdapat di ujung batang atau cabang serta ketiak daun. Bunga pada tumbuhan dapat berjumlah satu disebut tunbuahan berbunga tunggal (planta unifora) atau lebih dari satu disebut tumbuhan berbunga banyak (planta multifora) yang tersusun dalam satu susunan. Jika kita memperhatikan susunan suatu bunga , dapat kita ketahui bahwa bunga adalah penjelmaan suatu tunas (batang dan daun) yang bentuk warna disesuaikan untuk kepentingan tumbuhan, sehingga pada bunga ini dapat berlangsung penyerbukan dan pembuahan. Tunas yang mengalami perubahan bentuk menjadi bunga biasanya batang itu terhenti pertumbuhannya, merupakan tnagkai dan dasar bunga, sedangkan daun-daunnya sebagian tetap seperti daun, hanya bentuk dan warnanya yang berubah, sebagian lagi mengala,`mi metamorfosis yang akhirnya menghasilkan calon individu baru. <br />
Bunga hampir selalu berbentuk simetris, yang sering dapat digunakan sebagai penciri suatu takson. Ada dua bentuk bunga berdasar simetri bentuknya: aktinomorf ("berbentuk bintang", simetri radial) dan zigomorf (simetri cermin). Bentuk aktinomorf lebih banyak dijumpai.Bunga (flos) atau kembang adalah struktur reproduksi seksual pada tumbuhan berbunga . Pada bunga terdapat organ reproduksi (benang sari dan putik). Bunga secara sehari-hari juga dipakai untuk menyebut struktur yang secara botani disebut sebagai bunga majemuk atau inflorescence. Bunga majemuk adalah kumpulan bunga-bunga yang terkumpul dalam satu karangan. Dalam konteks ini, satuan bunga yang menyusun bunga majemuk disebut floret.Bunga berfungsi utama menghasilkan biji. Penyerbukan dan pembuahan berlangsung pada bunga. Setelah pembuahan, bunga akan berkembang menjadi buah. Buah adalah struktur yang membawa biji.<br />
<br />
<br />
Fungsi bunga ;<br />
1. Sebagai wadah menyatunya gamet jantan (mikrospora) dan betina (makrospora) untuk menghasilkan biji. Proses dimulai dengan penyerbukan, yang diikuti dengan pembuahan, dan berlanjut dengan pembentukan biji. <br />
2. Beberapa bunga memiliki warna yang cerah dan secara ekologis berfungsi sebagai pemikat hewan pembantu penyerbukan. Beberapa bunga yang lain menghasilkan panas atau aroma yang khas, juga untuk memikat hewan untuk membantu penyerbukan.<br />
3. Manusia sejak lama terpikat oleh bunga, khususnya yang berwarna-warni. Bunga menjadi salah satu penentu nilai suatu tumbuhan sebagai tanaman hias.<br />
Organ reproduksi betina adalah daun buah atau carpellum yang pada pangkalnya terdapat bakal buah (ovarium) dengan satu atau sejumlah bakal biji (ovulum, jamak ovula) yang membawa gamet betina) di dalam kantung embrio. Pada ujung putik terdapat kepala putik atau stigma untuk menerima serbuk sari atau pollen. Tangkai putik atau stylus berperan sebagai jalan bagi pollen menuju bakal bakal buah.<br />
Walaupun struktur bunga yang dideskripsikan di atas dikatakan sebagai struktur tumbuhan yang "umum", spesies tumbuhan menunjukkan modifikasi yang sangat bervariasi. Modifikasi ini digunakan botanis untuk membuat hubungan antara tumbuhan yang satu dengan yang lain. Sebagai contoh, dua subkelas dari tanaman berbunga dibedakan dari jumlah organ bunganya: tumbuhan dikotil umumnya mempunyai 4 atau 5 organ (atau kelipatan 4 atau 5) sedangkan tumbuhan monokotil memiliki tiga organ atau kelipatannya. <br />
Dalam proses reproduksi generatif melalui dua tahap, yaitu: Penyerbukan/Polinasi/Persarian, adalah proses jatuhnya serbuk sari kekepala putik.<br />
a. Anemogami, penyerbukan yang dibantu dengan angin<br />
b. Hidrogami, penyerbukan yang dibantu dengan air<br />
c. Zoidiogami, penyerbukan yang dibantu dengan hewan<br />
- Kriptogami, penyerbukan yang dibantu dengan kelelawar<br />
- Entomogami, penyerbukan yang dibantu dengan serangga<br />
- Malakogami, penyerbukan yang dibantu dengan siput<br />
d. Antrogami, penyerbukan yang dibantu dengan manusia<br />
<br />
<br />
Macam penyerbukan berdasarkan asal serbuk sari dibagi menjadi:<br />
1. Autogami : penyerbukan yang serbuksarinya berasal dari bunga itu sendiri (penyerbukan sendiri)<br />
2. Geitonogami : penyerbukan yang serbuksarinya berasal dari bunga tetangga dalam satu pohon<br />
3. Alogami : penyerbukan yang serbuksarinya berasal dari bunga lain dari pohon lain<br />
4. Bastar : sama seperti alogami namun beda varietas<br />
Bagian-bagian bunga<br />
<br />
<br />
<br />
Bagian-bagian bunga sempurna.<br />
1. Bunga sempurna, <br />
2. Kepala putik (stigma),<br />
3. Tangkai putik (stilus), <br />
4. Tangkai sari (filament)<br />
5. Sumbu bunga (axis), <br />
6. artikulasi, <br />
7. Tangkai bunga (pedicel),<br />
8.Kelenjar nektar, <br />
9. Benang sari (stamen), <br />
10. Bakal buah (ovum), <br />
11. Bakal biji (ovulum), <br />
12. Serbuk sari (pollen),<br />
13.Kepala sari (anther), <br />
14. Perhiasan bunga (periantheum), <br />
15 Mahkota bunga (corolla), <br />
16. Kelopak bunga (calyx)<br />
<br />
<br />
<br />
Bunga disebut bunga sempurna bila memiliki alat jantan (benang sari) dan alat betina (putik) secara bersama-sama dalam satu organ. Bunga yang demikian disebut bunga banci atau hermafrodit. Bunga tidak sempurna bila memiliki salah satu kelamin baik bunga jantan ataupun bunga betina. Suatu bunga dikatakan bunga lengkap apabila memiliki semua bagian utama bunga.Bunga tidak tidak lengkap bila Empat bagian utama bunga (dari luar ke dalam) adalah sebagai berikut:<br />
Kelopak bunga atau calyx;<br />
Mahkota bunga atau corolla yang biasanya tipis dan dapat berwarna-warni untuk memikat serangga yang membantu proses penyerbukan;<br />
Alat kelamin jantan atau androecium (dari bahasa Yunani andros oikia: rumah pria) berupa benang sari;<br />
Alat kelamin betina atau gynoecium (dari bahasa Yunani gynaikos oikia: "rumah wanita") berupa putik.<br />
Organ reproduksi betina adalah daun buah atau carpellum yang pada pangkalnya terdapat bakal buah (ovarium) dengan satu atau sejumlah bakal biji (ovulum, jamak ovula) yang membawa gamet betina) di dalam kantung embrio. Pada ujung putik terdapat kepala putik atau stigma untuk menerima serbuk sari atau pollen. Tangkai putik atau stylus berperan sebagai jalan bagi pollen menuju bakal bakal buah.<br />
Walaupun struktur bunga yang dideskripsikan di atas dikatakan sebagai struktur tumbuhan yang "umum", spesies tumbuhan menunjukkan modifikasi yang sangat bervariasi. Modifikasi ini digunakan botanis untuk membuat hubungan antara tumbuhan yang satu dengan yang lain. Sebagai contoh, dua subkelas dari tanaman berbunga dibedakan dari jumlah organ bunganya: tumbuhan dikotil umumnya mempunyai 4 atau 5 organ (atau kelipatan 4 atau 5) sedangkan tumbuhan monokotil memiliki tiga organ atau kelipatannya. <br />
II TUJUAN PRAKTIKUM<br />
Adapun tujuan dilaksanakannya praktikum yaitu :<br />
1.Mengetahui karakter dan sifat dari bunga<br />
2.Mengamati bagian bagian bunga <br />
3.Mengetahui jenis-jenis bunga <br />
4.Membedakan antara bunga sempurna dan bunga lengkap<br />
5.Menggambarkan bentuk dari bunga <br />
6.Mengetahui simetri bunga<br />
<br />
<br />
III ALAT DAN BAHAN <br />
<br />
<br />
# Alat <br />
<br />
No<br />
Nama alat <br />
Jumlah<br />
1<br />
Pisau silet<br />
1 buah<br />
2<br />
Loop<br />
1 buah<br />
3<br />
Pensil<br />
1 buah<br />
4<br />
Penggaris<br />
1 buah<br />
5<br />
Kertas gambar<br />
1 buah<br />
<br />
<br />
<br />
# Bahan<br />
<br />
<br />
No<br />
Nama <br />
Jumlah<br />
1<br />
Acasia sp<br />
1 tangkai<br />
2<br />
Bauhinia sp<br />
1 tangkai<br />
3<br />
Calliandra sp<br />
1 tangkai<br />
4<br />
Ficus sp<br />
1 tangkai<br />
5<br />
Hibiscus sp<br />
1 tangkai<br />
6<br />
Eucaliptus<br />
1 tangkai<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
IV PROSEDUR KERJA<br />
<br />
Langkah-langkah yang silakukian dalam melakukan praktikum :<br />
1)Mempersiapkan alat dan bahan yang telah dibawa<br />
2)Mengamati masing-masing bunga yang dibawa<br />
3)Mencari simetri bunga <br />
4)Menghitung jumlah putik dan kepala sari pada tiap-tiap bunga<br />
5)Menuliskan masing-masing karakter dari bunga yang diamati<br />
6)Menggambarkan masing-masing bentuk bunga <br />
7)Mengelompokkan bunga atas bunga lengkap dan bunga tidak lengkap,bunga semperna dan bunga tidak sempurna<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
E. Hibiscus tiliaceus ( Bunga waru )<br />
<br />
<br />
Keterangan :<br />
1.Mahkota <br />
2.Kelpak <br />
3.Putik<br />
4.Benang sari<br />
<br />
<br />
Identifikasi: - Merupakan bunga tidak lengkap <br />
Merupakan bunga sempurna<br />
Simetri bilateral<br />
Bentuk tajuk bunga corong<br />
Dasar bunga kerucut<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
C. Helianthus annus ( Bunga matahari )<br />
<br />
<br />
Keterangan:<br />
1.Mahkota <br />
2.Kelpak <br />
3.Putik<br />
4.Ovarium<br />
5.Tangkai<br />
<br />
<br />
Identifikasi: - Merupakan bunga lengkap <br />
Merupakan bunga tidak sempurna<br />
Bentuk dasar bunga mangkuk <br />
Bentuk tajuk bunga tabung<br />
Simertri radial<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
D. Chrysophogon aciculatus (Bunga rumput)<br />
<br />
<br />
Keterangan :<br />
1.Mahkota <br />
2.Putik <br />
3.Ovarium<br />
<br />
Identifikasi: - Merupakan bunga tidak lengkap <br />
Merupakan bunga tidak sempurna<br />
Tidak memiliki kelopak<br />
Tidak memiliki benang sari<br />
Memiliki ovarium halus<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
VI JAWABAN PERTANYAAN<br />
<br />
1. Apakah dalam satu suku ( famili ), bunga mempunyai bagian-bagian yang sama ?<br />
Ya, pada sebagian suku mempunyai bentuk bunga yang sama , misalmya suku anggrek. Akan tetapi, sebagian suku lagi memikili bentuk bunga yang berbeda<br />
2. Apakah bentuk ovarium bunga mempunyai tipe ovarium yang sama ?<br />
Tidak , karena setiap bunga mempunyai bentuk ovarium yang berbeda .<br />
3. Apakah perbedaan struktur daun kelopak dan daun mahkota ?<br />
<br />
No <br />
Daun Mahkota <br />
Daun Kelopak<br />
1<br />
Umumnya bewarna-warni<br />
Berwarna hijau<br />
2<br />
Tidak mempunayai klorofil<br />
Mempunyai klorofil<br />
3<br />
Tidak dapat melakukan fotosintesis<br />
Dapat melakukan fotosintesis<br />
4<br />
Memiliki permukaan halus<br />
Permkaannya kasar<br />
<br />
4. Bagaimana kedudukan ovarium yang saudara amati ?<br />
1.Kedudukan ovarium bunga terletak dibawah tangkai putik atau dibawah tabung putik<br />
2.Kedudukan ovarium bunga terletak pada tingkat yang sama dengan benang sari, mahkota dan kelopak.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
VII DAFTAR PUSTAKA<br />
Fahn, A. 1990. Plant Anatomi. 4th Ed. London, San Francisco: W.H. Freeman and Company, Butterwort-Heinemann Ltd.<br />
Padua, L.S. de, N. Bunyapraphatsara dan R.H.M.J. Lemmerns (Editors). 199. Plant Resources of South-East Asia. Prosea Bogor, Indonesia. <br />
Raven, P.H., R.F. Evert and S.E. Eichhorn. 1991. Biology of Plants. New York: Wort Publisher. <br />
Stern, K.R. 2000. Introduction to Plant Biology. 8th Ed. New York: McGraw Hill. <br />
Tjitrosoepomo, G. 2003. Morfologi Tumbuhan. 266 hal. Edisi ke-14. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. <br />
Wilson, C.L. dan W.E. Loomis. 1966. Botany. 3rd Edition. New York: Holt, Rinehart and Winston. <br />
Sudarnadi, H. (1996).Tumbuhan Monokotil. 133 Hal. Jakarta: Penebar Swadaya. <br />
http//www.wilkipedia bunga.com<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Medan, 2 Nopember 2009<br />
Dosen/Asisten Praktikan<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
(Wahyu Hidayah) (Jakop E T Hutapea)<br />
Nim :071244410058 Nim : 409141040<br />
<br />
<br />
<br />
Laporan Praktikum Morfologi Tumbuhan<br />
<br />
PENGAMATAN BUNGA (Flos)<br />
<br />
O<br />
L<br />
E<br />
H<br />
<br />
Nama : Jakop E T Hutapea<br />
Nim : 409141040<br />
Kelas : BIO DIK B` 09<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
JURUSAN BIOLOGI<br />
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM<br />
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN<br />
2009<div class="blogger-post-footer">jakop hutapea</div>jakopshttp://www.blogger.com/profile/01552782133282063291noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8240039488612277370.post-58007866298102530442009-11-27T00:34:00.000-08:002010-03-05T00:54:12.101-08:00bungaI TINJAUAN TEORISTIS<br />BUNGA<br /> Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini disebabkan oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh sejumlah fitohormon tertentu. Pembentukan bunga dengan ketat dikendalikan secara genetik dan pada banyak jenis diinduksi oleh perubahan lingkungan tertentu, seperti suhu rendah, lama pencahayaan, dan ketersediaan air (lihat artikel Pembentukan bunga).<br /> Pada tumbuhan berbiji, tubuh tunbuhan merupakan generasi sporofit dan membentuk spora jantan pada daun pendukung mikrospora sebagai benang sari serta membentuk spora betina pada daun pendukung megaspora atau daun tersusun didalam putik. Alat kelamim daun tersusun didalam sistem percabangan seperti itu disebut bunga.<br /> Berdasarkan posisinya, bunga dapat terdapat di ujung batang atau cabang serta ketiak daun. Bunga pada tumbuhan dapat berjumlah satu disebut tunbuahan berbunga tunggal (planta unifora) atau lebih dari satu disebut tumbuhan berbunga banyak (planta multifora) yang tersusun dalam satu susunan. Jika kita memperhatikan susunan suatu bunga , dapat kita ketahui bahwa bunga adalah penjelmaan suatu tunas (batang dan daun) yang bentuk warna disesuaikan untuk kepentingan tumbuhan, sehingga pada bunga ini dapat berlangsung penyerbukan dan pembuahan. Tunas yang mengalami perubahan bentuk menjadi bunga biasanya batang itu terhenti pertumbuhannya, merupakan tnagkai dan dasar bunga, sedangkan daun-daunnya sebagian tetap seperti daun, hanya bentuk dan warnanya yang berubah, sebagian lagi mengala,`mi metamorfosis yang akhirnya menghasilkan calon individu baru. <br /> Bunga hampir selalu berbentuk simetris, yang sering dapat digunakan sebagai penciri suatu takson. Ada dua bentuk bunga berdasar simetri bentuknya: aktinomorf ("berbentuk bintang", simetri radial) dan zigomorf (simetri cermin). Bentuk aktinomorf lebih banyak dijumpai.Bunga (flos) atau kembang adalah struktur reproduksi seksual pada tumbuhan berbunga . Pada bunga terdapat organ reproduksi (benang sari dan putik). Bunga secara sehari-hari juga dipakai untuk menyebut struktur yang secara botani disebut sebagai bunga majemuk atau inflorescence. Bunga majemuk adalah kumpulan bunga-bunga yang terkumpul dalam satu karangan. Dalam konteks ini, satuan bunga yang menyusun bunga majemuk disebut floret.Bunga berfungsi utama menghasilkan biji. Penyerbukan dan pembuahan berlangsung pada bunga. Setelah pembuahan, bunga akan berkembang menjadi buah. Buah adalah struktur yang membawa biji.<br /><br /><br />Fungsi bunga ;<br /> 1. Sebagai wadah menyatunya gamet jantan (mikrospora) dan betina (makrospora) untuk menghasilkan biji. Proses dimulai dengan penyerbukan, yang diikuti dengan pembuahan, dan berlanjut dengan pembentukan biji. <br /> 2. Beberapa bunga memiliki warna yang cerah dan secara ekologis berfungsi sebagai pemikat hewan pembantu penyerbukan. Beberapa bunga yang lain menghasilkan panas atau aroma yang khas, juga untuk memikat hewan untuk membantu penyerbukan.<br />3. Manusia sejak lama terpikat oleh bunga, khususnya yang berwarna-warni. Bunga menjadi salah satu penentu nilai suatu tumbuhan sebagai tanaman hias.<br />Organ reproduksi betina adalah daun buah atau carpellum yang pada pangkalnya terdapat bakal buah (ovarium) dengan satu atau sejumlah bakal biji (ovulum, jamak ovula) yang membawa gamet betina) di dalam kantung embrio. Pada ujung putik terdapat kepala putik atau stigma untuk menerima serbuk sari atau pollen. Tangkai putik atau stylus berperan sebagai jalan bagi pollen menuju bakal bakal buah.<br />Walaupun struktur bunga yang dideskripsikan di atas dikatakan sebagai struktur tumbuhan yang "umum", spesies tumbuhan menunjukkan modifikasi yang sangat bervariasi. Modifikasi ini digunakan botanis untuk membuat hubungan antara tumbuhan yang satu dengan yang lain. Sebagai contoh, dua subkelas dari tanaman berbunga dibedakan dari jumlah organ bunganya: tumbuhan dikotil umumnya mempunyai 4 atau 5 organ (atau kelipatan 4 atau 5) sedangkan tumbuhan monokotil memiliki tiga organ atau kelipatannya. <br />Dalam proses reproduksi generatif melalui dua tahap, yaitu: Penyerbukan/Polinasi/Persarian, adalah proses jatuhnya serbuk sari kekepala putik.<br />a. Anemogami, penyerbukan yang dibantu dengan angin<br />b. Hidrogami, penyerbukan yang dibantu dengan air<br />c. Zoidiogami, penyerbukan yang dibantu dengan hewan<br />- Kriptogami, penyerbukan yang dibantu dengan kelelawar<br />- Entomogami, penyerbukan yang dibantu dengan serangga<br />- Malakogami, penyerbukan yang dibantu dengan siput<br />d. Antrogami, penyerbukan yang dibantu dengan manusia<br /><br /><br />Macam penyerbukan berdasarkan asal serbuk sari dibagi menjadi:<br />1. Autogami : penyerbukan yang serbuksarinya berasal dari bunga itu sendiri (penyerbukan sendiri)<br />2. Geitonogami : penyerbukan yang serbuksarinya berasal dari bunga tetangga dalam satu pohon<br />3. Alogami : penyerbukan yang serbuksarinya berasal dari bunga lain dari pohon lain<br />4. Bastar : sama seperti alogami namun beda varietas<br />Bagian-bagian bunga<br /><br /><br /><br />Bagian-bagian bunga sempurna.<br /> 1. Bunga sempurna, <br /> 2. Kepala putik (stigma),<br /> 3. Tangkai putik (stilus), <br /> 4. Tangkai sari (filament)<br /> 5. Sumbu bunga (axis), <br /> 6. artikulasi, <br /> 7. Tangkai bunga (pedicel),<br /> 8.Kelenjar nektar, <br /> 9. Benang sari (stamen), <br />10. Bakal buah (ovum), <br />11. Bakal biji (ovulum), <br />12. Serbuk sari (pollen),<br />13.Kepala sari (anther), <br />14. Perhiasan bunga (periantheum), <br />15 Mahkota bunga (corolla), <br />16. Kelopak bunga (calyx)<br /><br /><br /><br />Bunga disebut bunga sempurna bila memiliki alat jantan (benang sari) dan alat betina (putik) secara bersama-sama dalam satu organ. Bunga yang demikian disebut bunga banci atau hermafrodit. Bunga tidak sempurna bila memiliki salah satu kelamin baik bunga jantan ataupun bunga betina. Suatu bunga dikatakan bunga lengkap apabila memiliki semua bagian utama bunga.Bunga tidak tidak lengkap bila Empat bagian utama bunga (dari luar ke dalam) adalah sebagai berikut:<br />Kelopak bunga atau calyx;<br />Mahkota bunga atau corolla yang biasanya tipis dan dapat berwarna-warni untuk memikat serangga yang membantu proses penyerbukan;<br />Alat kelamin jantan atau androecium (dari bahasa Yunani andros oikia: rumah pria) berupa benang sari;<br />Alat kelamin betina atau gynoecium (dari bahasa Yunani gynaikos oikia: "rumah wanita") berupa putik.<br />Organ reproduksi betina adalah daun buah atau carpellum yang pada pangkalnya terdapat bakal buah (ovarium) dengan satu atau sejumlah bakal biji (ovulum, jamak ovula) yang membawa gamet betina) di dalam kantung embrio. Pada ujung putik terdapat kepala putik atau stigma untuk menerima serbuk sari atau pollen. Tangkai putik atau stylus berperan sebagai jalan bagi pollen menuju bakal bakal buah.<br />Walaupun struktur bunga yang dideskripsikan di atas dikatakan sebagai struktur tumbuhan yang "umum", spesies tumbuhan menunjukkan modifikasi yang sangat bervariasi. Modifikasi ini digunakan botanis untuk membuat hubungan antara tumbuhan yang satu dengan yang lain. Sebagai contoh, dua subkelas dari tanaman berbunga dibedakan dari jumlah organ bunganya: tumbuhan dikotil umumnya mempunyai 4 atau 5 organ (atau kelipatan 4 atau 5) sedangkan tumbuhan monokotil memiliki tiga organ atau kelipatannya. <br />II TUJUAN PRAKTIKUM<br /> Adapun tujuan dilaksanakannya praktikum yaitu :<br />1.Mengetahui karakter dan sifat dari bunga<br />2.Mengamati bagian bagian bunga <br />3.Mengetahui jenis-jenis bunga <br />4.Membedakan antara bunga sempurna dan bunga lengkap<br />5.Menggambarkan bentuk dari bunga <br />6.Mengetahui simetri bunga<br /><br /><br />III ALAT DAN BAHAN <br /><br /><br /> # Alat <br /><br />No<br />Nama alat <br />Jumlah<br />1<br />Pisau silet<br />1 buah<br />2<br />Loop<br />1 buah<br />3<br />Pensil<br />1 buah<br />4<br />Penggaris<br />1 buah<br />5<br />Kertas gambar<br />1 buah<br /><br /> <br /><br /> # Bahan<br /><br /><br />No<br />Nama <br />Jumlah<br />1<br />Acasia sp<br />1 tangkai<br />2<br />Bauhinia sp<br />1 tangkai<br />3<br />Calliandra sp<br />1 tangkai<br />4<br />Ficus sp<br />1 tangkai<br />5<br />Hibiscus sp<br />1 tangkai<br />6<br />Eucaliptus<br />1 tangkai<br /><br /> <br /><br /><br /><br /><br />IV PROSEDUR KERJA<br /><br />Langkah-langkah yang silakukian dalam melakukan praktikum :<br />1)Mempersiapkan alat dan bahan yang telah dibawa<br />2)Mengamati masing-masing bunga yang dibawa<br />3)Mencari simetri bunga <br />4)Menghitung jumlah putik dan kepala sari pada tiap-tiap bunga<br />5)Menuliskan masing-masing karakter dari bunga yang diamati<br />6)Menggambarkan masing-masing bentuk bunga <br />7)Mengelompokkan bunga atas bunga lengkap dan bunga tidak lengkap,bunga semperna dan bunga tidak sempurna<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> E. Hibiscus tiliaceus ( Bunga waru )<br /><br /><br />Keterangan :<br />1.Mahkota <br />2.Kelpak <br />3.Putik<br />4.Benang sari<br /><br /><br />Identifikasi: - Merupakan bunga tidak lengkap <br />Merupakan bunga sempurna<br />Simetri bilateral<br />Bentuk tajuk bunga corong<br />Dasar bunga kerucut<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> C. Helianthus annus ( Bunga matahari )<br /><br /><br />Keterangan:<br />1.Mahkota <br />2.Kelpak <br />3.Putik<br />4.Ovarium<br />5.Tangkai<br /><br /><br />Identifikasi: - Merupakan bunga lengkap <br />Merupakan bunga tidak sempurna<br />Bentuk dasar bunga mangkuk <br />Bentuk tajuk bunga tabung<br />Simertri radial<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />D. Chrysophogon aciculatus (Bunga rumput)<br /><br /><br />Keterangan :<br />1.Mahkota <br />2.Putik <br />3.Ovarium<br /><br />Identifikasi: - Merupakan bunga tidak lengkap <br />Merupakan bunga tidak sempurna<br />Tidak memiliki kelopak<br />Tidak memiliki benang sari<br />Memiliki ovarium halus<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />VI JAWABAN PERTANYAAN<br /><br /> 1. Apakah dalam satu suku ( famili ), bunga mempunyai bagian-bagian yang sama ?<br /> Ya, pada sebagian suku mempunyai bentuk bunga yang sama , misalmya suku anggrek. Akan tetapi, sebagian suku lagi memikili bentuk bunga yang berbeda<br /> 2. Apakah bentuk ovarium bunga mempunyai tipe ovarium yang sama ?<br /> Tidak , karena setiap bunga mempunyai bentuk ovarium yang berbeda .<br /> 3. Apakah perbedaan struktur daun kelopak dan daun mahkota ?<br /> <br />No <br />Daun Mahkota <br />Daun Kelopak<br />1<br />Umumnya bewarna-warni<br />Berwarna hijau<br />2<br />Tidak mempunayai klorofil<br />Mempunyai klorofil<br />3<br />Tidak dapat melakukan fotosintesis<br />Dapat melakukan fotosintesis<br />4<br />Memiliki permukaan halus<br />Permkaannya kasar<br /><br /> 4. Bagaimana kedudukan ovarium yang saudara amati ?<br />1.Kedudukan ovarium bunga terletak dibawah tangkai putik atau dibawah tabung putik<br />2.Kedudukan ovarium bunga terletak pada tingkat yang sama dengan benang sari, mahkota dan kelopak.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />VII DAFTAR PUSTAKA<br />Fahn, A. 1990. Plant Anatomi. 4th Ed. London, San Francisco: W.H. Freeman and Company, Butterwort-Heinemann Ltd.<br />Padua, L.S. de, N. Bunyapraphatsara dan R.H.M.J. Lemmerns (Editors). 199. Plant Resources of South-East Asia. Prosea Bogor, Indonesia. <br />Raven, P.H., R.F. Evert and S.E. Eichhorn. 1991. Biology of Plants. New York: Wort Publisher. <br />Stern, K.R. 2000. Introduction to Plant Biology. 8th Ed. New York: McGraw Hill. <br />Tjitrosoepomo, G. 2003. Morfologi Tumbuhan. 266 hal. Edisi ke-14. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. <br />Wilson, C.L. dan W.E. Loomis. 1966. Botany. 3rd Edition. New York: Holt, Rinehart and Winston. <br />Sudarnadi, H. (1996).Tumbuhan Monokotil. 133 Hal. Jakarta: Penebar Swadaya. <br />http//www.wilkipedia bunga.com<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> Medan, 2 Nopember 2009<br /> Dosen/Asisten Praktikan<br /><br /><br /><br /><br />(Wahyu Hidayah) (Jakop E T Hutapea)<br />Nim :071244410058 Nim : 409141040<br /><br /><br /><br />Laporan Praktikum Morfologi Tumbuhan<br /><br />PENGAMATAN BUNGA (Flos)<br /><br />O<br />L<br />E<br />H<br /><br /> Nama : Jakop E T Hutapea<br /> Nim : 409141040<br /> Kelas : BIO DIK B` 09<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />JURUSAN BIOLOGI<br />FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM<br />UNIVERSITAS NEGERI MEDAN<br />2009<br /><div class="blogger-post-footer">jakop hutapea</div>jakopshttp://www.blogger.com/profile/01552782133282063291noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8240039488612277370.post-24665127770715304092009-11-27T00:28:00.000-08:002018-02-20T21:39:23.253-08:00Lemak Dan Protein<title></title><style type="text/css"> <!-- @page { margin: 2cm } P { margin-bottom: 0.21cm } </style> <br />
--> <div align="CENTER" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: 180%;">MENGURAIKAN PEMBENTUKAN DAN PEMBONGKARAN LEMAK DAN PROTEIN</span></div>
<div align="CENTER" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: 130%;"><b>1. LEMAK</b></span></div>
<div align="JUSTIFY" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: 130%;"><b> </b></span>Lemak merupakan komponen penting disetiap sel, yang terdiri dari unsur-unsur C, H, dan O. Seperti halya karbohidrat lemak merupakan subtrat penting dalam respirasi. Lemak disintesis dari protein atau karbohidrat melalui asetil koenzim A dan gliserol yang berasal dari PGAL Fosfogliseraldehida . Fungsi utama lemak adalah penyimpan energi . Kelebihan karbohidrat dapat dikonfersikan menjadi lemak. Antara lain dapat disimpan dalam kulit sebagai lemak subkutan, sekaligus melindungi terhadap kehilangan suhu badan yang berlebihan. Selain itu lemak ikut menentukan susunan fungsi membran</div>
<ol>
<li><div align="JUSTIFY" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
<b>Pembentukan Lemak</b></div>
</li>
</ol>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="color: rgb(0 , 0 , 0);">Lemak dapat disintesis dari karbohidrat dan protein, karena dalam metabolisme, ketiga zat tersebut bertemu di dalarn daur Krebs. Sebagian besar pertemuannya berlangsung melalui pintu gerbang utama siklus (daur) Krebs, yaitu Asetil Ko-enzim A. Akibatnya ketiga macam senyawa tadi dapat saling mengisi sebagai bahan pembentuk semua zat tersebut. Lemak dapat dibentuk dari protein dan karbohidrat, karbohidrat dapat dibentuk dari lemak dan protein dan seterusnya.
<br /> Sintesis Lemak dari Karbohidrat :
<br />Glukosa diurai menjadi piruvat ———> gliserol.
<br />Glukosa diubah ———> gula fosfat ———> asetilKo-A ———> asam lemak.
<br />Gliserol + asam lemak ———> lemak.</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="color: rgb(0 , 0 , 0);"> Sintesis Lemak dari Protein:
<br />Protein ————————> Asam Amino protease</span></div>
<div align="JUSTIFY" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="color: rgb(0 , 0 , 0);"> Sebelum terbentuk lemak asam amino mengalami deaminasi lebih dabulu, setelah itu memasuki daur Krebs. Banyak jenis asam amino yang langsung ke asam piravat ———> Asetil Ko-A.Asam amino Serin, Alanin, Valin, Leusin, Isoleusin dapat terurai menjadi Asam pirovat, selanjutnya asam piruvat ——> gliserol ——> fosfogliseroldehid Fosfogliseraldehid dengan asam lemak akan mengalami esterifkasi membentuk lemak.</span></div>
<ol start="2">
<li><div align="JUSTIFY" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
<b>Penguraian Lemak</b></div>
</li>
</ol>
<div align="JUSTIFY" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
Lemak dapat dibongkar menjadi asam lemak dan dan gliserol oleh lipase. Pembongkaran ini sangat penting untuk mendistribusikan lemak ke seluruh tubuh, sehingga dapat dipergunakan sebagai subtrat respirasi. Mula-mula lemak dibongkar <span style="color: rgb(0 , 0 , 0);">———></span></div>
<div align="JUSTIFY" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
gliserol <span style="color: rgb(0 , 0 , 0);">———></span> dihidroasetonfosfat <span style="color: rgb(0 , 0 , 0);">———></span> Fosfogliseraldehida yang merupakan zat antara dalam peristiwa glikolisis dan daur Krebs</div>
<ol start="3">
<li><div align="JUSTIFY" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
<b>Jenis-jenis Lemak</b></div>
</li>
</ol>
<div align="JUSTIFY" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.47cm;">
Lemak dalam tubuh terdiri atas :</div>
<ol>
<li><div align="JUSTIFY" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
Asam lemak ; Menurut penyelidikan, jumlah asam lemak dalam suatu jaringan tidak pernah banyak. Hal ini terjadi karena asam lemak hanya suatu zat antara, yaitu suatu zat yang harus cepat-cepat disusun ataupun di bongkar. Walaupun belum secara seksama dapat di ikuti perubahan hasil fotosintesis menjadi asam lemak tidak diragukan lagi. Hal ini dapar dibuktikan secara tidak langsung , bahwa jika cadangan karbohidrat berkurang , maka penyusunan lemak berkurang pula. Contoh asam lemak adalah asam stearat, asam palmitat, asam oleat dan asam linoelat</div>
</li>
<li><div align="JUSTIFY" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
Kolesterol</div>
</li>
</ol>
<div align="JUSTIFY" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.98cm;">
Fungsi kolesterol dalam tubuh antara lain :</div>
<div align="JUSTIFY" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.98cm;">
- Merupakan zat esensial untuk membran sel tubuh</div>
<div align="JUSTIFY" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.98cm;">
- Merupakan bahan pokok untuk pembentukan garam empedu yang sangat diperlukan untuk pencernaan makanan</div>
<div align="JUSTIFY" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.98cm;">
- Merupakan bahan baku untuk membentuk hormon steroid, misalnya : progesterone dan estrogen pada wanita, testoteron pada pria, corticosteroid dan lain-lain.</div>
<div align="JUSTIFY" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.98cm;">
Makanan yang mengandung kolesterol antara lain : goring-gorengan, daging, otak, jeroan (usus, hati, ginjal, paru-paru, jantung), kuning telur, kacang-kacangan, dan lain-lain.</div>
<ol start="3">
<li><div align="JUSTIFY" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
Gliserol dapat terbentuk dari tranformasi karbohidrat yang merupakan salah satu hasil dari fotosintesis. Reduksi terhadap dihidrosiasetom fosfat merupakan awal reaksi terbentuknya gliserol</div>
</li>
<li><div align="JUSTIFY" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
Lipoprotein Lemak dalam tubuh diangkut dari suatu tempat ke tempat lain, karena lemak bersifat tidak larut dalam air, maka untuk mengangkut lemak tersebut diperlukan suatu alat pengangkut, yaitu apo-protein, suatu jenis protein</div>
</li>
<li><div align="JUSTIFY" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
Posfolipid Ialah senyawa lemak yang mengandung gugusan phosphat yang termasuk golongan ini ialah : Lecithin, cephalin, sphingosin, dan sphingomyelin. Kira-kira separo dari phospholipid plasma ialah lecithin. Kadar phospholipid plasma biasanya meninggi meninggi bersamaan dengan meningginya kadar chlolesterol plasma. Angka normal untuk orang dewasa dalam keadaan puasa antara 5 – 12 mg/ 100 ml sebagai P atau 125 – 130 mg/ 100 ml sebagai lecithin. Kadar ini tampak lebih tinggi pada usia lanjut. </div>
</li>
</ol>
<div align="JUSTIFY" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; page-break-before: always;">
<span style="font-size: 130%;"><b>2. Protein </b></span> </div>
<div align="JUSTIFY" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
Protein berasal dari kata proteios (Yunani) yang berarti bertingkat pertama. Istilah protein dikemukakan oleh Mulder ahli kimia Belanda pada tahun 1830-an. Protein didalam sel tersusun dari asam amino dan pembentukannya melibatkan DNA, RNA, dan Ribosom</div>
<ol>
<li><div align="JUSTIFY" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
<b>Fungsi Protein :</b></div>
<ul>
<li><div align="JUSTIFY" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
Sebagai zat pembangun enzim</div>
</li>
<li><div align="JUSTIFY" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
Pengatur asam basa dalam darah </div>
</li>
<li><div align="JUSTIFY" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
Keseimbangan cairan tubuh </div>
</li>
<li><div align="JUSTIFY" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
Pembentuk antibodi</div>
</li>
<li><div align="JUSTIFY" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
Sumber energi sesudah karbohidrat dan lemak</div>
</li>
</ul>
</li>
<li><div align="JUSTIFY" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
<b>Pembentukan Protein</b></div>
</li>
</ol>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="color: rgb(0 , 0 , 0);"> Sintesis protein yang berlangsung di dalam sel, melibatkan DNA, RNA dan Ribosom. Penggabungan molekul-molekul asam amino dalam jumlah besar akan membentuk molekul polipeptida. Pada dasarnya protein adalah suatu polipeptida.
<br /> Setiap sel dari organisme mampu untuk mensintesis protein-protein tertentu yang sesuai dengan keperluannya. Sintesis protein dalam sel dapat terjadi karena pada inti sel terdapat suatu zat (substansi) yang berperan penting sebagai "pengatur sintesis protein". Substansi-substansi tersebut adalah DNA dan RN</span></div>
<ol start="3">
<li><div align="JUSTIFY" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
<b>Penguraian Protein</b></div>
</li>
</ol>
<div align="JUSTIFY" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
<b> </b>Tahapan penguraian protein adalah protein dipecah oleh enzim protease dan enzim peptidase menjadi asam amino . Asam amino dapat masuk kejalur respirasi melalui cara transmisi (Pemindahan gugus amin- NH<sub>2</sub>) atau deaminase (pembuangan gugus amin). Dengan transmisi, asam amino dapat diubah menjadi asam karboksilat sehingga dapat masuk kejalur respirasi. Demikian pula sebaliknya , asam karboksilat dapat diubah menjadi asam amino.</div>
<ol start="4">
<li><div align="JUSTIFY" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
<b>Asam Amino</b></div>
</li>
</ol>
<div align="JUSTIFY" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
<b> </b>Menurut penyelidikan, beberapa asam amino yang dibutuhkan tubuh untuk keperluan sintesis protein tidak dapat dibentuk sendiri oleh tubuh. Asam amino tersebut dinamakan asam amino esensial. Yang termasuk kedalam asam amino esensial antara lain lisin, leusin, mentonin, fenilalanin, isoleusin, treosin, dan tritopan. Sedangkan asam amino yang terbentuk dari zat-zat lain yang terdapat dalam tubuh disebut asam amino non esensial. Yang tergolong kedalam asam amino non esensial adalah asam glutamat, asam aspartat, dan prolin. Asam amino yang dapat diubah menjadi glukosa adalah asam amino glukogenik , misalnya alanin, serin, glisin, sistein , metionin, dan tritopan. Asam amino yang dapat diubah menjadi asam lemak disebut adam amino ketogenik, antara lain fenilalanin, tirosin, leusin, isoleusin, dan lisin.</div>
<div align="JUSTIFY" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: 130%;"><b>3. Hubungan Metabolisme Karbohidrat Dengan Lemak</b></span></div>
<div align="JUSTIFY" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
Secara garis besar, metabolisme karbohidrat adalah sebagai berikut </div>
<ol>
<li><div align="JUSTIFY" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
Glukosa <span style="color: rgb(0 , 0 , 0);">——></span> piruvat <span style="color: rgb(0 , 0 , 0);">——></span> asetil-KoA <span style="color: rgb(0 , 0 , 0);">——></span> siklus krebs <span style="color: rgb(0 , 0 , 0);">——></span></div>
</li>
</ol>
<div align="JUSTIFY" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.47cm;">
<span style="color: rgb(0 , 0 , 0);"> </span> energi + CO<sub>2</sub> + H<sub>2</sub>O</div>
<ol start="2">
<li><div align="JUSTIFY" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
Gliserol memasuki jalur metaboisme karbohidrat daintara glukosa dan piruvat </div>
</li>
<li><div align="JUSTIFY" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
Asam lemak mengalami beta oksidasi menjadi unit-unit yang mengandung 2 gugus karbon mengikat 1 molekul KoA menjadi asetil-KoA yang dapat masuk ke jalur metabolisme karbohidrat.</div>
</li>
</ol>
<div align="JUSTIFY" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
Gliserol dapat berubah menjadi glukosa dan piruvat, tergantung kebutuhan sel akan energi. Jika sel tidak membutuhkan energi maka asetil-KoA yang berasal dari beta oksida akan dirakit kembali menjadi komponen lemak. Karbohidrat berlebihpun akan diubah menjadi lemak yang disimpan di jaringan lemak tubuh di bawah kulit .</div>
<div align="JUSTIFY" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: 130%;"><b>3. Hubungan Metabolisme Karbohidrat Dengan</b></span> <span style="font-size: 130%;"><b>Protein </b></span> </div>
<div align="JUSTIFY" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
Protein dalam keadaan dinamis yang secara bergantian dirombak dan dirakit kembali .Suatu molekul asam amino terdiri dari gugus karboksil (-COOH) dan gugus amino (-NH<sub>2</sub>). Jika kita perhatikan asam amino memiliki atom C dan H lebih banyak daripada atom O dan N . Atom C, H, O merupakan penyusun 85% dari bobot suatu asam amino. Ini berarti , dalam sintesis asam amino harus ada karbohidrat. Asam amino mengalami katabolisme dengan 3 cara yaitu sebagai berikut :</div>
<ol>
<li><div align="JUSTIFY" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
Asam amino glukogenik diubah menjadi piruvat . Asam piruvat akan memasuki jalur metabolisme karbohidrat.</div>
</li>
<li><div align="JUSTIFY" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
Asam amino ketogenik diubah menjadi asetil-KoA yang dapat memasuki jalur metabolisme karbohidrat</div>
</li>
<li><div align="JUSTIFY" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
Asam amimo yang bukan gikogenik dan bukan ketogenik,misalnya asam glutamat, dideaminasi dan langdung memasuki siklus krebs</div>
</li>
</ol>
<div align="JUSTIFY" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
Melalui ketiga cara tersebut, akhirnya asam amino (protein ) dapat menghasilkan energi dakam bentuk ATP , karbondioksida, dan air seperti halnya karbohidrat.</div>
<div class="blogger-post-footer">jakop hutapea</div>jakopshttp://www.blogger.com/profile/01552782133282063291noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8240039488612277370.post-518431395496617602009-10-07T02:13:00.000-07:002018-02-20T21:09:16.592-08:00Jaringan Dasar<meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 10"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 10"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CLolok%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="City" downloadurl="http://www.5iamas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="place" downloadurl="http://www.5iantlavalamp.com/"></o:smarttagtype><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><object classid="clsid:38481807-CA0E-42D2-BF39-B33AF135CC4D" id=ieooui></object> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Angsana New"; panose-1:2 2 6 3 5 4 5 2 3 4; mso-font-charset:222; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:16777217 0 0 0 65536 0;} @font-face {font-family:TTA4Eo00; panose-1:0 0 0 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-alt:"Times New Roman"; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:auto; mso-font-format:other; mso-font-pitch:auto; mso-font-signature:3 0 0 0 1 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-font-family:"Angsana New";} @page Section1 {size:612.1pt 792.1pt; margin:2.0cm 2.0cm 2.0cm 3.0cm; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman";} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b><span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;">JARINGAN DASAR<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b style="">Pada vertebrata terdapat beberapa jaringan dasar. <o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b><o:p> </o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b>A.JARINGAN EPITEL<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Jaringan epitel membatasi permukaan bebas di dalam tubuh dan menutupi</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">permukaan tubuh. Misalnya kulit, ditutupi oleh epitelium yang dikenal sebagai</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">epidermis; saluran pencernaan makanan berikut turunannya, lumennya dibatasi oleh</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">epitelium.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Jaingan ini dibangun oleh sel-sel yang sejenis, tersusun selapis atau berlapis-lapis</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">dengan adhesi yang kuat antar sel, sehingga membangun lembaran-lembaran sel. Epitel</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">mempunyai permukaan bebas atau apeks yang membatasi lumen atau lingkungan dan</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">permukaan yang bertumpu pada membran basal yang disebut permukaan basal.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Membran basal terdiri dari lamina basal yang amorf, yang berbatasan dengan epitelium</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">dan suatu lamina retikular yang terdiri dari serabut kolagen tipe IV. Pembuluh darah</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">tidak menembus membran basal. Epitel mendapat makanannya melalui proses difusi.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Hubungan antar sel di bagian apeks dilengkapi dengan struktur adhesif yang</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">disebut kompleks hubungan. Kompleks hubungan ini memisahkan lingkungan dalam</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">organisma dari lingkungan luar yang mungkin merusak, toksik dan dapat menyebabkan</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">infeksi. Juga menyebabkan hubungan yang kuat antar sel. Kompleks hubungan dapat</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">dijumpai sebagai:</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Zonula occludens atau “<i>tight junction</i>” merupakan suatu sabuk yang mengelilingi</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">apeks sel epitel. Bagian ini dibangun oleh anyaman tanggul-tanggul yang beranastomose</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">yang membangun hambatan (<i>barrier</i>) bagi pergerakan molekul-molekul dari lumen ke</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">kompartemen lateral ekstrasel.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Zonula adherens atau “<i>intermediate junction</i>” terdapat tepat di bawah zonula</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">occludens, berfungsi sebagai struktur adhesif antar sel. Macula adherens atau</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">“<i>desmosom</i>” berfungsi mengikat sel. “<i>Gap junction</i>” atau nexus berfungsi melalukan ionion</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">dan molekul-molekul kecil antar sel epitel yang berbatasan.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Pada hewan terdapat 3 jenis sel epitel. <b>Epitel selapis </b>terdiri dari 1 lapisan sel dan</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">semua sel melekat pada lamina basal. <b>Epitel berlapis banyak </b>terdiri dari beberapa</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">lapisan sel. Sel basal melekat pada lamina basal dan sel yang terdapat di permukaan</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">apikal membatasi rongga. <b>Epitel berlapis banyak palsu </b>tampak seperti epitel berlapis</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">banyak karena inti sel epitel terletak pada ketinggian yang berbeda-beda, tetapi semua sel</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">melekat pada lamina basal.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Penamaan suatu epitel ditentukan oleh jumlah lapisan sel dan bentuk sel epitel</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">yang membatasi rongga atau lingkungan, misalnya: epitel selapis silindris, epitel berlapis</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">banyak pipih, epitel kolumner berlapis semu bersilia.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b><o:p> </o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b>B.JARINGAN IKAT<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Jaringan ikat terdiri dari berbagai jenis sel, serabut dan substansi dasar yang</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">amorf. Terdapat 2 jenis jaringan ikat utama yaitu: jaringan ikat kendur, seperti di</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">mesenterium dan lamina propria; jaringan ikat padat, ada yang teratur dan ada yang tak</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">teratur. Yang teratur misalnya urat dan ligament, yang tidak teratur misalnya dermis dan</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">periosteum atau perikondrium.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b><o:p> </o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b>Sel jaringan ikat<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Sel-sel jaringan ikat meliputi:</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b><o:p> </o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b>Fibroblast</b>. Sel ini mempunyai juluran-juluran sitoplasma atau berbentuk</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">kumparan. Struktur halus fibroblast menggambarkan sel yang berperan dalam sekresi</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">protein ekstraseluler, yaitu mempunyai sitoplasma yang kaya akan retikulum endoplasmik</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">kasar, alat golgi dan mitokondria yang menyolok. Fibroblas dapat dijumpai pada semua</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">jenis jaringan ikat dan mempunyai fungsi mensintesa dan mensekresikan protein seperti</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">kolagen, elastin dan berbagai macam proteoglikan.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b><o:p> </o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b>Makrofag</b>. Sel ini bila sedang aktif mempunyai juluran-juluran yang diperlukan</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">untuk pergerakan. Makrofag kaya akan lisosom dan fagosom. Makrofag ini merupakan</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">komponen penting dari sistem imun, oleh karena itu banyak dijumpai di nodus limf,</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">limpa, dan sumsum tulang.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b>“<i>Mast cells</i>”. </b>Sel ini mengandung butir-butir heparin yang bertindak sebagai</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">antikoagulan dan mengikat Ig E. <i>Mast cell </i>terlibat dalam reaksi-reaksi peradangan dan</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">alergi. Sel ini mudah dijumpai pada lamina propria sistem pernafasan dan sistem</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">pencernaan makanan.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b><o:p> </o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b>Serabut jaringan ikat<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Komponen serabut jaringan ikat terdiri atas:</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b><o:p> </o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b>Serabut kolagen. </b>Bagian ini dengan EM memperlihatkan pita-pita melintang</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">gelap terang secara berurutan dengan periodesitas 67 nm. Serabut kolagen dibangun oleh</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">serabut-serabut yang lebih halus terdiri dari subunit tropokolagen. <st1:city><st1:place>Ada</st1:place></st1:city> 4 jenis</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">tropokolagen, oleh karena itu terdapat 4 macam serabut kolagen yaitu kolagen tipe I,</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">terutama dapat dijumpai di tulang, urat, ligamen dermis, dan dentin gigi; kolagen tipe II,</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">terdapat di rawan; kolagen tipe III, terdapat berasosiasi dengan otot polos, saluran</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">pencernaan makanan dan uterus; kolagen tipe IV terdapat pada membran basal. Kolagen</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">merupakan protein yang paling luas penyebarannya.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b><o:p> </o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b>Serabut elastin. </b>Bagian ini dibangun oleh protein elastin dan bersifat sangat</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">elastis, oleh karena itu terdapat di wilayah-wilayah yang dapat meregang, mengembang,</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">dan mengendur kembali. Substansi dasar serabut elatin terdiri dari glikosaminoglikan.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><st1:city><st1:place>Ada</st1:place></st1:city> 5 kelas serabut elastin yaitu: kondroitin sulfat, terdapat di rawan, tulang, kulit, dan</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">kornea; hialuronik asid, terdapat di rawan, tali pusat, dan cairan bola mata; dermatan</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">sulfat, terdapat di kulit, pembuluh darah, katup jantung dan paru-paru; keratan sulfat</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">terdapat di kornea, rawan, dan nukleus pulposes; heparan sulfat dan heparin terdapat di</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">aorta, hati, paru-paru dan granula mast cells. Komponen protein serabut elastin disebut</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">proteoglikan.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b><o:p> </o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b>Jaringan ikat dengan fungsi khusus<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Jaringan ini meliputi jaringan lemak dan jaringan retikuler. Jaringan lemak</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">terutama dibangun oleh sel lemak, serabut kolagen, fibroblas, leukosit, makrofag, dan</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">kaya akan pembuluh darah. Jaringan lemak berfungsi sebagai penyimpan cadangan</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">makanan, bantal pelindung, dan berperan dalam termoregulasi.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Jaringan retikuler terdiri dari anyaman serabut-serabut retikulin yang argirofilik</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">dan sel retikuler yang mirip fibroblas. Sel retikuler ada yang fagositik dan berfungsi</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">sebagai penyaring. Jaringan retikuler dapat dijumpai di sekeliling pembuluh darah yang</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">kecil di hati, limpa, nodus limpa, dan sumsum tulang.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b>C. JARINGAN RAWAN<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Fungsi jaringan rawan adalah sebagai jaringan penyokong yang lentur. Sama</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">seperti jaringan ikat, jaringan rawan terdiri dari kondrosit (sel rawan), serabut, dan</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">substansi dasar yang kaya akan proteoglikan dan glikoprotein. Substansi intersel yang</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">banyak jumlahnya disebut matriks rawan, sedangkan rongga-rongga tempat sel rawan</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">disebut lakuna. Rawan tidak mempunyai pembuluh darah dan saraf. Rawan memperoleh</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">makanan secara difusi dari kapiler dalam jaringan ikat di sekelilingnya</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><st1:city><st1:place>Ada</st1:place></st1:city> 3 jenis rawan yaitu: rawan hialin, rawan elastin, dan rawan serabut.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b><o:p> </o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b>Rawan hialin</b>. Jenis ini paling banyak dijumpai, terutama pada saluran</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">pernafasan (larink, trakhea, bronkus), ujung ventral rusuk, dan pada permukaan</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">persendian tulang. Dalam keadaan segar, rawan hialin berwarna kebiru-biruan dan</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">tembus cahaya atau hialin. Rawan ini diselaputi oleh jaringan ikat yang disebut</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">perikondrium. Bagian yang dekat pada rawan mengandung banyak kondroblas yang</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">berperan dalam pertumbuhan aposisi dari rawan. Rawan hialin tumbuh sebagai hasil</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">pembelahan kondrosit di bagian tengah rawan yang disebut tumbuh interstitial.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Kondroblas dan kondrosit dari rawan yang sedang tumbuh memperlihatkan nukleolus</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">yang jelas, sitoplasma yang basofilik dengan retikulum endoplasmik kasar yang banyak,</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">dan alat golgi yang menonjol. Komponen utama matriks yang amorf pada rawan hialin</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">adalah glikosaminoglikan, terdiri dari 2 golongan utama: asam hialuronat dan sejenis</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">proteoglikan. Komponen serabut dari matriksnya adalah serabut kolagen yang</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">membangun 40% dari berat kering rawan hialin.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><i><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></span></i></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b>Rawan elastin</b>. Rawan ini dapat dijumpai di daun telinga dan epiglottis, yang</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">dalam keadaan segar berwarna kekuning-kuningan. Matriksnya selain mengandung</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">serabut kolagen, juga mengandung banyak sekali serabut elastin. Rawan elastin</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">mempunyai perikondrium.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b>Rawan serabut. </b>Jenis ini dapat ditemukan di diskus intervertebralis, simfisis</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">pubis, dan pada perlekatan ligamen dengan tulang. Dibandingkan dengan dua jenis rawan</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">lainnya, rawan serabut relatif mempunyai matriks yang banyak sekali jumlahnya dan</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">mengandung banyak sekali serabut kolagen jenis I. Rawan ini tidak mempunyai</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">perikondrium.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b><o:p> </o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b>D. JARINGAN TULANG<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Jaringan tulang merupakan struktur penunjang utama tubuh. Jaringan tulang</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">berfungsi sebagai tempat perlekatan otot, dan bersama-sama otot membangun alat gerak</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">tubuh, melindungi organ-organ vital di tengkorak dan rongga dada, menyimpan kalsium</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">yang dapat dimobilisasi bila diperlukan oleh tubuh, dan merupakan tempat</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">berlangsungnya hematopoiesis.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Jaringan tulang dibangun oleh sel tulang (osteosit), serabut kolagen, dan substansi</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">dasar yang amorf dengan matriks yang termineralisasi. Di samping osteosit, pada</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">jaringan tulang dijumpai pula osteoblas yang berfungsi mensintesa komponen organik</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">matriks, dan osteoklas yang merupakan sel raksasa berinti banyak dengan fungsi sebagai</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">perombak tulang. Karena matriks tulang mengalami kalsifikasi, maka pertukaran</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">metabolit antara osteosit dan kapiler darah berlangsung melalui juluran-juluran osteosit</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">yang terdapat dalam kanal-kanal halus yang menembus matriks tulang. Kanal halus ini</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">disebut kanalikuli.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Matriks tulang terdiri dari keping-keping atau pelat-pelat matriks yang disebut</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">lamela tulang. Bahan anorganik merupakan sekitar 50% dari berat kering matriks tulang,</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">sementara dalam matriks tulang juga banyak terdapat kalsium dan fosfor. Selain itu</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">terdapat pula bikarbonat, sitrat, magnesium, kalsium, dan natrium. Kalsium dan fosfor</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">membentuk kristal hidroksiapatit Ca<span style="font-size: 8pt; line-height: 150%;">10</span>(PO<span style="font-size: 8pt; line-height: 150%;">4</span>)6(HO)<span style="font-size: 8pt; line-height: 150%;">2</span>, panjang dengan ukuran 40X25X3</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">nm. Bahan organik yang terdapat pada matriks tulang terdiri dari serabut kolagen (95%)</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">dan substansi dasar yang amorf yang terdiri dari glikoprotein dan glikosaminoglikan,</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">seperti keratin sulfat, kondroitin sulfat, dan asam hialuronat.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Pada hewan terdapat 2 jenis tulang, yaitu tulang kompak dan tulang bunga karang</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">(tulang spongiosa). Tulang kompak diselaputi oleh jaringan ikat yang disebut periosteum</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">yang dekat matriks tulang dan bersifat lebih seluler dan vaskuler. Permukaan tulang yang</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">membatasi rongga sumsum dilapisi oleh endosteum yang lebih tipis daripada periosteum.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Periosteum maupun endosteum mempunyai kemampuan untuk membentuk tulang baru.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style=""> </span><b style="">Struktur tulang kompak<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Terdapat 2 jenis penulangan. Penulangan intramembran dan penulangan</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">endokondral. Penulangan intramembran terjadi langsung di dalam jaringan ikat</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">(mesenkim), seperti pada pembentukan tulang dermal tengkorak, yaitu tulang parietal,</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">frontal, dan sebagian oksipital. Penulangan endokondral merupakan penulangan yang</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">mengganti model rawan tulang tersebut. Misalnya penulangan yang membentuk tulang</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">femur atau humerus.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b><o:p> </o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b><o:p> </o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b>E. JARINGAN OTOT<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Jaringan otot berfungsi untuk melakukan gerakan. Terdapat 3 jenis jaringan otot</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">berdasarkan sifat morfologi dan fungsinya, yaitu:</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Otot polos. Otot ini tersebar luas pada sistem kardiovaskuler, pencernaan</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">makanan, urogenital, dan pernafasan. Otot polos berkontraksi lambat dan tidak di bawah</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">kemauan, sebagian besar berada di bawah pengawasan sistem saraf otonom. Jaringan</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">otot terdiri dari sel otot berbentuk kumparan panjang berukuran 30-200 <span style="font-family: TTA4Eo00;">μ</span>m. Otot polos</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">mengandung miofilamen aktin dan miosin, tetapi tidak teratur seperti pada otot rangka,</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><i style=""><o:p> </o:p></i></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b>Otot rangka. </b>Otot rangka dibangun oleh berkas-berkas serabut otot yang berinti</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">banyak dimana serabut otot tersebut menggambarkan garis-garis melintang sebagaimana</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">terdapat pada Gambar 6. Kontraksi otot rangka sangat cepat dan kuat di bawah kemauan/</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">kesadaran (<i>voluntary</i>). Serabut otot rangka dibangun sebagai hasil fusi mioblas yang</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">membentuk sinsitium. Serabut otot rangka berinti banyak dan terletak di bagian tepi</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">serabut otot. Serabut otot rangka terdiri dari miofibril-miofibril. Miofibril dibangun oleh</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">berkas-berkas filamen aktin dan miosin dengan susunan yang teratur. Serabut otot ini</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">diselaputi oleh jaringan ikat kendur yang terdiri dari fibroblas dan serabut kolagen yang</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">disebut endomisium.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Serabut otot rangka membentuk berkas serabut otot yang disebut fasikulum otot</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">dan diselaputi oleh jaringan ikat yang disebut perimisium. Sejumlah fasikulum otot</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">membangun otot rangka, misalnya otot bisep, yang diselaputi oleh jaringan ikat yang</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">disebut epimisium.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Membran plasma serabut otot disebut sarkolema dan retikulum endoplasmiknya</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">disebut retikulum sarkoplasmik. Miofibril terdiri dari subunit struktural yang disebut</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">sarkomer dan merupakan unit kontraksi otot. Di dalam sarkomer dapat dijumpai susunan</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">yang teratur dari filamen-filamen tebal (miosin) dan filamen-filamen tipis (aktin).</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Sarkomer memperlihatkan gambaran pola pita gelap dan terang. Pita utama adalah yang</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">gelap disebut pita A, sedangkan yang terang disebut pita I. Pita A ditempati oleh filamen</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">tebal secara utuh dan oleh sebagian filamen tipis, sedang pita I hanya berisikan filamen</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">tipis. Filamen-filamen tersebut tersusun sejajar menurut kepanjangan sarkomer. Filamen</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">tipis satu ujungnya melekat kepada garis Z. Di tengah-tengah pita A terdapat pita H yang</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">hanya berisikan bagian dari filamen tebal. Bila otot mengkerut, maka filamen-filamen</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">tersebut akan “<i>sliding past one another</i>”.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Retikulum sarkoplasmik adalah modifikasi dari retikulum endoplasmik,</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">merupakan bagian integral dari mekanisme yang mengatur konsentrasi kalsium di</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">sekeliling miofibril. Retikulum sarkoplasmik merupakan anyaman yang beranastomose</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">dari sistern yang saling berhubungan langsung dengan sistern terminal. Retikulum</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">sarkoplasmik terdapat mengelilingi berkas-berkas miofibril.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Di samping retikulum sarkoplasmik, terdapat pula sistem tubulus transversal.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Sistem ini merupakan invaginasi seperti jari dari sarkolema pada ketinggian pertemuan</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">pita I dengan pita A dalam suatu sarkomer, untuk selanjutnya membentuk sistem tubulus</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">yang bercabang-cabang dan beranastomose. Dengan demikian satu sarkomer dilayani</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">oleh dua sistem tubulus (T tubult). Satu tubulus T akan berhubungan dengan 2 sisterna</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">terminal membangun suatu triad.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b><o:p> </o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b>Otot jantung. </b>Sel otot jantung berbentuk serabut yang bercabang dan</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">beranastomose membentuk anyaman yang rapat. Selnya mempunyai satu inti dalam satu</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">serabut otot jantung. Seperti halnya serabut otot rangka, serabut otot jantung juga</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">memperlihatkan gambaran seran-lintang. Pertemuan antara cabang-cabang serabut otot</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">jantung membangun suatu hubungan yang kompleks, disebut keping interkalar. Pada</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">serabut otot ini terdapat tiga jenis hubungan utama: fasia adherens (desmosom) dan gap</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">junction. Mengandung banyak mitokondria dan endomisiumnya kaya akan pembuluh</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">darah. Otot jantung, seperti halnya otot rangka mempunyai sel-sel yang panjang seperti</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">serabut memperlihatkan garis-garis melintang. Pada tempat pertemuan sel jantung</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">dijumpai keping interkalar, suatu struktur yang khas bagi otot jantung. Otot jantung</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">berontraksi kuat, berirama, dan tidak di bawah kemauan (<i>involuntary</i>).</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b>JARINGAN SARAF<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Elemen seluler dasar dari sistem saraf adalah sel saraf (neuron) dengan struktur</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">yang sangat bervariasi. Fungsi jaringan saraf adalah menghantar impuls saraf. Selain itu</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">terdapat pula beberapa jenis sel glia (neuroglia) yang berfungsi menyokong dan</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">melindungi neuron dan juga memberi nutrisi.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><st1:city><st1:place>Ada</st1:place></st1:city> tiga tipe neuron yaitu neuron sensoris, neuron motoris, dan neuron asosiasi</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><i><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></span></i></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Tiga tipe neuron: neuron sensoris, neuron motoris, neuron asosiasi</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b>Sel saraf. </b>Sel saraf merupakan saluran anatomis dan fungsional yang terdiri dari</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">badan sel (perikaryon) dan juluran-juluran sel yang disebut akson dan dendrit. Akson</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">biasanya tunggal, sedang dendrit banyak jumlahnya. Dendrit berfungsi menerima impuls</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">dan menghantarkannya ke badan sel, sedang akson berfungsi menghantar impuls dari</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">badan sel ke sel lain (sel saraf, otot, dan kelenjar). Bagian distal akson biasanya</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">bercabang-cabang membentuk pohon akhir (<i>terminal arboration</i>).</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b>Badan neuron. </b>Badan neuron mengandung nukleus dan sitoplasma. Pada badan</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">neuron juga terdapat RE kasar, ribosom bebas, mitokondria yang sangat banyak</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">jumlahnya, alat golgi, neurofilamen, dan mikrotubul. RE kasar dan ribosom bebas dapat</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">membentuk kelompok-kelompok yang terwarna kuat oleh pewarna basa, yang dengan</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">perantaraan mikroskop cahaya disebut badan Nissl. Dendrit tidak mengandung alat golgi,</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">mengandung RE kasar, ribosom, badan Nissl, mitokondria, neurofilamen, dan mikrotubul</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">yang lebih banyak ditemukan daripada di akson.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b>Akson. </b>Akson diawali oleh suatu bagian berbentuk piramid yang disebut axon</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">hillock. RE kasar dan ribosom yang ditemukan di badan sel dan dendrit, tidak terdapat</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">dalam akson Hillock. Mikrotubul terdapat dalam berkas-berkas. Aksoplasma (sitoplasma</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">akson) terutama mengandung mitokondria, neurofilamen, dan mikrotubul. Akson</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><i><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;">Struktur dan Perkembangan Hewan 14<o:p></o:p></span></i></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">diselaputi oleh mielin. Di dalam sistem saraf pusat, mielin dihasilkan oleh</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">oligodendrosit, sedang di sistem saraf periferi dihasilkan oleh sel Schwann.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b><o:p> </o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b><o:p> </o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b><o:p> </o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b><o:p> </o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b><o:p> </o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b>Sinapsis</b>. </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Sinapsis merupakan tempat interaksi secara anatomis dan fungsional</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">antara neuron. Tidak terdapat kesinambungan sitoplasmik antara neuron pada sinapsis,</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">tetapi terdapat segregasi neuron oleh neurolemma. Ujung akson menggelembung, disebut</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">boutons, bagian ini kaya akan mitokondria dan vesikula sinaptik yang berdiameter 40-65</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">nm. Di antara membran presinapsis dan post sinapsis terdapat celah selebar 20 nm yang</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">disebut celah sinapsis. Vesikula sinaptik mengandung substansi yang disebut</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">neurotransmitter yang bertanggungjawab terhadap penghantaran impuls saraf melintasi</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">celah sinapsis.</p> <div class="blogger-post-footer">jakop hutapea</div>jakopshttp://www.blogger.com/profile/01552782133282063291noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8240039488612277370.post-70662708247343324892009-10-04T01:19:00.001-07:002018-02-20T21:14:32.363-08:00Struktur Atom<meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 10"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 10"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CLolok%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C03%5Cclip_filelist.xml"><link rel="Edit-Time-Data" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CLolok%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C03%5Cclip_editdata.mso"><!--[if !mso]> <style> v\:* {behavior:url(#default#VML);} o\:* {behavior:url(#default#VML);} w\:* {behavior:url(#default#VML);} .shape {behavior:url(#default#VML);} </style> <![endif]--><title>EKOSISTEM PERAIRAN TAWAR</title><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="City"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="place"></o:smarttagtype><!--[if gte mso 9]><xml> <o:documentproperties> <o:author>user</o:Author> <o:version>10.2625</o:Version> </o:DocumentProperties> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><object classid="clsid:38481807-CA0E-42D2-BF39-B33AF135CC4D" id="ieooui"></object> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Angsana New"; panose-1:2 2 6 3 5 4 5 2 3 4; mso-font-charset:222; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:16777217 0 0 0 65536 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} @page Section1 {size:612.1pt 792.1pt; margin:2.0cm 2.0cm 2.0cm 3.0cm; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} /* List Definitions */ @list l0 {mso-list-id:438449899; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:661436342 -2106785936 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l0:level1 {mso-level-tab-stop:90.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:90.0pt; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l0:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:126.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:126.0pt; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l0:level3 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:162.0pt; mso-level-number-position:right; margin-left:162.0pt; text-indent:-9.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l0:level4 {mso-level-tab-stop:198.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:198.0pt; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l0:level5 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:234.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:234.0pt; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l0:level6 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:270.0pt; mso-level-number-position:right; margin-left:270.0pt; text-indent:-9.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l0:level7 {mso-level-tab-stop:306.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:306.0pt; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l0:level8 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:342.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:342.0pt; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l0:level9 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:378.0pt; mso-level-number-position:right; margin-left:378.0pt; text-indent:-9.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l1 {mso-list-id:447823363; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:2052360674 -329590314 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l1:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:39.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:39.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l2 {mso-list-id:588537628; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1534709884 -390326576 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l2:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:54.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:54.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l3 {mso-list-id:709764901; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1728587558 1316683454 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l3:level1 {mso-level-tab-stop:90.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:90.0pt; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l3:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:126.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:126.0pt; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l3:level3 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:162.0pt; mso-level-number-position:right; margin-left:162.0pt; text-indent:-9.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l3:level4 {mso-level-tab-stop:198.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:198.0pt; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l3:level5 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:234.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:234.0pt; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l3:level6 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:270.0pt; mso-level-number-position:right; margin-left:270.0pt; text-indent:-9.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l3:level7 {mso-level-tab-stop:306.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:306.0pt; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l3:level8 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:342.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:342.0pt; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l3:level9 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:378.0pt; mso-level-number-position:right; margin-left:378.0pt; text-indent:-9.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l4 {mso-list-id:1082488467; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1826719400 -153044150 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l4:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:39.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:39.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l5 {mso-list-id:1413551496; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-698211984 2047349448 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l5:level1 {mso-level-tab-stop:90.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:90.0pt; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l5:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:126.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:126.0pt; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l5:level3 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:162.0pt; mso-level-number-position:right; margin-left:162.0pt; text-indent:-9.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l5:level4 {mso-level-tab-stop:198.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:198.0pt; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l5:level5 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:234.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:234.0pt; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l5:level6 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:270.0pt; mso-level-number-position:right; margin-left:270.0pt; text-indent:-9.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l5:level7 {mso-level-tab-stop:306.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:306.0pt; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l5:level8 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:342.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:342.0pt; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l5:level9 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:378.0pt; mso-level-number-position:right; margin-left:378.0pt; text-indent:-9.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l6 {mso-list-id:1680622447; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:105948780 1670686216 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l6:level1 {mso-level-tab-stop:54.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:54.0pt; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l6:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:90.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:90.0pt; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l6:level3 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:126.0pt; mso-level-number-position:right; margin-left:126.0pt; text-indent:-9.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l6:level4 {mso-level-tab-stop:162.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:162.0pt; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l6:level5 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:198.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:198.0pt; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l6:level6 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:234.0pt; mso-level-number-position:right; margin-left:234.0pt; text-indent:-9.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l6:level7 {mso-level-tab-stop:270.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:270.0pt; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l6:level8 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:306.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:306.0pt; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l6:level9 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:342.0pt; mso-level-number-position:right; margin-left:342.0pt; text-indent:-9.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l7 {mso-list-id:2066486319; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1192594502 649882378 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l7:level1 {mso-level-tab-stop:39.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:39.0pt; text-indent:-18.0pt;} ol {margin-bottom:0cm;} ul {margin-bottom:0cm;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman";} table.MsoTableGrid {mso-style-name:"Table Grid"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; border:solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt:solid windowtext .5pt; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-border-insideh:.5pt solid windowtext; mso-border-insidev:.5pt solid windowtext; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-font-family:"Angsana New";} </style> <![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <o:shapedefaults ext="edit" spidmax="1037"> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <o:shapelayout ext="edit"> <o:idmap ext="edit" data="1"> </o:shapelayout></xml><![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b><font size="16">BAB II. SRUKTUR<font style=""> </font>ATOM <o:p></o:p></font></b></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><font style=""> </font>1 <b>. Pendahuluan </b></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><font style=""> </font>Stuktrur atom dalam ilmu kimia sangat penting artinya. Karena dalam struktur atom akan dipelajari tentang tatana atom yang merupkan bagian terkecil dari suatu materi tersusun atas partikel protnon, neutron, dan elekton. Dimana pertikel-partikel tersebut menetukan sifat-sifat dari suatu materi .</p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><font style=""> </font><b>2 . Partikel Dasar Atom<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b><font style=""> </font>A. Elektron<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><font style=""> </font><font style=""> </font>Sinar katoda pertama kali dipelajari secara mendalam oleh J.Plucker tahun 1858, yang mempunyai sifat-sifat sebagai berikut : </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><font style="">1.<font style="" size="7" face="""> </font></font><!--[endif]-->Sinar katoda yang dipancarkan oleh katoda dalam sebuah tabung hampa bila dilewati<font style=""> </font></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><font style=""> </font>arus litrik<font style=""> </font></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><font style="">2.<font style="" size="7" face="""> </font></font><!--[endif]-->Sinar ini merambat pada garis lurus dari katoda, kecuali dikenai <st1:city><st1:place>gaya</st1:place></st1:city> dari luar.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><font style="">3.<font style="" size="7" face="""> </font></font><!--[endif]-->Sinar katoda dibelokkan oleh <st1:city><st1:place>medan</st1:place></st1:city> listrik dan magnit; sehubungan dengan hal<font style=""> </font>itu diperkirakan partikelnya bermuatan negatif.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><font style="">4.<font style="" size="7" face="""> </font></font><!--[endif]-->Sifat ini trdiri dari partikel-partikel degan masa yang pasti, masa elektron<font style=""> </font>9,1076 x 10<sup>-28</sup><font style=""> </font></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><font style="">5.<font style="" size="7" face="""> </font></font><!--[endif]-->Sifat sinar katoda (elektron ) adklah sama . Tak tergantung dari bahan apa katoda itu , macam gas yang ada pada tabung gas, macam kawat yang digunakan sebagai penghantar arus listrik ke katoda dan bahan yang digunakan untuk menghasilkan arus listrik.</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;">B. Proton</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><font style=""> </font>Sinar katoda mengalir kearah anoda. Tumbukan dengan sisa atom gas melepaskan elektron dari atom gas, menghasilkan ion yang bermuatan positif. Ion-ion ini menuju ke katoda negatif tetapi sebagian dari ion-ion ini lolos melewati lubang pada katoda dan merupakan arus partikel mengarah kesisi lain. Berkas sinar positif ini disebut sinar positif atau sinatr kannal </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Moseley menyatakan bahwa atom hidrogen terdiri dari 1 proton, helium 2 proton, dan litium 3 proton dalam intinya. Jadi nomor atom pastilah banyak protonnya.Karena atom netral maka jumlah elektron harus sama dengan jumlah proton dalam suatu atom.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><font style=""> </font>C. Neutron</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Fakta menunjukan bahwa masa elektron tidak cukup untuk menjelaskan masa total atom. Hal ini mendorong para ilmuan untuk mencari suatu pertikel tidak bermuatan<font style=""> </font>yang kehaduirannya dapat menjelaskan masa tambahan atom tanpa mengganggu kesetimbangan antar proton dan elektron . Pada tahun 1932, J Chadwik menemukn partikel tidak bermuatan , partikel ini disebut neutron .Neutron merupakan suatu partikel yang tidak bermuatan listrik dan mempunyai masa 1,0087 sma.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Dengan ditemukannya neutron, ahli kimia dapat mencocokkan sifat-sfat dasar atom dalam ketiga partikel dasar.Suatu atom dapat didepenisikan sebagai partikel netral yang tediri dari proton, neutron, dan elektron. </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Nomar masa = jumlah proton + jumlah elektron</p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><font style=""> </font></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><font style=""> </font>Contoh soal </p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><font style=""> </font>Berapa jumlah proton, elektron, dan neutron unsur <sub>12</sub><font style="font-variant: small-caps;">m<sub>g</sub><sup>24 </sup>.<o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><font style=""> </font><font style=""> </font><font style=""> </font><i>Penyelesaian:<o:p></o:p></i></p> <p class="MsoNormal"><i><font style=""> </font></i>Untuk unsur netral maka nomor atom<font style=""> </font>= jumlah proton = jumlah elektron</p> <p class="MsoNormal"><font style=""> </font>Jumlah proton (p)<font style=""> </font><font style=""> </font><font style=""> </font>=<font style=""> </font>12</p> <p class="MsoNormal"><font style=""> </font>Jumlah elektron (e)<font style=""> </font><font style=""> </font><font style=""> </font>=<font style=""> </font>12</p> <p class="MsoNormal"><font style=""> </font>Jumlah neutron <font style=""> </font><font style=""> </font>=<font style=""> </font>Nomor masa – jumlah proton</p> <p class="MsoNormal"><font style=""> </font><font style=""> </font><font style=""> </font><font style=""> </font>=<font style=""> </font>24 – 12<font style=""> </font>=<font style=""> </font>12</p> <p class="MsoNormal"><b><font size="14"><o:p> </o:p></font></b></p> <p class="MsoNormal"><b><font size="14"><font style=""> </font>3 . Model Atom <o:p></o:p></font></b></p> <p class="MsoNormal"><font style=""> </font></p> <p class="MsoNormal"><b><font style=""> </font>A. Model atom </b><st1:city><st1:place><b>Dalton</b></st1:place></st1:city><b><o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: 36pt;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: 36pt;">Pada tahun 1803, John Dalton mengemukakan teori atom yang dapat menerangkan perubahan-perubahan kimia. Teori Atom yang dikemukakan <st1:city><st1:place>Dalton</st1:place></st1:city> adalah :</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><font style="">1.<font style="" size="7" face="""> </font></font><!--[endif]-->Zat terdiri dari partikel-partikel<font style=""> </font>kecil yang disebut atom.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><font style="">2.<font style="" size="7" face="""> </font></font><!--[endif]-->Atom suatu zat tidak dapat diuraikan menjadi partikel yang lebih kecil, dan tidak dapat diubah menjadi partikel yang lebih kecil, dan tidak dapat diubah menjadi atom zat lain.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><font style="">3.<font style="" size="7" face="""> </font></font><!--[endif]-->Atom-atom setiap zat adalah identik, artinya mempunyai bentuk, ukuran, dan masa yang sama .</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><font style="">4.<font style="" size="7" face="""> </font></font><!--[endif]-->Atom suatu zat berbeda sifat dengan atom zat lain.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><font style="">5.<font style="" size="7" face="""> </font></font><!--[endif]-->Persekutua antara dua atom atau lebih akan menghasilakan “atom senyawa”</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt;">Akan tetapi, kemajuan yang sangat pesat pada dalam bidang sains pada awal abad ke 19 para ahli tidak sepenuhnya menerima teori atom dalam <st1:city><st1:place>Dalton</st1:place></st1:city> tersebut . Hal ini ditandai dengan banyaknya eksperimen yang dilakuakan terhadap materi . Dan keyakinan tak dapat terbagipun mulai goyah.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;"><b><o:p> </o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;"><b>B. Model Atom </b><st1:place><b>Rutherford</b></st1:place></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;"><font style=""> </font></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;"><font style=""> </font>Sekitar tahu8n 1911 <st1:place>Rutherford</st1:place> dan mahasiswanya Hans Geiger dan Ernest Marsden melakukan percobaan penghamburan sinar α yang dijatuhkan pada lempeng emas yang sangat tipis dan logam lain sebagai sasaran partikel α Yng berasal dari radioaktif .</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><font style="">1.<font style="" size="7" face="""> </font></font><!--[endif]-->Sebagian besar dari partikel α menembus lempeng logam tanpa pembelokan .</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><font style="">2.<font style="" size="7" face="""> </font></font><!--[endif]-->Sebagian (1 dari 20000) mengalami pembelokan setelah menembus lempeng logam.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><font style="">3.<font style="" size="7" face="""> </font></font><!--[endif]-->dalam jumlah yang sama tidak menebus lempeng logam sama sekali tetapi berbalik arah ssuai datangnya arah sinar.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;">Akhirnya, <st1:place>Rutherford</st1:place> beranggapan bahwa atom terdiri dari inti yang sangat kecil sebagai pusat masa dan bermuatan positif, dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;"><b>C. Model Atom Niels Bohr<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;"><font style=""> </font>Pada tahun 1913 Niels Bohr mengemukakan postulat-postulatnya , yang selanjutnya dikenal dengan model atom Niels Bohr :</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><font style="">1.<font style="" size="7" face="""> </font></font><!--[endif]-->Elektron mengelilingi inti dalm lintasan yang berbentuk lingkaran yang disebut dengan orbit.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><font style="">2.<font style="" size="7" face="""> </font></font><!--[endif]-->Elektron dalam keadaan ststioner tidak memancarkan energi sehingga energi elektron tidak berubah dan lintasan elektron tidak makin mengecil, tetapi tertentu dengan energi tertentu.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><font style="">3.<font style="" size="7" face="""> </font></font><!--[endif]-->Elektron memiliki momentum anguler tertentu ,yang terakuantisasi dalam satuan h/2<font size="10">Л</font>, h adalah \tapan Planck = 6,63 x 10<sup>-34</sup></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><font style="">4.<font style="" size="7" face="""> </font></font><!--[endif]-->Perubahan energi dapat terjadi bila elektron berpindah dari lintasan yang satu dengan lintasan yang lain<font style=""> </font></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;"><b><o:p> </o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;"><b>D. Model Atom Mekanika Kuantum<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: 36pt;">Diparuh abad ke 20, mulai diketahui bahwa gelombang elektromagnetik , yang sebelumnya dianggap sebagai atom murni berperilaku seperti partikel(foton) . Fisikawan Prancis Louis Victor De Broglie mengasumsikan bahwa bersifat sebagai materi sebaliknya materi juga berperilaku seperti gelombang. De Broglie menggap setiap partikeldengan momentum<font style=""> </font>p =<font style=""> </font>mv<font style=""> </font>disertai<font style=""> </font>dengan<font style=""> </font>gelombang<font style=""> </font>dengan panjang<font style=""> </font>gelombang <o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal"><font style=""> </font>Fisikawan jerman Werner Karl Heinsberg menyatakan tidak mungkin menentukan <font style=""> </font>sexara akurat posisi dan momentum secara simultan partikel yang sangat kecil semacam <font style=""> </font>elektron. Untuk mengamati partikel seseorang harus meradiasi partikel dengan cahaya. <font style=""> </font>Tumbukan antara partikel dengan poton akan mengubah posisi dan momentum partikel .</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><font style=""> </font></p> <p class="MsoNormal"><font style=""> </font><b><font size="14">4 .<font style=""> </font>Bilangan kuantum <o:p></o:p></font></b></p> <p class="MsoNormal"><font style=""> </font></p> <p class="MsoNormal"><font style=""> </font>Untuk mengetahui posisi yang tepat dari suatu elektron maka pada setiap elektron diberikan 4 harga bilangan utama :</p> <p class="MsoNormal"><font style=""> </font></p> <p class="MsoNormal"><font style=""> </font>A. Bilangan Kuantum Utama </p> <p class="MsoNormal"><font style=""> </font>Bilangan kuantum utama menunjukkan angka tingkat energi utama yang ditempati <font style=""> </font>elektron pada keadaan dasar. Suatu atom berada dalam keadaan dasar jika elektron-<font style=""> </font>elektronnuya menempati tingkat energi terendah . <st1:city><st1:place>Ada</st1:place></st1:city> 7 tingkat energi utama, ini sesuai <font style=""> </font>dengan jumlah periode yang ada dalam sistem periodik .</p> <p class="MsoNormal"><font style=""> </font><font style=""> </font>Elektron pada kulit 1 <font style=""> </font>memiliki <font style=""> </font>harga n = 1. Elektron pada kulit ke 2 <font style=""> </font>memiliki harga n = 2 dan seterusnya ,</p> <p class="MsoNormal"><font style=""> </font></p> <p class="MsoNormal"><font style=""> </font>B. Bilangan Kuantum Azimut</p> <p class="MsoNormal"><font style=""> </font>Bilangan kuantum azimut menyatakan sub tingkat energi yang mungkin ditempati <font style=""> </font>oleh elektron dalam suatu tingkat energi tertentu . Bilangan kuantum azimut menyatakan <font style=""> </font>bentuk orbital suatu atom .</p> <p class="MsoNormal"><font style=""> </font>Elektron di sub kulit s memiliki harga l = 0, sub kulit p memiliki l = 1, sub <font style=""> </font>kulit d <font style=""> </font>memiliki l= 2, sub kulit f memiliki l = 3.</p> <p class="MsoNormal"><font style=""> </font></p> <p class="MsoNormal"><font style=""> </font>C. Bilangan Kuantum Magnetik</p> <p class="MsoNormal"><font style=""> </font>Bilangan kuantum menyatakan orbital yang mungkin ditempati elektron. Sub kulit <font style=""> </font>s memiliki 1 orbital , sub kulit p memiliki 3 orbital, sub kulit d memiliki 5 orbital dan sub <font style=""> </font>kulit f memiliki 7 orbital.</p> <p class="MsoNormal"><font style=""> </font>Harga bilangan kuantum magnetik adalah –l s/d +l </p> <p class="MsoNormal"><font style=""> </font>Jika l = 0<font style=""> </font>maka m = 0 </p> <p class="MsoNormal"><font style=""> </font><font style=""> </font>l = 1<font style=""> </font>maka m = -1, 0, +1 </p> <p class="MsoNormal"><font style=""> </font><font style=""> </font>l = 2<font style=""> </font>maka m = -2, -1, 0, +1, +2</p> <p class="MsoNormal"><font style=""> </font>Contoh soal : </p> <p class="MsoNormal"><font style=""> </font>Berapa nilai yang diijinkan jika n = 3 ? Berapa banyak orbital yang mungkin jika n = 3 ?</p> <p class="MsoNormal"><i><font style=""> </font>Penyelesaian : <o:p></o:p></i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 39pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><font style="">a.<font style="" size="7" face="""> </font></font><!--[endif]-->harga yang diijinkan untuk l = 0 sampai n-1 , sehingga jika n=3 ,maka n = 0, 1, 2</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 39pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><font style="">b.<font style="" size="7" face="""> </font></font><!--[endif]-->harga l menunjukkan bentuk orbital </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;">Sebagaimana jawaban (a) jika n = 3, l berharga 0, 1, 2<font style=""> </font>.Masing-masing harga l itu mempunyai m berharga<font style=""> </font>0<font style=""> </font>untuk l = 0 </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;"><font style=""> </font>+1, 0, -1<font style=""> </font>untuk<font style=""> </font>l = 1 </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;"><font style=""> </font><font style=""> </font>+2, +1, 0, -1, -2<font style=""> </font>untuk<font style=""> </font>l = 2 </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;">Jadi jumlah total orbital jika n = 3 adalah 9 </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;"><font style=""> </font></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;"><font style=""> </font></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;"><font style=""> </font>D. Bilangan Kuantum Spin</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;"><font style=""> </font>Bilangan kuantum spins menyatakan arah rotasi dari elektron dalam orbital.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;"><font style=""> </font>Dua buah elektron yang mengisi setiap orbital memiliki harga s = +1/2 dan s = -1/2</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;"><b><font size="14"><o:p> </o:p></font></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;"><b><font size="14">5 . Konfigurasi Elektron </font></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;"><font style=""> </font></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;"><font style=""> </font>Setiap sub kulit memiliki dsejumlah orbital tertentu serta setiap orbital<font style=""> </font>maksimum ditempati oleh dua elektron . Orbital yang berisi 2 elektron disebut orbital penuh,berisi 1 elektron disebut orbital setengah penuh , jika tidak mengandung elektron disebut orbital kosong </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt; text-align: center;" align="center">Hubungan Jumlah Orbital dan Jumlah Elektron Maksimum Setiap Sub Kulit</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt; text-align: center;" align="center"><o:p> </o:p></p> <table class="MsoTableGrid" style="border: medium none ; margin-left: 33.45pt; border-collapse: collapse;" border="1" cellpadding="0" cellspacing="0"> <tbody><tr style=""> <td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0cm 5.4pt; width: 102.85pt;" valign="top" width="137"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><font style="">Sub kulit<o:p></o:p></font></p> </td> <td color="windowtext windowtext windowtext -moz-use-text-color" style="border-style: solid solid solid none; padding: 0cm 5.4pt; width: 130.9pt;" valign="top" width="175"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><font style="">Jumlah Orbital<o:p></o:p></font></p> </td> <td color="windowtext windowtext windowtext -moz-use-text-color" style="border-style: solid solid solid none; padding: 0cm 5.4pt; width: 130.9pt;" valign="top" width="175"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><font style="">Elektron Maksimum<o:p></o:p></font></p> </td> </tr> <tr style="height: 71.65pt;"> <td color="-moz-use-text-color windowtext windowtext" style="border-style: none solid solid; padding: 0cm 5.4pt; width: 102.85pt; height: 71.65pt;" valign="top" width="137"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><font style="">s<o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><font style="">p<o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><font style="">d<o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><font style="">f<o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><font style=""><o:p> </o:p></font></p> </td> <td color="-moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color" style="border-style: none solid solid none; padding: 0cm 5.4pt; width: 130.9pt; height: 71.65pt;" valign="top" width="175"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><font style="">1<o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><font style="">3<o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><font style="">5<o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><font style="">7<o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><font style=""><o:p> </o:p></font></p> </td> <td color="-moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color" style="border-style: none solid solid none; padding: 0cm 5.4pt; width: 130.9pt; height: 71.65pt;" valign="top" width="175"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><font style="">2<o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><font style="">6<o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><font style="">10<o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><font style="">14<o:p></o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><font style=""><o:p> </o:p></font></p> </td> </tr> </tbody></table> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;">Pengisian elektrom pada setiap orbital pada setiap sub kulit tidaklah sembarangan, melainkan mengikuti hikum-hukum yang bersifat periodik :</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;"><b><o:p> </o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 39pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><b><font style="">a.<font style="" size="7" face="""> </font></font></b><!--[endif]--><b>Aturan Aufbau<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;"><b><font style=""> </font><font style=""> </font></b>Aturan Aufbau menjelaskan bahwa elektron mulai mengisi orbital dari tingkat energi yang terendah ke tingkat energi yang lebih tinggi.Urutan pengisian pada setiap sub kulit adalah sebagai berikut : </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;">1s</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;">2s<font style=""> </font>2p</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;"><!--[if gte vml 1]><v:line id="_x0000_s1026" style="'position:absolute;left:0;text-align:left;flip:x;z-index:1'" from="37.4pt,-.45pt" to="56.1pt,17.55pt"> <v:stroke endarrow="block"> </v:line><![endif]--><!--[if !vml]--><font style="position: relative; z-index: 1;"><font style="position: absolute; left: 45px; top: -2px; width: 31px; height: 31px;"><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/Lolok/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/03/clip_image001.gif" shapes="_x0000_s1026" width="31" height="31"></font></font><!--[endif]--><o:p> </o:p></p> <br /> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;"><!--[if gte vml 1]><v:line id="_x0000_s1029" style="'position:absolute;left:0;text-align:left;flip:x;z-index:4'" from="74.8pt,12.75pt" to="93.5pt,30.75pt"> <v:stroke endarrow="block"> </v:line><![endif]--><!--[if !vml]--><font style="position: absolute; z-index: 4; left: 0px; margin-left: 95px; margin-top: 16px; width: 31px; height: 30px;"><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/Lolok/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/03/clip_image002.gif" shapes="_x0000_s1029" width="31" height="30"></font><!--[endif]--><!--[if gte vml 1]><v:line id="_x0000_s1027" style="'position:absolute;left:0;text-align:left;flip:x;z-index:2'" from="37.4pt,12.75pt" to="56.1pt,30.75pt"> <v:stroke endarrow="block"> </v:line><![endif]--><!--[if !vml]--><font style="position: absolute; z-index: 2; left: 0px; margin-left: 45px; margin-top: 16px; width: 31px; height: 30px;"><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/Lolok/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/03/clip_image003.gif" shapes="_x0000_s1027" width="31" height="30"></font><!--[endif]-->3s<font style=""> </font>3p<font style=""> </font>3d</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;"><!--[if gte vml 1]><v:line id="_x0000_s1035" style="'position:absolute;left:0;text-align:left;flip:x;z-index:10'" from="112.2pt,12.2pt" to="130.9pt,30.2pt"> <v:stroke endarrow="block"> </v:line><![endif]--><!--[if !vml]--><font style="position: absolute; z-index: 10; left: 0px; margin-left: 144px; margin-top: 15px; width: 32px; height: 31px;"><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/Lolok/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/03/clip_image004.gif" shapes="_x0000_s1035" width="32" height="31"></font><!--[endif]--><!--[if gte vml 1]><v:line id="_x0000_s1031" style="'position:absolute;left:0;text-align:left;flip:x;z-index:6'" from="74.8pt,12.2pt" to="93.5pt,30.2pt"> <v:stroke endarrow="block"> </v:line><![endif]--><!--[if !vml]--><font style="position: absolute; z-index: 6; left: 0px; margin-left: 95px; margin-top: 15px; width: 31px; height: 31px;"><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/Lolok/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/03/clip_image005.gif" shapes="_x0000_s1031" width="31" height="31"></font><!--[endif]--><!--[if gte vml 1]><v:line id="_x0000_s1028" style="'position:absolute;left:0;text-align:left;flip:x;z-index:3'" from="37.4pt,12.2pt" to="56.1pt,30.2pt"> <v:stroke endarrow="block"> </v:line><![endif]--><!--[if !vml]--><font style="position: absolute; z-index: 3; left: 0px; margin-left: 45px; margin-top: 15px; width: 31px; height: 31px;"><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/Lolok/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/03/clip_image006.gif" shapes="_x0000_s1028" width="31" height="31"></font><!--[endif]-->4s<font style=""> </font>4p<font style=""> </font>4d<font style=""> </font>4f</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;"><!--[if gte vml 1]><v:line id="_x0000_s1034" style="'position:absolute;left:0;text-align:left;flip:x;z-index:9'" from="112.2pt,11.6pt" to="130.9pt,29.6pt"> <v:stroke endarrow="block"> </v:line><![endif]--><!--[if !vml]--><font style="position: absolute; z-index: 9; left: 0px; margin-left: 144px; margin-top: 14px; width: 32px; height: 31px;"><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/Lolok/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/03/clip_image007.gif" shapes="_x0000_s1034" width="32" height="31"></font><!--[endif]--><!--[if gte vml 1]><v:line id="_x0000_s1032" style="'position:absolute;left:0;text-align:left;flip:x;z-index:7'" from="74.8pt,11.6pt" to="93.5pt,29.6pt"> <v:stroke endarrow="block"> </v:line><![endif]--><!--[if !vml]--><font style="position: absolute; z-index: 7; left: 0px; margin-left: 95px; margin-top: 14px; width: 31px; height: 31px;"><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/Lolok/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/03/clip_image008.gif" shapes="_x0000_s1032" width="31" height="31"></font><!--[endif]--><!--[if gte vml 1]><v:line id="_x0000_s1030" style="'position:absolute;left:0;text-align:left;flip:x;z-index:5'" from="37.4pt,11.6pt" to="56.1pt,29.6pt"> <v:stroke endarrow="block"> </v:line><![endif]--><!--[if !vml]--><font style="position: absolute; z-index: 5; left: 0px; margin-left: 45px; margin-top: 14px; width: 31px; height: 31px;"><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/Lolok/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/03/clip_image009.gif" shapes="_x0000_s1030" width="31" height="31"></font><!--[endif]-->5s<font style=""> </font>5p<font style=""> </font>5d<font style=""> </font>5f</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;"><!--[if gte vml 1]><v:line id="_x0000_s1036" style="'position:absolute;left:0;text-align:left;flip:x;z-index:11'" from="37.4pt,11pt" to="56.1pt,29pt"> <v:stroke endarrow="block"> </v:line><![endif]--><!--[if !vml]--><font style="position: absolute; z-index: 11; left: 0px; margin-left: 45px; margin-top: 14px; width: 31px; height: 30px;"><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/Lolok/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/03/clip_image010.gif" shapes="_x0000_s1036" width="31" height="30"></font><!--[endif]--><!--[if gte vml 1]><v:line id="_x0000_s1033" style="'position:absolute;left:0;text-align:left;flip:x;z-index:8'" from="74.8pt,11pt" to="93.5pt,29pt"> <v:stroke endarrow="block"> </v:line><![endif]--><!--[if !vml]--><font style="position: absolute; z-index: 8; left: 0px; margin-left: 95px; margin-top: 14px; width: 31px; height: 30px;"><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/Lolok/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/03/clip_image011.gif" shapes="_x0000_s1033" width="31" height="30"></font><!--[endif]-->6s<font style=""> </font>6p<font style=""> </font>6d</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;">7s<font style=""> </font>7p</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;">Urutan tersebut berdasarkan kenaikan tingkat energi .Jadi salah jika orbital sub kulit 3d terlebih dahulu diisi baru 4s , karena tingkat energi 3d jauh lebih tinggi dari 4s.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;"><b><o:p> </o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;"><b><o:p> </o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;"><b><o:p> </o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;"><b><o:p> </o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;"><b><o:p> </o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;"><b><o:p> </o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;"><b><o:p> </o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;"><b><o:p> </o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;"><b><o:p> </o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;"><b><font style=""> </font><o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;"><b><o:p> </o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;"><b><o:p> </o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;"><b>Contoh soal :<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;"><b><font style=""> </font><o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 39pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><font style="">1.<font style="" size="7" face="""> </font></font><!--[endif]-->a.Tentukan konfigurasi elektron<font style=""> </font><sub>26</sub>Fe</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;"><font style=""> </font><font style=""> </font>b.Berapakah jumlah elektron tiap kulit ?</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;"><font style=""> </font><o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;"><font style=""> </font><o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><font style="">a.<font style="" size="7" face="""> </font></font><!--[endif]--><sub>26</sub>Fe = 1s<sup>2</sup> 2s<sup>2</sup> 2p<sup>6</sup> 3s<sup>2</sup> 3p<sup>6</sup> 4s<sup>1</sup>. </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><font style="">b.<font style="" size="7" face="""> </font></font><!--[endif]-->Kulit 1 (K)<font style=""> </font>= 1s<sup>2</sup></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><font style="">c.<font style="" size="7" face="""> </font></font><!--[endif]-->Kulit 2 (L)<font style=""> </font>=<font style=""> </font>2s<sup>2</sup> 2p<sup>6</sup></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><font style="">d.<font style="" size="7" face="""> </font></font><!--[endif]-->Kulit 3 (M) =<font style=""> </font>3s<sup>2</sup> 3p<sup>6</sup> </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><font style="">e.<font style="" size="7" face="""> </font></font><!--[endif]-->Kulit 4 (N)<font style=""> </font>= <o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><b><font style=""> </font><o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal"><b><o:p> </o:p></b></p> <p class="MsoNormal"><b><o:p> </o:p></b></p> <p class="MsoNormal"><b><o:p> </o:p></b></p> <p class="MsoNormal"><b><font style=""> </font><font style=""> </font>b. Aturan Hunt<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal"><b><font style=""> </font></b>Hunt menyatakan bahwa pengisian orbital pada sub kulit ( tingkat energi ) yang sama <font style=""> </font>tidak akan berpasangan sebelum semua orbital setingkat diisi oleh sebuah elektron </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;"><b><o:p> </o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;"><b><o:p> </o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;"><b><o:p> </o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;"><b>c. Larangan Pauli<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;"><font style=""> </font>Wolfgang Pauli menyatakan bahwa tidak mungkin terdapat pada dua elektron dalam satu atom memiliki 4 bilangan kuantum yang sama. Dua elektron dapat memiliki bilangan kuantum, bilangan kuantum magnetik, dan bilangan kuantum azimut yang sama, namun bilangan spinnya akan berbeda .Hak ini terjadi karena arah perputaran sumbu yang saling berlawanan .</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;"><font style=""> </font>Jadi <font style=""> </font>jumlah<font style=""> </font>elektron<font style=""> </font>Untuk kulit KLMN = 2 8 14 2</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;"><o:p> </o:p></p> <div class="blogger-post-footer">jakop hutapea</div>jakopshttp://www.blogger.com/profile/01552782133282063291noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8240039488612277370.post-39527138099865641962009-10-04T01:19:00.000-07:002018-02-20T21:34:53.021-08:00Atom<link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CLolok%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C03%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CLolok%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C03%5Cclip_editdata.mso" rel="Edit-Time-Data"></link><!--[if !mso]> <style> v\:* {behavior:url(#default#VML);} o\:* {behavior:url(#default#VML);} w\:* {behavior:url(#default#VML);} .shape {behavior:url(#default#VML);} </style> <![endif]--><title>EKOSISTEM PERAIRAN TAWAR</title><o:smarttagtype name="City" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><o:smarttagtype name="place" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><!--[if gte mso 9]><xml> <o:documentproperties> <o:author>user</o:Author> <o:version>10.2625</o:Version> </o:DocumentProperties> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><img src="https://img1.blogblog.com/img/video_object.png" style="background-color: #b2b2b2; " class="BLOGGER-object-element tr_noresize tr_placeholder" id="ieooui" data-original-id="ieooui" /> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Angsana New"; panose-1:2 2 6 3 5 4 5 2 3 4; mso-font-charset:222; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:16777217 0 0 0 65536 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} @page Section1 {size:612.1pt 792.1pt; margin:2.0cm 2.0cm 2.0cm 3.0cm; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} /* List Definitions */ @list l0 {mso-list-id:438449899; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:661436342 -2106785936 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l0:level1 {mso-level-tab-stop:90.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:90.0pt; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l0:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:126.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:126.0pt; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l0:level3 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:162.0pt; mso-level-number-position:right; margin-left:162.0pt; text-indent:-9.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l0:level4 {mso-level-tab-stop:198.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:198.0pt; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l0:level5 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:234.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:234.0pt; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l0:level6 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:270.0pt; mso-level-number-position:right; margin-left:270.0pt; text-indent:-9.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l0:level7 {mso-level-tab-stop:306.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:306.0pt; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l0:level8 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:342.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:342.0pt; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l0:level9 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:378.0pt; mso-level-number-position:right; margin-left:378.0pt; text-indent:-9.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l1 {mso-list-id:447823363; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:2052360674 -329590314 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l1:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:39.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:39.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l2 {mso-list-id:588537628; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1534709884 -390326576 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l2:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:54.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:54.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l3 {mso-list-id:709764901; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1728587558 1316683454 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l3:level1 {mso-level-tab-stop:90.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:90.0pt; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l3:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:126.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:126.0pt; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l3:level3 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:162.0pt; mso-level-number-position:right; margin-left:162.0pt; text-indent:-9.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l3:level4 {mso-level-tab-stop:198.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:198.0pt; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l3:level5 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:234.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:234.0pt; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l3:level6 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:270.0pt; mso-level-number-position:right; margin-left:270.0pt; text-indent:-9.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l3:level7 {mso-level-tab-stop:306.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:306.0pt; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l3:level8 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:342.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:342.0pt; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l3:level9 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:378.0pt; mso-level-number-position:right; margin-left:378.0pt; text-indent:-9.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l4 {mso-list-id:1082488467; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1826719400 -153044150 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l4:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:39.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:39.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l5 {mso-list-id:1413551496; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-698211984 2047349448 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l5:level1 {mso-level-tab-stop:90.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:90.0pt; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l5:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:126.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:126.0pt; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l5:level3 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:162.0pt; mso-level-number-position:right; margin-left:162.0pt; text-indent:-9.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l5:level4 {mso-level-tab-stop:198.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:198.0pt; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l5:level5 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:234.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:234.0pt; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l5:level6 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:270.0pt; mso-level-number-position:right; margin-left:270.0pt; text-indent:-9.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l5:level7 {mso-level-tab-stop:306.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:306.0pt; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l5:level8 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:342.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:342.0pt; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l5:level9 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:378.0pt; mso-level-number-position:right; margin-left:378.0pt; text-indent:-9.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l6 {mso-list-id:1680622447; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:105948780 1670686216 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l6:level1 {mso-level-tab-stop:54.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:54.0pt; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l6:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:90.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:90.0pt; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l6:level3 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:126.0pt; mso-level-number-position:right; margin-left:126.0pt; text-indent:-9.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l6:level4 {mso-level-tab-stop:162.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:162.0pt; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l6:level5 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:198.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:198.0pt; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l6:level6 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:234.0pt; mso-level-number-position:right; margin-left:234.0pt; text-indent:-9.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l6:level7 {mso-level-tab-stop:270.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:270.0pt; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l6:level8 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:306.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:306.0pt; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l6:level9 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:342.0pt; mso-level-number-position:right; margin-left:342.0pt; text-indent:-9.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l7 {mso-list-id:2066486319; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1192594502 649882378 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l7:level1 {mso-level-tab-stop:39.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:39.0pt; text-indent:-18.0pt;} ol {margin-bottom:0cm;} ul {margin-bottom:0cm;} </style> <br />
--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman";} table.MsoTableGrid {mso-style-name:"Table Grid"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; border:solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt:solid windowtext .5pt; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-border-insideh:.5pt solid windowtext; mso-border-insidev:.5pt solid windowtext; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-font-family:"Angsana New";} </style> <![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <o:shapedefaults ext="edit" spidmax="1037"> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <o:shapelayout ext="edit"> <o:idmap ext="edit" data="1"> </o:shapelayout></xml><![endif]--> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: 16pt;">BAB II. SRUKTUR ATOM <o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<o:p> </o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
1 <b>. Pendahuluan </b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
Stuktrur atom dalam ilmu kimia sangat penting artinya. Karena dalam struktur atom akan dipelajari tentang tatana atom yang merupkan bagian terkecil dari suatu materi tersusun atas partikel protnon, neutron, dan elekton. Dimana pertikel-partikel tersebut menetukan sifat-sifat dari suatu materi .</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<o:p> </o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b>2 . Partikel Dasar Atom<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b> A. Elektron<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
Sinar katoda pertama kali dipelajari secara mendalam oleh J.Plucker tahun 1858, yang mempunyai sifat-sifat sebagai berikut : </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]-->1.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Sinar katoda yang dipancarkan oleh katoda dalam sebuah tabung hampa bila dilewati </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
arus litrik </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Sinar ini merambat pada garis lurus dari katoda, kecuali dikenai <st1:city><st1:place>gaya</st1:place></st1:city> dari luar.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]-->3.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Sinar katoda dibelokkan oleh <st1:city><st1:place>medan</st1:place></st1:city> listrik dan magnit; sehubungan dengan hal itu diperkirakan partikelnya bermuatan negatif.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]-->4.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Sifat ini trdiri dari partikel-partikel degan masa yang pasti, masa elektron 9,1076 x 10<sup>-28</sup> </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]-->5.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Sifat sinar katoda (elektron ) adklah sama . Tak tergantung dari bahan apa katoda itu , macam gas yang ada pada tabung gas, macam kawat yang digunakan sebagai penghantar arus listrik ke katoda dan bahan yang digunakan untuk menghasilkan arus listrik.</div>
<div class="MsoNormal">
<o:p> </o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;">
B. Proton</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-indent: 36pt;">
Sinar katoda mengalir kearah anoda. Tumbukan dengan sisa atom gas melepaskan elektron dari atom gas, menghasilkan ion yang bermuatan positif. Ion-ion ini menuju ke katoda negatif tetapi sebagian dari ion-ion ini lolos melewati lubang pada katoda dan merupakan arus partikel mengarah kesisi lain. Berkas sinar positif ini disebut sinar positif atau sinatr kannal </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-indent: 36pt;">
Moseley menyatakan bahwa atom hidrogen terdiri dari 1 proton, helium 2 proton, dan litium 3 proton dalam intinya. Jadi nomor atom pastilah banyak protonnya.Karena atom netral maka jumlah elektron harus sama dengan jumlah proton dalam suatu atom.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-indent: 36pt;">
<o:p> </o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
C. Neutron</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-indent: 36pt;">
Fakta menunjukan bahwa masa elektron tidak cukup untuk menjelaskan masa total atom. Hal ini mendorong para ilmuan untuk mencari suatu pertikel tidak bermuatan yang kehaduirannya dapat menjelaskan masa tambahan atom tanpa mengganggu kesetimbangan antar proton dan elektron . Pada tahun 1932, J Chadwik menemukn partikel tidak bermuatan , partikel ini disebut neutron .Neutron merupakan suatu partikel yang tidak bermuatan listrik dan mempunyai masa 1,0087 sma.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-indent: 36pt;">
Dengan ditemukannya neutron, ahli kimia dapat mencocokkan sifat-sfat dasar atom dalam ketiga partikel dasar.Suatu atom dapat didepenisikan sebagai partikel netral yang tediri dari proton, neutron, dan elektron. </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-indent: 36pt;">
Nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-indent: 36pt;">
Nomar masa = jumlah proton + jumlah elektron</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 36pt;">
Contoh soal </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
Berapa jumlah proton, elektron, dan neutron unsur <sub>12</sub><span style="font-variant: small-caps;">m<sub>g</sub><sup>24 </sup>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;">
<o:p> </o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<i>Penyelesaian:<o:p></o:p></i></div>
<div class="MsoNormal">
<i> </i>Untuk unsur netral maka nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron</div>
<div class="MsoNormal">
Jumlah proton (p) = 12</div>
<div class="MsoNormal">
Jumlah elektron (e) = 12</div>
<div class="MsoNormal">
Jumlah neutron = Nomor masa – jumlah proton</div>
<div class="MsoNormal">
= 24 – 12 = 12</div>
<div class="MsoNormal">
<b><span style="font-size: 14pt;"><o:p> </o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span style="font-size: 14pt;"> 3 . Model Atom <o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
<b> A. Model atom </b><st1:city><st1:place><b>Dalton</b></st1:place></st1:city><b><o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: 36pt;">
<o:p> </o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: 36pt;">
Pada tahun 1803, John Dalton mengemukakan teori atom yang dapat menerangkan perubahan-perubahan kimia. Teori Atom yang dikemukakan <st1:city><st1:place>Dalton</st1:place></st1:city> adalah :</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]-->1.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Zat terdiri dari partikel-partikel kecil yang disebut atom.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Atom suatu zat tidak dapat diuraikan menjadi partikel yang lebih kecil, dan tidak dapat diubah menjadi partikel yang lebih kecil, dan tidak dapat diubah menjadi atom zat lain.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]-->3.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Atom-atom setiap zat adalah identik, artinya mempunyai bentuk, ukuran, dan masa yang sama .</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]-->4.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Atom suatu zat berbeda sifat dengan atom zat lain.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]-->5.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Persekutua antara dua atom atau lebih akan menghasilakan “atom senyawa”</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt;">
Akan tetapi, kemajuan yang sangat pesat pada dalam bidang sains pada awal abad ke 19 para ahli tidak sepenuhnya menerima teori atom dalam <st1:city><st1:place>Dalton</st1:place></st1:city> tersebut . Hal ini ditandai dengan banyaknya eksperimen yang dilakuakan terhadap materi . Dan keyakinan tak dapat terbagipun mulai goyah.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt;">
<o:p> </o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt;">
<o:p> </o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;">
<b><o:p> </o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;">
<b>B. Model Atom </b><st1:place><b>Rutherford</b></st1:place></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;">
Sekitar tahu8n 1911 <st1:place>Rutherford</st1:place> dan mahasiswanya Hans Geiger dan Ernest Marsden melakukan percobaan penghamburan sinar α yang dijatuhkan pada lempeng emas yang sangat tipis dan logam lain sebagai sasaran partikel α Yng berasal dari radioaktif .</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]-->1.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Sebagian besar dari partikel α menembus lempeng logam tanpa pembelokan .</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Sebagian (1 dari 20000) mengalami pembelokan setelah menembus lempeng logam.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]-->3.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->dalam jumlah yang sama tidak menebus lempeng logam sama sekali tetapi berbalik arah ssuai datangnya arah sinar.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;">
Akhirnya, <st1:place>Rutherford</st1:place> beranggapan bahwa atom terdiri dari inti yang sangat kecil sebagai pusat masa dan bermuatan positif, dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;">
<o:p> </o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;">
<o:p> </o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;">
<b>C. Model Atom Niels Bohr<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;">
Pada tahun 1913 Niels Bohr mengemukakan postulat-postulatnya , yang selanjutnya dikenal dengan model atom Niels Bohr :</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]-->1.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Elektron mengelilingi inti dalm lintasan yang berbentuk lingkaran yang disebut dengan orbit.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Elektron dalam keadaan ststioner tidak memancarkan energi sehingga energi elektron tidak berubah dan lintasan elektron tidak makin mengecil, tetapi tertentu dengan energi tertentu.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]-->3.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Elektron memiliki momentum anguler tertentu ,yang terakuantisasi dalam satuan h/2<span style="font-size: 10pt;">Л</span>, h adalah \tapan Planck = 6,63 x 10<sup>-34</sup></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]-->4.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Perubahan energi dapat terjadi bila elektron berpindah dari lintasan yang satu dengan lintasan yang lain </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;">
<o:p> </o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;">
<b><o:p> </o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;">
<b>D. Model Atom Mekanika Kuantum<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: 36pt;">
Diparuh abad ke 20, mulai diketahui bahwa gelombang elektromagnetik , yang sebelumnya dianggap sebagai atom murni berperilaku seperti partikel(foton) . Fisikawan Prancis Louis Victor De Broglie mengasumsikan bahwa bersifat sebagai materi sebaliknya materi juga berperilaku seperti gelombang. De Broglie menggap setiap partikeldengan momentum p = mv disertai dengan gelombang dengan panjang gelombang <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Fisikawan jerman Werner Karl Heinsberg menyatakan tidak mungkin menentukan sexara akurat posisi dan momentum secara simultan partikel yang sangat kecil semacam elektron. Untuk mengamati partikel seseorang harus meradiasi partikel dengan cahaya. Tumbukan antara partikel dengan poton akan mengubah posisi dan momentum partikel .</div>
<div class="MsoNormal">
<o:p> </o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<o:p> </o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<o:p> </o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<o:p> </o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<o:p> </o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<o:p> </o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<o:p> </o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<o:p> </o:p></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
<b><span style="font-size: 14pt;">4 . Bilangan kuantum <o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
Untuk mengetahui posisi yang tepat dari suatu elektron maka pada setiap elektron diberikan 4 harga bilangan utama :</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
A. Bilangan Kuantum Utama </div>
<div class="MsoNormal">
Bilangan kuantum utama menunjukkan angka tingkat energi utama yang ditempati elektron pada keadaan dasar. Suatu atom berada dalam keadaan dasar jika elektron- elektronnuya menempati tingkat energi terendah . <st1:city><st1:place>Ada</st1:place></st1:city> 7 tingkat energi utama, ini sesuai dengan jumlah periode yang ada dalam sistem periodik .</div>
<div class="MsoNormal">
Elektron pada kulit 1 memiliki harga n = 1. Elektron pada kulit ke 2 memiliki harga n = 2 dan seterusnya ,</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
B. Bilangan Kuantum Azimut</div>
<div class="MsoNormal">
Bilangan kuantum azimut menyatakan sub tingkat energi yang mungkin ditempati oleh elektron dalam suatu tingkat energi tertentu . Bilangan kuantum azimut menyatakan bentuk orbital suatu atom .</div>
<div class="MsoNormal">
Elektron di sub kulit s memiliki harga l = 0, sub kulit p memiliki l = 1, sub kulit d memiliki l= 2, sub kulit f memiliki l = 3.</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
C. Bilangan Kuantum Magnetik</div>
<div class="MsoNormal">
Bilangan kuantum menyatakan orbital yang mungkin ditempati elektron. Sub kulit s memiliki 1 orbital , sub kulit p memiliki 3 orbital, sub kulit d memiliki 5 orbital dan sub kulit f memiliki 7 orbital.</div>
<div class="MsoNormal">
Harga bilangan kuantum magnetik adalah –l s/d +l </div>
<div class="MsoNormal">
Jika l = 0 maka m = 0 </div>
<div class="MsoNormal">
l = 1 maka m = -1, 0, +1 </div>
<div class="MsoNormal">
l = 2 maka m = -2, -1, 0, +1, +2</div>
<div class="MsoNormal">
Contoh soal : </div>
<div class="MsoNormal">
Berapa nilai yang diijinkan jika n = 3 ? Berapa banyak orbital yang mungkin jika n = 3 ?</div>
<div class="MsoNormal">
<i> Penyelesaian : <o:p></o:p></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 39pt; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]-->a.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->harga yang diijinkan untuk l = 0 sampai n-1 , sehingga jika n=3 ,maka n = 0, 1, 2</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 39pt; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]-->b.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->harga l menunjukkan bentuk orbital </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;">
Sebagaimana jawaban (a) jika n = 3, l berharga 0, 1, 2 .Masing-masing harga l itu mempunyai m berharga 0 untuk l = 0 </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;">
+1, 0, -1 untuk l = 1 </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;">
+2, +1, 0, -1, -2 untuk l = 2 </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;">
<o:p> </o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;">
Jadi jumlah total orbital jika n = 3 adalah 9 </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;">
D. Bilangan Kuantum Spin</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;">
Bilangan kuantum spins menyatakan arah rotasi dari elektron dalam orbital.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;">
Dua buah elektron yang mengisi setiap orbital memiliki harga s = +1/2 dan s = -1/2</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;">
<o:p> </o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;">
<o:p> </o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;">
<o:p> </o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;">
<o:p> </o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;">
<b><span style="font-size: 14pt;"><o:p> </o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;">
<b><span style="font-size: 14pt;">5 . Konfigurasi Elektron </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;">
Setiap sub kulit memiliki dsejumlah orbital tertentu serta setiap orbital maksimum ditempati oleh dua elektron . Orbital yang berisi 2 elektron disebut orbital penuh,berisi 1 elektron disebut orbital setengah penuh , jika tidak mengandung elektron disebut orbital kosong </div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt; text-align: center;">
Hubungan Jumlah Orbital dan Jumlah Elektron Maksimum Setiap Sub Kulit</div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt; text-align: center;">
<o:p> </o:p></div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" style="border-collapse: collapse; border: medium none; margin-left: 33.45pt;"> <tbody>
<tr> <td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0cm 5.4pt; width: 102.85pt;" valign="top" width="137"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
Sub kulit<o:p></o:p></div>
</td> <td style="border-color: windowtext windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 130.9pt;" valign="top" width="175"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
Jumlah Orbital<o:p></o:p></div>
</td> <td style="border-color: windowtext windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 130.9pt;" valign="top" width="175"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
Elektron Maksimum<o:p></o:p></div>
</td> </tr>
<tr style="height: 71.65pt;"> <td style="border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 71.65pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 102.85pt;" valign="top" width="137"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
s<o:p></o:p></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
p<o:p></o:p></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
d<o:p></o:p></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
f<o:p></o:p></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<o:p> </o:p></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 71.65pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 130.9pt;" valign="top" width="175"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
1<o:p></o:p></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
3<o:p></o:p></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
5<o:p></o:p></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
7<o:p></o:p></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<o:p> </o:p></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 71.65pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 130.9pt;" valign="top" width="175"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
2<o:p></o:p></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
6<o:p></o:p></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
10<o:p></o:p></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
14<o:p></o:p></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<o:p> </o:p></div>
</td> </tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;">
<o:p> </o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;">
Pengisian elektrom pada setiap orbital pada setiap sub kulit tidaklah sembarangan, melainkan mengikuti hikum-hukum yang bersifat periodik :</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;">
<b><o:p> </o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 39pt; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><b>a.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></b><!--[endif]--><b>Aturan Aufbau<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;">
<b> </b>Aturan Aufbau menjelaskan bahwa elektron mulai mengisi orbital dari tingkat energi yang terendah ke tingkat energi yang lebih tinggi.Urutan pengisian pada setiap sub kulit adalah sebagai berikut : </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;">
1s</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;">
<o:p> </o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;">
2s 2p</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;">
<!--[if gte vml 1]><v:line id="_x0000_s1026" style="'position:absolute;left:0;text-align:left;flip:x;z-index:1'" from="37.4pt,-.45pt" to="56.1pt,17.55pt"> <v:stroke endarrow="block"> </v:line><![endif]--><!--[if !vml]--><span style="position: relative; z-index: 1;"><span style="height: 31px; left: 45px; position: absolute; top: -2px; width: 31px;"><img height="31" shapes="_x0000_s1026" src="file:///C:/DOCUME%7E1/Lolok/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/03/clip_image001.gif" width="31" /></span></span><!--[endif]--><o:p> </o:p></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;">
<!--[if gte vml 1]><v:line id="_x0000_s1029" style="'position:absolute;left:0;text-align:left;flip:x;z-index:4'" from="74.8pt,12.75pt" to="93.5pt,30.75pt"> <v:stroke endarrow="block"> </v:line><![endif]--><!--[if !vml]--><span style="height: 30px; left: 0px; margin-left: 95px; margin-top: 16px; position: absolute; width: 31px; z-index: 4;"><img height="30" shapes="_x0000_s1029" src="file:///C:/DOCUME%7E1/Lolok/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/03/clip_image002.gif" width="31" /></span><!--[endif]--><!--[if gte vml 1]><v:line id="_x0000_s1027" style="'position:absolute;left:0;text-align:left;flip:x;z-index:2'" from="37.4pt,12.75pt" to="56.1pt,30.75pt"> <v:stroke endarrow="block"> </v:line><![endif]--><!--[if !vml]--><span style="height: 30px; left: 0px; margin-left: 45px; margin-top: 16px; position: absolute; width: 31px; z-index: 2;"><img height="30" shapes="_x0000_s1027" src="file:///C:/DOCUME%7E1/Lolok/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/03/clip_image003.gif" width="31" /></span><!--[endif]-->3s 3p 3d</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;">
<o:p> </o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;">
<!--[if gte vml 1]><v:line id="_x0000_s1035" style="'position:absolute;left:0;text-align:left;flip:x;z-index:10'" from="112.2pt,12.2pt" to="130.9pt,30.2pt"> <v:stroke endarrow="block"> </v:line><![endif]--><!--[if !vml]--><span style="height: 31px; left: 0px; margin-left: 144px; margin-top: 15px; position: absolute; width: 32px; z-index: 10;"><img height="31" shapes="_x0000_s1035" src="file:///C:/DOCUME%7E1/Lolok/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/03/clip_image004.gif" width="32" /></span><!--[endif]--><!--[if gte vml 1]><v:line id="_x0000_s1031" style="'position:absolute;left:0;text-align:left;flip:x;z-index:6'" from="74.8pt,12.2pt" to="93.5pt,30.2pt"> <v:stroke endarrow="block"> </v:line><![endif]--><!--[if !vml]--><span style="height: 31px; left: 0px; margin-left: 95px; margin-top: 15px; position: absolute; width: 31px; z-index: 6;"><img height="31" shapes="_x0000_s1031" src="file:///C:/DOCUME%7E1/Lolok/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/03/clip_image005.gif" width="31" /></span><!--[endif]--><!--[if gte vml 1]><v:line id="_x0000_s1028" style="'position:absolute;left:0;text-align:left;flip:x;z-index:3'" from="37.4pt,12.2pt" to="56.1pt,30.2pt"> <v:stroke endarrow="block"> </v:line><![endif]--><!--[if !vml]--><span style="height: 31px; left: 0px; margin-left: 45px; margin-top: 15px; position: absolute; width: 31px; z-index: 3;"><img height="31" shapes="_x0000_s1028" src="file:///C:/DOCUME%7E1/Lolok/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/03/clip_image006.gif" width="31" /></span><!--[endif]-->4s 4p 4d 4f</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;">
<o:p> </o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;">
<!--[if gte vml 1]><v:line id="_x0000_s1034" style="'position:absolute;left:0;text-align:left;flip:x;z-index:9'" from="112.2pt,11.6pt" to="130.9pt,29.6pt"> <v:stroke endarrow="block"> </v:line><![endif]--><!--[if !vml]--><span style="height: 31px; left: 0px; margin-left: 144px; margin-top: 14px; position: absolute; width: 32px; z-index: 9;"><img height="31" shapes="_x0000_s1034" src="file:///C:/DOCUME%7E1/Lolok/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/03/clip_image007.gif" width="32" /></span><!--[endif]--><!--[if gte vml 1]><v:line id="_x0000_s1032" style="'position:absolute;left:0;text-align:left;flip:x;z-index:7'" from="74.8pt,11.6pt" to="93.5pt,29.6pt"> <v:stroke endarrow="block"> </v:line><![endif]--><!--[if !vml]--><span style="height: 31px; left: 0px; margin-left: 95px; margin-top: 14px; position: absolute; width: 31px; z-index: 7;"><img height="31" shapes="_x0000_s1032" src="file:///C:/DOCUME%7E1/Lolok/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/03/clip_image008.gif" width="31" /></span><!--[endif]--><!--[if gte vml 1]><v:line id="_x0000_s1030" style="'position:absolute;left:0;text-align:left;flip:x;z-index:5'" from="37.4pt,11.6pt" to="56.1pt,29.6pt"> <v:stroke endarrow="block"> </v:line><![endif]--><!--[if !vml]--><span style="height: 31px; left: 0px; margin-left: 45px; margin-top: 14px; position: absolute; width: 31px; z-index: 5;"><img height="31" shapes="_x0000_s1030" src="file:///C:/DOCUME%7E1/Lolok/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/03/clip_image009.gif" width="31" /></span><!--[endif]-->5s 5p 5d 5f</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;">
<o:p> </o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;">
<!--[if gte vml 1]><v:line id="_x0000_s1036" style="'position:absolute;left:0;text-align:left;flip:x;z-index:11'" from="37.4pt,11pt" to="56.1pt,29pt"> <v:stroke endarrow="block"> </v:line><![endif]--><!--[if !vml]--><span style="height: 30px; left: 0px; margin-left: 45px; margin-top: 14px; position: absolute; width: 31px; z-index: 11;"><img height="30" shapes="_x0000_s1036" src="file:///C:/DOCUME%7E1/Lolok/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/03/clip_image010.gif" width="31" /></span><!--[endif]--><!--[if gte vml 1]><v:line id="_x0000_s1033" style="'position:absolute;left:0;text-align:left;flip:x;z-index:8'" from="74.8pt,11pt" to="93.5pt,29pt"> <v:stroke endarrow="block"> </v:line><![endif]--><!--[if !vml]--><span style="height: 30px; left: 0px; margin-left: 95px; margin-top: 14px; position: absolute; width: 31px; z-index: 8;"><img height="30" shapes="_x0000_s1033" src="file:///C:/DOCUME%7E1/Lolok/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/03/clip_image011.gif" width="31" /></span><!--[endif]-->6s 6p 6d</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;">
<o:p> </o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;">
7s 7p</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;">
<o:p> </o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;">
Urutan tersebut berdasarkan kenaikan tingkat energi .Jadi salah jika orbital sub kulit 3d terlebih dahulu diisi baru 4s , karena tingkat energi 3d jauh lebih tinggi dari 4s.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;">
<b><o:p> </o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;">
<b><o:p> </o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;">
<b><o:p> </o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;">
<b><o:p> </o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;">
<b><o:p> </o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;">
<b><o:p> </o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;">
<b><o:p> </o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;">
<b><o:p> </o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;">
<b><o:p> </o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;">
<b> <o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;">
<b><o:p> </o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;">
<b><o:p> </o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;">
<b>Contoh soal :<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;">
<b> <o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 39pt; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]-->1.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->a.Tentukan konfigurasi elektron <sub>26</sub>Fe</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;">
b.Berapakah jumlah elektron tiap kulit ?</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]-->a.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><!--[endif]--><sub>26</sub>Fe = 1s<sup>2</sup> 2s<sup>2</sup> 2p<sup>6</sup> 3s<sup>2</sup> 3p<sup>6</sup> 4s<sup>1</sup>. </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]-->b.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Kulit 1 (K) = 1s<sup>2</sup></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]-->c.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Kulit 2 (L) = 2s<sup>2</sup> 2p<sup>6</sup></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]-->d.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Kulit 3 (M) = 3s<sup>2</sup> 3p<sup>6</sup> </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]-->e.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Kulit 4 (N) = <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<o:p> </o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<o:p> </o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<o:p> </o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<o:p> </o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<o:p> </o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<b> <o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal">
<b><o:p> </o:p></b></div>
<div class="MsoNormal">
<b><o:p> </o:p></b></div>
<div class="MsoNormal">
<b><o:p> </o:p></b></div>
<div class="MsoNormal">
<b> b. Aturan Hunt<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal">
<b> </b>Hunt menyatakan bahwa pengisian orbital pada sub kulit ( tingkat energi ) yang sama tidak akan berpasangan sebelum semua orbital setingkat diisi oleh sebuah elektron </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;">
<o:p> </o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;">
<b><o:p> </o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;">
<b><o:p> </o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;">
<b><o:p> </o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;">
<b>c. Larangan Pauli<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;">
Wolfgang Pauli menyatakan bahwa tidak mungkin terdapat pada dua elektron dalam satu atom memiliki 4 bilangan kuantum yang sama. Dua elektron dapat memiliki bilangan kuantum, bilangan kuantum magnetik, dan bilangan kuantum azimut yang sama, namun bilangan spinnya akan berbeda .Hak ini terjadi karena arah perputaran sumbu yang saling berlawanan .</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;">
Jadi jumlah elektron Untuk kulit KLMN = 2 8 14 2</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt;">
<o:p> </o:p></div>
<div class="blogger-post-footer">jakop hutapea</div>jakopshttp://www.blogger.com/profile/01552782133282063291noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8240039488612277370.post-60195312672296897002009-09-17T03:19:00.000-07:002018-02-20T21:41:13.669-08:00SelSEL SEBAGAI UNIT STRUKTURAL DAN UNIT FUNGSIONAL DALAM ORGANISME<br />
<br />
Secara singkat dinyatakan bahwa sel merupakan satuan minimum kehidupan. Ciri kehidupan baru terlihat pada tingkat sel, sedangkan pada tingkat yang lebih kecil seperti organel atau molekul ciri kehidupan belum ada. Semua organisme, tumbuhan, hewan dan mikrobia, terdiri dari sel. Sel hanya berasal dari sel sebelumnya, setiap sel memiliki kehidupan sendiri disamping peran gabungan di dalam organisme multisel. Pada organisme mutisel, sel mempunyai tugas khusus tergantung di jaringan mana sel itu berada, dan setiap sel bergantung pada sel-sel untuk melakukan fungsi yang tidak bisa dilakukan sendiri Sel merupakan bentukan yang kecil dan rumit. Sulit untuk melihat struktur dan menemukan komposisi molekulnya, lebih sulit lagi untuk memahami kerja setiap komponennya. Mempelajari sel sangat bergantung pada alat yang digunakan.<br />
Untuk mengamati struktur sel digunakan mikroskop. Sampai saat ini dikenal dua jenis mikroskop yaitu mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya ada beberapa jenis seperti : mikroskop fuoresen, fase kontras, kontras intervensi, dan lapang gelap digunakan untuk mengamati dan mempelajari sel-sel hidup. Mikroskop fluoresen digunakan untuk mengetahui tempat molekul-molekul tertentu di dalam sel hidup maupun yang sudah dimatikan. Zat-zat yang akan dilihat ditandai dengan fluorokrom, suatu senyawa berpendar.cahaya yang digunakan adalah cahaya ultraviolet. Mikriskop elektron ada dua jeni yaitu elektron transmisi dan mikroskop elektron payar (scaning). Mikroskop elektron transmisi memberikan bayangan dua dimensi dan digunakan untuk mempelajari struktur halus sel dan komponen-komponennya. Sedangkan mikroskop elektron payar memberikan efek bayangan tiga dimensi, digunakan untuk mempelajari bentuk permukaan seperti mikrovil, stereosilia dan organisme uni sel.<br />
Kandungan dan sifat sel<br />
Unsur utama yang menyusun jasad hidup adalah karbon ( C ) dan hidrogen ( H ). Karbon mempunyai sifat istimewa, diantaranya karbon bisa mengikat karbon sehingga membentuk rantai panjang. Selain itu karbon juga bisa mengikat empat atom lain. Kedua sifat istimewa karbon ini memungkinkannya menjadi tulang punggung untuk membentuk berbagai senyawa kompleks yang menyusun tubuh makhluk hidup.<br />
Senyawa-senyawa kimia pembangun sel dapat dikelompokan atas senyawa anorganik (air, dan garam mineral) dan senyawa organik (protein, karbohidrat, lipid dan asam nukleat). Secara umum sel hewan maupun sel tumbuhan mengandung 75% air, 10-20% protein, 2-3% lipid, 1% karbohidrat terikat, yaitu molekul-molekul air yang terikat pada protoplasma. Air bebas merupakan air yang terdapat di vakuola.<br />
Di dalam air bebas, terlarut berbagai senyawa kimia. Senyawa yang pertama adalah garam-garam mineral terutama yang mengandung K, Na, Ca, Mg, Fe, dan lain-lain.senyawa kedua adalah senyawa organik terlarut. Senyawa ketiga adalah gas-gas terlarut seperti : O2, CO2, N2.<br />
Protein, merupakan komponen sel yang amat penting selain air. Molekul-molekul protein berperan sebagai katalisator berbagai reaksi kimia di dalam maupun diluar sel. Protein memberikan kekakuan struktural, mengatur permeabilitas membran sel dan mengatur metabolit yang di perlukan. Selain itu protein juga berperan dalam gerakan sel dan mengatur kegiatan gen. Protein disusun oleh asam amino yang digabungkan oleh ikatan peptida.<br />
<br />
<br />
Berdasarkan susunan molekulnya protein diklasifikasikan sebagai berikut : protein fibrosa, seperti pada kolagen, fibrin aktin dan myosin. Jenis yang kedua adalah protein globuler, seperti pada enzim, hormon, pigmen darah (haemoglobin).<br />
<br />
Lipid merupakan senyawa yangsulit larut dalam air dan sangat larut dalam pelarut organik seperti aseton, benzen, kloroform dan lain-lain. Lipid juga terdapat dalam sel sebgai cadangan energi. Lipid yang paling umum ditemukan adalah asam-asam lemak, lemak-lemak netral, fosfolipid, glikolipid, terpen dan steroid.<br />
<br />
Karbohidrat terdiri dari molekul-molekul gula yang disebut monosakarida, dua buah monosakarida saling berkaitan disebut disakarida, beberapa buah disakarida atau trisakarida yang saling berkaitan dan membentuk oligosakarida. Beberapa oligosakarida membentuk polisakarida. Polisakarida pada sel berperan sebagai polisakarida struktural dan polisakarida nutrien. Polisakarida struktural seperti selulosa terdapat pada dinding sel tumbuhan, mannan pada dinding sel kamir, kitin pada dinding sel jamur. Polisakarida nutrien contohnya adalah amilum yang terdapat pada sel tumbuhan dan bakteri, glikogen pada sel hewan.<br />
<br />
Asam nukleat disusun oleh nukleotida – nukleotida. Nukleotida ada yang berperan sebagai pembawa energi seperti ATP. Selain itu asam nukleat berperan sebagai pembawa sifat menurun yaitu oleh DNA. Asam nukleat yang lain tak kalah pentingnya adalah RNA.<br />
<br />
<br />
<br />
Sifat sel<br />
Sel mempunyai sifat semi otonom artinya dapat diambil dan hidup diluar organisme yang bersangkutan. Sifat ini yang memungkinkan dilakukannya kultur sel dan kultur jaringan. Selain itu sifat organisme multi sel merupakan refleksi sifat – sifat sel yang menyusun. Organisme mengambil makanan, mencernakannya, melepaskan bahan yang tidak dibutuhkan. Organisme mengambil oksigen dan melepaskan karbon dioksida. Organisme tumbuh dan berkembang biak, menggunakan energi untuk aktifitas dan mewariskan sifat-sifat genetik pada keturunannya. Susunan sifat diatas merupakan sifat-sifat yang juga dimiliki oleh sel.<br />
Bentuk Dan Ukuran Sel Bentuk dan ukuran sel bervariasi tergantung jenis dan fungsi sel tersebut. Selbakteri memiliki bentuk yang sederhana yaitu bulat, seperti batang atau sepiral. Sel darah merah berbentuk bokonkaf yang bertujuan untuk memperluas permukaan sel dan mempermudah pergantian antara O2 dan CO2. Sel epitel berbentuk datar sesuai dengan fungsinya sebagai penutup. Sel otot memanjang dan berbentukgelondong yang memungkinkan adanya kontraksi. Sel saraf mempunyai perpanjangan yang memungkinkan mengirim informasi jarak jauh.<br />
Bentuk sel tumbuhan juga bermacam-macam. Ada yang seperti peluru, kubus, prisma, memanjang, serabut atau seperti ular. Keaneka ragaman bentuk ini juga berkaitan erat dengan fungsinya masing-masing.<br />
Ukuran sel juga bervariasi, baik pada bakteri, tumbuhan, maupun hewan. Contohnya bakteri mempunyai ukuran sel yang berkisar antara 0,001 um sampai 3,0 um. Sel-sel tumbuhan mempunyai lebih besar yaitu 10-100 um. Tetapi ada pula sel-sel yang berukuran lebih dari 1 mm sehingga dapat dilihat dengan mata biasa, seperti sel-sel empulur batang, sel-sel daging buah, sel-sel serabut yang panjangnya mencapai beberapa ratus mm, dan sel telur pada bangsa burung.<br />
<br />
Jenis – Jenis Sel<br />
Berdasarkan ada tidaknya selubung ini, maka sel dibagi atas sel prokariotik dan sel eukariotik. Sel prokariotik memiliki ciri-ciri sebagai berikut : (1) tidak ada membran yang memisahkan nukleus dan inti sel, dari sitoplasma juga tidak ada membran yang membatasi organel sel.<br />
(2) pembelahan sel secara sederhana tanpa melalui tahap-tahap seperti mitosis.<br />
(3) dinding sel mengandung semacam molekul kompleks yang disebut mukopeptida, yang memberikan kekuatan pada struktur selya. Sel prokariot contohnya adalah sel bakteri.<br />
Sel eukariotik lebih rumit dari sel prokariotik dengan ciri-ciri sebagai berikut : (1) memiliki membran yang memisahkan sitoplasma dengan inti sel sehingga inti terlihat jelas. Selain itu juga ada membran yang melingkupi sitoplasma dan membentuk organel sel.<br />
(2) pembelahan inti sel meleui dengan tahap-tahap yang dikenal dengan mitosis.<br />
Sel hewan dan sel tumbuhan juga memiliki perbedaan yang mendasar. Perbedaan itu meliputi :<br />
(1) sel tumbuhan memiliki dinding sel, (2) sel tumbuhan memiliki kloroplas, (3) pada sel tumbuhan memiliki plasmodermata yang berfungsi untuk menghubungkan satu sel dengan sel yang lain didekatnya, (4) sel tumbuhan memiliki vakuola yang tidak dimiliki oleh sel hewan kecuali vakuola berdenyut pada hewan uniseluler. Adanya vakuola pada sel hewan menandakan terjadi kelainan.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Struktur Umum Sel<br />
Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi. Makhluk hidup (organisme) tersusun dari satu sel tunggal (uniselular), misalnya bakteri, Archaea, serta sejumlah fungi dan protozoa) atau dari banyak sel (multiselular). Pada organisme multiselular terjadi pembagian tugas terhadap sel-sel penyusunnya, yang menjadi dasar bagi hirarki hidup. Penelitian menunjukkan bahwa satuan unit terkecil dari kehidupan adalah Sel. Kata “sel” itu sendiri dikemukakan oleh Robert Hooke yang berarti “kotak-kotak kosong”, setelah ia mengamati sayatan gabus dengan mikroskop.Selanjutnya disimpulkan bahwa sel terdiri dari kesatuan zat yang dinamakan Protoplasma. Istilah protoplasma pertama kali dipakai oleh Johannes Purkinje; menurut Johannes Purkinje protoplasma dibagi menjadi dua bagian yaitu Sitoplasma dan NukleoplasmaRobert Brown mengemukakan bahwa Nukleus (inti sel) adalah bagian yang memegang peranan penting dalam sel,Rudolf Virchow mengemukakan sel itu berasal dari sel (Omnis Cellula E Cellula).<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
ANATOMI DAN FISIOLOGI<br />
<br />
<br />
<br />
SEL HEWANSecara anatomis sel dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:1. Selaput Plasma (Membran Plasma atau Plasmalemma).2. Sitoplasma dan Organel Sel.3. Inti Sel (Nukleus).<br />
1 Selaput Plasma (Plasmalemma)<br />
yaitu selaput atau membran sel yang terletak paling luar yang tersusun dari senyawa kimia Lipoprotein (gabungan dari senyawa lemak atau Lipid dan senyawa Protein).Lipoprotein ini tersusun atas 3 lapisan yang jika ditinjau dari luar ke dalam urutannya adalah:Protein – Lipid – Protein Þ Trilaminer Layer<br />
Lemak bersifat Hidrofebik (tidak larut dalam air) sedangkan protein bersifat Hidrofilik (larut dalam air); oleh karena itu selaput plasma bersifat Selektif Permeabel atau Semi Permeabel (teori dari Overton).Selektif permeabel berarti hanya dapat memasukkan /di lewati molekul tertentu saja. Fungsi dari selaput plasma ini adalah menyelenggarakan Transportasi zat dari sel yang satu ke sel yang lain.<br />
Khusus pada sel tumbahan, selain mempunyai selaput plasma masih ada satu struktur lagi yang letaknya di luar selaput plasma yang disebut Dinding Sel (Cell Wall).Dinding sel tersusun dari dua lapis senyawa Selulosa, di antara kedua lapisan selulosa tadi terdapat rongga yang dinamakan Lamel Tengah (Middle Lamel) yang dapat terisi oleh zat-zat penguat seperti Lignin, Chitine, Pektin, Suberine dan lain-lainSelain itu pada dinding sel tumbuhan kadang-kadang terdapat celah yang disebut Noktah. Pada Noktah/Pit sering terdapat penjuluran Sitoplasma yang disebut Plasmodesma yang fungsinya hampir sama dengan fungsi saraf pada hewan.<br />
2.Sitoplasma dan Organel Sel<br />
Bagian yang cair dalam sel dinamakan Sitoplasma khusus untuk cairan yang berada dalam inti sel dinamakan Nukleoplasma), sedang bagian yang padat dan memiliki fungsi tertentu digunakan Organel Sel.Penyusun utama dari sitoplasma adalah air (90%), berfungsi sebagai pelarut zat-zat kimia serta sebagai media terjadinya reaksi kirnia sel.Organel sel adalah benda-benda solid yang terdapat di dalam sitoplasma dan bersifat hidup(menjalankan fungsi-fungsi kehidupan).<br />
<br />
Organel Sel tersebut antara lain :<br />
a. Retikulum Endoplasma (RE.)Yaitu struktur berbentuk benang-benang yang bermuara di inti sel.Dikenal dua jenis RE yaitu :• RE. Granuler (Rough E.R)• RE. Agranuler (Smooth E.R)Fungsi R.E. adalah : sebagai alat transportasi zat-zat di dalam sel itu sendiri. Struktur R.E. hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.<br />
b. Ribosom (Ergastoplasma)Struktur ini berbentuk bulat terdiri dari dua partikel besar dan kecil, ada yang melekat sepanjang R.E. dan ada pula yang soliter. Ribosom merupakan organel sel terkecil yang tersuspensi di dalam sel.Fungsi dari ribosom adalah : tempat sintesis protein.Struktur ini hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.<br />
c. Miitokondria (The Power House)Struktur berbentuk seperti cerutu ini mempunyai dua lapis membran.Lapisan dalamnya berlekuk-lekuk dan dinamakan KristaFungsi mitokondria adalah sebagai pusat respirasi seluler yang menghasilkan banyak ATP (energi) ; karena itu mitokondria diberi julukan “The Power House”.<br />
d. LisosomFungsi dari organel ini adalah sebagai penghasil dan penyimpan enzim pencernaan seluler. Salah satu enzi nnya itu bernama Lisozym.<br />
<br />
e. Badan Golgi (Apparatus Golgi = Diktiosom)Organel ini dihubungkan dengan fungsi ekskresi sel, dan struktur ini dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa.Organel ini banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya ginjal.<br />
<br />
f. Sentrosom (Sentriol)Struktur berbentuk bintang yang berfungsi dalam pembelahan sel (Mitosis maupun Meiosis). Sentrosom bertindak sebagai benda kutub dalam mitosis dan meiosis.Struktur ini hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron.<br />
i. MikrotubulusBerbentuk benang silindris, kaku, berfungsi untuk mempertahankan bentuk sel dan sebagai “rangka sel”. Contoh organel ini antara lain benang-benang gelembung pembelahan Selain itu mikrotubulus berguna dalam pembentakan Sentriol, Flagela dan Silia.<br />
j. MikrofilamenSeperti Mikrotubulus, tetapi lebih lembut. Terbentuk dari komponen utamanya yaitu protein aktin dan miosin (seperti pada otot). Mikrofilamen berperan dalam pergerakan sel.k. Peroksisom (Badan Mikro)Ukurannya sama seperti Lisosom. Organel ini senantiasa berasosiasi dengan organel lain, dan banyak mengandung enzim oksidase dan katalase (banyak disimpan dalam sel-sel hati).<br />
3. Inti Sel (Nukleus)<br />
<br />
Inti sel terdiri dari bagian-bagian yaitu :• Selapue Inti (Karioteka)• Nukleoplasma (Kariolimfa)• Kromatin / Kromosom • Nukleolus(anak inti).Berdasarkan ada tidaknya selaput inti kita mengenal 2 penggolongan sel yaitu :• Sel Prokariotik (sel yang tidak memiliki selaput inti), misalnya dijumpaipada bakteri, ganggang biru.• Sel Eukariotik (sel yang memiliki selaput inti). Fungsi dari inti sel adalah : mengatur semua aktivitas (kegiatan) sel, karena di dalam inti sel terdapat kromosom yang berisi ADN yang mengatur sintesis protein<br />
<br />
<br />
<br />
Daftar Pustaka<br />
<br />
1. Hamwan, M. 1988. Histology. 8th ed. London. Philadelphia. Med. Publ. Co. Ltd.<br />
Hal 131-202.<br />
2. Suripto. 1997. Diktat Kuliah Struktur Hewan. Jurusan Biologi. Institut Teknologi<br />
Bandung. Hal 110-159.<br />
3. Weichert, C.K. 1989. Anatomy of the Chordates. 5th Ed. Mc Graw-Hill Book<br />
Company, New York. Hal 263-358.<br />
4. WWW.Struktur dan Perkembangan Hewan 70.COM<br />
5. Brower, J.E., and J.H. Zar. 1977. Field and Laboratory Methods for General<br />
Ecology. WMc. Brown Company Publisher. Dubuque Iowo.<div class="blogger-post-footer">jakop hutapea</div>jakopshttp://www.blogger.com/profile/01552782133282063291noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8240039488612277370.post-33149471680662799222009-09-17T02:59:00.000-07:002018-02-20T21:17:06.637-08:00Akar<div> I. TINJAUAN TEORISTIS<br /><br /><br /><br /> AKAR (RADIX)Akar adalah bagian pokok bagi tumbuhan yang tubuhnya telah merupakan kormus.<br /><br />Akar bisanya mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :<br />a.Merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah, dengan arah tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotrop), meninggalkan udara dan cahaya.b.Tidak berbuku-buku, jadi juga tidak beruas dan tidak mendukung daun-daun atau sisik-sisik maupun bagian-bagian lainnya.c.Warna tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan.d.Tumbuh terus pada ujungnya, tetapi umumnya pertumbuhannya masih kalah jika dibanding dengan batang.e.Bentuknya seringkali meruncing, hingga lebih mudah untuk menembus tanah.Akar bagi tumbuhan mempunyai fungsi untuk :a.Memperkuat berdirinya tumbuhan,b.Untuk menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut di dalam air tadi dalam tanah,c.Mengangkut air dan zat-zat makanan tadi ke tempat-tempat pada tubuh tumbuhan yang memerlukan,d.Kadang-kadang sebagai tempat untuk penimbunan makanan.<br /><br />Bagian-bagian akar beserta fungsinya :<br />a.Leher akar atau pangkal akar (collum),<br /> yaitu bagian akar yang bersambungan dengan pangkal batang.<br />b.Ujung akar (apex radicis),<br />bagian akar yang paling muda, terdiri atas jaringan-jaringan yang masih dapat mengadakan pertumbuhan.<br />c.Batang akar (corpus radicis),<br /> bagian akar yang terdapat antara leher akar dan ujungnya.<br />d.Cabang-cabang akar (radix lateralis),<br />yaitu bagian-bagian akar yang tak langsung bersambungan dengan pangkal batang, tetapi keluar dari akar pokok,dan masing-masing dapat mengadakan percabangan lagi.<br />e.Serabut akar (fibrilla radicalis)<br />, cabang-cabang akar yang halus-halus dan berbentuk serabut.<br />f.Rambut-rambut akar atau bulu-bulu akar (pilus radicalis),<br />yaitu bagian akar yang sesungguhnya hanyalah merupakan penonjolan sel-sel kulit akar yang panjang. Bentuknya seperti bulu atau rambut, oleh sebab itu dinamakan rambut akar atau bulu akar. Dengan adanya rambut-rambut akar ini bidang penyerapan akar menjadi amat diperluas, sehingga lebih banyak air dan zat-zat makanan yang dapat dihisap.<br />g.Tudung akar (calyptra),<br /> yaitu bagian akar yang letaknya paling ujung, terdiri atas jaringan yang berguna untuk melindungi ujung akaryang masih muda dan lemah. Dari bagian-bagian akar itu perlu dicatat, bahwa rambut-rambut akar merupakan bagian yang sifatnya sementara, artinya umumnya pendek dan hanya terdapat pada bagian uung akar saja. Jika akar bertambah panjang, rambut-rambut akar yang paling jauh dengan ujung lalu mati, tetapi dekat dengan ujungngnya diganti dengan yang baru.Tudung akar sebagai pelindung ujung akar dalam menembus tanah merupakan bagian yang dipinggirnya selalu aus, dan dari dalam bagian aus itu diganti pula dengan yang baru.Sewaktu tumbuhan masih kecil, yaitu dalam bentuk lembaga di dalam biji, calon akar itu sudah ada, dan disebut akar lembaga (radicula).<br /><br />Pada tumbuhan lazimnya dibedakan dua macam sistem perakaran :<br />a.Sistem akar tunggang,<br /> jika akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok yang bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil. Akar pokok yang berasal dari akar lembaga disebut akar tunggang (radix primaria). Susunan akar yang demikian ini biasa terdapat pada tumbuhan biji belah (Dicotyledoneae) dan tumbuhan biji telanjang (Gymnospermae).<br />b.Sistem akar serabut,<br />yaitu jika akar lembaga dalam perkembangan selanjutnya mati atau kemudian disusul oleh sejumlah akar yang kurang lebih sama besar dan semuanya keluar dari pangkal batang. Akar-akar ini karena bukan berasal dari calon akar yang aseli dinamakan akar serabut (radix adventicia)Baik pada sistem akar tunggang maupun pada sistem akar serabut, masing-masing akar dapat bercabang-cabang untuk memperluas bidang penyerapan dan untuk memperkuat berdirinya batang tumbuhan.Selanjutnya perlu diingat, bahwa akar tunggang hanya kita jumpai kalau tumbuhan ditanam dari biji. Walaupun dari golongan biji belah (Dicotyledoneae), suatu tumbuhan tak akan mempunyai akar tunggang, jika tidak ditanam dari biji, seperti misalnya berbagai jenis tanaman budidaya yang diperbanyak dengan cangkokan atau turusan (setek).<br />1.Berbentuk sebagai tombak (fusiformis), pangkalnya besar meruncing ke ujung dengan serabut-serabut akar sebagai percabangan, biasanya menjadi tempat penimbunan makanan, misalnya akar lobak (Raphanus sativus L.), wortel (Daucus carota I.). Berdasarkan bentuknya akar ini dinamakan pula akar tombak atau akar pena.<br />2.Berbentuk gasing (napiformis), pangkal akar besar membulat, akar-akar serabut sebagai cabang hanya pada ujung yang sempit meruncing, seperti terdapat pada bengkuwang (Pachyrrhizus erous Urb.) dan biet (Beta vulgaris L.). Menurut bentuknya dinamakan akar gasing.<br />3.Berbentuk benang (filiformis), jika akar tunggang kecil panjang seperti akar serabut saja dan juga sedikit sekali bercabang, misalnya pada kratok (Phaseolus lunatus L.).<br /><br /><br /><br /><br />Metamorfosis yang terjadi pada akar:<br /><br />a.Akar Udara atau akar gantung (radix aereus).<br /> Akar ini keluar dari bagian-bagian diatas tanah, menggantung di udara dan tumbuh kea rah tanah. Bergantung pada tingginya tempat permukaan keluarnya, akar gantung dapat amat panjang (sampai 30m). Selama masih menggantung akar ini hanya dapat menolong menyerap air dan zat gas dari udara, dan seringkali mempunyai jaringan khusus untuk menimbun air/udara yang disebut velamen (misalnya akar anggerik kala jengking (Arahnis flosaeris), tetapi setelah mencapai tanah, bagian yang masuk tanah lalu berkelakuan seperti akar biasa, menyerap air dan zat makanan dari tanah. Bagian yangada diatas tanah seringkali berubah menjadi batang, misalnya pada beringin (Ficus bejamina L.).<br /><br />b.Akarpenggerek atau akar penghisap (haustorium),<br />yaitu akar-akar yang terdapat pada tumbuhan yang hidup sebagai parasit dan berguna untuk menyerap air maupun zat makanan dari inangnya seperti kita dapati pada benalu (Loranthus), yang berupa akar penggerek yang menembus kulit batang inangnya sampai ke bagian kayu. Dapat pula hanya merupakan akar-akar yang pendek yang melekat pada tuan rumahnya, tetapi juga menghisap air dan zat-zat makanan, misalnya pada endak-endak cacing (Cuscutha Australia R.Br.)<br /><br />c.Akar pelekat (radix adligans),<br />akar-akar yang keluar dari buku-buku batang tumbuhan memanjat dan berguna untuk menempel pada penunjang saja, misalnya pada lada (Piper nigrum L.), Sirrih (Piper betle L.),<br /><br />d.Akar pembelit (Cirrhus radicalis),<br /> juga untuk memanjat, tetapi dengan memeluk penunjangnya, misalnya pada misalnya pada panili (Vanilla planifolia Andr.),<br /><br />e.Akar nafas (pneumatophora),<br /> yaitu cabang-cabang akar yang tumbuh tegak lurus ke atas hingga muncul dari permukaan tanah atau air tempat tumbuhnya tumbuhan. Akar ini mempunyai banyak liang-liang batau celah-celah (pneumathoda) untuk jalan masuknya udara yang diperlukan dalam pernafasan, karena tumbuhan ini biasanya hidup ditempat-tempat yang didalam tanah sangat kekurangan oksigen, misalnya pada bogem (Sonneratia) dan kayu api (Avicennia).<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />f.Akar tunjang,<br /> yaitu akar-akar yang tumbuh dari bagian bawah batang ke segala arah dan seakan-akan menunjang batang ini jangan sampai rebah, karena batang tumbuhan yang mempunyai akar demikian ini terdapat diatas tanah atau air, dan batang beserta akar-akar tunjang ini memberikan kesan seperti orang naik diatas egrang, oleh sebab itu sering juga disebut akar egrang. Juga akar ini terdapat pada tumbuhan yang hidup di tempat yang di dalam tanah atau air tempat tumbuhnya tadi kurang oksigen, sehingga akar-akar ini selain untuk menunjang batangnya juga berguna untuk pengambilan oksigen dari udara, yaitu bagian akar tersebut yang berada diatas tanah atau air. Akar demikian kita jumpai pada pohon bakau (Rhizophora conjugate L.),<br />g.Akar lutut,<br /> yaitu akar tumbuhan atau lebih tepat jika dikatakan bagian akar yang tumbuh ke atas kemudian membengkok lagi masuk ke dalam tanah, sehingga membentuk gambaran seperti lutut yang dibengkokkan. Juga akar ini seperti halnya dengan akar nafas terdapat pada tumbuhan di tepi pantai yang rendah berlumpur, dan berguna pula untuk kepentingan pernafasan, misalnya pada pohon tanjang (Bruguiera parvifolia W. et.A.) ,h.Akar banir, yaitu akar berbentuk seprti papan-papan yang diletakkan miring untuk memperkokoh berdirinya batang pohon yang tinggi besar, misalnya pada : sukun (s.), kenari (Canarium commune L.)<br /><br /><br /><br /> <br /><br /> II TUJAUN PRAKTIKUM<br /><br /> Adapun dilaksanakan praktikum adlah untuk :<br />Mendeskripsikan /menggambarkan setiap bagian bagian akar.<br />Mencari perbedaan akar tunggal dan akar serabut<br />Menganati bentuk akar lateral<br />Menngambarkan bentuk akar pada berbagai tumbuhan<br />Mengelompokkan tumbuhan berdasarkan akarnya<br /><br /> <br /><br /> <br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> III ALAT DAN BAHAN<br /><br /> Alat yang digunakan dalam percobaan adalah :<br /><br />Pisau silet<br />Lup<br />Pensil<br />Serbet<br />Sabun<br />Tissyu<br /><br /><br /><br /> Bahan-bahan yang dibawa dalam percobaan :<br /><br />Dautus carota (wortel)<br />Pachyrizus drosus (bengkoang)<br />Phaseolus vulgarae (akar kacang panjang )<br />Oriza sativa (akar padi)<br />Piper bettle (akar tanaman sirih )<br />Dendroptoe pentandi (akar tanaman benalu )<br />Manihot utulisima (umbi pada umbi kayu)<br /><br /><br /> <br />IV PROSEDUR KERJA<br /> <br /><br /> Langkah-langkah yang dikukan dalam melaksanakan praktek :<br />Mempersiapkan alat dan bahan yang telah dibawa kedalam laboratorium<br />Mengidentifikasi bagian-bagian yang terdapat pada akar<br />Mengamati bentuk-bentuk akar yang terdapat pada berbagai jenis tanaman<br />Mengelompokkan tanaman berdasarkan bentuk akar<br />Menghitung besar sudut pada akar lateral<br />Mengukur panjang akar baik yang terdapat pada akar tunggang maupun pada akar serabut<br />Menggambarkan bentuk akar pada akar tanaman yang dibawa.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />V. HASIL PENGAMATAN<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />VI. JAWAPAN PERTANYAAN<br /><br />1. Apakah akar mempunyai nodus (buku) dan ruas ?<br /> Tidak, karena nodus dan ruas hanya terdapat pada batang sebagai titik tumbuhnya daun .Dengan kata lain, pada akar tidak terdapat daun. Selain itu, nodus akan menghambat proses penyerapan unsur hara oleh akar.<br /><br />2. Apakah akar lateral sejajar satu dengan yang lainnya ?<br /> Ya, akar lateral biasanya sejajar satu dengan yang lainnya. Ini nampak jelas kita lihat pada akar tunggang, diamana akar lateral/akar yang terbentiuk dari akar utama akan selalu sejajar pada akar lateral yang satu dengan akar lateral yang lainnya.<br /><br />3. Apakah akar sejajar pada kesebuah sisi 90o atau 120o ?<br /> Pada sebagian tanaman ada yang sejajar pada sisi 90o .Pada sebagian lagi ada yang membentuk sisi 120o. Biasanya akar akan membentuk sisi 90o untuk mencari unsur hara yang terdapat pada lapisan tanah yang paling luar.<br /><br />4. Apakah fungsi morfologi dari sistem akar ?<br /> a.Memperkuat berdirinya tumbuhan<br /> b.Menyerap zat makanan berupa zat hara<br /> c.Mengangkut zat hara menuju kedaun<br /> d.Tempat penimbunan zat makanan<br /><br />5. Buat perbedaan akar monokotil dan dikotil ?<br /> <br />Akar Monokotil<br />Akar Dikotil<br />1. Berakar serabut<br />2. Diameter dan panjang seluruh akar sama <br />3.Jumlah akarnya banyak<br />4.Tidak mempunyai akar lateral<br />1.Memiliki akar tunggang<br />2.Akar memiliki diameter dan panjang yang berbeda<br />3.jumlah akarnya sedikit<br />4.mempunyai akar lateral<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />VII. DAFTAR PUSTAKA<br /><br /> 1. Darmono. 1995. Akar tanaman. UI-Press. Jakarta<br /> 2. Lay, B.W. 1994. Fungsi akar. Raja Grafindo Persada. Jakarta<br /> 3. Suriawiria, U. 2003.Struktur berbagai tanaman. Alumni. Bandung.<br /> 4. Hamwan, M. 1988.Morfologi. 8th ed. London. Philadelphia. Med. Publ. Co. Ltd.<br /> 5. Suripto. 1997. Diktat Morfologi tumbuhan. Jurusan Biologi. Institut pertanian Bandung. Hal 110-159.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Laporan Praktikum Morfum<br /><br />BAGIAN-BAGIAN AKAR<br /><br /> <br /> NAMA : JAKOP.E.T.HUTAPEA<br /> NIM : 409141044<br /> KELAS : PEND.BIOLOGI B/2009<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />JURUSAN BIOLOGI<br />FMIPA<br />UNIMED<br />2009</div><div class="blogger-post-footer">jakop hutapea</div>jakopshttp://www.blogger.com/profile/01552782133282063291noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8240039488612277370.post-65299383943261893222009-09-17T02:57:00.000-07:002018-02-20T21:17:51.264-08:00Unsur HaraMEKANISME PENYERAPAN UNSUR HARA<br />Hara merupakan unsur yang sangat diperlukan oleh tanaman. Hara banyak terdapat dalam air tanah. Konsentrasi hara dalam air tanah pada (1) Konsentrasi Normal sekitar 1-5 permil. (2) Jenuh air 0,21-1 permil dengan Po 0,1-0,5 atm. (3) Tanah kering konsentrasi hara dalam air tanah dapat meningkat dan menyebabkan PO tanah menjadi negatif. Berdasarkan peranannya, hara dibagi menjadi : A. Hara Esensial Hara esensial sangat diperlukan tanaman untuk menyelesaikan siklus hidupnya. Hara ini juga sangat dibutuhkan pada proses biokimia tertentu dan peranannya tidak dapt digantikan oleh unsur lain. Bila unsur tersebut tidak ada, maka pertumbuhan tanaman akan terhambat, dan akan tumbuh lebih lanjut jika unsur tersebut ditambahkan. Hambatan pertumbuhan ini memberikan dambak seperti tanda kahat (defisiensi) yang khas. Unsur yang termasuk hara esensial berjumlah 16 unsur, dan terletak pada sistem periodik unsur pada garis Argon (Ar) yaitu garis yang menghubungkan Ar dengan C. B. Hara Fungsional Hara fungsional adalah hara yang apabila ada dalam tanah atau medium dapat memperbaiki pertumbuhan tanaman. Misalnya. Unsur Natrium (Na) dapat menggantikan peran dari unsur Kalium (K). Unsur lain yang merupakan unsur hara fungsional adalah Kobalt (Co) yang berperan dalam memperkuat ketahanan tanaman terhadap lingkungan yang tidak menguntungkan tanaman itu sendiri. C. Hara PotensialHara potensial adalah unsur hara yang sering ditemukan dalam tubuh tanaman, akan tetapi belum jelas fungsi dari unsur hara ini.<br /><br />Berdasarkan Jumlah yang dibutuhkan oleh tanaman, hara dapat dibagi menjadi 2 :A. Unsur Hara MakroUnsur ini sangat diperlukan oleh tanaman dalam jumlah yang sangat besar. Unsur ini antara lain : N, P, S (anion) dan K, Ca, Mg (kation).B. Unsur Hara MikroUnsur ini dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang sedikit. Umumnya unsur ini antara lain : B, Cl, Cu, Fe, Mn, Mo, Zn. Akan tetapi pada tanaman tertentu Co, Se, Si, Na dibutuhkan juga sebagai unsur hara mikro.<br />Penyerapan unsur hara pada tanaman bisa melalui daun dan akar. Pada daun biasanya unsur hara yang dapat diangkut antara lain : CO2, O2, H2O dan sat terlarut. Dan pada akar unsur hara yang dapat terserap antara lain : O2, H2O, mineral anorganik dan zat organik terlarut.Mekanisme penyerapan hara oleh akar, antara lain :A. Aliran Massa (Mass Flow)Gerakan unsur hara ini mengikuti aliran air keakar secara pasif. Aliran ini dapat saja terjadi karena adanya transpirasi daun. Jumlah hara yang mencapai akar melalui proses ini dipengaruhi oleh :1. Konsentrasi hara yang bersanggungan dalam larutan tanah2. Laju gerak air ke permukaan akar, atau kaju transpirasiJika penyerapan hara lebih besar daripada pengisian hara kembali (resupply) dalam jangka waktu penjang maka akan terbentuk depletion zone disekitar akar.B. Difusi IonDalam hal ini, gerak unsur hara disebabkan karena adanya perbedaan gradien konsentrasi (secara difusi).<br /><br />Beberapa hipotesis penyerapan hara :A. Hipotesis difusiKelemahan dari Hipotesis ini adalah konsentrasi hara di dalam sel lebih tinggi dari tanah.B. Hipotesis transpirasiKelemahan dari Hipotesis ini adalah waktu transpirasi, tumbuhan tetap menyerap hara.C. Hipotesis akumulasi ion berdasarkan kesetimbanganKelemahan dari Hipotesis ini adalah keseimbangan yang seseungguhnya tak pernah terjadi dalam sel.D. Hipotesis pertukaran ionKelemahan Hipotesis ini adalah masalah yang harus dipecahkan cukup banyak (gradien konsentrasi dan elektrisitas)E. Hipotesis elektroforesisHipotesis ini menjelaskan bahwa membran mempunyai pori yang dibatasi oleh molekul yang bermuatan. Kelemahan dari Hipotesis ini adalah ukuran dari pori pada membran yang hanya ± 10 Angstrom.<br />2. KERAPATAN AKAR<br />Kerapatan tanah adalah panjang akar per satuan tanah. Kerapatan akar dapat istilahkan dengan panjang akar dengan satuan ?m akar cm 3 tanah dengan membagi tanah dimana akar tersebut tersedia. Kerapatan akar dapat diperoleh dengan cara pembakuan ketebakan lapisan tanah yang hilang , maka suatu peta kerapatan akar dapat dipeoleh dengan mencatat panjang akar dalam tiap-tiap bujur sangkar (Bohm, 1976). Contoh-contoh kerapatan akar (panjang akar per satuan tanah) adalah pada jagung dan kedelai. Dalam tanah bagian atas, kerapatan akar meningkat sampai kira-kira waktu pembungaan dan lebih besar pada jagung dari pada kedelai. Kerapatan jagung juga semakin menurun dengan kedalaman tidak tergantung saat pengambikan contohnya, tetapi pada kedelai polanya lebih rumit. Bentuk penyajian ini menonjolkan sifat dinamika sestem perakaran suatu tanaman semusim dan penurunanya cukuo tajam seteah pembungaan. Sebagian akar jelas mati jauh sebelum tanaman dewasa. Pengaruh tersebut sangat nyata dalam tanah bagian atas yang menunjukkan bahwa akar-akar cabang yang terbentuk lebih awal, yang lebih dekat dengan permukaan akar, mati secara berurutan dengan cara yang dapat disamakan dengan daun-daun dibagian bawah diatas tanah. Kerapatan perakaran dalam tanah bagian atas adalah terbesar pada saat masaknya tanamanm yang menunjukkan suatu penurunan diameter rata-rata akar hidup secara progresif sementara tanaman menua.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />3. HUBUNGAN ANTARA SERAPAN HARA DAN KERAPATAN AKAR Kita telah mengetahui bahwa hara sangat penting bagi tanaman. Kerapatan akar pada masing-masing tanaman biasanya berbeda mengenai jenis tanaman tersebut apakah termasuk tanaman dikotil atau monokotil. Paa tanaman monokotil, kerapatan tanah sangat besar pada saat tanaman ini akan berbuah dan akan menurun tingkat kerapatannya bila dilihat dari segi kedalaman tanah. Hal ini berbeda dengan tanaman dikotil pada umumnya yang mempunyai kerapatan akar yang semakin tinggi bila dilihat dari kedalaman tanah. Semakin dalam tanah maka kerapatan akar taaman dikotil semakin besar.Walaupun tida ada yang mengkaji secara detail tentang sistem perakaran, Nye dan Foster (1961) megukur pengambilan p32 dari tempat yang berlainan dalam tanah untuk tiga tanaman budidaya di ghana. Mereka mandapatkan pengambilan yang sedikit dari lapisan-lapisan yang dalam, yaitu 16 % dibawah 30 cm untuk juwawut, 7 % dibawah 25 cm untuk jagung dan 11 % dibawah 25 cm untuk gude. Mereka menganggap ini terutama sebagai akibat dari ketersediaan fosfor yang sangat rendah dalam tanah bagian bawah. Walaupun demikian, tampak bahwa jagung mempunyai sistem akar terdangkal dan juwawut terdalam. Gude yang kedalaman akarnya ditengah-tengah akhitnya akan berakar paling dalam, karena gude memiliki musim pertumbuhan yang lama dari pada jagung dan juwawut.. sampai 30 hari setelah penyebaran, tanaman padi-padian mengambil fosfor terutama dari tanah tidak lebih jauh dari pada 40 cm kesamping dari batang tanaman. Tetepi pengambilan selanjutnya tersebar merata kesamping sejauh 60 cm. Gude membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengembangkan akar-akarnya kesamping, pada umur 55 hari masih hanya mengambil 63 % dari fosfornya dari daerah 25 cm dari batang.Pengamatan tentang peranan beberapa sifat fisisk tanah Ultisol pada penyebaran akar tanaman kelapa sawit telah dilakukan di kebun Marihat, PT. Perkebunan Nusantara IV. Penvebaran akar secara lateral diamati pada 3 (tiga) arah, yaitu (1) sejajar dengan jalan panen/pasar pikul (K), (2) memotong jalan panen/pasar pikul (PP) dan (3) memotong tempat pemupukan pelepah (TP). Pengambilan contoh akar di setiap arah tersebut, dilakukan pada jarak 50 cm, 100 cm, 150 cm. 200 cm, 300 cm, 350 cm, 400 cm, 450 cm, 500 cm, 550 cm, 600 cm, 650 cm, 700 cm. 750 cm, 800 cm dan 850 cm dari pangkal batang. Penyebaran akar se¬cara vertikal diamati di setiap arah dan setiap interval jarak pengamatan lateral dengan ke¬dalaman 0-25 cm, 25-50 cm, 50-75 cm dan 75-100 cm.<br />Pemilahan akar dilakukan terhadap akar primer, sekunder dan tersier. Sifa-sifat fisik tanah yang diamati meliputi tekstur, bobot isi (BV), bobot jenis (BJ), permeabilitas, persentase agregasi dan kemantapan agregat. Peng¬amataul menunjukkan bahwa di kedalaman 0-25 cm kerapatan akar berhubungan erat dengan BV, pori drainase, ruang pori total dan permeabilitas. Di kedalaman 25-50 cm kerapatan akar berhubungan erat dengan B V, ruang pori total, persentase agregasi, persentase debu, perme¬abilitas dan kemantapan agregat. Di kedalaman 50-75 cm kerapatan akar berhubungan erat dengan BV. Kemampuan agregat, porositas total dan berat rerata diameter agregat. Di kedalman 75-100 cm kerapatan akar hanya berhubungan dengan permeabilitas tanah.<br />PENUTUPANHubungan antara penyerapan unsur hara dengan kerapatan akar menunjukkan bahwa mekanisme penyerapan akarnya akan berbeda tergantung kerapatan dari akar-akar masing-masing tanaman. Kerapatan akar akan mempengaruhi permeabilitas tanah. Dalam kaitannya dengan pengambilan hara fosfor, didapatkan hasil bahwa ketersediaan fofsor sangat<br /><br /><br />NAMA : JAKOP.E.THUTAPEA<br />JURUSAN : PEND.BIOLOGI<br />NIM : 409141044<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM<br />UNIVERSITAS NEGERI MEDAN<br />2009<div class="blogger-post-footer">jakop hutapea</div>jakopshttp://www.blogger.com/profile/01552782133282063291noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8240039488612277370.post-79880945544406026712009-08-21T22:10:00.000-07:002018-02-20T21:19:06.463-08:00Porifera<div align="justify"><span style="font-family:georgia;"><span style="FONT-WEIGHT: bold">Porifera</span>
<br /></span><meta content="text/html; charset=utf-8" equiv="Content-Type"><meta content="Word.Document" name="ProgId"><meta content="Microsoft Word 11" name="Generator"><meta content="Microsoft Word 11" name="Originator"><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CCOM21%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C03%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CCOM21%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C03%5Cclip_editdata.mso" rel="Edit-Time-Data"><style> v\:* {behavior:url(#default#VML);} o\:* {behavior:url(#default#VML);} w\:* {behavior:url(#default#VML);} .shape {behavior:url(#default#VML);} </style>
<br /><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Angsana New"; panose-1:2 2 6 3 5 4 5 2 3 4; mso-font-charset:222; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:16777217 0 0 0 65536 0;} @font-face {font-family:Verdana; panose-1:2 11 6 4 3 5 4 4 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:536871559 0 0 0 415 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-font-family:"Angsana New";} p {mso-margin-top-alt:auto; margin-right:0cm; mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:0cm; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-font-family:"Angsana New";} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:70.9pt 2.0cm 2.0cm 70.9pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} /* List Definitions */ @list l0 {mso-list-id:1904565165; mso-list-template-ids:1437887476;} @list l0:level1 {mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} ol {margin-bottom:0cm;} ul {margin-bottom:0cm;} --> </style>
<br /><p><span style="font-family:Verdana;font-size:10;">Merupakan filum hewan bersel satu yang dapat melakukan reproduksi seksual (generatif) maupun aseksual (vegetatif).Habitat hidupnya adalah tempat yang basah atau berair. Jika kondisi lingkungan tempat hidupnya tidak menguntungkanmaka protozoa akan membentuk membran tebal dan kuat yang disebut Kista. Ilmuwan yang pertama kali mempelajariprotozoa adalah <b>Anthony van Leeuwenhoek</b>.</span></p><p><b><span style="COLOR: rgb(255,102,0);font-family:Verdana;font-size:10;" >PROTOZOA DIBAGI MENJADI 4 KELAS </span></b><b><span style="COLOR: rgb(255,102,0);font-family:Symbol;font-size:10;" >Þ</span></b><b><span style="COLOR: rgb(255,102,0);font-family:Verdana;font-size:10;" > BERDASAR ALAT GERAK</span></b></p><table class="MsoNormalTable" style="WIDTH: 99%" cellpadding="0" width="99%" border="0"><tbody><tr><td style="PADDING-RIGHT: 0.75pt; PADDING-LEFT: 0.75pt; PADDING-BOTTOM: 0.75pt; WIDTH: 6%; PADDING-TOP: 0.75pt" valign="top" width="6%"><p class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;font-size:10;">1</span></p></td><td style="PADDING-RIGHT: 0.75pt; PADDING-LEFT: 0.75pt; PADDING-BOTTOM: 0.75pt; WIDTH: 94%; PADDING-TOP: 0.75pt" width="94%"><p class="MsoNormal"><b><span style="font-family:Verdana;font-size:10;">Rhizopoda (Sarcodina),
<br /></span></b><span style="font-family:Verdana;font-size:10;">alat geraknya berupa pseudopoda (kaki semu)
<br /><i>• Amoeba proteus </i>
<br /><?xml:namespace prefix = v /><v:shapetype id="_x0000_t75" preferrelative="t" spt="75" coordsize = "21600,21600" filled = "f" stroked = "f" path = " m@4@5 l@4@11@9@11@9@5 xe"><v:stroke joinstyle = "miter"><v:formulas><v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"><v:f eqn="sum @0 1 0"><v:f eqn="sum 0 0 @1"><v:f eqn="prod @2 1 2"><v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"><v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"><v:f eqn="sum @0 0 1"><v:f eqn="prod @6 1 2"><v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"><v:f eqn="sum @8 21600 0"><v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"><v:f eqn="sum @10 21600 0"></v:formulas><v:path connecttype="rect" gradientshapeok="t" extrusionok="f"><?xml:namespace prefix = o /><o:lock aspectratio="t" ext="edit"></v:shapetype><v:shape id="_x0000_i1025" type="#_x0000_t75" alt=""><!--[if !vml]--><img height="9" src="file:///C:/DOCUME~1/COM21/LOCALS~1/Temp/msohtml1/03/clip_image001.gif" width="12" shapes="_x0000_i1025" /><!--[endif]-->memiliki dua jenis vakuola yaitu vakuola makanan dan
<br /><v:shape id="_x0000_i1026" type="#_x0000_t75" alt=""><!--[if !vml]--><img height="9" src="file:///C:/DOCUME~1/COM21/LOCALS~1/Temp/msohtml1/03/clip_image001.gif" width="12" shapes="_x0000_i1026" /><!--[endif]-->vakuola kontraktil.
<br /><i>• Entamoeba histolityca </i>
<br /><v:shape id="_x0000_i1027" type="#_x0000_t75" alt=""><!--[if !vml]--><img height="9" src="file:///C:/DOCUME~1/COM21/LOCALS~1/Temp/msohtml1/03/clip_image001.gif" width="12" shapes="_x0000_i1027" /><!--[endif]-->menyebabkan disentri amuba (bedakan dengan disentri basiler
<br /><v:shape id="_x0000_i1028" type="#_x0000_t75" alt=""><!--[if !vml]--><img height="9" src="file:///C:/DOCUME~1/COM21/LOCALS~1/Temp/msohtml1/03/clip_image001.gif" width="12" shapes="_x0000_i1028" /><!--[endif]-->yang disebabkan <i>Shigella dysentriae)</i>
<br /><i>• Entamoeba gingivalis
<br /></i><v:shape id="_x0000_i1029" type="#_x0000_t75" alt=""><!--[if !vml]--><img height="9" src="file:///C:/DOCUME~1/COM21/LOCALS~1/Temp/msohtml1/03/clip_image001.gif" width="12" shapes="_x0000_i1029" /><!--[endif]-->menyebabkan pembusukan makanan di dalam mulut
<br /><v:shape id="_x0000_i1030" type="#_x0000_t75" alt=""><!--[if !vml]--><img height="9" src="file:///C:/DOCUME~1/COM21/LOCALS~1/Temp/msohtml1/03/clip_image001.gif" width="12" shapes="_x0000_i1030" /><!--[endif]--><b>radang gusi (Gingivitis)
<br /></b><i>• Foraminifera sp.
<br /></i><v:shape id="_x0000_i1031" type="#_x0000_t75" alt=""><!--[if !vml]--><img height="9" src="file:///C:/DOCUME~1/COM21/LOCALS~1/Temp/msohtml1/03/clip_image001.gif" width="12" shapes="_x0000_i1031" /><!--[endif]-->fosilnya dapat dipergunakan sebagai petunjuk adanya minyak
<br /><v:shape id="_x0000_i1032" type="#_x0000_t75" alt=""><!--[if !vml]--><img height="9" src="file:///C:/DOCUME~1/COM21/LOCALS~1/Temp/msohtml1/03/clip_image001.gif" width="12" shapes="_x0000_i1032" /><!--[endif]-->bumi. Tanah yang mengandung fosil fotaminifera disebut tanah <v:shape id="_x0000_i1033" type="#_x0000_t75" alt=""><!--[if !vml]--><img height="9" src="file:///C:/DOCUME~1/COM21/LOCALS~1/Temp/msohtml1/03/clip_image001.gif" width="12" shapes="_x0000_i1033" /><!--[endif]-->globigerina.
<br /><i>• Radiolaria sp.
<br /></i><v:shape id="_x0000_i1034" type="#_x0000_t75" alt=""><!--[if !vml]--><img height="9" src="file:///C:/DOCUME~1/COM21/LOCALS~1/Temp/msohtml1/03/clip_image001.gif" width="12" shapes="_x0000_i1034" /><!--[endif]-->endapan tanah yang mengandung hewan tersebut digunakan
<br /><v:shape id="_x0000_i1035" type="#_x0000_t75" alt=""><!--[if !vml]--><img height="9" src="file:///C:/DOCUME~1/COM21/LOCALS~1/Temp/msohtml1/03/clip_image001.gif" width="12" shapes="_x0000_i1035" /><!--[endif]-->untuk bahan penggosok.</span></p></td></tr><tr><td style="PADDING-RIGHT: 0.75pt; PADDING-LEFT: 0.75pt; PADDING-BOTTOM: 0.75pt; WIDTH: 6%; PADDING-TOP: 0.75pt" valign="top" width="6%"><p class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;font-size:10;">2</span></p></td><td style="PADDING-RIGHT: 0.75pt; PADDING-LEFT: 0.75pt; PADDING-BOTTOM: 0.75pt; WIDTH: 94%; PADDING-TOP: 0.75pt" width="94%"><p><b><span style="font-family:Verdana;font-size:10;">Flagellata (Mastigophora), </span></b><span style="font-family:Verdana;font-size:10;">
<br />alat geraknya berupa nagel (bulu cambuk). Dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu:
<br />
<br />• Golongan <b>phytonagellata</b></span></p><p><i><span style="font-family:Verdana;font-size:10;">- Euglena viridis </span></i><span style="font-family:Verdana;font-size:10;">(makhluk hidup peralihah antara protozoa
<br /><v:shape id="_x0000_i1036" type="#_x0000_t75" alt=""><!--[if !vml]--><img height="9" src="file:///C:/DOCUME~1/COM21/LOCALS~1/Temp/msohtml1/03/clip_image001.gif" width="12" shapes="_x0000_i1036" /><!--[endif]-->dengan ganggang)
<br /><i>- Volvax globator </i>(makhluh hidup peralihah antara
<br /><v:shape id="_x0000_i1037" type="#_x0000_t75" alt=""><!--[if !vml]--><img height="9" src="file:///C:/DOCUME~1/COM21/LOCALS~1/Temp/msohtml1/03/clip_image001.gif" width="12" shapes="_x0000_i1037" /><!--[endif]-->protozoa dengan ganggang)
<br /><i>- Noctiluca millaris </i>(hidup di laut dan dapat mengeluarkan
<br /><v:shape id="_x0000_i1038" type="#_x0000_t75" alt=""><!--[if !vml]--><img height="9" src="file:///C:/DOCUME~1/COM21/LOCALS~1/Temp/msohtml1/03/clip_image001.gif" width="12" shapes="_x0000_i1038" /><!--[endif]-->cahaya bila terkena rangsangan mekanik)</span></p><p><span style="font-family:Verdana;font-size:10;">• Golongan <b>Zooflagellata, </b>contohnya :</span></p><p><span style="font-family:Verdana;font-size:10;">- <i>Trypanosoma gambiense &</i> <i>Trypanosoma rhodesiense.</i>
<br /><v:shape id="_x0000_i1039" type="#_x0000_t75" alt=""><!--[if !vml]--><img height="9" src="file:///C:/DOCUME~1/COM21/LOCALS~1/Temp/msohtml1/03/clip_image001.gif" width="12" shapes="_x0000_i1039" /><!--[endif]-->Menyebabkan penyakit tidur di Afrika dengan vektor (pembawa)
<br /><v:shape id="_x0000_i1040" type="#_x0000_t75" alt=""><!--[if !vml]--><img height="9" src="file:///C:/DOCUME~1/COM21/LOCALS~1/Temp/msohtml1/03/clip_image001.gif" width="12" shapes="_x0000_i1040" /><!--[endif]--></span><span style="font-family:Symbol;font-size:10;">Þ</span><span style="font-family:Verdana;font-size:10;"> <b>lalat Tsetse </b><i>(Glossina sp.)
<br /></i><v:shape id="_x0000_i1041" type="#_x0000_t75" alt=""><!--[if !vml]--><img height="9" src="file:///C:/DOCUME~1/COM21/LOCALS~1/Temp/msohtml1/03/clip_image001.gif" width="12" shapes="_x0000_i1041" /><!--[endif]--><i>Trypanosoma gambiense </i>vektornya <i>Glossina palpalis </i></span><span style="font-family:Symbol;font-size:10;">Þ</span><span style="font-family:Verdana;font-size:10;"> <b><i>tsetse
<br /></i></b><v:shape id="_x0000_i1042" type="#_x0000_t75" alt=""><!--[if !vml]--><img height="9" src="file:///C:/DOCUME~1/COM21/LOCALS~1/Temp/msohtml1/03/clip_image001.gif" width="12" shapes="_x0000_i1042" /><!--[endif]--><b>sungai </b><i>
<br /></i><v:shape id="_x0000_i1043" type="#_x0000_t75" alt=""><!--[if !vml]--><img height="9" src="file:///C:/DOCUME~1/COM21/LOCALS~1/Temp/msohtml1/03/clip_image001.gif" width="12" shapes="_x0000_i1043" /><!--[endif]--><i>Trypanosoma rhodeslense </i>vektornya <i>Glossina morsitans </i></span><span style="font-family:Symbol;font-size:10;">
<br /></span><span style="font-family:Verdana;font-size:10;"><v:shape id="_x0000_i1044" type="#_x0000_t75" alt=""><!--[if !vml]--><img height="9" src="file:///C:/DOCUME~1/COM21/LOCALS~1/Temp/msohtml1/03/clip_image001.gif" width="12" shapes="_x0000_i1044" /><!--[endif]--></span><span style="font-family:Symbol;font-size:10;">Þ </span><b><i><span style="font-family:Verdana;font-size:10;">tsetse </span></i></b><b><span style="font-family:Verdana;font-size:10;">semak </span></b><i><span style="font-family:Verdana;font-size:10;">
<br />- Trypanosoma cruzl </span></i><span style="font-family:Symbol;font-size:10;">Þ</span><i><span style="font-family:Verdana;font-size:10;"> </span></i><span style="font-family:Verdana;font-size:10;">penyakit <b>chagas </b><i>
<br />- Trypanosoma evansi </i></span><span style="font-family:Symbol;font-size:10;">Þ</span><i><span style="font-family:Verdana;font-size:10;"> </span></i><span style="font-family:Verdana;font-size:10;">penyakit <b>surra, </b>pada hewan ternak
<br /><v:shape id="_x0000_i1045" type="#_x0000_t75" alt=""><!--[if !vml]--><img height="9" src="file:///C:/DOCUME~1/COM21/LOCALS~1/Temp/msohtml1/03/clip_image001.gif" width="12" shapes="_x0000_i1045" /><!--[endif]-->(sapi). <i>
<br />- Leishmaniadonovani </i></span><span style="font-family:Symbol;font-size:10;">Þ</span><b><i><span style="font-family:Verdana;font-size:10;"> </span></i></b><span style="font-family:Verdana;font-size:10;">penyakit <b>kalanzar </b><i>
<br />- Trichomonas vaginalis </i></span><span style="font-family:Symbol;font-size:10;">Þ</span><span style="font-family:Verdana;font-size:10;"> penyakit <b>keputihan</b></span></p></td></tr><tr><td style="PADDING-RIGHT: 0.75pt; PADDING-LEFT: 0.75pt; PADDING-BOTTOM: 0.75pt; WIDTH: 6%; PADDING-TOP: 0.75pt" valign="top" width="6%"><p class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;font-size:10;">3</span></p></td><td style="PADDING-RIGHT: 0.75pt; PADDING-LEFT: 0.75pt; PADDING-BOTTOM: 0.75pt; WIDTH: 94%; PADDING-TOP: 0.75pt" width="94%"><p><b><span style="font-family:Verdana;font-size:10;">Ciliata (Ciliophora)</span></b><span style="font-family:Verdana;font-size:10;">,
<br />alat gerak berupa silia (rambut getar)
<br />
<br /><i>• Paramaecium caudatum </i></span><span style="font-family:Symbol;font-size:10;">Þ</span><i><span style="font-family:Verdana;font-size:10;"> </span></i><span style="font-family:Verdana;font-size:10;">disebut binatang sandal, yang memiliki dua jenis vakuola yaitu vakuola makanan dan vakuola kontraktil yang berfungsi untuk mengatur kesetimbangan tekanan osmosis <b>(osmoregulator). </b></span></p><p><span style="font-family:Verdana;font-size:10;">Memiliki dua jenis inti </span><span style="font-family:Symbol;font-size:10;">Þ</span><b><span style="font-family:Verdana;font-size:10;"> Makronukleus </span></b><span style="font-family:Verdana;font-size:10;">dan <b>Mikronukleus </b>(inti reproduktif). Cara reproduksi, aseksual </span><span style="font-family:Symbol;font-size:10;">Þ</span><span style="font-family:Verdana;font-size:10;"> membelah diri, seksual </span><span style="font-family:Symbol;font-size:10;">Þ</span><span style="font-family:Verdana;font-size:10;"> konyugasi.
<br />
<br /><i>• Balantidium coli</i> </span><span style="font-family:Symbol;font-size:10;">Þ</span><span style="font-family:Verdana;font-size:10;"> menyebabkan penyakit diare.</span></p></td></tr><tr><td style="PADDING-RIGHT: 0.75pt; PADDING-LEFT: 0.75pt; PADDING-BOTTOM: 0.75pt; WIDTH: 6%; PADDING-TOP: 0.75pt" valign="top" width="6%"><p class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;font-size:10;">4</span></p></td><td style="PADDING-RIGHT: 0.75pt; PADDING-LEFT: 0.75pt; PADDING-BOTTOM: 0.75pt; WIDTH: 94%; PADDING-TOP: 0.75pt" width="94%"><p class="MsoNormal"><b><span style="font-family:Verdana;font-size:10;">Sporozoa,</span></b><span style="font-family:Verdana;font-size:10;">
<br />adalah protozoa yang <b>tidak memiliki alat gerak
<br />
<br /></b>Cara bergerak hewan ini dengan cara <b>mengubah kedudukan tubuhnya. </b>Pembiakan secara vegetatif (aseksual) disebut juga Skizogoni dan secara generatif (seksual) disebut Sporogoni.
<br />
<br />Marga yang berhubungan dengan kesehatan manusia </span><span style="font-family:Symbol;font-size:10;">Þ</span><span style="font-family:Verdana;font-size:10;"> <i>Toxopinsma </i>dan <i>Plasmodium.
<br />
<br /></i>Jenis-jenisnya antara lain:
<br /><i>- Plasmodiumfalciparum </i></span><span style="font-family:Symbol;font-size:10;">Þ</span><i><span style="font-family:Verdana;font-size:10;"> </span></i><b><span style="font-family:Verdana;font-size:10;">malaria tropika </span></b><span style="font-family:Symbol;font-size:10;">Þ</span><span style="font-family:Verdana;font-size:10;"> sporulasi tiap hari
<br /><i>- Plasmodium vivax </i></span><span style="font-family:Symbol;font-size:10;">Þ</span><i><span style="font-family:Verdana;font-size:10;"> </span></i><b><span style="font-family:Verdana;font-size:10;">malaria tertiana </span></b><span style="font-family:Symbol;font-size:10;">Þ</span><b><span style="font-family:Verdana;font-size:10;"> </span></b><span style="font-family:Verdana;font-size:10;">sporulasi tiap hari ke-3
<br /><v:shape id="_x0000_i1046" type="#_x0000_t75" alt=""><!--[if !vml]--><img height="9" src="file:///C:/DOCUME~1/COM21/LOCALS~1/Temp/msohtml1/03/clip_image001.gif" width="12" shapes="_x0000_i1046" /><!--[endif]-->(48 jam)
<br /><i>- Plasmodium malariae </i></span><span style="font-family:Symbol;font-size:10;">Þ</span><i><span style="font-family:Verdana;font-size:10;"> </span></i><b><span style="font-family:Verdana;font-size:10;">malaria knartana </span></b><span style="font-family:Symbol;font-size:10;">Þ</span><span style="font-family:Verdana;font-size:10;"> sporulasi tiap hari
<br /><v:shape id="_x0000_i1047" type="#_x0000_t75" alt=""><!--[if !vml]--><img height="9" src="file:///C:/DOCUME~1/COM21/LOCALS~1/Temp/msohtml1/03/clip_image001.gif" width="12" shapes="_x0000_i1047" /><!--[endif]-->ke-4 (72 jam)
<br /><i>- Plasmodiumovale </i></span><span style="font-family:Symbol;font-size:10;">Þ</span><i><span style="font-family:Verdana;font-size:10;"> </span></i><span style="font-family:Verdana;font-size:10;">malaria ovale </span></p></td></tr></tbody></table><p><span style="font-family:Verdana;font-size:10;">Siklus hidup <b><i>Plasmodium </i></b>mengalami <b>metagenesis </b>terjadi di dalam tubuh manusia (reproduksi vegetatif Þ</span> <b><span style="font-family:Verdana;font-size:10;">skizogoni) </span></b><span style="font-family:Verdana;font-size:10;">dan didalam tubuh nyamuk <b><i>Anopheles sp. </i></b>(reproduksi generatif Þ sporogoni). secara lengkap sebagai berikut:
<br />
<br />Sporozoit </span><span style="font-family:Symbol;font-size:10;">Þ</span> <b><span style="font-family:Verdana;font-size:10;">Masuk Tubuh Di Dalam Hati (Ekstra Eritrositer) </span></b><span style="font-family:Symbol;font-size:10;">Þ</span><span style="font-family:Verdana;font-size:10;"> Tropozoid </span><span style="font-family:Symbol;font-size:10;">Þ</span><span style="font-family:Verdana;font-size:10;"> Merozoit (memakan eritrosit </span><span style="font-family:Symbol;font-size:10;">Þ</span> <b><span style="font-family:Verdana;font-size:10;">Eritrositer) </span></b><span style="font-family:Symbol;font-size:10;">Þ</span><b><span style="font-family:Verdana;font-size:10;"> Eritrosit Pecah </span></b><span style="font-family:Verdana;font-size:10;">(peristiwanya </span><span style="font-family:Symbol;font-size:10;">Þ</span> <b><span style="font-family:Verdana;font-size:10;">Sporulasi) </span></b><span style="font-family:Symbol;font-size:10;">Þ</span><span style="font-family:Verdana;font-size:10;"> Gametosit </span><span style="font-family:Symbol;font-size:10;">Þ</span> <b><span style="font-family:Verdana;font-size:10;">Terhisap Nyamuk </span></b><span style="font-family:Symbol;font-size:10;">Þ</span><b><span style="font-family:Verdana;font-size:10;"> Zygot Ookinet </span></b><span style="font-family:Symbol;font-size:10;">Þ</span><b><span style="font-family:Verdana;font-size:10;"> Oosis </span></b><span style="font-family:Symbol;font-size:10;">Þ</span><b><span style="font-family:Verdana;font-size:10;"> Sporozeit.
<br />
<br /></span></b><span style="font-family:Verdana;font-size:10;">Pemberantasan malaria dapat dilakulcan dengan cara :</span></p><ol type="1"><li class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;font-size:10;">Menghindari gigitan nyamuk <i>Anopheles sp. </i></span></li><li class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;font-size:10;">Mengendalikan populasi nyamuk <i>Anopheles </i>dengan <b>insektisida</b> dan <b>larvasida </b></span></li><li class="MsoNormal"><span style="font-family:Verdana;font-size:10;">Pengobatan penderita secara teratur dengan antimalaria </span><span style="font-family:Symbol;font-size:10;">Þ</span> <b><span style="font-family:Verdana;font-size:10;">chloroquin, fansidar, </span></b><span style="font-family:Verdana;font-size:10;">dll</span> </li></ol><p class="MsoNormal"><o:p></o:p></p>
<br /></div>
<br /></v:shape></v:shape></v:shape></v:shape></v:shape></v:shape></v:shape></v:shape></v:shape></v:shape></v:shape></v:shape></v:shape></v:shape></v:shape></v:shape></v:shape></v:shape></v:shape></v:shape></v:shape></v:shape></v:shape></o:lock></v:path></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:stroke><div class="blogger-post-footer">jakop hutapea</div>jakopshttp://www.blogger.com/profile/01552782133282063291noreply@blogger.com0