SISTEM INTEGUMEN
Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi, dan menginformasikan hewan terhadap lingkungan sekitarnya. Sistem ini seringkali merupakan bagian sistem organ yang terbesar yang mencakup kulit, rambut, bulu, sisik, kuku, kelenjar keringat dan produknya (keringat atau lendir). Kata ini berasal dari bahasa Latin "integumentum", yang berarti "penutup".Integumen merupakan suatu system yang sangat bervariasi; padanya terdapat sejumlah organ ataupun struktur tertentu dengan fungsi yang bermacam-macam. Sistem integumen dapat dianggap terdiri dari kulit yang sebenarnya dan derivat-derivatnya.
KULIT
Kulit adalah lapisan terluar pada tubuh manusia. Kulit sangat sensitif terhadap pengaruh lingkungan sekitar, seperti panas matahari, debu, dan asap knalpot.Kulit yang sebenarnya yaitu lapisan penutup yang umumnya terdiri dua lapisan utama, letaknya sebelah luar dari jaringan ikat kendur yang meliputi otot dan struktur permukaan lain. Sedangkan derivate integumen yaitu struktur tertentu yang secara embryogenetik berasal dari salah satu atau kedua lapisan kulit sebenarnya. Struktur ini dapat berupa struktur yang lunak, seperti kelenjar eksresi, tetapi dapat juga berupa struktur keras dari kulit ini, dinamakan eksoskelet
Kulit dibagi menjadi 3 bagian: bagian terluar disebut epidermis, bagian tengah mesodermis, dan subcutan
A.EPIDERMIS.
Merupakan lapisan sel epitel berlapis membentuk keratin (bahan utama dari epidermis) kuku dan rambut ,agar sel-sel dibawahnya ,mencegah dan melindungi dari bahaya dehydrasi.
- Tebalnya di kulit biasa 0, 3 mm.
- Ditelapak tangan dan kaki tebalnya 1.5 mm.
- Waktu yang diperlukan dari lapisan yang paling bawah menjadi paling luar 30 hari.
Lapisan-lapisaannya :
1. Stratum corneum ,selnya sudah mati dan mengandung zat keratin.
2. Stratum lucidum ,butir-butir selnya jernih,tanfa inti dan protoplasma
Berubah menjadi protein.
3. Stratum Granulosum, selnya gepeng,berinti dan protoplasma berbutir
Besar.
4. Stratum Spinosum, sel bentuk dan besarnya berbeda karena proses
Mitosis.
5. Stratum basale,(sel germinativum ) cel ini terdapat paling dasar dari lapisan epidermis
- sel pembentuk melanin (melanosit) merupakan sel-sel berwarna muda mengandung pigmen-pigmen melanosom.
B. DERMIS ( CORIUM )
Bagian bawah dari epidermis yang keadaannya lebih tebal dan dilengkapi dengan pembuluh darah,pembuluh limpe,dan urat syaraf
Lapisan dermis (corium) ini terdiri dari 2 lapisan yaitu :
1. Pars Papilaris (Stratum Papilar), bagian atas yang berisi ujung saraf dan pembuluh darah dan pembuluh getah bening.
2. Pars Retikularis (Stratum Retikularis), bagian bawah yang terdiri dari serabut-serabut penunjang misalnya serabut kolagen, serabut elastin dan serabut retikulin
Serabut kolagen memberikan kekuatan pada kulit, serabut elsatis memberikan kelenturan pada kulit, serabut retikulin di sekitar kelenjar dan rambut memberikan kekuatan pada alat-alat tersebut.
C.SUBCUTAN
Subcutan terdiri dari kumpulan-kumpulan sel lemak yang dinamakan Adiposa yang tebalnya tidak sama pada tiap-tiap tempat atau juga pada laki-laki maupun perempuan. Guna lapisan adipose adalah sebagai bantalan terhadap tekanan pada trauma mekanis yang menimpa pada kulit, isolator panas (untuk mempertahankan suhu), penimbunan cadangan kalori, dan tambahan untuk kecantikan tubuh.
Dilapisan ini juga ujung-ujung syaraf tepi,pembuluh darah dan pembuluh
Getah bening.
Pembuluh darah dan syaraf.
Pembuluh darah kulit terdiri dari 2 bagian :
1. Anyaman pembuluh nadi kulit luar yang terdapat antara stratum papilaris dan stratum reticularis.
2. Anyaman pembuluh nadi kulit dalam. Yang terdapat anatara corneum dan subcutis
Pembuluh- pembuluh darah ini diperkirakan mensuplay 1/3 kebutuhan
Darah pada kulit.
Peeredaran darah pada kulit banyak /sedikitnya dipengaruhi oleh vasodilatasi dan vasokontraiksi akibat :
- Rangsangan dingin, panas,nyeri ,emosi,
- Vasodilatasi maka aliran darah ke permukaan kulit menjadi
meningkat sehingga konduksi panas
Selasa, 20 Februari 2018
Minggu, 14 Maret 2010
muscular sistem
Muscular System 1:
The ability to move is an essential activity of the human body, which is made possible by the unique function of the contractility in muscles. Between 40%-45% of our body weight is composed of muscle mass.
Muscles are highly specialized tissues that enable the body and it's parts to move. There are over 650 different muscles in the human body. Muscles are responsible for all of our body movement. They allow us to move from place to place as well as performing involuntary functions such as the heart beating and breathing. Muscles give our bodies form and shape and they are responsible for producing most of our body heat.
All muscle cells shorten or contract by converting chemical energy obtained from food into mechanical energy that is translated into movement.
TYPES OF MUSCLES
skeletal- striated and voluntary
smooth or visceral - non striated or involuntary
cardiac- striated with intercalated disks
They can also be described as striated, spindle shaped and nonstriated because of the way the cells may look under a microscope. Each fine thread is called a muscle fiber.
SMOOTH OR VISCERAL MUSCLES
Smooth muscles are unmarked by any distinctive striations. Unattached to bones, they act slowly, so not tire easily and can remain contracted for a long time. They are also called involuntary muscles because they are not under conscious control. Their actions are controlled by the autonomic nervous system. Smooth muscles are found in the walls of the internal organs including the stomach, intestines and blood vessels. They help to push food through the alimentary canal , contract uterus and constrict or dilate the blood vessels.
CARDIAC MUSCLES
Cardiac muscles are found only in the heart. Cardiac muscles are striated and branched and they are involuntary. They contract rapidly and are very strong. Cardiac muscles require a continuous supply of O2 to be functional. These muscles also have unique dark bands that are called intercalated disks.
SKELETAL MUSCLES
A skeletal muscle is composed primarily of striated muscle cells and connective tissue. Most skeletal muscles attach to 2 bones that have a movable joint between them. Muscles extend from one bone across a joint to another bone. One of the two bones is usually more stationary than the other.
The muscle's attachment to this more stationary bone is called its origin. The muscle's attachment to the more movable bone is called the muscle's insertion. The rest of the muscle is called the body of the muscle.
The fleshy body parts are made of skeletal muscles.
Small fluid filled sacs called bursae lie between some tendons and bones, they are made up of connective tissue and are lined with synovial membranes which secrete the slippery lubricating fluid known as synovial fluid.
MICROSCOPIC CHARACTERISTICS OF MUSCLES
Muscle tissues consist of specialized contractile cells or muscle fibers that are grouped together in a highly organized way. Each muscle fiber is filled with two different kinds of very fine and threadlike structures called thick and thin myofilaments.
Thick myofilaments are formed from a protein called myosin and the thin myofilaments are formed mostly of a protein called actin.
The functional unit of the skeletal muscle is the sarcomere it is considered the contractile unit.
When looking under a microscope there are numerous arrangements of both thick and thin myofilaments which lie parallel to each other and overlap with a separating dark band called a Z band. A sarcomere is the length of the myofibrils between the Z bands.
Contraction of a muscle causes the two types of myofilaments to slide toward each other and shorten the sarcomere thus the muscle itself. When the muscle relaxes the sarcomere can return to its resting length and the filaments return to their resting positions.
Calcium is a vitally needed mineral for our muscles to function. Calcium is released into the cytoplasm when the muscle is stimulated to contract. In addition to calcium the shortening of a muscle cell requires energy. This is supplied by the breakdown of ATP molecules or the energy storage molecules of the cell.
CHARACTERISTICS OF MUSCLES
All muscles regardless of their type have 3 characteristics in common.
contractility: this quality is possessed by no other body tissue. When a muscle shortens or contracts, it reduces the distance between the parts of it's contents or the space it surrounds. The contraction of skeletal muscles which connect a pair of bones brings the attachment points together. This causes the bones to move or they can reduce the area in the heart chambers upon contraction or cause the diameter of the vessels to decrease upon contraction.
extensibility: which means the ability to be stretched. When we bend our forearm, the muscles on the back of it are stretched or extended
elasticity: means the ability of a muscle to return to it's original length when relaxing.
irritability: means that a muscle will respond to a stimulus.
FUNCTIONS OF A SKELETAL MUSCLE
The 3 primary functions of the muscular system are:
movement
posture or muscle tone
heat production
For any of these muscles to produce movement in any part of the body it must be able to exert a force upon a movable object. Muscles must be attached to bones for leverage in order to have something to pull against.
Muscles are attached to the bones by nonelastic cords called tendons. Bones are connected by joints. So when the skeletal muscles contracts the bone to which it is attached will move.
Muscles are attached at both ends to bones, cartilage, ligaments, tendons, skin and sometimes to each other.
Muscles move bones by pulling on them. As a rule only the insertion bone moves. The origin bone stays put, holding firm while the insertion bone moves toward it.
REMEMBER...A MUSCLE'S INSERTION BONE MOVES TOWARD ITS ORIGIN BONE.
The muscles of the body are arranged in pairs. One produces movement in a single direction called the prime mover. The other does so in the opposite direction is called the antagonist. This arrangement of muscles with opposite actions is known as an antagonist pair.
The synergist muscle is the muscle that helps the prime mover. A flexor muscle such as the biceps allows for bending. An extensor muscle allows for straightening or extension and an example of this would be the triceps.
Levator and depressor muscles raise and lower body parts. Dilator muscles assist with the decreasing or increasing of openings.
When muscles do their work to move body parts they also produce heat. Between 98.6-99.8 is the normal temperature to maintain body heat.
ATP or adenosine triphosphate must be present for muscles to contract. To produce ATP however, the cell requires O2 and glucose, which is supplied by our circulating blood.
When a muscle is stimulated ATP is released producing heat that our bodies need and the energy for the muscles to contract.
Types of contractions of the muscles
twitch- is a single stimulus
tetany- sustained contracture or lockjaw i.e. from Clostridium tetani
treppe- successive threshold of stimuli from the same intensity i.e. warm up of athletes
Muscle Tone
Muscle tone refers to the continued state of partial contraction present in the muscles.
Muscle tone maintains posture and makes sure that the body is ready for action. Skeletal muscles are stimulated to contract by special nerve cells called motor neurons. Acetylchoine is the neurotransmitter that diffuses across the synaptic cleft to stimulate the muscle fiber.
Rigor Mortis literally means the stiffness of death. Within a short time after death, the ATP breaks down so there is no longer any ATP available to bridge the actin and the myosin. Therefore, the myofilaments are blocked in a contracted or rigid position.
The rigor mortis can last for up to 2 days then the protein, which makes up the myofilaments breaks down and the rigor mortis subsides or disappears.
ISOTONIC CONTRACTION
when the tension exceeds the weight load and the muscle shortens and produces movement or when the muscle produces movement between two body parts
ISOMETRIC CONTRACTION
when tension increases but does not exceed the weight load, there is no shortening or movement or to say that there is an increased muscle tension without a production of movement.
MUSCLE FATIGUE
muscle fatigue happens when there is an increase in the lactic acid in the muscles
(lactic acid is a waste product of cell metabolism)
During vigorous activity the blood cannot transport enough O2 for glucose to be utilized. Without O2 muscles start to contract anerobically. After exercise, you must stop to rest and take in the O2 to change the lactic acid back to glucose.
MUSCULOSKELETAL DISORDERS
Retraining of an injured or unused muscle is a type of rehabilitation or therapeutic science.
MUSCLE ATROPHY
occurs to muscles, which are used infrequently. They shrink in size and they lose the muscle strength. An example of this is a stroke or a CVA where the muscles are understimulated and gradually waste away. Another example of this may be immobilization of a limb in a cast or abrace or from prolonged bed rest.
Muscle atrophy can be minimized by direct electrical stimulation, massage and electrical stimulation.
MYALGIA
is muscle pain and is characterized by many M-S disorders such as a strain or sprain.
FIBROMYOSITIS
this is when there is an inflammation of the tendon as in a charley horse. Charley horse versus cramps is the difference between a larger degree of inflammation and the potential for some muscle fiber damage with a charley horse to the imbalance of oxygen and the intricate balance of glucose, ATP, calcium and lactic acid associated with muscle cramping.
FLATFEET
result from a weakening of the leg muscles that support the arch. Muscle strength can be increased by exercise, massage, and electrical stimulation.
ABDOMINAL HERNIA
or a rupture may occur in a weak place in the muscular abdominal wall. It is caused by bulging of the intestine through an opening in the abdominal cavity normally containing it. An inguinal hernia is in the groin area.
MUSCLE HYPERTROPHY
is a condition in which the muscle enlarges and grows stronger. It results from overworking and overexercising. This leads to an increase in the diameter or the size of the muscle as opposed to an increase in the number of the muscle cells. This increase in girth then changes the force of the muscle's contraction.
STIFFNECK
may be due to an inflammation of the trapezius muscle. The rigidity is the result of an unusual overuse of a muscle or when looking at a sustained muscle contraction or spasm there may be an underlying injury of muscle fiber disorder.
TETANUS
is an infectious disease that is usually fatal. It is characterized by continuous spasms of the voluntary muscles. It is caused by Clostridium tetani, which can enter the body through an open wound, puncture wound or burn.
MUSCULAR DYSTROPHY
is not any one single disorder but a group of genetic diseases that is characterized by atrophy of skeletal muscle tissues. The cause remains unknown. Some forms are fatal. MD most often appears in childhood and the most common form of the disease is called Duchenne's MD where muscle atrophy is replaced by fat and fibrous tissue. Death is usually due to respiratory or cardiac muscle weakness.
MYASTHENIA GRAVIS
is a progressive muscular weakness and paralysis especially in the face or throat. It then progresses to a wider muscular involvement. The cause is unknown but is considered to be an immune disorder.
Kamis, 11 Maret 2010
Jumat, 27 November 2009
daun
I. TINJAUAN TEORISTIS
DAUN (Folium)
Daun termasuk organ pokok padaq tumbuhan . Pada umumnya bentuknya pipih bilateral, berwarna hijau , dan merupakan tempat utama terjadinya proses fotosintesis. Berkaiytan dengan itu daun memiliki stukture mulut daun yang berfungsi untuk pertukaran gas CO2, O2, dan uap air dari daun ke alam sekitar dan sebaliknya .Pada suku tumbuhan keladi ,untuk mempertahankan siklus air diujung daun memiliki stuktur daun hidatoda cone, sebagai tempat meneteskan air (guatsi) , Bentuk pipih dorso ventral dan menghadap kearah datangnya sinar memiliki logika untuk penangkapan sinar .
Daun merupakan tonjolan(adpendage) yang tumbuh pada buku batang dan memilki meristem ujung ( apical meristem) yang berpengaruh pada pembentukan ujung daun dan meritem interkalar yang berkembang menjadi bagian meristem lainnya . Perkembangan lebih lanjut , pada penampang melintang appendage memperlihatkan adanya :
1) Meristem adaksial merupakan meristem yang berkembang menjadi berkas pengangkut pada daun (urat daun)
2) Lateral yang berkembang menjadi bagian daging daun
3) Margianl yang perkembangganya mempengaruhi terbentuknya tepi daun
Daun biasanya tipis melebar, kay6a akan suatu zat warna hijau yang dinamakan klorofil, oleh karena itu daun berwarna hijau dan menyebabkan tumbuhan auau daerah-daerah yang ditempati tumbuahn nampak hijau .Bagian tubuh tumbuhn ini mempunyai umur yang terbatas, akhirnya akan runtuh dan meninggalkan bekas pada batang. Daun yang telah tua , kemudian mati dan runtuh dari batang mempunyai warna yang berbeda beda dengan daun yang masih segar . perbedaan wana ini kita lihat bila kita membandingkan warna antara daun yang madih muda dan daun yang sudah dewasa biasanya berwarna hijau sungguh
Fungsi Daun :
1.Pngambilan zat-zat makanan berupa berupa gas CO2 dan menyerap O2
2.Pengolahan zat-zat makanan (amilum)
3.penguapan air (transpirasi)
4.Pernapasan ( transpirasi)
Bagian-bagian Daun
Daun lengkap mempunyai bagian-bagian berikut :
1. Upih daun atau pelepah daun (vagina)
2. Tangkai daun (petiolus)
3. Helain daun (lamina)
Upih daun atau pelepah daun (vagina)
Seperti yang diuraikan diatas tidak semua daun yang berupih . Daun yang berupih umumnya hanya kita dapati pada taaman yang tergolong dalam tumbuhan yang berbiji tunggal saja ,antara lain pada suku rumput-rumputan, suku empon-empon, pisang dan golongan palma .Upih daun selain merupakan bagian daun yang melekat atau memeluk batang, juga mempunyai fungsi antara lain :
1.Sebagai pelindung daun yagn masih muda
2.Memberi kekuatan pada tanaman. Dalam hal ini upih daun semunya membungkus batang ,sehingga batang tidak nampak , bahkan tampak sebagai batang dari luar .misalnya pada pidang . Batang yang nampak pada pisang itu sebenarnya buakn batang yang sesungguhnya melainkan batang semu
Tangkai daun (petiolus)
Tangkai daun me4rupakan baia daun yang medukung helainnya dan bertugas untuk menempatkan helain daun tadi pada posisi yag sedemikian rupa, hingga dapat memperoleh cahaya matahari yang sebanyak-banyaknya. Umunya tangkai dau berbentuk silinder dengan sisi atas agak pipih dan menebal pada pangkalnya. Jiak dilihat pada pangkal melinytangnya dapat kita jumpai kemungkinan-kemungkinan berikut :
1)Bulat dan berongga, mis tangkai dau pepaya(Carica papaya L)
2)Pipih da tepinya melebar (bersayap), mis pada jeruk (Citrus sp)
3)Bersegi
4)Setegah linkaran dan seringkali sisi diatasnya beralur dangkal atau beralur dalam seperti tangkai daun pisang
Helain daun (lamina)
Tumbuahan yang demikia banyak macam dan ragamnya mempunayi dan yang helainnya berbeda-beda pula baik mengenai bentuk, ukuran dan warnanya. Sebatang phon dapat mempunyai hanya beberapa helain daun saja, misalnay pisang, tetapi dapay pula sebatang pohon mempunyai ribuan daun, misalnya pada pohon beringin(ficus benjamina) .Apakah jumlah daun pada satu tumbuahan banyak atau sedikit umunya dapat dikatakan , bahwa ciri-ciri dau pada stu jeis tumbuhan adalah sama satu sama lain
Ujung Daun
Ujung daun dapat pula memperlihatkan bentuk yang beraneka ragam. Bentuk ujung daun yang sering kita jumpai :
1.Runcing (acutus),jika kedua tepi daun dikanan kiri ibu tulang sedikit demi sedikit menuju keatas dan pertemuannya pada puncak dan membentuk sudut lansip. Ujung daun yang rucing lazim kita jumpai pada daun-daun bangun: bulat memanjang, lanset , segitiga, delta, dan belah ketupat. Sebagai contoh daun oleander (Nerium oleander)
2.Meruncing (Acuminatus), seperti pada ujung ysng runcing tetapi titik pertemuan kedua tepi daunnya lebih tinggi dari dugaan , higga uj7ung daun ampak sempit panjang da runcing, mis daun sitrat (Annona muricata)
3.Tumpul (Obsutus), tepi daun yang semula agak jauh dari ibu tulang , cepat menuju suatu titik pertemuan, hingga terbetuk sudut tumpul, sering kita jumpai pada daun bangun bulat telur terbalik atau bangun sudip . Misalnya ujung dau sawo kecik
4.Membulat (Rotundatus), seperti ujung yang tumpul , tetapi tidak terbetuk sudut sama sekali ,hingga ujung daun merupakan semacam suatu busur, terdapat pada daunyang bulat atau jorong, atau pada daun bangun ginjal .Misalnya ujug daun kaki kuda (Centella asiatica)
5.Rompang (Truncatus), ujung daun tampak debagai garis yang rata,misalnya ujung daun anak semanggi (Marsiella crenata)
6.Terbelah (Retusus),ujung daun justru memperlihatkan suatu lekukan,kadang-kadang amat jelas. Misalnnya ujung daun sidaguri (Sida retusa)
Asal-usul Daun :
1)Tonjolan yang tumbuah pada batang
2)Meristem apikal yang berpengaruh pada pembentuakn ujung daun
3)Meristem intercular yang berkembang menjadi meristem lainnya seperti meristem adaksial (berkembang mejadi berkas pengangkutan pada daun ), meristem lateral (berkembang menjadi ujung daun), meristem marginal (berkembang menjadi tepi daun)
II TUJUAN PRAKTIKUM
Adapun tujuan dilaksanakannya praktikum yaitu :
1.Mengetahui karakter dan sifat dari daun
2.Mengamati bagian bagian daun
3.Mengetahui jenis-jenis daun
4.Membedakan antara daun majemuk dan daun tunggal
5.Menggambarkan bentuk dari daun
III ALAT DAN BAHAN
* Alat
No
Nama alat
Jumlah
1
Pisau silet
1 buah
2
Loop
1 buah
3
Pensil
1 buah
4
Penggaris
1 buah
5
Kertas gambar
1 buah
*Bahan
No
Nama
Jumlah
1
Acasia sp
1 tangkai
2
Bauhinia sp
1 tangkai
3
Calliandra sp
1 tangkai
4
Ficus sp
1 tangkai
5
Hibiscus sp
1 tangkai
6
Eucaliptus
1 tangkai
IV PROSEDUR KERJA
Langkah-langkah yang silakukian dalam melakukan praktikum :
1)Mempersiapkan alat dan bahan yang telah dibawa
2)Mengamati masing-masing daun yang dibawa
3)Menuliskan masing-masing karakter dari daun yang diamati
4)Menggambarkan masing-masing bentuk daun
5)Mengelompokkan daun atas daun majemuk dan daun tunggal
HASIL PENGAMATAN
V JAWABAN PERTANYAAN
1.Apa fungsi terpenting dari tulang-tulang daun ?
Jawab: - Memberi kekuatan pada tulang daun
Jalan pengangkuatan zat-zat yang diambil tumbuhan dari tanah menuju kedaun
Jalan pengangkuatan hasil asimilasi dari daun ke bagian yang lain
2.Tuliskan perbedaan daun tunggal dan daun majemuk !
Jawab
No
Daun Tunggal
Daun Majemuk
1
Kuncup teletak pada ketiak tangkai daun
Kuncup tangkai induk memiliki 1/lebih helaian
2
Tangkai daun tidak bersegi
Tangkai daun bersegi
3
Hanya ada 1 pertumbuhan anak daun
Pertumbuahn anak dan banyak dan serempak
4
Daun gugur satu persatu
Gugur serempak dalam 1 sistem percabangan
VII. DAFTAR PUSTAKA
1. Darmono. 1995. Daun tanaman. UI-Press. Jakarta
2. Lay, B.W. 1994. Fungsi daun. Raja Grafindo Persada. Jakarta
3. Suriawiria, U. 2003.Struktur berbagai tanaman. Alumni. Bandung.
4. Hamwan, M. 1988.Morfologi. 8th ed. London. Philadelphia. Med. Publ. Co. Ltd.
5. Suripto. 1997. Diktat Morfologi tumbuhan. Jurusan Biologi. Institut pertanian Bandung. Hal 110-159.
Medan,
Dosen/Asisten Praktikan
(Wahyu Hidayah) (Jakop.E.T.Hutapea)
Nim : 0712444012 Nim : 409141044
Laporan Praktikum Morfologi Tumbuhan
PENGAMATAN DAUN (FOLIUM)
O
L
E
H
Nama : Jakop.E.T.Hutapea
Nim : 409141044
Kelas : Pend Biologi B 09
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2009
DAUN (Folium)
Daun termasuk organ pokok padaq tumbuhan . Pada umumnya bentuknya pipih bilateral, berwarna hijau , dan merupakan tempat utama terjadinya proses fotosintesis. Berkaiytan dengan itu daun memiliki stukture mulut daun yang berfungsi untuk pertukaran gas CO2, O2, dan uap air dari daun ke alam sekitar dan sebaliknya .Pada suku tumbuhan keladi ,untuk mempertahankan siklus air diujung daun memiliki stuktur daun hidatoda cone, sebagai tempat meneteskan air (guatsi) , Bentuk pipih dorso ventral dan menghadap kearah datangnya sinar memiliki logika untuk penangkapan sinar .
Daun merupakan tonjolan(adpendage) yang tumbuh pada buku batang dan memilki meristem ujung ( apical meristem) yang berpengaruh pada pembentukan ujung daun dan meritem interkalar yang berkembang menjadi bagian meristem lainnya . Perkembangan lebih lanjut , pada penampang melintang appendage memperlihatkan adanya :
1) Meristem adaksial merupakan meristem yang berkembang menjadi berkas pengangkut pada daun (urat daun)
2) Lateral yang berkembang menjadi bagian daging daun
3) Margianl yang perkembangganya mempengaruhi terbentuknya tepi daun
Daun biasanya tipis melebar, kay6a akan suatu zat warna hijau yang dinamakan klorofil, oleh karena itu daun berwarna hijau dan menyebabkan tumbuhan auau daerah-daerah yang ditempati tumbuahn nampak hijau .Bagian tubuh tumbuhn ini mempunyai umur yang terbatas, akhirnya akan runtuh dan meninggalkan bekas pada batang. Daun yang telah tua , kemudian mati dan runtuh dari batang mempunyai warna yang berbeda beda dengan daun yang masih segar . perbedaan wana ini kita lihat bila kita membandingkan warna antara daun yang madih muda dan daun yang sudah dewasa biasanya berwarna hijau sungguh
Fungsi Daun :
1.Pngambilan zat-zat makanan berupa berupa gas CO2 dan menyerap O2
2.Pengolahan zat-zat makanan (amilum)
3.penguapan air (transpirasi)
4.Pernapasan ( transpirasi)
Bagian-bagian Daun
Daun lengkap mempunyai bagian-bagian berikut :
1. Upih daun atau pelepah daun (vagina)
2. Tangkai daun (petiolus)
3. Helain daun (lamina)
Upih daun atau pelepah daun (vagina)
Seperti yang diuraikan diatas tidak semua daun yang berupih . Daun yang berupih umumnya hanya kita dapati pada taaman yang tergolong dalam tumbuhan yang berbiji tunggal saja ,antara lain pada suku rumput-rumputan, suku empon-empon, pisang dan golongan palma .Upih daun selain merupakan bagian daun yang melekat atau memeluk batang, juga mempunyai fungsi antara lain :
1.Sebagai pelindung daun yagn masih muda
2.Memberi kekuatan pada tanaman. Dalam hal ini upih daun semunya membungkus batang ,sehingga batang tidak nampak , bahkan tampak sebagai batang dari luar .misalnya pada pidang . Batang yang nampak pada pisang itu sebenarnya buakn batang yang sesungguhnya melainkan batang semu
Tangkai daun (petiolus)
Tangkai daun me4rupakan baia daun yang medukung helainnya dan bertugas untuk menempatkan helain daun tadi pada posisi yag sedemikian rupa, hingga dapat memperoleh cahaya matahari yang sebanyak-banyaknya. Umunya tangkai dau berbentuk silinder dengan sisi atas agak pipih dan menebal pada pangkalnya. Jiak dilihat pada pangkal melinytangnya dapat kita jumpai kemungkinan-kemungkinan berikut :
1)Bulat dan berongga, mis tangkai dau pepaya(Carica papaya L)
2)Pipih da tepinya melebar (bersayap), mis pada jeruk (Citrus sp)
3)Bersegi
4)Setegah linkaran dan seringkali sisi diatasnya beralur dangkal atau beralur dalam seperti tangkai daun pisang
Helain daun (lamina)
Tumbuahan yang demikia banyak macam dan ragamnya mempunayi dan yang helainnya berbeda-beda pula baik mengenai bentuk, ukuran dan warnanya. Sebatang phon dapat mempunyai hanya beberapa helain daun saja, misalnay pisang, tetapi dapay pula sebatang pohon mempunyai ribuan daun, misalnya pada pohon beringin(ficus benjamina) .Apakah jumlah daun pada satu tumbuahan banyak atau sedikit umunya dapat dikatakan , bahwa ciri-ciri dau pada stu jeis tumbuhan adalah sama satu sama lain
Ujung Daun
Ujung daun dapat pula memperlihatkan bentuk yang beraneka ragam. Bentuk ujung daun yang sering kita jumpai :
1.Runcing (acutus),jika kedua tepi daun dikanan kiri ibu tulang sedikit demi sedikit menuju keatas dan pertemuannya pada puncak dan membentuk sudut lansip. Ujung daun yang rucing lazim kita jumpai pada daun-daun bangun: bulat memanjang, lanset , segitiga, delta, dan belah ketupat. Sebagai contoh daun oleander (Nerium oleander)
2.Meruncing (Acuminatus), seperti pada ujung ysng runcing tetapi titik pertemuan kedua tepi daunnya lebih tinggi dari dugaan , higga uj7ung daun ampak sempit panjang da runcing, mis daun sitrat (Annona muricata)
3.Tumpul (Obsutus), tepi daun yang semula agak jauh dari ibu tulang , cepat menuju suatu titik pertemuan, hingga terbetuk sudut tumpul, sering kita jumpai pada daun bangun bulat telur terbalik atau bangun sudip . Misalnya ujung dau sawo kecik
4.Membulat (Rotundatus), seperti ujung yang tumpul , tetapi tidak terbetuk sudut sama sekali ,hingga ujung daun merupakan semacam suatu busur, terdapat pada daunyang bulat atau jorong, atau pada daun bangun ginjal .Misalnya ujug daun kaki kuda (Centella asiatica)
5.Rompang (Truncatus), ujung daun tampak debagai garis yang rata,misalnya ujung daun anak semanggi (Marsiella crenata)
6.Terbelah (Retusus),ujung daun justru memperlihatkan suatu lekukan,kadang-kadang amat jelas. Misalnnya ujung daun sidaguri (Sida retusa)
Asal-usul Daun :
1)Tonjolan yang tumbuah pada batang
2)Meristem apikal yang berpengaruh pada pembentuakn ujung daun
3)Meristem intercular yang berkembang menjadi meristem lainnya seperti meristem adaksial (berkembang mejadi berkas pengangkutan pada daun ), meristem lateral (berkembang menjadi ujung daun), meristem marginal (berkembang menjadi tepi daun)
II TUJUAN PRAKTIKUM
Adapun tujuan dilaksanakannya praktikum yaitu :
1.Mengetahui karakter dan sifat dari daun
2.Mengamati bagian bagian daun
3.Mengetahui jenis-jenis daun
4.Membedakan antara daun majemuk dan daun tunggal
5.Menggambarkan bentuk dari daun
III ALAT DAN BAHAN
* Alat
No
Nama alat
Jumlah
1
Pisau silet
1 buah
2
Loop
1 buah
3
Pensil
1 buah
4
Penggaris
1 buah
5
Kertas gambar
1 buah
*Bahan
No
Nama
Jumlah
1
Acasia sp
1 tangkai
2
Bauhinia sp
1 tangkai
3
Calliandra sp
1 tangkai
4
Ficus sp
1 tangkai
5
Hibiscus sp
1 tangkai
6
Eucaliptus
1 tangkai
IV PROSEDUR KERJA
Langkah-langkah yang silakukian dalam melakukan praktikum :
1)Mempersiapkan alat dan bahan yang telah dibawa
2)Mengamati masing-masing daun yang dibawa
3)Menuliskan masing-masing karakter dari daun yang diamati
4)Menggambarkan masing-masing bentuk daun
5)Mengelompokkan daun atas daun majemuk dan daun tunggal
HASIL PENGAMATAN
V JAWABAN PERTANYAAN
1.Apa fungsi terpenting dari tulang-tulang daun ?
Jawab: - Memberi kekuatan pada tulang daun
Jalan pengangkuatan zat-zat yang diambil tumbuhan dari tanah menuju kedaun
Jalan pengangkuatan hasil asimilasi dari daun ke bagian yang lain
2.Tuliskan perbedaan daun tunggal dan daun majemuk !
Jawab
No
Daun Tunggal
Daun Majemuk
1
Kuncup teletak pada ketiak tangkai daun
Kuncup tangkai induk memiliki 1/lebih helaian
2
Tangkai daun tidak bersegi
Tangkai daun bersegi
3
Hanya ada 1 pertumbuhan anak daun
Pertumbuahn anak dan banyak dan serempak
4
Daun gugur satu persatu
Gugur serempak dalam 1 sistem percabangan
VII. DAFTAR PUSTAKA
1. Darmono. 1995. Daun tanaman. UI-Press. Jakarta
2. Lay, B.W. 1994. Fungsi daun. Raja Grafindo Persada. Jakarta
3. Suriawiria, U. 2003.Struktur berbagai tanaman. Alumni. Bandung.
4. Hamwan, M. 1988.Morfologi. 8th ed. London. Philadelphia. Med. Publ. Co. Ltd.
5. Suripto. 1997. Diktat Morfologi tumbuhan. Jurusan Biologi. Institut pertanian Bandung. Hal 110-159.
Medan,
Dosen/Asisten Praktikan
(Wahyu Hidayah) (Jakop.E.T.Hutapea)
Nim : 0712444012 Nim : 409141044
Laporan Praktikum Morfologi Tumbuhan
PENGAMATAN DAUN (FOLIUM)
O
L
E
H
Nama : Jakop.E.T.Hutapea
Nim : 409141044
Kelas : Pend Biologi B 09
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2009
daun
I. TINJAUAN TEORISTIS
DAUN (Folium)
Daun termasuk organ pokok padaq tumbuhan . Pada umumnya bentuknya pipih bilateral, berwarna hijau , dan merupakan tempat utama terjadinya proses fotosintesis. Berkaiytan dengan itu daun memiliki stukture mulut daun yang berfungsi untuk pertukaran gas CO2, O2, dan uap air dari daun ke alam sekitar dan sebaliknya .Pada suku tumbuhan keladi ,untuk mempertahankan siklus air diujung daun memiliki stuktur daun hidatoda cone, sebagai tempat meneteskan air (guatsi) , Bentuk pipih dorso ventral dan menghadap kearah datangnya sinar memiliki logika untuk penangkapan sinar .
Daun merupakan tonjolan(adpendage) yang tumbuh pada buku batang dan memilki meristem ujung ( apical meristem) yang berpengaruh pada pembentukan ujung daun dan meritem interkalar yang berkembang menjadi bagian meristem lainnya . Perkembangan lebih lanjut , pada penampang melintang appendage memperlihatkan adanya :
1) Meristem adaksial merupakan meristem yang berkembang menjadi berkas pengangkut pada daun (urat daun)
2) Lateral yang berkembang menjadi bagian daging daun
3) Margianl yang perkembangganya mempengaruhi terbentuknya tepi daun
Daun biasanya tipis melebar, kay6a akan suatu zat warna hijau yang dinamakan klorofil, oleh karena itu daun berwarna hijau dan menyebabkan tumbuhan auau daerah-daerah yang ditempati tumbuahn nampak hijau .Bagian tubuh tumbuhn ini mempunyai umur yang terbatas, akhirnya akan runtuh dan meninggalkan bekas pada batang. Daun yang telah tua , kemudian mati dan runtuh dari batang mempunyai warna yang berbeda beda dengan daun yang masih segar . perbedaan wana ini kita lihat bila kita membandingkan warna antara daun yang madih muda dan daun yang sudah dewasa biasanya berwarna hijau sungguh
Fungsi Daun :
1.Pngambilan zat-zat makanan berupa berupa gas CO2 dan menyerap O2
2.Pengolahan zat-zat makanan (amilum)
3.penguapan air (transpirasi)
4.Pernapasan ( transpirasi)
Bagian-bagian Daun
Daun lengkap mempunyai bagian-bagian berikut :
1. Upih daun atau pelepah daun (vagina)
2. Tangkai daun (petiolus)
3. Helain daun (lamina)
Upih daun atau pelepah daun (vagina)
Seperti yang diuraikan diatas tidak semua daun yang berupih . Daun yang berupih umumnya hanya kita dapati pada taaman yang tergolong dalam tumbuhan yang berbiji tunggal saja ,antara lain pada suku rumput-rumputan, suku empon-empon, pisang dan golongan palma .Upih daun selain merupakan bagian daun yang melekat atau memeluk batang, juga mempunyai fungsi antara lain :
1.Sebagai pelindung daun yagn masih muda
2.Memberi kekuatan pada tanaman. Dalam hal ini upih daun semunya membungkus batang ,sehingga batang tidak nampak , bahkan tampak sebagai batang dari luar .misalnya pada pidang . Batang yang nampak pada pisang itu sebenarnya buakn batang yang sesungguhnya melainkan batang semu
Tangkai daun (petiolus)
Tangkai daun me4rupakan baia daun yang medukung helainnya dan bertugas untuk menempatkan helain daun tadi pada posisi yag sedemikian rupa, hingga dapat memperoleh cahaya matahari yang sebanyak-banyaknya. Umunya tangkai dau berbentuk silinder dengan sisi atas agak pipih dan menebal pada pangkalnya. Jiak dilihat pada pangkal melinytangnya dapat kita jumpai kemungkinan-kemungkinan berikut :
1)Bulat dan berongga, mis tangkai dau pepaya(Carica papaya L)
2)Pipih da tepinya melebar (bersayap), mis pada jeruk (Citrus sp)
3)Bersegi
4)Setegah linkaran dan seringkali sisi diatasnya beralur dangkal atau beralur dalam seperti tangkai daun pisang
Helain daun (lamina)
Tumbuahan yang demikia banyak macam dan ragamnya mempunayi dan yang helainnya berbeda-beda pula baik mengenai bentuk, ukuran dan warnanya. Sebatang phon dapat mempunyai hanya beberapa helain daun saja, misalnay pisang, tetapi dapay pula sebatang pohon mempunyai ribuan daun, misalnya pada pohon beringin(ficus benjamina) .Apakah jumlah daun pada satu tumbuahan banyak atau sedikit umunya dapat dikatakan , bahwa ciri-ciri dau pada stu jeis tumbuhan adalah sama satu sama lain
Ujung Daun
Ujung daun dapat pula memperlihatkan bentuk yang beraneka ragam. Bentuk ujung daun yang sering kita jumpai :
1.Runcing (acutus),jika kedua tepi daun dikanan kiri ibu tulang sedikit demi sedikit menuju keatas dan pertemuannya pada puncak dan membentuk sudut lansip. Ujung daun yang rucing lazim kita jumpai pada daun-daun bangun: bulat memanjang, lanset , segitiga, delta, dan belah ketupat. Sebagai contoh daun oleander (Nerium oleander)
2.Meruncing (Acuminatus), seperti pada ujung ysng runcing tetapi titik pertemuan kedua tepi daunnya lebih tinggi dari dugaan , higga uj7ung daun ampak sempit panjang da runcing, mis daun sitrat (Annona muricata)
3.Tumpul (Obsutus), tepi daun yang semula agak jauh dari ibu tulang , cepat menuju suatu titik pertemuan, hingga terbetuk sudut tumpul, sering kita jumpai pada daun bangun bulat telur terbalik atau bangun sudip . Misalnya ujung dau sawo kecik
4.Membulat (Rotundatus), seperti ujung yang tumpul , tetapi tidak terbetuk sudut sama sekali ,hingga ujung daun merupakan semacam suatu busur, terdapat pada daunyang bulat atau jorong, atau pada daun bangun ginjal .Misalnya ujug daun kaki kuda (Centella asiatica)
5.Rompang (Truncatus), ujung daun tampak debagai garis yang rata,misalnya ujung daun anak semanggi (Marsiella crenata)
6.Terbelah (Retusus),ujung daun justru memperlihatkan suatu lekukan,kadang-kadang amat jelas. Misalnnya ujung daun sidaguri (Sida retusa)
Asal-usul Daun :
1)Tonjolan yang tumbuah pada batang
2)Meristem apikal yang berpengaruh pada pembentuakn ujung daun
3)Meristem intercular yang berkembang menjadi meristem lainnya seperti meristem adaksial (berkembang mejadi berkas pengangkutan pada daun ), meristem lateral (berkembang menjadi ujung daun), meristem marginal (berkembang menjadi tepi daun)
II TUJUAN PRAKTIKUM
Adapun tujuan dilaksanakannya praktikum yaitu :
1.Mengetahui karakter dan sifat dari daun
2.Mengamati bagian bagian daun
3.Mengetahui jenis-jenis daun
4.Membedakan antara daun majemuk dan daun tunggal
5.Menggambarkan bentuk dari daun
III ALAT DAN BAHAN
* Alat
No
Nama alat
Jumlah
1
Pisau silet
1 buah
2
Loop
1 buah
3
Pensil
1 buah
4
Penggaris
1 buah
5
Kertas gambar
1 buah
*Bahan
No
Nama
Jumlah
1
Acasia sp
1 tangkai
2
Bauhinia sp
1 tangkai
3
Calliandra sp
1 tangkai
4
Ficus sp
1 tangkai
5
Hibiscus sp
1 tangkai
6
Eucaliptus
1 tangkai
IV PROSEDUR KERJA
Langkah-langkah yang silakukian dalam melakukan praktikum :
1)Mempersiapkan alat dan bahan yang telah dibawa
2)Mengamati masing-masing daun yang dibawa
3)Menuliskan masing-masing karakter dari daun yang diamati
4)Menggambarkan masing-masing bentuk daun
5)Mengelompokkan daun atas daun majemuk dan daun tunggal
HASIL PENGAMATAN
V JAWABAN PERTANYAAN
1.Apa fungsi terpenting dari tulang-tulang daun ?
Jawab: - Memberi kekuatan pada tulang daun
Jalan pengangkuatan zat-zat yang diambil tumbuhan dari tanah menuju kedaun
Jalan pengangkuatan hasil asimilasi dari daun ke bagian yang lain
2.Tuliskan perbedaan daun tunggal dan daun majemuk !
Jawab
No
Daun Tunggal
Daun Majemuk
1
Kuncup teletak pada ketiak tangkai daun
Kuncup tangkai induk memiliki 1/lebih helaian
2
Tangkai daun tidak bersegi
Tangkai daun bersegi
3
Hanya ada 1 pertumbuhan anak daun
Pertumbuahn anak dan banyak dan serempak
4
Daun gugur satu persatu
Gugur serempak dalam 1 sistem percabangan
VII. DAFTAR PUSTAKA
1. Darmono. 1995. Daun tanaman. UI-Press. Jakarta
2. Lay, B.W. 1994. Fungsi daun. Raja Grafindo Persada. Jakarta
3. Suriawiria, U. 2003.Struktur berbagai tanaman. Alumni. Bandung.
4. Hamwan, M. 1988.Morfologi. 8th ed. London. Philadelphia. Med. Publ. Co. Ltd.
5. Suripto. 1997. Diktat Morfologi tumbuhan. Jurusan Biologi. Institut pertanian Bandung. Hal 110-159.
Medan,
Dosen/Asisten Praktikan
(Wahyu Hidayah) (Jakop.E.T.Hutapea)
Nim : 0712444012 Nim : 409141044
Laporan Praktikum Morfologi Tumbuhan
PENGAMATAN DAUN (FOLIUM)
O
L
E
H
Nama : Jakop.E.T.Hutapea
Nim : 409141044
Kelas : Pend Biologi B 09
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2009
DAUN (Folium)
Daun termasuk organ pokok padaq tumbuhan . Pada umumnya bentuknya pipih bilateral, berwarna hijau , dan merupakan tempat utama terjadinya proses fotosintesis. Berkaiytan dengan itu daun memiliki stukture mulut daun yang berfungsi untuk pertukaran gas CO2, O2, dan uap air dari daun ke alam sekitar dan sebaliknya .Pada suku tumbuhan keladi ,untuk mempertahankan siklus air diujung daun memiliki stuktur daun hidatoda cone, sebagai tempat meneteskan air (guatsi) , Bentuk pipih dorso ventral dan menghadap kearah datangnya sinar memiliki logika untuk penangkapan sinar .
Daun merupakan tonjolan(adpendage) yang tumbuh pada buku batang dan memilki meristem ujung ( apical meristem) yang berpengaruh pada pembentukan ujung daun dan meritem interkalar yang berkembang menjadi bagian meristem lainnya . Perkembangan lebih lanjut , pada penampang melintang appendage memperlihatkan adanya :
1) Meristem adaksial merupakan meristem yang berkembang menjadi berkas pengangkut pada daun (urat daun)
2) Lateral yang berkembang menjadi bagian daging daun
3) Margianl yang perkembangganya mempengaruhi terbentuknya tepi daun
Daun biasanya tipis melebar, kay6a akan suatu zat warna hijau yang dinamakan klorofil, oleh karena itu daun berwarna hijau dan menyebabkan tumbuhan auau daerah-daerah yang ditempati tumbuahn nampak hijau .Bagian tubuh tumbuhn ini mempunyai umur yang terbatas, akhirnya akan runtuh dan meninggalkan bekas pada batang. Daun yang telah tua , kemudian mati dan runtuh dari batang mempunyai warna yang berbeda beda dengan daun yang masih segar . perbedaan wana ini kita lihat bila kita membandingkan warna antara daun yang madih muda dan daun yang sudah dewasa biasanya berwarna hijau sungguh
Fungsi Daun :
1.Pngambilan zat-zat makanan berupa berupa gas CO2 dan menyerap O2
2.Pengolahan zat-zat makanan (amilum)
3.penguapan air (transpirasi)
4.Pernapasan ( transpirasi)
Bagian-bagian Daun
Daun lengkap mempunyai bagian-bagian berikut :
1. Upih daun atau pelepah daun (vagina)
2. Tangkai daun (petiolus)
3. Helain daun (lamina)
Upih daun atau pelepah daun (vagina)
Seperti yang diuraikan diatas tidak semua daun yang berupih . Daun yang berupih umumnya hanya kita dapati pada taaman yang tergolong dalam tumbuhan yang berbiji tunggal saja ,antara lain pada suku rumput-rumputan, suku empon-empon, pisang dan golongan palma .Upih daun selain merupakan bagian daun yang melekat atau memeluk batang, juga mempunyai fungsi antara lain :
1.Sebagai pelindung daun yagn masih muda
2.Memberi kekuatan pada tanaman. Dalam hal ini upih daun semunya membungkus batang ,sehingga batang tidak nampak , bahkan tampak sebagai batang dari luar .misalnya pada pidang . Batang yang nampak pada pisang itu sebenarnya buakn batang yang sesungguhnya melainkan batang semu
Tangkai daun (petiolus)
Tangkai daun me4rupakan baia daun yang medukung helainnya dan bertugas untuk menempatkan helain daun tadi pada posisi yag sedemikian rupa, hingga dapat memperoleh cahaya matahari yang sebanyak-banyaknya. Umunya tangkai dau berbentuk silinder dengan sisi atas agak pipih dan menebal pada pangkalnya. Jiak dilihat pada pangkal melinytangnya dapat kita jumpai kemungkinan-kemungkinan berikut :
1)Bulat dan berongga, mis tangkai dau pepaya(Carica papaya L)
2)Pipih da tepinya melebar (bersayap), mis pada jeruk (Citrus sp)
3)Bersegi
4)Setegah linkaran dan seringkali sisi diatasnya beralur dangkal atau beralur dalam seperti tangkai daun pisang
Helain daun (lamina)
Tumbuahan yang demikia banyak macam dan ragamnya mempunayi dan yang helainnya berbeda-beda pula baik mengenai bentuk, ukuran dan warnanya. Sebatang phon dapat mempunyai hanya beberapa helain daun saja, misalnay pisang, tetapi dapay pula sebatang pohon mempunyai ribuan daun, misalnya pada pohon beringin(ficus benjamina) .Apakah jumlah daun pada satu tumbuahan banyak atau sedikit umunya dapat dikatakan , bahwa ciri-ciri dau pada stu jeis tumbuhan adalah sama satu sama lain
Ujung Daun
Ujung daun dapat pula memperlihatkan bentuk yang beraneka ragam. Bentuk ujung daun yang sering kita jumpai :
1.Runcing (acutus),jika kedua tepi daun dikanan kiri ibu tulang sedikit demi sedikit menuju keatas dan pertemuannya pada puncak dan membentuk sudut lansip. Ujung daun yang rucing lazim kita jumpai pada daun-daun bangun: bulat memanjang, lanset , segitiga, delta, dan belah ketupat. Sebagai contoh daun oleander (Nerium oleander)
2.Meruncing (Acuminatus), seperti pada ujung ysng runcing tetapi titik pertemuan kedua tepi daunnya lebih tinggi dari dugaan , higga uj7ung daun ampak sempit panjang da runcing, mis daun sitrat (Annona muricata)
3.Tumpul (Obsutus), tepi daun yang semula agak jauh dari ibu tulang , cepat menuju suatu titik pertemuan, hingga terbetuk sudut tumpul, sering kita jumpai pada daun bangun bulat telur terbalik atau bangun sudip . Misalnya ujung dau sawo kecik
4.Membulat (Rotundatus), seperti ujung yang tumpul , tetapi tidak terbetuk sudut sama sekali ,hingga ujung daun merupakan semacam suatu busur, terdapat pada daunyang bulat atau jorong, atau pada daun bangun ginjal .Misalnya ujug daun kaki kuda (Centella asiatica)
5.Rompang (Truncatus), ujung daun tampak debagai garis yang rata,misalnya ujung daun anak semanggi (Marsiella crenata)
6.Terbelah (Retusus),ujung daun justru memperlihatkan suatu lekukan,kadang-kadang amat jelas. Misalnnya ujung daun sidaguri (Sida retusa)
Asal-usul Daun :
1)Tonjolan yang tumbuah pada batang
2)Meristem apikal yang berpengaruh pada pembentuakn ujung daun
3)Meristem intercular yang berkembang menjadi meristem lainnya seperti meristem adaksial (berkembang mejadi berkas pengangkutan pada daun ), meristem lateral (berkembang menjadi ujung daun), meristem marginal (berkembang menjadi tepi daun)
II TUJUAN PRAKTIKUM
Adapun tujuan dilaksanakannya praktikum yaitu :
1.Mengetahui karakter dan sifat dari daun
2.Mengamati bagian bagian daun
3.Mengetahui jenis-jenis daun
4.Membedakan antara daun majemuk dan daun tunggal
5.Menggambarkan bentuk dari daun
III ALAT DAN BAHAN
* Alat
No
Nama alat
Jumlah
1
Pisau silet
1 buah
2
Loop
1 buah
3
Pensil
1 buah
4
Penggaris
1 buah
5
Kertas gambar
1 buah
*Bahan
No
Nama
Jumlah
1
Acasia sp
1 tangkai
2
Bauhinia sp
1 tangkai
3
Calliandra sp
1 tangkai
4
Ficus sp
1 tangkai
5
Hibiscus sp
1 tangkai
6
Eucaliptus
1 tangkai
IV PROSEDUR KERJA
Langkah-langkah yang silakukian dalam melakukan praktikum :
1)Mempersiapkan alat dan bahan yang telah dibawa
2)Mengamati masing-masing daun yang dibawa
3)Menuliskan masing-masing karakter dari daun yang diamati
4)Menggambarkan masing-masing bentuk daun
5)Mengelompokkan daun atas daun majemuk dan daun tunggal
HASIL PENGAMATAN
V JAWABAN PERTANYAAN
1.Apa fungsi terpenting dari tulang-tulang daun ?
Jawab: - Memberi kekuatan pada tulang daun
Jalan pengangkuatan zat-zat yang diambil tumbuhan dari tanah menuju kedaun
Jalan pengangkuatan hasil asimilasi dari daun ke bagian yang lain
2.Tuliskan perbedaan daun tunggal dan daun majemuk !
Jawab
No
Daun Tunggal
Daun Majemuk
1
Kuncup teletak pada ketiak tangkai daun
Kuncup tangkai induk memiliki 1/lebih helaian
2
Tangkai daun tidak bersegi
Tangkai daun bersegi
3
Hanya ada 1 pertumbuhan anak daun
Pertumbuahn anak dan banyak dan serempak
4
Daun gugur satu persatu
Gugur serempak dalam 1 sistem percabangan
VII. DAFTAR PUSTAKA
1. Darmono. 1995. Daun tanaman. UI-Press. Jakarta
2. Lay, B.W. 1994. Fungsi daun. Raja Grafindo Persada. Jakarta
3. Suriawiria, U. 2003.Struktur berbagai tanaman. Alumni. Bandung.
4. Hamwan, M. 1988.Morfologi. 8th ed. London. Philadelphia. Med. Publ. Co. Ltd.
5. Suripto. 1997. Diktat Morfologi tumbuhan. Jurusan Biologi. Institut pertanian Bandung. Hal 110-159.
Medan,
Dosen/Asisten Praktikan
(Wahyu Hidayah) (Jakop.E.T.Hutapea)
Nim : 0712444012 Nim : 409141044
Laporan Praktikum Morfologi Tumbuhan
PENGAMATAN DAUN (FOLIUM)
O
L
E
H
Nama : Jakop.E.T.Hutapea
Nim : 409141044
Kelas : Pend Biologi B 09
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2009
bunga
I TINJAUAN TEORISTIS
Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini disebabkan oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh sejumlah fitohormon tertentu. Pembentukan bunga dengan ketat dikendalikan secara genetik dan pada banyak jenis diinduksi oleh perubahan lingkungan tertentu, seperti suhu rendah, lama pencahayaan, dan ketersediaan air (lihat artikel Pembentukan bunga).
Pada tumbuhan berbiji, tubuh tunbuhan merupakan generasi sporofit dan membentuk spora jantan pada daun pendukung mikrospora sebagai benang sari serta membentuk spora betina pada daun pendukung megaspora atau daun tersusun didalam putik. Alat kelamim daun tersusun didalam sistem percabangan seperti itu disebut bunga.
Berdasarkan posisinya, bunga dapat terdapat di ujung batang atau cabang serta ketiak daun. Bunga pada tumbuhan dapat berjumlah satu disebut tunbuahan berbunga tunggal (planta unifora) atau lebih dari satu disebut tumbuhan berbunga banyak (planta multifora) yang tersusun dalam satu susunan. Jika kita memperhatikan susunan suatu bunga , dapat kita ketahui bahwa bunga adalah penjelmaan suatu tunas (batang dan daun) yang bentuk warna disesuaikan untuk kepentingan tumbuhan, sehingga pada bunga ini dapat berlangsung penyerbukan dan pembuahan. Tunas yang mengalami perubahan bentuk menjadi bunga biasanya batang itu terhenti pertumbuhannya, merupakan tnagkai dan dasar bunga, sedangkan daun-daunnya sebagian tetap seperti daun, hanya bentuk dan warnanya yang berubah, sebagian lagi mengala,`mi metamorfosis yang akhirnya menghasilkan calon individu baru.
Bunga hampir selalu berbentuk simetris, yang sering dapat digunakan sebagai penciri suatu takson. Ada dua bentuk bunga berdasar simetri bentuknya: aktinomorf ("berbentuk bintang", simetri radial) dan zigomorf (simetri cermin). Bentuk aktinomorf lebih banyak dijumpai.Bunga (flos) atau kembang adalah struktur reproduksi seksual pada tumbuhan berbunga . Pada bunga terdapat organ reproduksi (benang sari dan putik). Bunga secara sehari-hari juga dipakai untuk menyebut struktur yang secara botani disebut sebagai bunga majemuk atau inflorescence. Bunga majemuk adalah kumpulan bunga-bunga yang terkumpul dalam satu karangan. Dalam konteks ini, satuan bunga yang menyusun bunga majemuk disebut floret.Bunga berfungsi utama menghasilkan biji. Penyerbukan dan pembuahan berlangsung pada bunga. Setelah pembuahan, bunga akan berkembang menjadi buah. Buah adalah struktur yang membawa biji.
Fungsi bunga ;
1. Sebagai wadah menyatunya gamet jantan (mikrospora) dan betina (makrospora) untuk menghasilkan biji. Proses dimulai dengan penyerbukan, yang diikuti dengan pembuahan, dan berlanjut dengan pembentukan biji.
2. Beberapa bunga memiliki warna yang cerah dan secara ekologis berfungsi sebagai pemikat hewan pembantu penyerbukan. Beberapa bunga yang lain menghasilkan panas atau aroma yang khas, juga untuk memikat hewan untuk membantu penyerbukan.
3. Manusia sejak lama terpikat oleh bunga, khususnya yang berwarna-warni. Bunga menjadi salah satu penentu nilai suatu tumbuhan sebagai tanaman hias.
Organ reproduksi betina adalah daun buah atau carpellum yang pada pangkalnya terdapat bakal buah (ovarium) dengan satu atau sejumlah bakal biji (ovulum, jamak ovula) yang membawa gamet betina) di dalam kantung embrio. Pada ujung putik terdapat kepala putik atau stigma untuk menerima serbuk sari atau pollen. Tangkai putik atau stylus berperan sebagai jalan bagi pollen menuju bakal bakal buah.
Walaupun struktur bunga yang dideskripsikan di atas dikatakan sebagai struktur tumbuhan yang "umum", spesies tumbuhan menunjukkan modifikasi yang sangat bervariasi. Modifikasi ini digunakan botanis untuk membuat hubungan antara tumbuhan yang satu dengan yang lain. Sebagai contoh, dua subkelas dari tanaman berbunga dibedakan dari jumlah organ bunganya: tumbuhan dikotil umumnya mempunyai 4 atau 5 organ (atau kelipatan 4 atau 5) sedangkan tumbuhan monokotil memiliki tiga organ atau kelipatannya.
Dalam proses reproduksi generatif melalui dua tahap, yaitu: Penyerbukan/Polinasi/Persarian, adalah proses jatuhnya serbuk sari kekepala putik.
a. Anemogami, penyerbukan yang dibantu dengan angin
b. Hidrogami, penyerbukan yang dibantu dengan air
c. Zoidiogami, penyerbukan yang dibantu dengan hewan
- Kriptogami, penyerbukan yang dibantu dengan kelelawar
- Entomogami, penyerbukan yang dibantu dengan serangga
- Malakogami, penyerbukan yang dibantu dengan siput
d. Antrogami, penyerbukan yang dibantu dengan manusia
Macam penyerbukan berdasarkan asal serbuk sari dibagi menjadi:
1. Autogami : penyerbukan yang serbuksarinya berasal dari bunga itu sendiri (penyerbukan sendiri)
2. Geitonogami : penyerbukan yang serbuksarinya berasal dari bunga tetangga dalam satu pohon
3. Alogami : penyerbukan yang serbuksarinya berasal dari bunga lain dari pohon lain
4. Bastar : sama seperti alogami namun beda varietas
Bagian-bagian bunga
Bagian-bagian bunga sempurna.
1. Bunga sempurna,
2. Kepala putik (stigma),
3. Tangkai putik (stilus),
4. Tangkai sari (filament)
5. Sumbu bunga (axis),
6. artikulasi,
7. Tangkai bunga (pedicel),
8.Kelenjar nektar,
9. Benang sari (stamen),
10. Bakal buah (ovum),
11. Bakal biji (ovulum),
12. Serbuk sari (pollen),
13.Kepala sari (anther),
14. Perhiasan bunga (periantheum),
15 Mahkota bunga (corolla),
16. Kelopak bunga (calyx)
Bunga disebut bunga sempurna bila memiliki alat jantan (benang sari) dan alat betina (putik) secara bersama-sama dalam satu organ. Bunga yang demikian disebut bunga banci atau hermafrodit. Bunga tidak sempurna bila memiliki salah satu kelamin baik bunga jantan ataupun bunga betina. Suatu bunga dikatakan bunga lengkap apabila memiliki semua bagian utama bunga.Bunga tidak tidak lengkap bila Empat bagian utama bunga (dari luar ke dalam) adalah sebagai berikut:
Kelopak bunga atau calyx;
Mahkota bunga atau corolla yang biasanya tipis dan dapat berwarna-warni untuk memikat serangga yang membantu proses penyerbukan;
Alat kelamin jantan atau androecium (dari bahasa Yunani andros oikia: rumah pria) berupa benang sari;
Alat kelamin betina atau gynoecium (dari bahasa Yunani gynaikos oikia: "rumah wanita") berupa putik.
Organ reproduksi betina adalah daun buah atau carpellum yang pada pangkalnya terdapat bakal buah (ovarium) dengan satu atau sejumlah bakal biji (ovulum, jamak ovula) yang membawa gamet betina) di dalam kantung embrio. Pada ujung putik terdapat kepala putik atau stigma untuk menerima serbuk sari atau pollen. Tangkai putik atau stylus berperan sebagai jalan bagi pollen menuju bakal bakal buah.
Walaupun struktur bunga yang dideskripsikan di atas dikatakan sebagai struktur tumbuhan yang "umum", spesies tumbuhan menunjukkan modifikasi yang sangat bervariasi. Modifikasi ini digunakan botanis untuk membuat hubungan antara tumbuhan yang satu dengan yang lain. Sebagai contoh, dua subkelas dari tanaman berbunga dibedakan dari jumlah organ bunganya: tumbuhan dikotil umumnya mempunyai 4 atau 5 organ (atau kelipatan 4 atau 5) sedangkan tumbuhan monokotil memiliki tiga organ atau kelipatannya.
II TUJUAN PRAKTIKUM
Adapun tujuan dilaksanakannya praktikum yaitu :
1.Mengetahui karakter dan sifat dari bunga
2.Mengamati bagian bagian bunga
3.Mengetahui jenis-jenis bunga
4.Membedakan antara bunga sempurna dan bunga lengkap
5.Menggambarkan bentuk dari bunga
6.Mengetahui simetri bunga
III ALAT DAN BAHAN
# Alat
No
Nama alat
Jumlah
1
Pisau silet
1 buah
2
Loop
1 buah
3
Pensil
1 buah
4
Penggaris
1 buah
5
Kertas gambar
1 buah
# Bahan
No
Nama
Jumlah
1
Acasia sp
1 tangkai
2
Bauhinia sp
1 tangkai
3
Calliandra sp
1 tangkai
4
Ficus sp
1 tangkai
5
Hibiscus sp
1 tangkai
6
Eucaliptus
1 tangkai
IV PROSEDUR KERJA
Langkah-langkah yang silakukian dalam melakukan praktikum :
1)Mempersiapkan alat dan bahan yang telah dibawa
2)Mengamati masing-masing bunga yang dibawa
3)Mencari simetri bunga
4)Menghitung jumlah putik dan kepala sari pada tiap-tiap bunga
5)Menuliskan masing-masing karakter dari bunga yang diamati
6)Menggambarkan masing-masing bentuk bunga
7)Mengelompokkan bunga atas bunga lengkap dan bunga tidak lengkap,bunga semperna dan bunga tidak sempurna
E. Hibiscus tiliaceus ( Bunga waru )
Keterangan :
1.Mahkota
2.Kelpak
3.Putik
4.Benang sari
Identifikasi: - Merupakan bunga tidak lengkap
Merupakan bunga sempurna
Simetri bilateral
Bentuk tajuk bunga corong
Dasar bunga kerucut
C. Helianthus annus ( Bunga matahari )
Keterangan:
1.Mahkota
2.Kelpak
3.Putik
4.Ovarium
5.Tangkai
Identifikasi: - Merupakan bunga lengkap
Merupakan bunga tidak sempurna
Bentuk dasar bunga mangkuk
Bentuk tajuk bunga tabung
Simertri radial
D. Chrysophogon aciculatus (Bunga rumput)
Keterangan :
1.Mahkota
2.Putik
3.Ovarium
Identifikasi: - Merupakan bunga tidak lengkap
Merupakan bunga tidak sempurna
Tidak memiliki kelopak
Tidak memiliki benang sari
Memiliki ovarium halus
VI JAWABAN PERTANYAAN
1. Apakah dalam satu suku ( famili ), bunga mempunyai bagian-bagian yang sama ?
Ya, pada sebagian suku mempunyai bentuk bunga yang sama , misalmya suku anggrek. Akan tetapi, sebagian suku lagi memikili bentuk bunga yang berbeda
2. Apakah bentuk ovarium bunga mempunyai tipe ovarium yang sama ?
Tidak , karena setiap bunga mempunyai bentuk ovarium yang berbeda .
3. Apakah perbedaan struktur daun kelopak dan daun mahkota ?
No
Daun Mahkota
Daun Kelopak
1
Umumnya bewarna-warni
Berwarna hijau
2
Tidak mempunayai klorofil
Mempunyai klorofil
3
Tidak dapat melakukan fotosintesis
Dapat melakukan fotosintesis
4
Memiliki permukaan halus
Permkaannya kasar
4. Bagaimana kedudukan ovarium yang saudara amati ?
1.Kedudukan ovarium bunga terletak dibawah tangkai putik atau dibawah tabung putik
2.Kedudukan ovarium bunga terletak pada tingkat yang sama dengan benang sari, mahkota dan kelopak.
VII DAFTAR PUSTAKA
Fahn, A. 1990. Plant Anatomi. 4th Ed. London, San Francisco: W.H. Freeman and Company, Butterwort-Heinemann Ltd.
Padua, L.S. de, N. Bunyapraphatsara dan R.H.M.J. Lemmerns (Editors). 199. Plant Resources of South-East Asia. Prosea Bogor, Indonesia.
Raven, P.H., R.F. Evert and S.E. Eichhorn. 1991. Biology of Plants. New York: Wort Publisher.
Stern, K.R. 2000. Introduction to Plant Biology. 8th Ed. New York: McGraw Hill.
Tjitrosoepomo, G. 2003. Morfologi Tumbuhan. 266 hal. Edisi ke-14. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Wilson, C.L. dan W.E. Loomis. 1966. Botany. 3rd Edition. New York: Holt, Rinehart and Winston.
Sudarnadi, H. (1996).Tumbuhan Monokotil. 133 Hal. Jakarta: Penebar Swadaya.
http//www.wilkipedia bunga.com
Medan, 2 Nopember 2009
Dosen/Asisten Praktikan
(Wahyu Hidayah) (Jakop E T Hutapea)
Nim :071244410058 Nim : 409141040
Laporan Praktikum Morfologi Tumbuhan
PENGAMATAN BUNGA (Flos)
O
L
E
H
Nama : Jakop E T Hutapea
Nim : 409141040
Kelas : BIO DIK B` 09
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2009
Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini disebabkan oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh sejumlah fitohormon tertentu. Pembentukan bunga dengan ketat dikendalikan secara genetik dan pada banyak jenis diinduksi oleh perubahan lingkungan tertentu, seperti suhu rendah, lama pencahayaan, dan ketersediaan air (lihat artikel Pembentukan bunga).
Pada tumbuhan berbiji, tubuh tunbuhan merupakan generasi sporofit dan membentuk spora jantan pada daun pendukung mikrospora sebagai benang sari serta membentuk spora betina pada daun pendukung megaspora atau daun tersusun didalam putik. Alat kelamim daun tersusun didalam sistem percabangan seperti itu disebut bunga.
Berdasarkan posisinya, bunga dapat terdapat di ujung batang atau cabang serta ketiak daun. Bunga pada tumbuhan dapat berjumlah satu disebut tunbuahan berbunga tunggal (planta unifora) atau lebih dari satu disebut tumbuhan berbunga banyak (planta multifora) yang tersusun dalam satu susunan. Jika kita memperhatikan susunan suatu bunga , dapat kita ketahui bahwa bunga adalah penjelmaan suatu tunas (batang dan daun) yang bentuk warna disesuaikan untuk kepentingan tumbuhan, sehingga pada bunga ini dapat berlangsung penyerbukan dan pembuahan. Tunas yang mengalami perubahan bentuk menjadi bunga biasanya batang itu terhenti pertumbuhannya, merupakan tnagkai dan dasar bunga, sedangkan daun-daunnya sebagian tetap seperti daun, hanya bentuk dan warnanya yang berubah, sebagian lagi mengala,`mi metamorfosis yang akhirnya menghasilkan calon individu baru.
Bunga hampir selalu berbentuk simetris, yang sering dapat digunakan sebagai penciri suatu takson. Ada dua bentuk bunga berdasar simetri bentuknya: aktinomorf ("berbentuk bintang", simetri radial) dan zigomorf (simetri cermin). Bentuk aktinomorf lebih banyak dijumpai.Bunga (flos) atau kembang adalah struktur reproduksi seksual pada tumbuhan berbunga . Pada bunga terdapat organ reproduksi (benang sari dan putik). Bunga secara sehari-hari juga dipakai untuk menyebut struktur yang secara botani disebut sebagai bunga majemuk atau inflorescence. Bunga majemuk adalah kumpulan bunga-bunga yang terkumpul dalam satu karangan. Dalam konteks ini, satuan bunga yang menyusun bunga majemuk disebut floret.Bunga berfungsi utama menghasilkan biji. Penyerbukan dan pembuahan berlangsung pada bunga. Setelah pembuahan, bunga akan berkembang menjadi buah. Buah adalah struktur yang membawa biji.
Fungsi bunga ;
1. Sebagai wadah menyatunya gamet jantan (mikrospora) dan betina (makrospora) untuk menghasilkan biji. Proses dimulai dengan penyerbukan, yang diikuti dengan pembuahan, dan berlanjut dengan pembentukan biji.
2. Beberapa bunga memiliki warna yang cerah dan secara ekologis berfungsi sebagai pemikat hewan pembantu penyerbukan. Beberapa bunga yang lain menghasilkan panas atau aroma yang khas, juga untuk memikat hewan untuk membantu penyerbukan.
3. Manusia sejak lama terpikat oleh bunga, khususnya yang berwarna-warni. Bunga menjadi salah satu penentu nilai suatu tumbuhan sebagai tanaman hias.
Organ reproduksi betina adalah daun buah atau carpellum yang pada pangkalnya terdapat bakal buah (ovarium) dengan satu atau sejumlah bakal biji (ovulum, jamak ovula) yang membawa gamet betina) di dalam kantung embrio. Pada ujung putik terdapat kepala putik atau stigma untuk menerima serbuk sari atau pollen. Tangkai putik atau stylus berperan sebagai jalan bagi pollen menuju bakal bakal buah.
Walaupun struktur bunga yang dideskripsikan di atas dikatakan sebagai struktur tumbuhan yang "umum", spesies tumbuhan menunjukkan modifikasi yang sangat bervariasi. Modifikasi ini digunakan botanis untuk membuat hubungan antara tumbuhan yang satu dengan yang lain. Sebagai contoh, dua subkelas dari tanaman berbunga dibedakan dari jumlah organ bunganya: tumbuhan dikotil umumnya mempunyai 4 atau 5 organ (atau kelipatan 4 atau 5) sedangkan tumbuhan monokotil memiliki tiga organ atau kelipatannya.
Dalam proses reproduksi generatif melalui dua tahap, yaitu: Penyerbukan/Polinasi/Persarian, adalah proses jatuhnya serbuk sari kekepala putik.
a. Anemogami, penyerbukan yang dibantu dengan angin
b. Hidrogami, penyerbukan yang dibantu dengan air
c. Zoidiogami, penyerbukan yang dibantu dengan hewan
- Kriptogami, penyerbukan yang dibantu dengan kelelawar
- Entomogami, penyerbukan yang dibantu dengan serangga
- Malakogami, penyerbukan yang dibantu dengan siput
d. Antrogami, penyerbukan yang dibantu dengan manusia
Macam penyerbukan berdasarkan asal serbuk sari dibagi menjadi:
1. Autogami : penyerbukan yang serbuksarinya berasal dari bunga itu sendiri (penyerbukan sendiri)
2. Geitonogami : penyerbukan yang serbuksarinya berasal dari bunga tetangga dalam satu pohon
3. Alogami : penyerbukan yang serbuksarinya berasal dari bunga lain dari pohon lain
4. Bastar : sama seperti alogami namun beda varietas
Bagian-bagian bunga
Bagian-bagian bunga sempurna.
1. Bunga sempurna,
2. Kepala putik (stigma),
3. Tangkai putik (stilus),
4. Tangkai sari (filament)
5. Sumbu bunga (axis),
6. artikulasi,
7. Tangkai bunga (pedicel),
8.Kelenjar nektar,
9. Benang sari (stamen),
10. Bakal buah (ovum),
11. Bakal biji (ovulum),
12. Serbuk sari (pollen),
13.Kepala sari (anther),
14. Perhiasan bunga (periantheum),
15 Mahkota bunga (corolla),
16. Kelopak bunga (calyx)
Bunga disebut bunga sempurna bila memiliki alat jantan (benang sari) dan alat betina (putik) secara bersama-sama dalam satu organ. Bunga yang demikian disebut bunga banci atau hermafrodit. Bunga tidak sempurna bila memiliki salah satu kelamin baik bunga jantan ataupun bunga betina. Suatu bunga dikatakan bunga lengkap apabila memiliki semua bagian utama bunga.Bunga tidak tidak lengkap bila Empat bagian utama bunga (dari luar ke dalam) adalah sebagai berikut:
Kelopak bunga atau calyx;
Mahkota bunga atau corolla yang biasanya tipis dan dapat berwarna-warni untuk memikat serangga yang membantu proses penyerbukan;
Alat kelamin jantan atau androecium (dari bahasa Yunani andros oikia: rumah pria) berupa benang sari;
Alat kelamin betina atau gynoecium (dari bahasa Yunani gynaikos oikia: "rumah wanita") berupa putik.
Organ reproduksi betina adalah daun buah atau carpellum yang pada pangkalnya terdapat bakal buah (ovarium) dengan satu atau sejumlah bakal biji (ovulum, jamak ovula) yang membawa gamet betina) di dalam kantung embrio. Pada ujung putik terdapat kepala putik atau stigma untuk menerima serbuk sari atau pollen. Tangkai putik atau stylus berperan sebagai jalan bagi pollen menuju bakal bakal buah.
Walaupun struktur bunga yang dideskripsikan di atas dikatakan sebagai struktur tumbuhan yang "umum", spesies tumbuhan menunjukkan modifikasi yang sangat bervariasi. Modifikasi ini digunakan botanis untuk membuat hubungan antara tumbuhan yang satu dengan yang lain. Sebagai contoh, dua subkelas dari tanaman berbunga dibedakan dari jumlah organ bunganya: tumbuhan dikotil umumnya mempunyai 4 atau 5 organ (atau kelipatan 4 atau 5) sedangkan tumbuhan monokotil memiliki tiga organ atau kelipatannya.
II TUJUAN PRAKTIKUM
Adapun tujuan dilaksanakannya praktikum yaitu :
1.Mengetahui karakter dan sifat dari bunga
2.Mengamati bagian bagian bunga
3.Mengetahui jenis-jenis bunga
4.Membedakan antara bunga sempurna dan bunga lengkap
5.Menggambarkan bentuk dari bunga
6.Mengetahui simetri bunga
III ALAT DAN BAHAN
# Alat
No
Nama alat
Jumlah
1
Pisau silet
1 buah
2
Loop
1 buah
3
Pensil
1 buah
4
Penggaris
1 buah
5
Kertas gambar
1 buah
# Bahan
No
Nama
Jumlah
1
Acasia sp
1 tangkai
2
Bauhinia sp
1 tangkai
3
Calliandra sp
1 tangkai
4
Ficus sp
1 tangkai
5
Hibiscus sp
1 tangkai
6
Eucaliptus
1 tangkai
IV PROSEDUR KERJA
Langkah-langkah yang silakukian dalam melakukan praktikum :
1)Mempersiapkan alat dan bahan yang telah dibawa
2)Mengamati masing-masing bunga yang dibawa
3)Mencari simetri bunga
4)Menghitung jumlah putik dan kepala sari pada tiap-tiap bunga
5)Menuliskan masing-masing karakter dari bunga yang diamati
6)Menggambarkan masing-masing bentuk bunga
7)Mengelompokkan bunga atas bunga lengkap dan bunga tidak lengkap,bunga semperna dan bunga tidak sempurna
E. Hibiscus tiliaceus ( Bunga waru )
Keterangan :
1.Mahkota
2.Kelpak
3.Putik
4.Benang sari
Identifikasi: - Merupakan bunga tidak lengkap
Merupakan bunga sempurna
Simetri bilateral
Bentuk tajuk bunga corong
Dasar bunga kerucut
C. Helianthus annus ( Bunga matahari )
Keterangan:
1.Mahkota
2.Kelpak
3.Putik
4.Ovarium
5.Tangkai
Identifikasi: - Merupakan bunga lengkap
Merupakan bunga tidak sempurna
Bentuk dasar bunga mangkuk
Bentuk tajuk bunga tabung
Simertri radial
D. Chrysophogon aciculatus (Bunga rumput)
Keterangan :
1.Mahkota
2.Putik
3.Ovarium
Identifikasi: - Merupakan bunga tidak lengkap
Merupakan bunga tidak sempurna
Tidak memiliki kelopak
Tidak memiliki benang sari
Memiliki ovarium halus
VI JAWABAN PERTANYAAN
1. Apakah dalam satu suku ( famili ), bunga mempunyai bagian-bagian yang sama ?
Ya, pada sebagian suku mempunyai bentuk bunga yang sama , misalmya suku anggrek. Akan tetapi, sebagian suku lagi memikili bentuk bunga yang berbeda
2. Apakah bentuk ovarium bunga mempunyai tipe ovarium yang sama ?
Tidak , karena setiap bunga mempunyai bentuk ovarium yang berbeda .
3. Apakah perbedaan struktur daun kelopak dan daun mahkota ?
No
Daun Mahkota
Daun Kelopak
1
Umumnya bewarna-warni
Berwarna hijau
2
Tidak mempunayai klorofil
Mempunyai klorofil
3
Tidak dapat melakukan fotosintesis
Dapat melakukan fotosintesis
4
Memiliki permukaan halus
Permkaannya kasar
4. Bagaimana kedudukan ovarium yang saudara amati ?
1.Kedudukan ovarium bunga terletak dibawah tangkai putik atau dibawah tabung putik
2.Kedudukan ovarium bunga terletak pada tingkat yang sama dengan benang sari, mahkota dan kelopak.
VII DAFTAR PUSTAKA
Fahn, A. 1990. Plant Anatomi. 4th Ed. London, San Francisco: W.H. Freeman and Company, Butterwort-Heinemann Ltd.
Padua, L.S. de, N. Bunyapraphatsara dan R.H.M.J. Lemmerns (Editors). 199. Plant Resources of South-East Asia. Prosea Bogor, Indonesia.
Raven, P.H., R.F. Evert and S.E. Eichhorn. 1991. Biology of Plants. New York: Wort Publisher.
Stern, K.R. 2000. Introduction to Plant Biology. 8th Ed. New York: McGraw Hill.
Tjitrosoepomo, G. 2003. Morfologi Tumbuhan. 266 hal. Edisi ke-14. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Wilson, C.L. dan W.E. Loomis. 1966. Botany. 3rd Edition. New York: Holt, Rinehart and Winston.
Sudarnadi, H. (1996).Tumbuhan Monokotil. 133 Hal. Jakarta: Penebar Swadaya.
http//www.wilkipedia bunga.com
Medan, 2 Nopember 2009
Dosen/Asisten Praktikan
(Wahyu Hidayah) (Jakop E T Hutapea)
Nim :071244410058 Nim : 409141040
Laporan Praktikum Morfologi Tumbuhan
PENGAMATAN BUNGA (Flos)
O
L
E
H
Nama : Jakop E T Hutapea
Nim : 409141040
Kelas : BIO DIK B` 09
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2009
bunga
I TINJAUAN TEORISTIS
BUNGA
Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini disebabkan oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh sejumlah fitohormon tertentu. Pembentukan bunga dengan ketat dikendalikan secara genetik dan pada banyak jenis diinduksi oleh perubahan lingkungan tertentu, seperti suhu rendah, lama pencahayaan, dan ketersediaan air (lihat artikel Pembentukan bunga).
Pada tumbuhan berbiji, tubuh tunbuhan merupakan generasi sporofit dan membentuk spora jantan pada daun pendukung mikrospora sebagai benang sari serta membentuk spora betina pada daun pendukung megaspora atau daun tersusun didalam putik. Alat kelamim daun tersusun didalam sistem percabangan seperti itu disebut bunga.
Berdasarkan posisinya, bunga dapat terdapat di ujung batang atau cabang serta ketiak daun. Bunga pada tumbuhan dapat berjumlah satu disebut tunbuahan berbunga tunggal (planta unifora) atau lebih dari satu disebut tumbuhan berbunga banyak (planta multifora) yang tersusun dalam satu susunan. Jika kita memperhatikan susunan suatu bunga , dapat kita ketahui bahwa bunga adalah penjelmaan suatu tunas (batang dan daun) yang bentuk warna disesuaikan untuk kepentingan tumbuhan, sehingga pada bunga ini dapat berlangsung penyerbukan dan pembuahan. Tunas yang mengalami perubahan bentuk menjadi bunga biasanya batang itu terhenti pertumbuhannya, merupakan tnagkai dan dasar bunga, sedangkan daun-daunnya sebagian tetap seperti daun, hanya bentuk dan warnanya yang berubah, sebagian lagi mengala,`mi metamorfosis yang akhirnya menghasilkan calon individu baru.
Bunga hampir selalu berbentuk simetris, yang sering dapat digunakan sebagai penciri suatu takson. Ada dua bentuk bunga berdasar simetri bentuknya: aktinomorf ("berbentuk bintang", simetri radial) dan zigomorf (simetri cermin). Bentuk aktinomorf lebih banyak dijumpai.Bunga (flos) atau kembang adalah struktur reproduksi seksual pada tumbuhan berbunga . Pada bunga terdapat organ reproduksi (benang sari dan putik). Bunga secara sehari-hari juga dipakai untuk menyebut struktur yang secara botani disebut sebagai bunga majemuk atau inflorescence. Bunga majemuk adalah kumpulan bunga-bunga yang terkumpul dalam satu karangan. Dalam konteks ini, satuan bunga yang menyusun bunga majemuk disebut floret.Bunga berfungsi utama menghasilkan biji. Penyerbukan dan pembuahan berlangsung pada bunga. Setelah pembuahan, bunga akan berkembang menjadi buah. Buah adalah struktur yang membawa biji.
Fungsi bunga ;
1. Sebagai wadah menyatunya gamet jantan (mikrospora) dan betina (makrospora) untuk menghasilkan biji. Proses dimulai dengan penyerbukan, yang diikuti dengan pembuahan, dan berlanjut dengan pembentukan biji.
2. Beberapa bunga memiliki warna yang cerah dan secara ekologis berfungsi sebagai pemikat hewan pembantu penyerbukan. Beberapa bunga yang lain menghasilkan panas atau aroma yang khas, juga untuk memikat hewan untuk membantu penyerbukan.
3. Manusia sejak lama terpikat oleh bunga, khususnya yang berwarna-warni. Bunga menjadi salah satu penentu nilai suatu tumbuhan sebagai tanaman hias.
Organ reproduksi betina adalah daun buah atau carpellum yang pada pangkalnya terdapat bakal buah (ovarium) dengan satu atau sejumlah bakal biji (ovulum, jamak ovula) yang membawa gamet betina) di dalam kantung embrio. Pada ujung putik terdapat kepala putik atau stigma untuk menerima serbuk sari atau pollen. Tangkai putik atau stylus berperan sebagai jalan bagi pollen menuju bakal bakal buah.
Walaupun struktur bunga yang dideskripsikan di atas dikatakan sebagai struktur tumbuhan yang "umum", spesies tumbuhan menunjukkan modifikasi yang sangat bervariasi. Modifikasi ini digunakan botanis untuk membuat hubungan antara tumbuhan yang satu dengan yang lain. Sebagai contoh, dua subkelas dari tanaman berbunga dibedakan dari jumlah organ bunganya: tumbuhan dikotil umumnya mempunyai 4 atau 5 organ (atau kelipatan 4 atau 5) sedangkan tumbuhan monokotil memiliki tiga organ atau kelipatannya.
Dalam proses reproduksi generatif melalui dua tahap, yaitu: Penyerbukan/Polinasi/Persarian, adalah proses jatuhnya serbuk sari kekepala putik.
a. Anemogami, penyerbukan yang dibantu dengan angin
b. Hidrogami, penyerbukan yang dibantu dengan air
c. Zoidiogami, penyerbukan yang dibantu dengan hewan
- Kriptogami, penyerbukan yang dibantu dengan kelelawar
- Entomogami, penyerbukan yang dibantu dengan serangga
- Malakogami, penyerbukan yang dibantu dengan siput
d. Antrogami, penyerbukan yang dibantu dengan manusia
Macam penyerbukan berdasarkan asal serbuk sari dibagi menjadi:
1. Autogami : penyerbukan yang serbuksarinya berasal dari bunga itu sendiri (penyerbukan sendiri)
2. Geitonogami : penyerbukan yang serbuksarinya berasal dari bunga tetangga dalam satu pohon
3. Alogami : penyerbukan yang serbuksarinya berasal dari bunga lain dari pohon lain
4. Bastar : sama seperti alogami namun beda varietas
Bagian-bagian bunga
Bagian-bagian bunga sempurna.
1. Bunga sempurna,
2. Kepala putik (stigma),
3. Tangkai putik (stilus),
4. Tangkai sari (filament)
5. Sumbu bunga (axis),
6. artikulasi,
7. Tangkai bunga (pedicel),
8.Kelenjar nektar,
9. Benang sari (stamen),
10. Bakal buah (ovum),
11. Bakal biji (ovulum),
12. Serbuk sari (pollen),
13.Kepala sari (anther),
14. Perhiasan bunga (periantheum),
15 Mahkota bunga (corolla),
16. Kelopak bunga (calyx)
Bunga disebut bunga sempurna bila memiliki alat jantan (benang sari) dan alat betina (putik) secara bersama-sama dalam satu organ. Bunga yang demikian disebut bunga banci atau hermafrodit. Bunga tidak sempurna bila memiliki salah satu kelamin baik bunga jantan ataupun bunga betina. Suatu bunga dikatakan bunga lengkap apabila memiliki semua bagian utama bunga.Bunga tidak tidak lengkap bila Empat bagian utama bunga (dari luar ke dalam) adalah sebagai berikut:
Kelopak bunga atau calyx;
Mahkota bunga atau corolla yang biasanya tipis dan dapat berwarna-warni untuk memikat serangga yang membantu proses penyerbukan;
Alat kelamin jantan atau androecium (dari bahasa Yunani andros oikia: rumah pria) berupa benang sari;
Alat kelamin betina atau gynoecium (dari bahasa Yunani gynaikos oikia: "rumah wanita") berupa putik.
Organ reproduksi betina adalah daun buah atau carpellum yang pada pangkalnya terdapat bakal buah (ovarium) dengan satu atau sejumlah bakal biji (ovulum, jamak ovula) yang membawa gamet betina) di dalam kantung embrio. Pada ujung putik terdapat kepala putik atau stigma untuk menerima serbuk sari atau pollen. Tangkai putik atau stylus berperan sebagai jalan bagi pollen menuju bakal bakal buah.
Walaupun struktur bunga yang dideskripsikan di atas dikatakan sebagai struktur tumbuhan yang "umum", spesies tumbuhan menunjukkan modifikasi yang sangat bervariasi. Modifikasi ini digunakan botanis untuk membuat hubungan antara tumbuhan yang satu dengan yang lain. Sebagai contoh, dua subkelas dari tanaman berbunga dibedakan dari jumlah organ bunganya: tumbuhan dikotil umumnya mempunyai 4 atau 5 organ (atau kelipatan 4 atau 5) sedangkan tumbuhan monokotil memiliki tiga organ atau kelipatannya.
II TUJUAN PRAKTIKUM
Adapun tujuan dilaksanakannya praktikum yaitu :
1.Mengetahui karakter dan sifat dari bunga
2.Mengamati bagian bagian bunga
3.Mengetahui jenis-jenis bunga
4.Membedakan antara bunga sempurna dan bunga lengkap
5.Menggambarkan bentuk dari bunga
6.Mengetahui simetri bunga
III ALAT DAN BAHAN
# Alat
No
Nama alat
Jumlah
1
Pisau silet
1 buah
2
Loop
1 buah
3
Pensil
1 buah
4
Penggaris
1 buah
5
Kertas gambar
1 buah
# Bahan
No
Nama
Jumlah
1
Acasia sp
1 tangkai
2
Bauhinia sp
1 tangkai
3
Calliandra sp
1 tangkai
4
Ficus sp
1 tangkai
5
Hibiscus sp
1 tangkai
6
Eucaliptus
1 tangkai
IV PROSEDUR KERJA
Langkah-langkah yang silakukian dalam melakukan praktikum :
1)Mempersiapkan alat dan bahan yang telah dibawa
2)Mengamati masing-masing bunga yang dibawa
3)Mencari simetri bunga
4)Menghitung jumlah putik dan kepala sari pada tiap-tiap bunga
5)Menuliskan masing-masing karakter dari bunga yang diamati
6)Menggambarkan masing-masing bentuk bunga
7)Mengelompokkan bunga atas bunga lengkap dan bunga tidak lengkap,bunga semperna dan bunga tidak sempurna
E. Hibiscus tiliaceus ( Bunga waru )
Keterangan :
1.Mahkota
2.Kelpak
3.Putik
4.Benang sari
Identifikasi: - Merupakan bunga tidak lengkap
Merupakan bunga sempurna
Simetri bilateral
Bentuk tajuk bunga corong
Dasar bunga kerucut
C. Helianthus annus ( Bunga matahari )
Keterangan:
1.Mahkota
2.Kelpak
3.Putik
4.Ovarium
5.Tangkai
Identifikasi: - Merupakan bunga lengkap
Merupakan bunga tidak sempurna
Bentuk dasar bunga mangkuk
Bentuk tajuk bunga tabung
Simertri radial
D. Chrysophogon aciculatus (Bunga rumput)
Keterangan :
1.Mahkota
2.Putik
3.Ovarium
Identifikasi: - Merupakan bunga tidak lengkap
Merupakan bunga tidak sempurna
Tidak memiliki kelopak
Tidak memiliki benang sari
Memiliki ovarium halus
VI JAWABAN PERTANYAAN
1. Apakah dalam satu suku ( famili ), bunga mempunyai bagian-bagian yang sama ?
Ya, pada sebagian suku mempunyai bentuk bunga yang sama , misalmya suku anggrek. Akan tetapi, sebagian suku lagi memikili bentuk bunga yang berbeda
2. Apakah bentuk ovarium bunga mempunyai tipe ovarium yang sama ?
Tidak , karena setiap bunga mempunyai bentuk ovarium yang berbeda .
3. Apakah perbedaan struktur daun kelopak dan daun mahkota ?
No
Daun Mahkota
Daun Kelopak
1
Umumnya bewarna-warni
Berwarna hijau
2
Tidak mempunayai klorofil
Mempunyai klorofil
3
Tidak dapat melakukan fotosintesis
Dapat melakukan fotosintesis
4
Memiliki permukaan halus
Permkaannya kasar
4. Bagaimana kedudukan ovarium yang saudara amati ?
1.Kedudukan ovarium bunga terletak dibawah tangkai putik atau dibawah tabung putik
2.Kedudukan ovarium bunga terletak pada tingkat yang sama dengan benang sari, mahkota dan kelopak.
VII DAFTAR PUSTAKA
Fahn, A. 1990. Plant Anatomi. 4th Ed. London, San Francisco: W.H. Freeman and Company, Butterwort-Heinemann Ltd.
Padua, L.S. de, N. Bunyapraphatsara dan R.H.M.J. Lemmerns (Editors). 199. Plant Resources of South-East Asia. Prosea Bogor, Indonesia.
Raven, P.H., R.F. Evert and S.E. Eichhorn. 1991. Biology of Plants. New York: Wort Publisher.
Stern, K.R. 2000. Introduction to Plant Biology. 8th Ed. New York: McGraw Hill.
Tjitrosoepomo, G. 2003. Morfologi Tumbuhan. 266 hal. Edisi ke-14. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Wilson, C.L. dan W.E. Loomis. 1966. Botany. 3rd Edition. New York: Holt, Rinehart and Winston.
Sudarnadi, H. (1996).Tumbuhan Monokotil. 133 Hal. Jakarta: Penebar Swadaya.
http//www.wilkipedia bunga.com
Medan, 2 Nopember 2009
Dosen/Asisten Praktikan
(Wahyu Hidayah) (Jakop E T Hutapea)
Nim :071244410058 Nim : 409141040
Laporan Praktikum Morfologi Tumbuhan
PENGAMATAN BUNGA (Flos)
O
L
E
H
Nama : Jakop E T Hutapea
Nim : 409141040
Kelas : BIO DIK B` 09
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2009
BUNGA
Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini disebabkan oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh sejumlah fitohormon tertentu. Pembentukan bunga dengan ketat dikendalikan secara genetik dan pada banyak jenis diinduksi oleh perubahan lingkungan tertentu, seperti suhu rendah, lama pencahayaan, dan ketersediaan air (lihat artikel Pembentukan bunga).
Pada tumbuhan berbiji, tubuh tunbuhan merupakan generasi sporofit dan membentuk spora jantan pada daun pendukung mikrospora sebagai benang sari serta membentuk spora betina pada daun pendukung megaspora atau daun tersusun didalam putik. Alat kelamim daun tersusun didalam sistem percabangan seperti itu disebut bunga.
Berdasarkan posisinya, bunga dapat terdapat di ujung batang atau cabang serta ketiak daun. Bunga pada tumbuhan dapat berjumlah satu disebut tunbuahan berbunga tunggal (planta unifora) atau lebih dari satu disebut tumbuhan berbunga banyak (planta multifora) yang tersusun dalam satu susunan. Jika kita memperhatikan susunan suatu bunga , dapat kita ketahui bahwa bunga adalah penjelmaan suatu tunas (batang dan daun) yang bentuk warna disesuaikan untuk kepentingan tumbuhan, sehingga pada bunga ini dapat berlangsung penyerbukan dan pembuahan. Tunas yang mengalami perubahan bentuk menjadi bunga biasanya batang itu terhenti pertumbuhannya, merupakan tnagkai dan dasar bunga, sedangkan daun-daunnya sebagian tetap seperti daun, hanya bentuk dan warnanya yang berubah, sebagian lagi mengala,`mi metamorfosis yang akhirnya menghasilkan calon individu baru.
Bunga hampir selalu berbentuk simetris, yang sering dapat digunakan sebagai penciri suatu takson. Ada dua bentuk bunga berdasar simetri bentuknya: aktinomorf ("berbentuk bintang", simetri radial) dan zigomorf (simetri cermin). Bentuk aktinomorf lebih banyak dijumpai.Bunga (flos) atau kembang adalah struktur reproduksi seksual pada tumbuhan berbunga . Pada bunga terdapat organ reproduksi (benang sari dan putik). Bunga secara sehari-hari juga dipakai untuk menyebut struktur yang secara botani disebut sebagai bunga majemuk atau inflorescence. Bunga majemuk adalah kumpulan bunga-bunga yang terkumpul dalam satu karangan. Dalam konteks ini, satuan bunga yang menyusun bunga majemuk disebut floret.Bunga berfungsi utama menghasilkan biji. Penyerbukan dan pembuahan berlangsung pada bunga. Setelah pembuahan, bunga akan berkembang menjadi buah. Buah adalah struktur yang membawa biji.
Fungsi bunga ;
1. Sebagai wadah menyatunya gamet jantan (mikrospora) dan betina (makrospora) untuk menghasilkan biji. Proses dimulai dengan penyerbukan, yang diikuti dengan pembuahan, dan berlanjut dengan pembentukan biji.
2. Beberapa bunga memiliki warna yang cerah dan secara ekologis berfungsi sebagai pemikat hewan pembantu penyerbukan. Beberapa bunga yang lain menghasilkan panas atau aroma yang khas, juga untuk memikat hewan untuk membantu penyerbukan.
3. Manusia sejak lama terpikat oleh bunga, khususnya yang berwarna-warni. Bunga menjadi salah satu penentu nilai suatu tumbuhan sebagai tanaman hias.
Organ reproduksi betina adalah daun buah atau carpellum yang pada pangkalnya terdapat bakal buah (ovarium) dengan satu atau sejumlah bakal biji (ovulum, jamak ovula) yang membawa gamet betina) di dalam kantung embrio. Pada ujung putik terdapat kepala putik atau stigma untuk menerima serbuk sari atau pollen. Tangkai putik atau stylus berperan sebagai jalan bagi pollen menuju bakal bakal buah.
Walaupun struktur bunga yang dideskripsikan di atas dikatakan sebagai struktur tumbuhan yang "umum", spesies tumbuhan menunjukkan modifikasi yang sangat bervariasi. Modifikasi ini digunakan botanis untuk membuat hubungan antara tumbuhan yang satu dengan yang lain. Sebagai contoh, dua subkelas dari tanaman berbunga dibedakan dari jumlah organ bunganya: tumbuhan dikotil umumnya mempunyai 4 atau 5 organ (atau kelipatan 4 atau 5) sedangkan tumbuhan monokotil memiliki tiga organ atau kelipatannya.
Dalam proses reproduksi generatif melalui dua tahap, yaitu: Penyerbukan/Polinasi/Persarian, adalah proses jatuhnya serbuk sari kekepala putik.
a. Anemogami, penyerbukan yang dibantu dengan angin
b. Hidrogami, penyerbukan yang dibantu dengan air
c. Zoidiogami, penyerbukan yang dibantu dengan hewan
- Kriptogami, penyerbukan yang dibantu dengan kelelawar
- Entomogami, penyerbukan yang dibantu dengan serangga
- Malakogami, penyerbukan yang dibantu dengan siput
d. Antrogami, penyerbukan yang dibantu dengan manusia
Macam penyerbukan berdasarkan asal serbuk sari dibagi menjadi:
1. Autogami : penyerbukan yang serbuksarinya berasal dari bunga itu sendiri (penyerbukan sendiri)
2. Geitonogami : penyerbukan yang serbuksarinya berasal dari bunga tetangga dalam satu pohon
3. Alogami : penyerbukan yang serbuksarinya berasal dari bunga lain dari pohon lain
4. Bastar : sama seperti alogami namun beda varietas
Bagian-bagian bunga
Bagian-bagian bunga sempurna.
1. Bunga sempurna,
2. Kepala putik (stigma),
3. Tangkai putik (stilus),
4. Tangkai sari (filament)
5. Sumbu bunga (axis),
6. artikulasi,
7. Tangkai bunga (pedicel),
8.Kelenjar nektar,
9. Benang sari (stamen),
10. Bakal buah (ovum),
11. Bakal biji (ovulum),
12. Serbuk sari (pollen),
13.Kepala sari (anther),
14. Perhiasan bunga (periantheum),
15 Mahkota bunga (corolla),
16. Kelopak bunga (calyx)
Bunga disebut bunga sempurna bila memiliki alat jantan (benang sari) dan alat betina (putik) secara bersama-sama dalam satu organ. Bunga yang demikian disebut bunga banci atau hermafrodit. Bunga tidak sempurna bila memiliki salah satu kelamin baik bunga jantan ataupun bunga betina. Suatu bunga dikatakan bunga lengkap apabila memiliki semua bagian utama bunga.Bunga tidak tidak lengkap bila Empat bagian utama bunga (dari luar ke dalam) adalah sebagai berikut:
Kelopak bunga atau calyx;
Mahkota bunga atau corolla yang biasanya tipis dan dapat berwarna-warni untuk memikat serangga yang membantu proses penyerbukan;
Alat kelamin jantan atau androecium (dari bahasa Yunani andros oikia: rumah pria) berupa benang sari;
Alat kelamin betina atau gynoecium (dari bahasa Yunani gynaikos oikia: "rumah wanita") berupa putik.
Organ reproduksi betina adalah daun buah atau carpellum yang pada pangkalnya terdapat bakal buah (ovarium) dengan satu atau sejumlah bakal biji (ovulum, jamak ovula) yang membawa gamet betina) di dalam kantung embrio. Pada ujung putik terdapat kepala putik atau stigma untuk menerima serbuk sari atau pollen. Tangkai putik atau stylus berperan sebagai jalan bagi pollen menuju bakal bakal buah.
Walaupun struktur bunga yang dideskripsikan di atas dikatakan sebagai struktur tumbuhan yang "umum", spesies tumbuhan menunjukkan modifikasi yang sangat bervariasi. Modifikasi ini digunakan botanis untuk membuat hubungan antara tumbuhan yang satu dengan yang lain. Sebagai contoh, dua subkelas dari tanaman berbunga dibedakan dari jumlah organ bunganya: tumbuhan dikotil umumnya mempunyai 4 atau 5 organ (atau kelipatan 4 atau 5) sedangkan tumbuhan monokotil memiliki tiga organ atau kelipatannya.
II TUJUAN PRAKTIKUM
Adapun tujuan dilaksanakannya praktikum yaitu :
1.Mengetahui karakter dan sifat dari bunga
2.Mengamati bagian bagian bunga
3.Mengetahui jenis-jenis bunga
4.Membedakan antara bunga sempurna dan bunga lengkap
5.Menggambarkan bentuk dari bunga
6.Mengetahui simetri bunga
III ALAT DAN BAHAN
# Alat
No
Nama alat
Jumlah
1
Pisau silet
1 buah
2
Loop
1 buah
3
Pensil
1 buah
4
Penggaris
1 buah
5
Kertas gambar
1 buah
# Bahan
No
Nama
Jumlah
1
Acasia sp
1 tangkai
2
Bauhinia sp
1 tangkai
3
Calliandra sp
1 tangkai
4
Ficus sp
1 tangkai
5
Hibiscus sp
1 tangkai
6
Eucaliptus
1 tangkai
IV PROSEDUR KERJA
Langkah-langkah yang silakukian dalam melakukan praktikum :
1)Mempersiapkan alat dan bahan yang telah dibawa
2)Mengamati masing-masing bunga yang dibawa
3)Mencari simetri bunga
4)Menghitung jumlah putik dan kepala sari pada tiap-tiap bunga
5)Menuliskan masing-masing karakter dari bunga yang diamati
6)Menggambarkan masing-masing bentuk bunga
7)Mengelompokkan bunga atas bunga lengkap dan bunga tidak lengkap,bunga semperna dan bunga tidak sempurna
E. Hibiscus tiliaceus ( Bunga waru )
Keterangan :
1.Mahkota
2.Kelpak
3.Putik
4.Benang sari
Identifikasi: - Merupakan bunga tidak lengkap
Merupakan bunga sempurna
Simetri bilateral
Bentuk tajuk bunga corong
Dasar bunga kerucut
C. Helianthus annus ( Bunga matahari )
Keterangan:
1.Mahkota
2.Kelpak
3.Putik
4.Ovarium
5.Tangkai
Identifikasi: - Merupakan bunga lengkap
Merupakan bunga tidak sempurna
Bentuk dasar bunga mangkuk
Bentuk tajuk bunga tabung
Simertri radial
D. Chrysophogon aciculatus (Bunga rumput)
Keterangan :
1.Mahkota
2.Putik
3.Ovarium
Identifikasi: - Merupakan bunga tidak lengkap
Merupakan bunga tidak sempurna
Tidak memiliki kelopak
Tidak memiliki benang sari
Memiliki ovarium halus
VI JAWABAN PERTANYAAN
1. Apakah dalam satu suku ( famili ), bunga mempunyai bagian-bagian yang sama ?
Ya, pada sebagian suku mempunyai bentuk bunga yang sama , misalmya suku anggrek. Akan tetapi, sebagian suku lagi memikili bentuk bunga yang berbeda
2. Apakah bentuk ovarium bunga mempunyai tipe ovarium yang sama ?
Tidak , karena setiap bunga mempunyai bentuk ovarium yang berbeda .
3. Apakah perbedaan struktur daun kelopak dan daun mahkota ?
No
Daun Mahkota
Daun Kelopak
1
Umumnya bewarna-warni
Berwarna hijau
2
Tidak mempunayai klorofil
Mempunyai klorofil
3
Tidak dapat melakukan fotosintesis
Dapat melakukan fotosintesis
4
Memiliki permukaan halus
Permkaannya kasar
4. Bagaimana kedudukan ovarium yang saudara amati ?
1.Kedudukan ovarium bunga terletak dibawah tangkai putik atau dibawah tabung putik
2.Kedudukan ovarium bunga terletak pada tingkat yang sama dengan benang sari, mahkota dan kelopak.
VII DAFTAR PUSTAKA
Fahn, A. 1990. Plant Anatomi. 4th Ed. London, San Francisco: W.H. Freeman and Company, Butterwort-Heinemann Ltd.
Padua, L.S. de, N. Bunyapraphatsara dan R.H.M.J. Lemmerns (Editors). 199. Plant Resources of South-East Asia. Prosea Bogor, Indonesia.
Raven, P.H., R.F. Evert and S.E. Eichhorn. 1991. Biology of Plants. New York: Wort Publisher.
Stern, K.R. 2000. Introduction to Plant Biology. 8th Ed. New York: McGraw Hill.
Tjitrosoepomo, G. 2003. Morfologi Tumbuhan. 266 hal. Edisi ke-14. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Wilson, C.L. dan W.E. Loomis. 1966. Botany. 3rd Edition. New York: Holt, Rinehart and Winston.
Sudarnadi, H. (1996).Tumbuhan Monokotil. 133 Hal. Jakarta: Penebar Swadaya.
http//www.wilkipedia bunga.com
Medan, 2 Nopember 2009
Dosen/Asisten Praktikan
(Wahyu Hidayah) (Jakop E T Hutapea)
Nim :071244410058 Nim : 409141040
Laporan Praktikum Morfologi Tumbuhan
PENGAMATAN BUNGA (Flos)
O
L
E
H
Nama : Jakop E T Hutapea
Nim : 409141040
Kelas : BIO DIK B` 09
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2009
Langganan:
Postingan (Atom)