Jumat, 27 November 2009
daun
DAUN (Folium)
Daun termasuk organ pokok padaq tumbuhan . Pada umumnya bentuknya pipih bilateral, berwarna hijau , dan merupakan tempat utama terjadinya proses fotosintesis. Berkaiytan dengan itu daun memiliki stukture mulut daun yang berfungsi untuk pertukaran gas CO2, O2, dan uap air dari daun ke alam sekitar dan sebaliknya .Pada suku tumbuhan keladi ,untuk mempertahankan siklus air diujung daun memiliki stuktur daun hidatoda cone, sebagai tempat meneteskan air (guatsi) , Bentuk pipih dorso ventral dan menghadap kearah datangnya sinar memiliki logika untuk penangkapan sinar .
Daun merupakan tonjolan(adpendage) yang tumbuh pada buku batang dan memilki meristem ujung ( apical meristem) yang berpengaruh pada pembentukan ujung daun dan meritem interkalar yang berkembang menjadi bagian meristem lainnya . Perkembangan lebih lanjut , pada penampang melintang appendage memperlihatkan adanya :
1) Meristem adaksial merupakan meristem yang berkembang menjadi berkas pengangkut pada daun (urat daun)
2) Lateral yang berkembang menjadi bagian daging daun
3) Margianl yang perkembangganya mempengaruhi terbentuknya tepi daun
Daun biasanya tipis melebar, kay6a akan suatu zat warna hijau yang dinamakan klorofil, oleh karena itu daun berwarna hijau dan menyebabkan tumbuhan auau daerah-daerah yang ditempati tumbuahn nampak hijau .Bagian tubuh tumbuhn ini mempunyai umur yang terbatas, akhirnya akan runtuh dan meninggalkan bekas pada batang. Daun yang telah tua , kemudian mati dan runtuh dari batang mempunyai warna yang berbeda beda dengan daun yang masih segar . perbedaan wana ini kita lihat bila kita membandingkan warna antara daun yang madih muda dan daun yang sudah dewasa biasanya berwarna hijau sungguh
Fungsi Daun :
1.Pngambilan zat-zat makanan berupa berupa gas CO2 dan menyerap O2
2.Pengolahan zat-zat makanan (amilum)
3.penguapan air (transpirasi)
4.Pernapasan ( transpirasi)
Bagian-bagian Daun
Daun lengkap mempunyai bagian-bagian berikut :
1. Upih daun atau pelepah daun (vagina)
2. Tangkai daun (petiolus)
3. Helain daun (lamina)
Upih daun atau pelepah daun (vagina)
Seperti yang diuraikan diatas tidak semua daun yang berupih . Daun yang berupih umumnya hanya kita dapati pada taaman yang tergolong dalam tumbuhan yang berbiji tunggal saja ,antara lain pada suku rumput-rumputan, suku empon-empon, pisang dan golongan palma .Upih daun selain merupakan bagian daun yang melekat atau memeluk batang, juga mempunyai fungsi antara lain :
1.Sebagai pelindung daun yagn masih muda
2.Memberi kekuatan pada tanaman. Dalam hal ini upih daun semunya membungkus batang ,sehingga batang tidak nampak , bahkan tampak sebagai batang dari luar .misalnya pada pidang . Batang yang nampak pada pisang itu sebenarnya buakn batang yang sesungguhnya melainkan batang semu
Tangkai daun (petiolus)
Tangkai daun me4rupakan baia daun yang medukung helainnya dan bertugas untuk menempatkan helain daun tadi pada posisi yag sedemikian rupa, hingga dapat memperoleh cahaya matahari yang sebanyak-banyaknya. Umunya tangkai dau berbentuk silinder dengan sisi atas agak pipih dan menebal pada pangkalnya. Jiak dilihat pada pangkal melinytangnya dapat kita jumpai kemungkinan-kemungkinan berikut :
1)Bulat dan berongga, mis tangkai dau pepaya(Carica papaya L)
2)Pipih da tepinya melebar (bersayap), mis pada jeruk (Citrus sp)
3)Bersegi
4)Setegah linkaran dan seringkali sisi diatasnya beralur dangkal atau beralur dalam seperti tangkai daun pisang
Helain daun (lamina)
Tumbuahan yang demikia banyak macam dan ragamnya mempunayi dan yang helainnya berbeda-beda pula baik mengenai bentuk, ukuran dan warnanya. Sebatang phon dapat mempunyai hanya beberapa helain daun saja, misalnay pisang, tetapi dapay pula sebatang pohon mempunyai ribuan daun, misalnya pada pohon beringin(ficus benjamina) .Apakah jumlah daun pada satu tumbuahan banyak atau sedikit umunya dapat dikatakan , bahwa ciri-ciri dau pada stu jeis tumbuhan adalah sama satu sama lain
Ujung Daun
Ujung daun dapat pula memperlihatkan bentuk yang beraneka ragam. Bentuk ujung daun yang sering kita jumpai :
1.Runcing (acutus),jika kedua tepi daun dikanan kiri ibu tulang sedikit demi sedikit menuju keatas dan pertemuannya pada puncak dan membentuk sudut lansip. Ujung daun yang rucing lazim kita jumpai pada daun-daun bangun: bulat memanjang, lanset , segitiga, delta, dan belah ketupat. Sebagai contoh daun oleander (Nerium oleander)
2.Meruncing (Acuminatus), seperti pada ujung ysng runcing tetapi titik pertemuan kedua tepi daunnya lebih tinggi dari dugaan , higga uj7ung daun ampak sempit panjang da runcing, mis daun sitrat (Annona muricata)
3.Tumpul (Obsutus), tepi daun yang semula agak jauh dari ibu tulang , cepat menuju suatu titik pertemuan, hingga terbetuk sudut tumpul, sering kita jumpai pada daun bangun bulat telur terbalik atau bangun sudip . Misalnya ujung dau sawo kecik
4.Membulat (Rotundatus), seperti ujung yang tumpul , tetapi tidak terbetuk sudut sama sekali ,hingga ujung daun merupakan semacam suatu busur, terdapat pada daunyang bulat atau jorong, atau pada daun bangun ginjal .Misalnya ujug daun kaki kuda (Centella asiatica)
5.Rompang (Truncatus), ujung daun tampak debagai garis yang rata,misalnya ujung daun anak semanggi (Marsiella crenata)
6.Terbelah (Retusus),ujung daun justru memperlihatkan suatu lekukan,kadang-kadang amat jelas. Misalnnya ujung daun sidaguri (Sida retusa)
Asal-usul Daun :
1)Tonjolan yang tumbuah pada batang
2)Meristem apikal yang berpengaruh pada pembentuakn ujung daun
3)Meristem intercular yang berkembang menjadi meristem lainnya seperti meristem adaksial (berkembang mejadi berkas pengangkutan pada daun ), meristem lateral (berkembang menjadi ujung daun), meristem marginal (berkembang menjadi tepi daun)
II TUJUAN PRAKTIKUM
Adapun tujuan dilaksanakannya praktikum yaitu :
1.Mengetahui karakter dan sifat dari daun
2.Mengamati bagian bagian daun
3.Mengetahui jenis-jenis daun
4.Membedakan antara daun majemuk dan daun tunggal
5.Menggambarkan bentuk dari daun
III ALAT DAN BAHAN
* Alat
No
Nama alat
Jumlah
1
Pisau silet
1 buah
2
Loop
1 buah
3
Pensil
1 buah
4
Penggaris
1 buah
5
Kertas gambar
1 buah
*Bahan
No
Nama
Jumlah
1
Acasia sp
1 tangkai
2
Bauhinia sp
1 tangkai
3
Calliandra sp
1 tangkai
4
Ficus sp
1 tangkai
5
Hibiscus sp
1 tangkai
6
Eucaliptus
1 tangkai
IV PROSEDUR KERJA
Langkah-langkah yang silakukian dalam melakukan praktikum :
1)Mempersiapkan alat dan bahan yang telah dibawa
2)Mengamati masing-masing daun yang dibawa
3)Menuliskan masing-masing karakter dari daun yang diamati
4)Menggambarkan masing-masing bentuk daun
5)Mengelompokkan daun atas daun majemuk dan daun tunggal
HASIL PENGAMATAN
V JAWABAN PERTANYAAN
1.Apa fungsi terpenting dari tulang-tulang daun ?
Jawab: - Memberi kekuatan pada tulang daun
Jalan pengangkuatan zat-zat yang diambil tumbuhan dari tanah menuju kedaun
Jalan pengangkuatan hasil asimilasi dari daun ke bagian yang lain
2.Tuliskan perbedaan daun tunggal dan daun majemuk !
Jawab
No
Daun Tunggal
Daun Majemuk
1
Kuncup teletak pada ketiak tangkai daun
Kuncup tangkai induk memiliki 1/lebih helaian
2
Tangkai daun tidak bersegi
Tangkai daun bersegi
3
Hanya ada 1 pertumbuhan anak daun
Pertumbuahn anak dan banyak dan serempak
4
Daun gugur satu persatu
Gugur serempak dalam 1 sistem percabangan
VII. DAFTAR PUSTAKA
1. Darmono. 1995. Daun tanaman. UI-Press. Jakarta
2. Lay, B.W. 1994. Fungsi daun. Raja Grafindo Persada. Jakarta
3. Suriawiria, U. 2003.Struktur berbagai tanaman. Alumni. Bandung.
4. Hamwan, M. 1988.Morfologi. 8th ed. London. Philadelphia. Med. Publ. Co. Ltd.
5. Suripto. 1997. Diktat Morfologi tumbuhan. Jurusan Biologi. Institut pertanian Bandung. Hal 110-159.
Medan,
Dosen/Asisten Praktikan
(Wahyu Hidayah) (Jakop.E.T.Hutapea)
Nim : 0712444012 Nim : 409141044
Laporan Praktikum Morfologi Tumbuhan
PENGAMATAN DAUN (FOLIUM)
O
L
E
H
Nama : Jakop.E.T.Hutapea
Nim : 409141044
Kelas : Pend Biologi B 09
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2009
daun
DAUN (Folium)
Daun termasuk organ pokok padaq tumbuhan . Pada umumnya bentuknya pipih bilateral, berwarna hijau , dan merupakan tempat utama terjadinya proses fotosintesis. Berkaiytan dengan itu daun memiliki stukture mulut daun yang berfungsi untuk pertukaran gas CO2, O2, dan uap air dari daun ke alam sekitar dan sebaliknya .Pada suku tumbuhan keladi ,untuk mempertahankan siklus air diujung daun memiliki stuktur daun hidatoda cone, sebagai tempat meneteskan air (guatsi) , Bentuk pipih dorso ventral dan menghadap kearah datangnya sinar memiliki logika untuk penangkapan sinar .
Daun merupakan tonjolan(adpendage) yang tumbuh pada buku batang dan memilki meristem ujung ( apical meristem) yang berpengaruh pada pembentukan ujung daun dan meritem interkalar yang berkembang menjadi bagian meristem lainnya . Perkembangan lebih lanjut , pada penampang melintang appendage memperlihatkan adanya :
1) Meristem adaksial merupakan meristem yang berkembang menjadi berkas pengangkut pada daun (urat daun)
2) Lateral yang berkembang menjadi bagian daging daun
3) Margianl yang perkembangganya mempengaruhi terbentuknya tepi daun
Daun biasanya tipis melebar, kay6a akan suatu zat warna hijau yang dinamakan klorofil, oleh karena itu daun berwarna hijau dan menyebabkan tumbuhan auau daerah-daerah yang ditempati tumbuahn nampak hijau .Bagian tubuh tumbuhn ini mempunyai umur yang terbatas, akhirnya akan runtuh dan meninggalkan bekas pada batang. Daun yang telah tua , kemudian mati dan runtuh dari batang mempunyai warna yang berbeda beda dengan daun yang masih segar . perbedaan wana ini kita lihat bila kita membandingkan warna antara daun yang madih muda dan daun yang sudah dewasa biasanya berwarna hijau sungguh
Fungsi Daun :
1.Pngambilan zat-zat makanan berupa berupa gas CO2 dan menyerap O2
2.Pengolahan zat-zat makanan (amilum)
3.penguapan air (transpirasi)
4.Pernapasan ( transpirasi)
Bagian-bagian Daun
Daun lengkap mempunyai bagian-bagian berikut :
1. Upih daun atau pelepah daun (vagina)
2. Tangkai daun (petiolus)
3. Helain daun (lamina)
Upih daun atau pelepah daun (vagina)
Seperti yang diuraikan diatas tidak semua daun yang berupih . Daun yang berupih umumnya hanya kita dapati pada taaman yang tergolong dalam tumbuhan yang berbiji tunggal saja ,antara lain pada suku rumput-rumputan, suku empon-empon, pisang dan golongan palma .Upih daun selain merupakan bagian daun yang melekat atau memeluk batang, juga mempunyai fungsi antara lain :
1.Sebagai pelindung daun yagn masih muda
2.Memberi kekuatan pada tanaman. Dalam hal ini upih daun semunya membungkus batang ,sehingga batang tidak nampak , bahkan tampak sebagai batang dari luar .misalnya pada pidang . Batang yang nampak pada pisang itu sebenarnya buakn batang yang sesungguhnya melainkan batang semu
Tangkai daun (petiolus)
Tangkai daun me4rupakan baia daun yang medukung helainnya dan bertugas untuk menempatkan helain daun tadi pada posisi yag sedemikian rupa, hingga dapat memperoleh cahaya matahari yang sebanyak-banyaknya. Umunya tangkai dau berbentuk silinder dengan sisi atas agak pipih dan menebal pada pangkalnya. Jiak dilihat pada pangkal melinytangnya dapat kita jumpai kemungkinan-kemungkinan berikut :
1)Bulat dan berongga, mis tangkai dau pepaya(Carica papaya L)
2)Pipih da tepinya melebar (bersayap), mis pada jeruk (Citrus sp)
3)Bersegi
4)Setegah linkaran dan seringkali sisi diatasnya beralur dangkal atau beralur dalam seperti tangkai daun pisang
Helain daun (lamina)
Tumbuahan yang demikia banyak macam dan ragamnya mempunayi dan yang helainnya berbeda-beda pula baik mengenai bentuk, ukuran dan warnanya. Sebatang phon dapat mempunyai hanya beberapa helain daun saja, misalnay pisang, tetapi dapay pula sebatang pohon mempunyai ribuan daun, misalnya pada pohon beringin(ficus benjamina) .Apakah jumlah daun pada satu tumbuahan banyak atau sedikit umunya dapat dikatakan , bahwa ciri-ciri dau pada stu jeis tumbuhan adalah sama satu sama lain
Ujung Daun
Ujung daun dapat pula memperlihatkan bentuk yang beraneka ragam. Bentuk ujung daun yang sering kita jumpai :
1.Runcing (acutus),jika kedua tepi daun dikanan kiri ibu tulang sedikit demi sedikit menuju keatas dan pertemuannya pada puncak dan membentuk sudut lansip. Ujung daun yang rucing lazim kita jumpai pada daun-daun bangun: bulat memanjang, lanset , segitiga, delta, dan belah ketupat. Sebagai contoh daun oleander (Nerium oleander)
2.Meruncing (Acuminatus), seperti pada ujung ysng runcing tetapi titik pertemuan kedua tepi daunnya lebih tinggi dari dugaan , higga uj7ung daun ampak sempit panjang da runcing, mis daun sitrat (Annona muricata)
3.Tumpul (Obsutus), tepi daun yang semula agak jauh dari ibu tulang , cepat menuju suatu titik pertemuan, hingga terbetuk sudut tumpul, sering kita jumpai pada daun bangun bulat telur terbalik atau bangun sudip . Misalnya ujung dau sawo kecik
4.Membulat (Rotundatus), seperti ujung yang tumpul , tetapi tidak terbetuk sudut sama sekali ,hingga ujung daun merupakan semacam suatu busur, terdapat pada daunyang bulat atau jorong, atau pada daun bangun ginjal .Misalnya ujug daun kaki kuda (Centella asiatica)
5.Rompang (Truncatus), ujung daun tampak debagai garis yang rata,misalnya ujung daun anak semanggi (Marsiella crenata)
6.Terbelah (Retusus),ujung daun justru memperlihatkan suatu lekukan,kadang-kadang amat jelas. Misalnnya ujung daun sidaguri (Sida retusa)
Asal-usul Daun :
1)Tonjolan yang tumbuah pada batang
2)Meristem apikal yang berpengaruh pada pembentuakn ujung daun
3)Meristem intercular yang berkembang menjadi meristem lainnya seperti meristem adaksial (berkembang mejadi berkas pengangkutan pada daun ), meristem lateral (berkembang menjadi ujung daun), meristem marginal (berkembang menjadi tepi daun)
II TUJUAN PRAKTIKUM
Adapun tujuan dilaksanakannya praktikum yaitu :
1.Mengetahui karakter dan sifat dari daun
2.Mengamati bagian bagian daun
3.Mengetahui jenis-jenis daun
4.Membedakan antara daun majemuk dan daun tunggal
5.Menggambarkan bentuk dari daun
III ALAT DAN BAHAN
* Alat
No
Nama alat
Jumlah
1
Pisau silet
1 buah
2
Loop
1 buah
3
Pensil
1 buah
4
Penggaris
1 buah
5
Kertas gambar
1 buah
*Bahan
No
Nama
Jumlah
1
Acasia sp
1 tangkai
2
Bauhinia sp
1 tangkai
3
Calliandra sp
1 tangkai
4
Ficus sp
1 tangkai
5
Hibiscus sp
1 tangkai
6
Eucaliptus
1 tangkai
IV PROSEDUR KERJA
Langkah-langkah yang silakukian dalam melakukan praktikum :
1)Mempersiapkan alat dan bahan yang telah dibawa
2)Mengamati masing-masing daun yang dibawa
3)Menuliskan masing-masing karakter dari daun yang diamati
4)Menggambarkan masing-masing bentuk daun
5)Mengelompokkan daun atas daun majemuk dan daun tunggal
HASIL PENGAMATAN
V JAWABAN PERTANYAAN
1.Apa fungsi terpenting dari tulang-tulang daun ?
Jawab: - Memberi kekuatan pada tulang daun
Jalan pengangkuatan zat-zat yang diambil tumbuhan dari tanah menuju kedaun
Jalan pengangkuatan hasil asimilasi dari daun ke bagian yang lain
2.Tuliskan perbedaan daun tunggal dan daun majemuk !
Jawab
No
Daun Tunggal
Daun Majemuk
1
Kuncup teletak pada ketiak tangkai daun
Kuncup tangkai induk memiliki 1/lebih helaian
2
Tangkai daun tidak bersegi
Tangkai daun bersegi
3
Hanya ada 1 pertumbuhan anak daun
Pertumbuahn anak dan banyak dan serempak
4
Daun gugur satu persatu
Gugur serempak dalam 1 sistem percabangan
VII. DAFTAR PUSTAKA
1. Darmono. 1995. Daun tanaman. UI-Press. Jakarta
2. Lay, B.W. 1994. Fungsi daun. Raja Grafindo Persada. Jakarta
3. Suriawiria, U. 2003.Struktur berbagai tanaman. Alumni. Bandung.
4. Hamwan, M. 1988.Morfologi. 8th ed. London. Philadelphia. Med. Publ. Co. Ltd.
5. Suripto. 1997. Diktat Morfologi tumbuhan. Jurusan Biologi. Institut pertanian Bandung. Hal 110-159.
Medan,
Dosen/Asisten Praktikan
(Wahyu Hidayah) (Jakop.E.T.Hutapea)
Nim : 0712444012 Nim : 409141044
Laporan Praktikum Morfologi Tumbuhan
PENGAMATAN DAUN (FOLIUM)
O
L
E
H
Nama : Jakop.E.T.Hutapea
Nim : 409141044
Kelas : Pend Biologi B 09
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2009
bunga
Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini disebabkan oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh sejumlah fitohormon tertentu. Pembentukan bunga dengan ketat dikendalikan secara genetik dan pada banyak jenis diinduksi oleh perubahan lingkungan tertentu, seperti suhu rendah, lama pencahayaan, dan ketersediaan air (lihat artikel Pembentukan bunga).
Pada tumbuhan berbiji, tubuh tunbuhan merupakan generasi sporofit dan membentuk spora jantan pada daun pendukung mikrospora sebagai benang sari serta membentuk spora betina pada daun pendukung megaspora atau daun tersusun didalam putik. Alat kelamim daun tersusun didalam sistem percabangan seperti itu disebut bunga.
Berdasarkan posisinya, bunga dapat terdapat di ujung batang atau cabang serta ketiak daun. Bunga pada tumbuhan dapat berjumlah satu disebut tunbuahan berbunga tunggal (planta unifora) atau lebih dari satu disebut tumbuhan berbunga banyak (planta multifora) yang tersusun dalam satu susunan. Jika kita memperhatikan susunan suatu bunga , dapat kita ketahui bahwa bunga adalah penjelmaan suatu tunas (batang dan daun) yang bentuk warna disesuaikan untuk kepentingan tumbuhan, sehingga pada bunga ini dapat berlangsung penyerbukan dan pembuahan. Tunas yang mengalami perubahan bentuk menjadi bunga biasanya batang itu terhenti pertumbuhannya, merupakan tnagkai dan dasar bunga, sedangkan daun-daunnya sebagian tetap seperti daun, hanya bentuk dan warnanya yang berubah, sebagian lagi mengala,`mi metamorfosis yang akhirnya menghasilkan calon individu baru.
Bunga hampir selalu berbentuk simetris, yang sering dapat digunakan sebagai penciri suatu takson. Ada dua bentuk bunga berdasar simetri bentuknya: aktinomorf ("berbentuk bintang", simetri radial) dan zigomorf (simetri cermin). Bentuk aktinomorf lebih banyak dijumpai.Bunga (flos) atau kembang adalah struktur reproduksi seksual pada tumbuhan berbunga . Pada bunga terdapat organ reproduksi (benang sari dan putik). Bunga secara sehari-hari juga dipakai untuk menyebut struktur yang secara botani disebut sebagai bunga majemuk atau inflorescence. Bunga majemuk adalah kumpulan bunga-bunga yang terkumpul dalam satu karangan. Dalam konteks ini, satuan bunga yang menyusun bunga majemuk disebut floret.Bunga berfungsi utama menghasilkan biji. Penyerbukan dan pembuahan berlangsung pada bunga. Setelah pembuahan, bunga akan berkembang menjadi buah. Buah adalah struktur yang membawa biji.
Fungsi bunga ;
1. Sebagai wadah menyatunya gamet jantan (mikrospora) dan betina (makrospora) untuk menghasilkan biji. Proses dimulai dengan penyerbukan, yang diikuti dengan pembuahan, dan berlanjut dengan pembentukan biji.
2. Beberapa bunga memiliki warna yang cerah dan secara ekologis berfungsi sebagai pemikat hewan pembantu penyerbukan. Beberapa bunga yang lain menghasilkan panas atau aroma yang khas, juga untuk memikat hewan untuk membantu penyerbukan.
3. Manusia sejak lama terpikat oleh bunga, khususnya yang berwarna-warni. Bunga menjadi salah satu penentu nilai suatu tumbuhan sebagai tanaman hias.
Organ reproduksi betina adalah daun buah atau carpellum yang pada pangkalnya terdapat bakal buah (ovarium) dengan satu atau sejumlah bakal biji (ovulum, jamak ovula) yang membawa gamet betina) di dalam kantung embrio. Pada ujung putik terdapat kepala putik atau stigma untuk menerima serbuk sari atau pollen. Tangkai putik atau stylus berperan sebagai jalan bagi pollen menuju bakal bakal buah.
Walaupun struktur bunga yang dideskripsikan di atas dikatakan sebagai struktur tumbuhan yang "umum", spesies tumbuhan menunjukkan modifikasi yang sangat bervariasi. Modifikasi ini digunakan botanis untuk membuat hubungan antara tumbuhan yang satu dengan yang lain. Sebagai contoh, dua subkelas dari tanaman berbunga dibedakan dari jumlah organ bunganya: tumbuhan dikotil umumnya mempunyai 4 atau 5 organ (atau kelipatan 4 atau 5) sedangkan tumbuhan monokotil memiliki tiga organ atau kelipatannya.
Dalam proses reproduksi generatif melalui dua tahap, yaitu: Penyerbukan/Polinasi/Persarian, adalah proses jatuhnya serbuk sari kekepala putik.
a. Anemogami, penyerbukan yang dibantu dengan angin
b. Hidrogami, penyerbukan yang dibantu dengan air
c. Zoidiogami, penyerbukan yang dibantu dengan hewan
- Kriptogami, penyerbukan yang dibantu dengan kelelawar
- Entomogami, penyerbukan yang dibantu dengan serangga
- Malakogami, penyerbukan yang dibantu dengan siput
d. Antrogami, penyerbukan yang dibantu dengan manusia
Macam penyerbukan berdasarkan asal serbuk sari dibagi menjadi:
1. Autogami : penyerbukan yang serbuksarinya berasal dari bunga itu sendiri (penyerbukan sendiri)
2. Geitonogami : penyerbukan yang serbuksarinya berasal dari bunga tetangga dalam satu pohon
3. Alogami : penyerbukan yang serbuksarinya berasal dari bunga lain dari pohon lain
4. Bastar : sama seperti alogami namun beda varietas
Bagian-bagian bunga
Bagian-bagian bunga sempurna.
1. Bunga sempurna,
2. Kepala putik (stigma),
3. Tangkai putik (stilus),
4. Tangkai sari (filament)
5. Sumbu bunga (axis),
6. artikulasi,
7. Tangkai bunga (pedicel),
8.Kelenjar nektar,
9. Benang sari (stamen),
10. Bakal buah (ovum),
11. Bakal biji (ovulum),
12. Serbuk sari (pollen),
13.Kepala sari (anther),
14. Perhiasan bunga (periantheum),
15 Mahkota bunga (corolla),
16. Kelopak bunga (calyx)
Bunga disebut bunga sempurna bila memiliki alat jantan (benang sari) dan alat betina (putik) secara bersama-sama dalam satu organ. Bunga yang demikian disebut bunga banci atau hermafrodit. Bunga tidak sempurna bila memiliki salah satu kelamin baik bunga jantan ataupun bunga betina. Suatu bunga dikatakan bunga lengkap apabila memiliki semua bagian utama bunga.Bunga tidak tidak lengkap bila Empat bagian utama bunga (dari luar ke dalam) adalah sebagai berikut:
Kelopak bunga atau calyx;
Mahkota bunga atau corolla yang biasanya tipis dan dapat berwarna-warni untuk memikat serangga yang membantu proses penyerbukan;
Alat kelamin jantan atau androecium (dari bahasa Yunani andros oikia: rumah pria) berupa benang sari;
Alat kelamin betina atau gynoecium (dari bahasa Yunani gynaikos oikia: "rumah wanita") berupa putik.
Organ reproduksi betina adalah daun buah atau carpellum yang pada pangkalnya terdapat bakal buah (ovarium) dengan satu atau sejumlah bakal biji (ovulum, jamak ovula) yang membawa gamet betina) di dalam kantung embrio. Pada ujung putik terdapat kepala putik atau stigma untuk menerima serbuk sari atau pollen. Tangkai putik atau stylus berperan sebagai jalan bagi pollen menuju bakal bakal buah.
Walaupun struktur bunga yang dideskripsikan di atas dikatakan sebagai struktur tumbuhan yang "umum", spesies tumbuhan menunjukkan modifikasi yang sangat bervariasi. Modifikasi ini digunakan botanis untuk membuat hubungan antara tumbuhan yang satu dengan yang lain. Sebagai contoh, dua subkelas dari tanaman berbunga dibedakan dari jumlah organ bunganya: tumbuhan dikotil umumnya mempunyai 4 atau 5 organ (atau kelipatan 4 atau 5) sedangkan tumbuhan monokotil memiliki tiga organ atau kelipatannya.
II TUJUAN PRAKTIKUM
Adapun tujuan dilaksanakannya praktikum yaitu :
1.Mengetahui karakter dan sifat dari bunga
2.Mengamati bagian bagian bunga
3.Mengetahui jenis-jenis bunga
4.Membedakan antara bunga sempurna dan bunga lengkap
5.Menggambarkan bentuk dari bunga
6.Mengetahui simetri bunga
III ALAT DAN BAHAN
# Alat
No
Nama alat
Jumlah
1
Pisau silet
1 buah
2
Loop
1 buah
3
Pensil
1 buah
4
Penggaris
1 buah
5
Kertas gambar
1 buah
# Bahan
No
Nama
Jumlah
1
Acasia sp
1 tangkai
2
Bauhinia sp
1 tangkai
3
Calliandra sp
1 tangkai
4
Ficus sp
1 tangkai
5
Hibiscus sp
1 tangkai
6
Eucaliptus
1 tangkai
IV PROSEDUR KERJA
Langkah-langkah yang silakukian dalam melakukan praktikum :
1)Mempersiapkan alat dan bahan yang telah dibawa
2)Mengamati masing-masing bunga yang dibawa
3)Mencari simetri bunga
4)Menghitung jumlah putik dan kepala sari pada tiap-tiap bunga
5)Menuliskan masing-masing karakter dari bunga yang diamati
6)Menggambarkan masing-masing bentuk bunga
7)Mengelompokkan bunga atas bunga lengkap dan bunga tidak lengkap,bunga semperna dan bunga tidak sempurna
E. Hibiscus tiliaceus ( Bunga waru )
Keterangan :
1.Mahkota
2.Kelpak
3.Putik
4.Benang sari
Identifikasi: - Merupakan bunga tidak lengkap
Merupakan bunga sempurna
Simetri bilateral
Bentuk tajuk bunga corong
Dasar bunga kerucut
C. Helianthus annus ( Bunga matahari )
Keterangan:
1.Mahkota
2.Kelpak
3.Putik
4.Ovarium
5.Tangkai
Identifikasi: - Merupakan bunga lengkap
Merupakan bunga tidak sempurna
Bentuk dasar bunga mangkuk
Bentuk tajuk bunga tabung
Simertri radial
D. Chrysophogon aciculatus (Bunga rumput)
Keterangan :
1.Mahkota
2.Putik
3.Ovarium
Identifikasi: - Merupakan bunga tidak lengkap
Merupakan bunga tidak sempurna
Tidak memiliki kelopak
Tidak memiliki benang sari
Memiliki ovarium halus
VI JAWABAN PERTANYAAN
1. Apakah dalam satu suku ( famili ), bunga mempunyai bagian-bagian yang sama ?
Ya, pada sebagian suku mempunyai bentuk bunga yang sama , misalmya suku anggrek. Akan tetapi, sebagian suku lagi memikili bentuk bunga yang berbeda
2. Apakah bentuk ovarium bunga mempunyai tipe ovarium yang sama ?
Tidak , karena setiap bunga mempunyai bentuk ovarium yang berbeda .
3. Apakah perbedaan struktur daun kelopak dan daun mahkota ?
No
Daun Mahkota
Daun Kelopak
1
Umumnya bewarna-warni
Berwarna hijau
2
Tidak mempunayai klorofil
Mempunyai klorofil
3
Tidak dapat melakukan fotosintesis
Dapat melakukan fotosintesis
4
Memiliki permukaan halus
Permkaannya kasar
4. Bagaimana kedudukan ovarium yang saudara amati ?
1.Kedudukan ovarium bunga terletak dibawah tangkai putik atau dibawah tabung putik
2.Kedudukan ovarium bunga terletak pada tingkat yang sama dengan benang sari, mahkota dan kelopak.
VII DAFTAR PUSTAKA
Fahn, A. 1990. Plant Anatomi. 4th Ed. London, San Francisco: W.H. Freeman and Company, Butterwort-Heinemann Ltd.
Padua, L.S. de, N. Bunyapraphatsara dan R.H.M.J. Lemmerns (Editors). 199. Plant Resources of South-East Asia. Prosea Bogor, Indonesia.
Raven, P.H., R.F. Evert and S.E. Eichhorn. 1991. Biology of Plants. New York: Wort Publisher.
Stern, K.R. 2000. Introduction to Plant Biology. 8th Ed. New York: McGraw Hill.
Tjitrosoepomo, G. 2003. Morfologi Tumbuhan. 266 hal. Edisi ke-14. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Wilson, C.L. dan W.E. Loomis. 1966. Botany. 3rd Edition. New York: Holt, Rinehart and Winston.
Sudarnadi, H. (1996).Tumbuhan Monokotil. 133 Hal. Jakarta: Penebar Swadaya.
http//www.wilkipedia bunga.com
Medan, 2 Nopember 2009
Dosen/Asisten Praktikan
(Wahyu Hidayah) (Jakop E T Hutapea)
Nim :071244410058 Nim : 409141040
Laporan Praktikum Morfologi Tumbuhan
PENGAMATAN BUNGA (Flos)
O
L
E
H
Nama : Jakop E T Hutapea
Nim : 409141040
Kelas : BIO DIK B` 09
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2009
bunga
BUNGA
Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini disebabkan oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh sejumlah fitohormon tertentu. Pembentukan bunga dengan ketat dikendalikan secara genetik dan pada banyak jenis diinduksi oleh perubahan lingkungan tertentu, seperti suhu rendah, lama pencahayaan, dan ketersediaan air (lihat artikel Pembentukan bunga).
Pada tumbuhan berbiji, tubuh tunbuhan merupakan generasi sporofit dan membentuk spora jantan pada daun pendukung mikrospora sebagai benang sari serta membentuk spora betina pada daun pendukung megaspora atau daun tersusun didalam putik. Alat kelamim daun tersusun didalam sistem percabangan seperti itu disebut bunga.
Berdasarkan posisinya, bunga dapat terdapat di ujung batang atau cabang serta ketiak daun. Bunga pada tumbuhan dapat berjumlah satu disebut tunbuahan berbunga tunggal (planta unifora) atau lebih dari satu disebut tumbuhan berbunga banyak (planta multifora) yang tersusun dalam satu susunan. Jika kita memperhatikan susunan suatu bunga , dapat kita ketahui bahwa bunga adalah penjelmaan suatu tunas (batang dan daun) yang bentuk warna disesuaikan untuk kepentingan tumbuhan, sehingga pada bunga ini dapat berlangsung penyerbukan dan pembuahan. Tunas yang mengalami perubahan bentuk menjadi bunga biasanya batang itu terhenti pertumbuhannya, merupakan tnagkai dan dasar bunga, sedangkan daun-daunnya sebagian tetap seperti daun, hanya bentuk dan warnanya yang berubah, sebagian lagi mengala,`mi metamorfosis yang akhirnya menghasilkan calon individu baru.
Bunga hampir selalu berbentuk simetris, yang sering dapat digunakan sebagai penciri suatu takson. Ada dua bentuk bunga berdasar simetri bentuknya: aktinomorf ("berbentuk bintang", simetri radial) dan zigomorf (simetri cermin). Bentuk aktinomorf lebih banyak dijumpai.Bunga (flos) atau kembang adalah struktur reproduksi seksual pada tumbuhan berbunga . Pada bunga terdapat organ reproduksi (benang sari dan putik). Bunga secara sehari-hari juga dipakai untuk menyebut struktur yang secara botani disebut sebagai bunga majemuk atau inflorescence. Bunga majemuk adalah kumpulan bunga-bunga yang terkumpul dalam satu karangan. Dalam konteks ini, satuan bunga yang menyusun bunga majemuk disebut floret.Bunga berfungsi utama menghasilkan biji. Penyerbukan dan pembuahan berlangsung pada bunga. Setelah pembuahan, bunga akan berkembang menjadi buah. Buah adalah struktur yang membawa biji.
Fungsi bunga ;
1. Sebagai wadah menyatunya gamet jantan (mikrospora) dan betina (makrospora) untuk menghasilkan biji. Proses dimulai dengan penyerbukan, yang diikuti dengan pembuahan, dan berlanjut dengan pembentukan biji.
2. Beberapa bunga memiliki warna yang cerah dan secara ekologis berfungsi sebagai pemikat hewan pembantu penyerbukan. Beberapa bunga yang lain menghasilkan panas atau aroma yang khas, juga untuk memikat hewan untuk membantu penyerbukan.
3. Manusia sejak lama terpikat oleh bunga, khususnya yang berwarna-warni. Bunga menjadi salah satu penentu nilai suatu tumbuhan sebagai tanaman hias.
Organ reproduksi betina adalah daun buah atau carpellum yang pada pangkalnya terdapat bakal buah (ovarium) dengan satu atau sejumlah bakal biji (ovulum, jamak ovula) yang membawa gamet betina) di dalam kantung embrio. Pada ujung putik terdapat kepala putik atau stigma untuk menerima serbuk sari atau pollen. Tangkai putik atau stylus berperan sebagai jalan bagi pollen menuju bakal bakal buah.
Walaupun struktur bunga yang dideskripsikan di atas dikatakan sebagai struktur tumbuhan yang "umum", spesies tumbuhan menunjukkan modifikasi yang sangat bervariasi. Modifikasi ini digunakan botanis untuk membuat hubungan antara tumbuhan yang satu dengan yang lain. Sebagai contoh, dua subkelas dari tanaman berbunga dibedakan dari jumlah organ bunganya: tumbuhan dikotil umumnya mempunyai 4 atau 5 organ (atau kelipatan 4 atau 5) sedangkan tumbuhan monokotil memiliki tiga organ atau kelipatannya.
Dalam proses reproduksi generatif melalui dua tahap, yaitu: Penyerbukan/Polinasi/Persarian, adalah proses jatuhnya serbuk sari kekepala putik.
a. Anemogami, penyerbukan yang dibantu dengan angin
b. Hidrogami, penyerbukan yang dibantu dengan air
c. Zoidiogami, penyerbukan yang dibantu dengan hewan
- Kriptogami, penyerbukan yang dibantu dengan kelelawar
- Entomogami, penyerbukan yang dibantu dengan serangga
- Malakogami, penyerbukan yang dibantu dengan siput
d. Antrogami, penyerbukan yang dibantu dengan manusia
Macam penyerbukan berdasarkan asal serbuk sari dibagi menjadi:
1. Autogami : penyerbukan yang serbuksarinya berasal dari bunga itu sendiri (penyerbukan sendiri)
2. Geitonogami : penyerbukan yang serbuksarinya berasal dari bunga tetangga dalam satu pohon
3. Alogami : penyerbukan yang serbuksarinya berasal dari bunga lain dari pohon lain
4. Bastar : sama seperti alogami namun beda varietas
Bagian-bagian bunga
Bagian-bagian bunga sempurna.
1. Bunga sempurna,
2. Kepala putik (stigma),
3. Tangkai putik (stilus),
4. Tangkai sari (filament)
5. Sumbu bunga (axis),
6. artikulasi,
7. Tangkai bunga (pedicel),
8.Kelenjar nektar,
9. Benang sari (stamen),
10. Bakal buah (ovum),
11. Bakal biji (ovulum),
12. Serbuk sari (pollen),
13.Kepala sari (anther),
14. Perhiasan bunga (periantheum),
15 Mahkota bunga (corolla),
16. Kelopak bunga (calyx)
Bunga disebut bunga sempurna bila memiliki alat jantan (benang sari) dan alat betina (putik) secara bersama-sama dalam satu organ. Bunga yang demikian disebut bunga banci atau hermafrodit. Bunga tidak sempurna bila memiliki salah satu kelamin baik bunga jantan ataupun bunga betina. Suatu bunga dikatakan bunga lengkap apabila memiliki semua bagian utama bunga.Bunga tidak tidak lengkap bila Empat bagian utama bunga (dari luar ke dalam) adalah sebagai berikut:
Kelopak bunga atau calyx;
Mahkota bunga atau corolla yang biasanya tipis dan dapat berwarna-warni untuk memikat serangga yang membantu proses penyerbukan;
Alat kelamin jantan atau androecium (dari bahasa Yunani andros oikia: rumah pria) berupa benang sari;
Alat kelamin betina atau gynoecium (dari bahasa Yunani gynaikos oikia: "rumah wanita") berupa putik.
Organ reproduksi betina adalah daun buah atau carpellum yang pada pangkalnya terdapat bakal buah (ovarium) dengan satu atau sejumlah bakal biji (ovulum, jamak ovula) yang membawa gamet betina) di dalam kantung embrio. Pada ujung putik terdapat kepala putik atau stigma untuk menerima serbuk sari atau pollen. Tangkai putik atau stylus berperan sebagai jalan bagi pollen menuju bakal bakal buah.
Walaupun struktur bunga yang dideskripsikan di atas dikatakan sebagai struktur tumbuhan yang "umum", spesies tumbuhan menunjukkan modifikasi yang sangat bervariasi. Modifikasi ini digunakan botanis untuk membuat hubungan antara tumbuhan yang satu dengan yang lain. Sebagai contoh, dua subkelas dari tanaman berbunga dibedakan dari jumlah organ bunganya: tumbuhan dikotil umumnya mempunyai 4 atau 5 organ (atau kelipatan 4 atau 5) sedangkan tumbuhan monokotil memiliki tiga organ atau kelipatannya.
II TUJUAN PRAKTIKUM
Adapun tujuan dilaksanakannya praktikum yaitu :
1.Mengetahui karakter dan sifat dari bunga
2.Mengamati bagian bagian bunga
3.Mengetahui jenis-jenis bunga
4.Membedakan antara bunga sempurna dan bunga lengkap
5.Menggambarkan bentuk dari bunga
6.Mengetahui simetri bunga
III ALAT DAN BAHAN
# Alat
No
Nama alat
Jumlah
1
Pisau silet
1 buah
2
Loop
1 buah
3
Pensil
1 buah
4
Penggaris
1 buah
5
Kertas gambar
1 buah
# Bahan
No
Nama
Jumlah
1
Acasia sp
1 tangkai
2
Bauhinia sp
1 tangkai
3
Calliandra sp
1 tangkai
4
Ficus sp
1 tangkai
5
Hibiscus sp
1 tangkai
6
Eucaliptus
1 tangkai
IV PROSEDUR KERJA
Langkah-langkah yang silakukian dalam melakukan praktikum :
1)Mempersiapkan alat dan bahan yang telah dibawa
2)Mengamati masing-masing bunga yang dibawa
3)Mencari simetri bunga
4)Menghitung jumlah putik dan kepala sari pada tiap-tiap bunga
5)Menuliskan masing-masing karakter dari bunga yang diamati
6)Menggambarkan masing-masing bentuk bunga
7)Mengelompokkan bunga atas bunga lengkap dan bunga tidak lengkap,bunga semperna dan bunga tidak sempurna
E. Hibiscus tiliaceus ( Bunga waru )
Keterangan :
1.Mahkota
2.Kelpak
3.Putik
4.Benang sari
Identifikasi: - Merupakan bunga tidak lengkap
Merupakan bunga sempurna
Simetri bilateral
Bentuk tajuk bunga corong
Dasar bunga kerucut
C. Helianthus annus ( Bunga matahari )
Keterangan:
1.Mahkota
2.Kelpak
3.Putik
4.Ovarium
5.Tangkai
Identifikasi: - Merupakan bunga lengkap
Merupakan bunga tidak sempurna
Bentuk dasar bunga mangkuk
Bentuk tajuk bunga tabung
Simertri radial
D. Chrysophogon aciculatus (Bunga rumput)
Keterangan :
1.Mahkota
2.Putik
3.Ovarium
Identifikasi: - Merupakan bunga tidak lengkap
Merupakan bunga tidak sempurna
Tidak memiliki kelopak
Tidak memiliki benang sari
Memiliki ovarium halus
VI JAWABAN PERTANYAAN
1. Apakah dalam satu suku ( famili ), bunga mempunyai bagian-bagian yang sama ?
Ya, pada sebagian suku mempunyai bentuk bunga yang sama , misalmya suku anggrek. Akan tetapi, sebagian suku lagi memikili bentuk bunga yang berbeda
2. Apakah bentuk ovarium bunga mempunyai tipe ovarium yang sama ?
Tidak , karena setiap bunga mempunyai bentuk ovarium yang berbeda .
3. Apakah perbedaan struktur daun kelopak dan daun mahkota ?
No
Daun Mahkota
Daun Kelopak
1
Umumnya bewarna-warni
Berwarna hijau
2
Tidak mempunayai klorofil
Mempunyai klorofil
3
Tidak dapat melakukan fotosintesis
Dapat melakukan fotosintesis
4
Memiliki permukaan halus
Permkaannya kasar
4. Bagaimana kedudukan ovarium yang saudara amati ?
1.Kedudukan ovarium bunga terletak dibawah tangkai putik atau dibawah tabung putik
2.Kedudukan ovarium bunga terletak pada tingkat yang sama dengan benang sari, mahkota dan kelopak.
VII DAFTAR PUSTAKA
Fahn, A. 1990. Plant Anatomi. 4th Ed. London, San Francisco: W.H. Freeman and Company, Butterwort-Heinemann Ltd.
Padua, L.S. de, N. Bunyapraphatsara dan R.H.M.J. Lemmerns (Editors). 199. Plant Resources of South-East Asia. Prosea Bogor, Indonesia.
Raven, P.H., R.F. Evert and S.E. Eichhorn. 1991. Biology of Plants. New York: Wort Publisher.
Stern, K.R. 2000. Introduction to Plant Biology. 8th Ed. New York: McGraw Hill.
Tjitrosoepomo, G. 2003. Morfologi Tumbuhan. 266 hal. Edisi ke-14. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Wilson, C.L. dan W.E. Loomis. 1966. Botany. 3rd Edition. New York: Holt, Rinehart and Winston.
Sudarnadi, H. (1996).Tumbuhan Monokotil. 133 Hal. Jakarta: Penebar Swadaya.
http//www.wilkipedia bunga.com
Medan, 2 Nopember 2009
Dosen/Asisten Praktikan
(Wahyu Hidayah) (Jakop E T Hutapea)
Nim :071244410058 Nim : 409141040
Laporan Praktikum Morfologi Tumbuhan
PENGAMATAN BUNGA (Flos)
O
L
E
H
Nama : Jakop E T Hutapea
Nim : 409141040
Kelas : BIO DIK B` 09
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2009
Lemak Dan Protein
-->
- Pembentukan Lemak
Sintesis Lemak dari Karbohidrat :
Glukosa diurai menjadi piruvat ———> gliserol.
Glukosa diubah ———> gula fosfat ———> asetilKo-A ———> asam lemak.
Gliserol + asam lemak ———> lemak.
Protein ————————> Asam Amino protease
- Penguraian Lemak
- Jenis-jenis Lemak
- Asam lemak ; Menurut penyelidikan, jumlah asam lemak dalam suatu jaringan tidak pernah banyak. Hal ini terjadi karena asam lemak hanya suatu zat antara, yaitu suatu zat yang harus cepat-cepat disusun ataupun di bongkar. Walaupun belum secara seksama dapat di ikuti perubahan hasil fotosintesis menjadi asam lemak tidak diragukan lagi. Hal ini dapar dibuktikan secara tidak langsung , bahwa jika cadangan karbohidrat berkurang , maka penyusunan lemak berkurang pula. Contoh asam lemak adalah asam stearat, asam palmitat, asam oleat dan asam linoelat
- Kolesterol
- Gliserol dapat terbentuk dari tranformasi karbohidrat yang merupakan salah satu hasil dari fotosintesis. Reduksi terhadap dihidrosiasetom fosfat merupakan awal reaksi terbentuknya gliserol
- Lipoprotein Lemak dalam tubuh diangkut dari suatu tempat ke tempat lain, karena lemak bersifat tidak larut dalam air, maka untuk mengangkut lemak tersebut diperlukan suatu alat pengangkut, yaitu apo-protein, suatu jenis protein
- Posfolipid Ialah senyawa lemak yang mengandung gugusan phosphat yang termasuk golongan ini ialah : Lecithin, cephalin, sphingosin, dan sphingomyelin. Kira-kira separo dari phospholipid plasma ialah lecithin. Kadar phospholipid plasma biasanya meninggi meninggi bersamaan dengan meningginya kadar chlolesterol plasma. Angka normal untuk orang dewasa dalam keadaan puasa antara 5 – 12 mg/ 100 ml sebagai P atau 125 – 130 mg/ 100 ml sebagai lecithin. Kadar ini tampak lebih tinggi pada usia lanjut.
- Fungsi Protein :
- Sebagai zat pembangun enzim
- Pengatur asam basa dalam darah
- Keseimbangan cairan tubuh
- Pembentuk antibodi
- Sumber energi sesudah karbohidrat dan lemak
- Pembentukan Protein
Setiap sel dari organisme mampu untuk mensintesis protein-protein tertentu yang sesuai dengan keperluannya. Sintesis protein dalam sel dapat terjadi karena pada inti sel terdapat suatu zat (substansi) yang berperan penting sebagai "pengatur sintesis protein". Substansi-substansi tersebut adalah DNA dan RN
- Penguraian Protein
- Asam Amino
- Glukosa ——> piruvat ——> asetil-KoA ——> siklus krebs ——>
- Gliserol memasuki jalur metaboisme karbohidrat daintara glukosa dan piruvat
- Asam lemak mengalami beta oksidasi menjadi unit-unit yang mengandung 2 gugus karbon mengikat 1 molekul KoA menjadi asetil-KoA yang dapat masuk ke jalur metabolisme karbohidrat.
- Asam amino glukogenik diubah menjadi piruvat . Asam piruvat akan memasuki jalur metabolisme karbohidrat.
- Asam amino ketogenik diubah menjadi asetil-KoA yang dapat memasuki jalur metabolisme karbohidrat
- Asam amimo yang bukan gikogenik dan bukan ketogenik,misalnya asam glutamat, dideaminasi dan langdung memasuki siklus krebs
Rabu, 07 Oktober 2009
Jaringan Dasar
JARINGAN DASAR
Pada vertebrata terdapat beberapa jaringan dasar.
A.JARINGAN EPITEL
Jaringan epitel membatasi permukaan bebas di dalam tubuh dan menutupi
permukaan tubuh. Misalnya kulit, ditutupi oleh epitelium yang dikenal sebagai
epidermis; saluran pencernaan makanan berikut turunannya, lumennya dibatasi oleh
epitelium.
Jaingan ini dibangun oleh sel-sel yang sejenis, tersusun selapis atau berlapis-lapis
dengan adhesi yang kuat antar sel, sehingga membangun lembaran-lembaran sel. Epitel
mempunyai permukaan bebas atau apeks yang membatasi lumen atau lingkungan dan
permukaan yang bertumpu pada membran basal yang disebut permukaan basal.
Membran basal terdiri dari lamina basal yang amorf, yang berbatasan dengan epitelium
dan suatu lamina retikular yang terdiri dari serabut kolagen tipe IV. Pembuluh darah
tidak menembus membran basal. Epitel mendapat makanannya melalui proses difusi.
Hubungan antar sel di bagian apeks dilengkapi dengan struktur adhesif yang
disebut kompleks hubungan. Kompleks hubungan ini memisahkan lingkungan dalam
organisma dari lingkungan luar yang mungkin merusak, toksik dan dapat menyebabkan
infeksi. Juga menyebabkan hubungan yang kuat antar sel. Kompleks hubungan dapat
dijumpai sebagai:
Zonula occludens atau “tight junction” merupakan suatu sabuk yang mengelilingi
apeks sel epitel. Bagian ini dibangun oleh anyaman tanggul-tanggul yang beranastomose
yang membangun hambatan (barrier) bagi pergerakan molekul-molekul dari lumen ke
kompartemen lateral ekstrasel.
Zonula adherens atau “intermediate junction” terdapat tepat di bawah zonula
occludens, berfungsi sebagai struktur adhesif antar sel. Macula adherens atau
“desmosom” berfungsi mengikat sel. “Gap junction” atau nexus berfungsi melalukan ionion
dan molekul-molekul kecil antar sel epitel yang berbatasan.
Pada hewan terdapat 3 jenis sel epitel. Epitel selapis terdiri dari 1 lapisan sel dan
semua sel melekat pada lamina basal. Epitel berlapis banyak terdiri dari beberapa
lapisan sel. Sel basal melekat pada lamina basal dan sel yang terdapat di permukaan
apikal membatasi rongga. Epitel berlapis banyak palsu tampak seperti epitel berlapis
banyak karena inti sel epitel terletak pada ketinggian yang berbeda-beda, tetapi semua sel
melekat pada lamina basal.
Penamaan suatu epitel ditentukan oleh jumlah lapisan sel dan bentuk sel epitel
yang membatasi rongga atau lingkungan, misalnya: epitel selapis silindris, epitel berlapis
banyak pipih, epitel kolumner berlapis semu bersilia.
B.JARINGAN IKAT
Jaringan ikat terdiri dari berbagai jenis sel, serabut dan substansi dasar yang
amorf. Terdapat 2 jenis jaringan ikat utama yaitu: jaringan ikat kendur, seperti di
mesenterium dan lamina propria; jaringan ikat padat, ada yang teratur dan ada yang tak
teratur. Yang teratur misalnya urat dan ligament, yang tidak teratur misalnya dermis dan
periosteum atau perikondrium.
Sel jaringan ikat
Sel-sel jaringan ikat meliputi:
Fibroblast. Sel ini mempunyai juluran-juluran sitoplasma atau berbentuk
kumparan. Struktur halus fibroblast menggambarkan sel yang berperan dalam sekresi
protein ekstraseluler, yaitu mempunyai sitoplasma yang kaya akan retikulum endoplasmik
kasar, alat golgi dan mitokondria yang menyolok. Fibroblas dapat dijumpai pada semua
jenis jaringan ikat dan mempunyai fungsi mensintesa dan mensekresikan protein seperti
kolagen, elastin dan berbagai macam proteoglikan.
Makrofag. Sel ini bila sedang aktif mempunyai juluran-juluran yang diperlukan
untuk pergerakan. Makrofag kaya akan lisosom dan fagosom. Makrofag ini merupakan
komponen penting dari sistem imun, oleh karena itu banyak dijumpai di nodus limf,
limpa, dan sumsum tulang.
“Mast cells”. Sel ini mengandung butir-butir heparin yang bertindak sebagai
antikoagulan dan mengikat Ig E. Mast cell terlibat dalam reaksi-reaksi peradangan dan
alergi. Sel ini mudah dijumpai pada lamina propria sistem pernafasan dan sistem
pencernaan makanan.
Serabut jaringan ikat
Komponen serabut jaringan ikat terdiri atas:
Serabut kolagen. Bagian ini dengan EM memperlihatkan pita-pita melintang
gelap terang secara berurutan dengan periodesitas 67 nm. Serabut kolagen dibangun oleh
serabut-serabut yang lebih halus terdiri dari subunit tropokolagen.
tropokolagen, oleh karena itu terdapat 4 macam serabut kolagen yaitu kolagen tipe I,
terutama dapat dijumpai di tulang, urat, ligamen dermis, dan dentin gigi; kolagen tipe II,
terdapat di rawan; kolagen tipe III, terdapat berasosiasi dengan otot polos, saluran
pencernaan makanan dan uterus; kolagen tipe IV terdapat pada membran basal. Kolagen
merupakan protein yang paling luas penyebarannya.
Serabut elastin. Bagian ini dibangun oleh protein elastin dan bersifat sangat
elastis, oleh karena itu terdapat di wilayah-wilayah yang dapat meregang, mengembang,
dan mengendur kembali. Substansi dasar serabut elatin terdiri dari glikosaminoglikan.
kornea; hialuronik asid, terdapat di rawan, tali pusat, dan cairan bola mata; dermatan
sulfat, terdapat di kulit, pembuluh darah, katup jantung dan paru-paru; keratan sulfat
terdapat di kornea, rawan, dan nukleus pulposes; heparan sulfat dan heparin terdapat di
aorta, hati, paru-paru dan granula mast cells. Komponen protein serabut elastin disebut
proteoglikan.
Jaringan ikat dengan fungsi khusus
Jaringan ini meliputi jaringan lemak dan jaringan retikuler. Jaringan lemak
terutama dibangun oleh sel lemak, serabut kolagen, fibroblas, leukosit, makrofag, dan
kaya akan pembuluh darah. Jaringan lemak berfungsi sebagai penyimpan cadangan
makanan, bantal pelindung, dan berperan dalam termoregulasi.
Jaringan retikuler terdiri dari anyaman serabut-serabut retikulin yang argirofilik
dan sel retikuler yang mirip fibroblas. Sel retikuler ada yang fagositik dan berfungsi
sebagai penyaring. Jaringan retikuler dapat dijumpai di sekeliling pembuluh darah yang
kecil di hati, limpa, nodus limpa, dan sumsum tulang.
C. JARINGAN RAWAN
Fungsi jaringan rawan adalah sebagai jaringan penyokong yang lentur. Sama
seperti jaringan ikat, jaringan rawan terdiri dari kondrosit (sel rawan), serabut, dan
substansi dasar yang kaya akan proteoglikan dan glikoprotein. Substansi intersel yang
banyak jumlahnya disebut matriks rawan, sedangkan rongga-rongga tempat sel rawan
disebut lakuna. Rawan tidak mempunyai pembuluh darah dan saraf. Rawan memperoleh
makanan secara difusi dari kapiler dalam jaringan ikat di sekelilingnya
Rawan hialin. Jenis ini paling banyak dijumpai, terutama pada saluran
pernafasan (larink, trakhea, bronkus), ujung ventral rusuk, dan pada permukaan
persendian tulang. Dalam keadaan segar, rawan hialin berwarna kebiru-biruan dan
tembus cahaya atau hialin. Rawan ini diselaputi oleh jaringan ikat yang disebut
perikondrium. Bagian yang dekat pada rawan mengandung banyak kondroblas yang
berperan dalam pertumbuhan aposisi dari rawan. Rawan hialin tumbuh sebagai hasil
pembelahan kondrosit di bagian tengah rawan yang disebut tumbuh interstitial.
Kondroblas dan kondrosit dari rawan yang sedang tumbuh memperlihatkan nukleolus
yang jelas, sitoplasma yang basofilik dengan retikulum endoplasmik kasar yang banyak,
dan alat golgi yang menonjol. Komponen utama matriks yang amorf pada rawan hialin
adalah glikosaminoglikan, terdiri dari 2 golongan utama: asam hialuronat dan sejenis
proteoglikan. Komponen serabut dari matriksnya adalah serabut kolagen yang
membangun 40% dari berat kering rawan hialin.
Rawan elastin. Rawan ini dapat dijumpai di daun telinga dan epiglottis, yang
dalam keadaan segar berwarna kekuning-kuningan. Matriksnya selain mengandung
serabut kolagen, juga mengandung banyak sekali serabut elastin. Rawan elastin
mempunyai perikondrium.
Rawan serabut. Jenis ini dapat ditemukan di diskus intervertebralis, simfisis
pubis, dan pada perlekatan ligamen dengan tulang. Dibandingkan dengan dua jenis rawan
lainnya, rawan serabut relatif mempunyai matriks yang banyak sekali jumlahnya dan
mengandung banyak sekali serabut kolagen jenis I. Rawan ini tidak mempunyai
perikondrium.
D. JARINGAN TULANG
Jaringan tulang merupakan struktur penunjang utama tubuh. Jaringan tulang
berfungsi sebagai tempat perlekatan otot, dan bersama-sama otot membangun alat gerak
tubuh, melindungi organ-organ vital di tengkorak dan rongga dada, menyimpan kalsium
yang dapat dimobilisasi bila diperlukan oleh tubuh, dan merupakan tempat
berlangsungnya hematopoiesis.
Jaringan tulang dibangun oleh sel tulang (osteosit), serabut kolagen, dan substansi
dasar yang amorf dengan matriks yang termineralisasi. Di samping osteosit, pada
jaringan tulang dijumpai pula osteoblas yang berfungsi mensintesa komponen organik
matriks, dan osteoklas yang merupakan sel raksasa berinti banyak dengan fungsi sebagai
perombak tulang. Karena matriks tulang mengalami kalsifikasi, maka pertukaran
metabolit antara osteosit dan kapiler darah berlangsung melalui juluran-juluran osteosit
yang terdapat dalam kanal-kanal halus yang menembus matriks tulang. Kanal halus ini
disebut kanalikuli.
Matriks tulang terdiri dari keping-keping atau pelat-pelat matriks yang disebut
lamela tulang. Bahan anorganik merupakan sekitar 50% dari berat kering matriks tulang,
sementara dalam matriks tulang juga banyak terdapat kalsium dan fosfor. Selain itu
terdapat pula bikarbonat, sitrat, magnesium, kalsium, dan natrium. Kalsium dan fosfor
membentuk kristal hidroksiapatit Ca10(PO4)6(HO)2, panjang dengan ukuran 40X25X3
nm. Bahan organik yang terdapat pada matriks tulang terdiri dari serabut kolagen (95%)
dan substansi dasar yang amorf yang terdiri dari glikoprotein dan glikosaminoglikan,
seperti keratin sulfat, kondroitin sulfat, dan asam hialuronat.
Pada hewan terdapat 2 jenis tulang, yaitu tulang kompak dan tulang bunga karang
(tulang spongiosa). Tulang kompak diselaputi oleh jaringan ikat yang disebut periosteum
yang dekat matriks tulang dan bersifat lebih seluler dan vaskuler. Permukaan tulang yang
membatasi rongga sumsum dilapisi oleh endosteum yang lebih tipis daripada periosteum.
Periosteum maupun endosteum mempunyai kemampuan untuk membentuk tulang baru.
.
Struktur tulang kompak
Terdapat 2 jenis penulangan. Penulangan intramembran dan penulangan
endokondral. Penulangan intramembran terjadi langsung di dalam jaringan ikat
(mesenkim), seperti pada pembentukan tulang dermal tengkorak, yaitu tulang parietal,
frontal, dan sebagian oksipital. Penulangan endokondral merupakan penulangan yang
mengganti model rawan tulang tersebut. Misalnya penulangan yang membentuk tulang
femur atau humerus.
E. JARINGAN OTOT
Jaringan otot berfungsi untuk melakukan gerakan. Terdapat 3 jenis jaringan otot
berdasarkan sifat morfologi dan fungsinya, yaitu:
Otot polos. Otot ini tersebar luas pada sistem kardiovaskuler, pencernaan
makanan, urogenital, dan pernafasan. Otot polos berkontraksi lambat dan tidak di bawah
kemauan, sebagian besar berada di bawah pengawasan sistem saraf otonom. Jaringan
otot terdiri dari sel otot berbentuk kumparan panjang berukuran 30-200 μm. Otot polos
mengandung miofilamen aktin dan miosin, tetapi tidak teratur seperti pada otot rangka,
Otot rangka. Otot rangka dibangun oleh berkas-berkas serabut otot yang berinti
banyak dimana serabut otot tersebut menggambarkan garis-garis melintang sebagaimana
terdapat pada Gambar 6. Kontraksi otot rangka sangat cepat dan kuat di bawah kemauan/
kesadaran (voluntary). Serabut otot rangka dibangun sebagai hasil fusi mioblas yang
membentuk sinsitium. Serabut otot rangka berinti banyak dan terletak di bagian tepi
serabut otot. Serabut otot rangka terdiri dari miofibril-miofibril. Miofibril dibangun oleh
berkas-berkas filamen aktin dan miosin dengan susunan yang teratur. Serabut otot ini
diselaputi oleh jaringan ikat kendur yang terdiri dari fibroblas dan serabut kolagen yang
disebut endomisium.
Serabut otot rangka membentuk berkas serabut otot yang disebut fasikulum otot
dan diselaputi oleh jaringan ikat yang disebut perimisium. Sejumlah fasikulum otot
membangun otot rangka, misalnya otot bisep, yang diselaputi oleh jaringan ikat yang
disebut epimisium.
Membran plasma serabut otot disebut sarkolema dan retikulum endoplasmiknya
disebut retikulum sarkoplasmik. Miofibril terdiri dari subunit struktural yang disebut
sarkomer dan merupakan unit kontraksi otot. Di dalam sarkomer dapat dijumpai susunan
yang teratur dari filamen-filamen tebal (miosin) dan filamen-filamen tipis (aktin).
Sarkomer memperlihatkan gambaran pola pita gelap dan terang. Pita utama adalah yang
gelap disebut pita A, sedangkan yang terang disebut pita I. Pita A ditempati oleh filamen
tebal secara utuh dan oleh sebagian filamen tipis, sedang pita I hanya berisikan filamen
tipis. Filamen-filamen tersebut tersusun sejajar menurut kepanjangan sarkomer. Filamen
tipis satu ujungnya melekat kepada garis Z. Di tengah-tengah pita A terdapat pita H yang
hanya berisikan bagian dari filamen tebal. Bila otot mengkerut, maka filamen-filamen
tersebut akan “sliding past one another”.
Retikulum sarkoplasmik adalah modifikasi dari retikulum endoplasmik,
merupakan bagian integral dari mekanisme yang mengatur konsentrasi kalsium di
sekeliling miofibril. Retikulum sarkoplasmik merupakan anyaman yang beranastomose
dari sistern yang saling berhubungan langsung dengan sistern terminal. Retikulum
sarkoplasmik terdapat mengelilingi berkas-berkas miofibril.
Di samping retikulum sarkoplasmik, terdapat pula sistem tubulus transversal.
Sistem ini merupakan invaginasi seperti jari dari sarkolema pada ketinggian pertemuan
pita I dengan pita A dalam suatu sarkomer, untuk selanjutnya membentuk sistem tubulus
yang bercabang-cabang dan beranastomose. Dengan demikian satu sarkomer dilayani
oleh dua sistem tubulus (T tubult). Satu tubulus T akan berhubungan dengan 2 sisterna
terminal membangun suatu triad.
Otot jantung. Sel otot jantung berbentuk serabut yang bercabang dan
beranastomose membentuk anyaman yang rapat. Selnya mempunyai satu inti dalam satu
serabut otot jantung. Seperti halnya serabut otot rangka, serabut otot jantung juga
memperlihatkan gambaran seran-lintang. Pertemuan antara cabang-cabang serabut otot
jantung membangun suatu hubungan yang kompleks, disebut keping interkalar. Pada
serabut otot ini terdapat tiga jenis hubungan utama: fasia adherens (desmosom) dan gap
junction. Mengandung banyak mitokondria dan endomisiumnya kaya akan pembuluh
darah. Otot jantung, seperti halnya otot rangka mempunyai sel-sel yang panjang seperti
serabut memperlihatkan garis-garis melintang. Pada tempat pertemuan sel jantung
dijumpai keping interkalar, suatu struktur yang khas bagi otot jantung. Otot jantung
berontraksi kuat, berirama, dan tidak di bawah kemauan (involuntary).
JARINGAN SARAF
Elemen seluler dasar dari sistem saraf adalah sel saraf (neuron) dengan struktur
yang sangat bervariasi. Fungsi jaringan saraf adalah menghantar impuls saraf. Selain itu
terdapat pula beberapa jenis sel glia (neuroglia) yang berfungsi menyokong dan
melindungi neuron dan juga memberi nutrisi.
Tiga tipe neuron: neuron sensoris, neuron motoris, neuron asosiasi
Sel saraf. Sel saraf merupakan saluran anatomis dan fungsional yang terdiri dari
badan sel (perikaryon) dan juluran-juluran sel yang disebut akson dan dendrit. Akson
biasanya tunggal, sedang dendrit banyak jumlahnya. Dendrit berfungsi menerima impuls
dan menghantarkannya ke badan sel, sedang akson berfungsi menghantar impuls dari
badan sel ke sel lain (sel saraf, otot, dan kelenjar). Bagian distal akson biasanya
bercabang-cabang membentuk pohon akhir (terminal arboration).
Badan neuron. Badan neuron mengandung nukleus dan sitoplasma. Pada badan
neuron juga terdapat RE kasar, ribosom bebas, mitokondria yang sangat banyak
jumlahnya, alat golgi, neurofilamen, dan mikrotubul. RE kasar dan ribosom bebas dapat
membentuk kelompok-kelompok yang terwarna kuat oleh pewarna basa, yang dengan
perantaraan mikroskop cahaya disebut badan Nissl. Dendrit tidak mengandung alat golgi,
mengandung RE kasar, ribosom, badan Nissl, mitokondria, neurofilamen, dan mikrotubul
yang lebih banyak ditemukan daripada di akson.
Akson. Akson diawali oleh suatu bagian berbentuk piramid yang disebut axon
hillock. RE kasar dan ribosom yang ditemukan di badan sel dan dendrit, tidak terdapat
dalam akson Hillock. Mikrotubul terdapat dalam berkas-berkas. Aksoplasma (sitoplasma
akson) terutama mengandung mitokondria, neurofilamen, dan mikrotubul. Akson
Struktur dan Perkembangan Hewan 14
diselaputi oleh mielin. Di dalam sistem saraf pusat, mielin dihasilkan oleh
oligodendrosit, sedang di sistem saraf periferi dihasilkan oleh sel Schwann.
Sinapsis.
Sinapsis merupakan tempat interaksi secara anatomis dan fungsional
antara neuron. Tidak terdapat kesinambungan sitoplasmik antara neuron pada sinapsis,
tetapi terdapat segregasi neuron oleh neurolemma. Ujung akson menggelembung, disebut
boutons, bagian ini kaya akan mitokondria dan vesikula sinaptik yang berdiameter 40-65
nm. Di antara membran presinapsis dan post sinapsis terdapat celah selebar 20 nm yang
disebut celah sinapsis. Vesikula sinaptik mengandung substansi yang disebut
neurotransmitter yang bertanggungjawab terhadap penghantaran impuls saraf melintasi
celah sinapsis.