Kamis, 17 September 2009

Akar

I. TINJAUAN TEORISTIS



AKAR (RADIX)Akar adalah bagian pokok bagi tumbuhan yang tubuhnya telah merupakan kormus.

Akar bisanya mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
a.Merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah, dengan arah tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotrop), meninggalkan udara dan cahaya.b.Tidak berbuku-buku, jadi juga tidak beruas dan tidak mendukung daun-daun atau sisik-sisik maupun bagian-bagian lainnya.c.Warna tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan.d.Tumbuh terus pada ujungnya, tetapi umumnya pertumbuhannya masih kalah jika dibanding dengan batang.e.Bentuknya seringkali meruncing, hingga lebih mudah untuk menembus tanah.Akar bagi tumbuhan mempunyai fungsi untuk :a.Memperkuat berdirinya tumbuhan,b.Untuk menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut di dalam air tadi dalam tanah,c.Mengangkut air dan zat-zat makanan tadi ke tempat-tempat pada tubuh tumbuhan yang memerlukan,d.Kadang-kadang sebagai tempat untuk penimbunan makanan.

Bagian-bagian akar beserta fungsinya :
a.Leher akar atau pangkal akar (collum),
yaitu bagian akar yang bersambungan dengan pangkal batang.
b.Ujung akar (apex radicis),
bagian akar yang paling muda, terdiri atas jaringan-jaringan yang masih dapat mengadakan pertumbuhan.
c.Batang akar (corpus radicis),
bagian akar yang terdapat antara leher akar dan ujungnya.
d.Cabang-cabang akar (radix lateralis),
yaitu bagian-bagian akar yang tak langsung bersambungan dengan pangkal batang, tetapi keluar dari akar pokok,dan masing-masing dapat mengadakan percabangan lagi.
e.Serabut akar (fibrilla radicalis)
, cabang-cabang akar yang halus-halus dan berbentuk serabut.
f.Rambut-rambut akar atau bulu-bulu akar (pilus radicalis),
yaitu bagian akar yang sesungguhnya hanyalah merupakan penonjolan sel-sel kulit akar yang panjang. Bentuknya seperti bulu atau rambut, oleh sebab itu dinamakan rambut akar atau bulu akar. Dengan adanya rambut-rambut akar ini bidang penyerapan akar menjadi amat diperluas, sehingga lebih banyak air dan zat-zat makanan yang dapat dihisap.
g.Tudung akar (calyptra),
yaitu bagian akar yang letaknya paling ujung, terdiri atas jaringan yang berguna untuk melindungi ujung akaryang masih muda dan lemah. Dari bagian-bagian akar itu perlu dicatat, bahwa rambut-rambut akar merupakan bagian yang sifatnya sementara, artinya umumnya pendek dan hanya terdapat pada bagian uung akar saja. Jika akar bertambah panjang, rambut-rambut akar yang paling jauh dengan ujung lalu mati, tetapi dekat dengan ujungngnya diganti dengan yang baru.Tudung akar sebagai pelindung ujung akar dalam menembus tanah merupakan bagian yang dipinggirnya selalu aus, dan dari dalam bagian aus itu diganti pula dengan yang baru.Sewaktu tumbuhan masih kecil, yaitu dalam bentuk lembaga di dalam biji, calon akar itu sudah ada, dan disebut akar lembaga (radicula).

Pada tumbuhan lazimnya dibedakan dua macam sistem perakaran :
a.Sistem akar tunggang,
jika akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok yang bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil. Akar pokok yang berasal dari akar lembaga disebut akar tunggang (radix primaria). Susunan akar yang demikian ini biasa terdapat pada tumbuhan biji belah (Dicotyledoneae) dan tumbuhan biji telanjang (Gymnospermae).
b.Sistem akar serabut,
yaitu jika akar lembaga dalam perkembangan selanjutnya mati atau kemudian disusul oleh sejumlah akar yang kurang lebih sama besar dan semuanya keluar dari pangkal batang. Akar-akar ini karena bukan berasal dari calon akar yang aseli dinamakan akar serabut (radix adventicia)Baik pada sistem akar tunggang maupun pada sistem akar serabut, masing-masing akar dapat bercabang-cabang untuk memperluas bidang penyerapan dan untuk memperkuat berdirinya batang tumbuhan.Selanjutnya perlu diingat, bahwa akar tunggang hanya kita jumpai kalau tumbuhan ditanam dari biji. Walaupun dari golongan biji belah (Dicotyledoneae), suatu tumbuhan tak akan mempunyai akar tunggang, jika tidak ditanam dari biji, seperti misalnya berbagai jenis tanaman budidaya yang diperbanyak dengan cangkokan atau turusan (setek).
1.Berbentuk sebagai tombak (fusiformis), pangkalnya besar meruncing ke ujung dengan serabut-serabut akar sebagai percabangan, biasanya menjadi tempat penimbunan makanan, misalnya akar lobak (Raphanus sativus L.), wortel (Daucus carota I.). Berdasarkan bentuknya akar ini dinamakan pula akar tombak atau akar pena.
2.Berbentuk gasing (napiformis), pangkal akar besar membulat, akar-akar serabut sebagai cabang hanya pada ujung yang sempit meruncing, seperti terdapat pada bengkuwang (Pachyrrhizus erous Urb.) dan biet (Beta vulgaris L.). Menurut bentuknya dinamakan akar gasing.
3.Berbentuk benang (filiformis), jika akar tunggang kecil panjang seperti akar serabut saja dan juga sedikit sekali bercabang, misalnya pada kratok (Phaseolus lunatus L.).




Metamorfosis yang terjadi pada akar:

a.Akar Udara atau akar gantung (radix aereus).
Akar ini keluar dari bagian-bagian diatas tanah, menggantung di udara dan tumbuh kea rah tanah. Bergantung pada tingginya tempat permukaan keluarnya, akar gantung dapat amat panjang (sampai 30m). Selama masih menggantung akar ini hanya dapat menolong menyerap air dan zat gas dari udara, dan seringkali mempunyai jaringan khusus untuk menimbun air/udara yang disebut velamen (misalnya akar anggerik kala jengking (Arahnis flosaeris), tetapi setelah mencapai tanah, bagian yang masuk tanah lalu berkelakuan seperti akar biasa, menyerap air dan zat makanan dari tanah. Bagian yangada diatas tanah seringkali berubah menjadi batang, misalnya pada beringin (Ficus bejamina L.).

b.Akarpenggerek atau akar penghisap (haustorium),
yaitu akar-akar yang terdapat pada tumbuhan yang hidup sebagai parasit dan berguna untuk menyerap air maupun zat makanan dari inangnya seperti kita dapati pada benalu (Loranthus), yang berupa akar penggerek yang menembus kulit batang inangnya sampai ke bagian kayu. Dapat pula hanya merupakan akar-akar yang pendek yang melekat pada tuan rumahnya, tetapi juga menghisap air dan zat-zat makanan, misalnya pada endak-endak cacing (Cuscutha Australia R.Br.)

c.Akar pelekat (radix adligans),
akar-akar yang keluar dari buku-buku batang tumbuhan memanjat dan berguna untuk menempel pada penunjang saja, misalnya pada lada (Piper nigrum L.), Sirrih (Piper betle L.),

d.Akar pembelit (Cirrhus radicalis),
juga untuk memanjat, tetapi dengan memeluk penunjangnya, misalnya pada misalnya pada panili (Vanilla planifolia Andr.),

e.Akar nafas (pneumatophora),
yaitu cabang-cabang akar yang tumbuh tegak lurus ke atas hingga muncul dari permukaan tanah atau air tempat tumbuhnya tumbuhan. Akar ini mempunyai banyak liang-liang batau celah-celah (pneumathoda) untuk jalan masuknya udara yang diperlukan dalam pernafasan, karena tumbuhan ini biasanya hidup ditempat-tempat yang didalam tanah sangat kekurangan oksigen, misalnya pada bogem (Sonneratia) dan kayu api (Avicennia).







f.Akar tunjang,
yaitu akar-akar yang tumbuh dari bagian bawah batang ke segala arah dan seakan-akan menunjang batang ini jangan sampai rebah, karena batang tumbuhan yang mempunyai akar demikian ini terdapat diatas tanah atau air, dan batang beserta akar-akar tunjang ini memberikan kesan seperti orang naik diatas egrang, oleh sebab itu sering juga disebut akar egrang. Juga akar ini terdapat pada tumbuhan yang hidup di tempat yang di dalam tanah atau air tempat tumbuhnya tadi kurang oksigen, sehingga akar-akar ini selain untuk menunjang batangnya juga berguna untuk pengambilan oksigen dari udara, yaitu bagian akar tersebut yang berada diatas tanah atau air. Akar demikian kita jumpai pada pohon bakau (Rhizophora conjugate L.),
g.Akar lutut,
yaitu akar tumbuhan atau lebih tepat jika dikatakan bagian akar yang tumbuh ke atas kemudian membengkok lagi masuk ke dalam tanah, sehingga membentuk gambaran seperti lutut yang dibengkokkan. Juga akar ini seperti halnya dengan akar nafas terdapat pada tumbuhan di tepi pantai yang rendah berlumpur, dan berguna pula untuk kepentingan pernafasan, misalnya pada pohon tanjang (Bruguiera parvifolia W. et.A.) ,h.Akar banir, yaitu akar berbentuk seprti papan-papan yang diletakkan miring untuk memperkokoh berdirinya batang pohon yang tinggi besar, misalnya pada : sukun (s.), kenari (Canarium commune L.)





II TUJAUN PRAKTIKUM

Adapun dilaksanakan praktikum adlah untuk :
Mendeskripsikan /menggambarkan setiap bagian bagian akar.
Mencari perbedaan akar tunggal dan akar serabut
Menganati bentuk akar lateral
Menngambarkan bentuk akar pada berbagai tumbuhan
Mengelompokkan tumbuhan berdasarkan akarnya















III ALAT DAN BAHAN

Alat yang digunakan dalam percobaan adalah :

Pisau silet
Lup
Pensil
Serbet
Sabun
Tissyu



Bahan-bahan yang dibawa dalam percobaan :

Dautus carota (wortel)
Pachyrizus drosus (bengkoang)
Phaseolus vulgarae (akar kacang panjang )
Oriza sativa (akar padi)
Piper bettle (akar tanaman sirih )
Dendroptoe pentandi (akar tanaman benalu )
Manihot utulisima (umbi pada umbi kayu)



IV PROSEDUR KERJA


Langkah-langkah yang dikukan dalam melaksanakan praktek :
Mempersiapkan alat dan bahan yang telah dibawa kedalam laboratorium
Mengidentifikasi bagian-bagian yang terdapat pada akar
Mengamati bentuk-bentuk akar yang terdapat pada berbagai jenis tanaman
Mengelompokkan tanaman berdasarkan bentuk akar
Menghitung besar sudut pada akar lateral
Mengukur panjang akar baik yang terdapat pada akar tunggang maupun pada akar serabut
Menggambarkan bentuk akar pada akar tanaman yang dibawa.











V. HASIL PENGAMATAN





































































VI. JAWAPAN PERTANYAAN

1. Apakah akar mempunyai nodus (buku) dan ruas ?
Tidak, karena nodus dan ruas hanya terdapat pada batang sebagai titik tumbuhnya daun .Dengan kata lain, pada akar tidak terdapat daun. Selain itu, nodus akan menghambat proses penyerapan unsur hara oleh akar.

2. Apakah akar lateral sejajar satu dengan yang lainnya ?
Ya, akar lateral biasanya sejajar satu dengan yang lainnya. Ini nampak jelas kita lihat pada akar tunggang, diamana akar lateral/akar yang terbentiuk dari akar utama akan selalu sejajar pada akar lateral yang satu dengan akar lateral yang lainnya.

3. Apakah akar sejajar pada kesebuah sisi 90o atau 120o ?
Pada sebagian tanaman ada yang sejajar pada sisi 90o .Pada sebagian lagi ada yang membentuk sisi 120o. Biasanya akar akan membentuk sisi 90o untuk mencari unsur hara yang terdapat pada lapisan tanah yang paling luar.

4. Apakah fungsi morfologi dari sistem akar ?
a.Memperkuat berdirinya tumbuhan
b.Menyerap zat makanan berupa zat hara
c.Mengangkut zat hara menuju kedaun
d.Tempat penimbunan zat makanan

5. Buat perbedaan akar monokotil dan dikotil ?

Akar Monokotil
Akar Dikotil
1. Berakar serabut
2. Diameter dan panjang seluruh akar sama
3.Jumlah akarnya banyak
4.Tidak mempunyai akar lateral
1.Memiliki akar tunggang
2.Akar memiliki diameter dan panjang yang berbeda
3.jumlah akarnya sedikit
4.mempunyai akar lateral













VII. DAFTAR PUSTAKA

1. Darmono. 1995. Akar tanaman. UI-Press. Jakarta
2. Lay, B.W. 1994. Fungsi akar. Raja Grafindo Persada. Jakarta
3. Suriawiria, U. 2003.Struktur berbagai tanaman. Alumni. Bandung.
4. Hamwan, M. 1988.Morfologi. 8th ed. London. Philadelphia. Med. Publ. Co. Ltd.
5. Suripto. 1997. Diktat Morfologi tumbuhan. Jurusan Biologi. Institut pertanian Bandung. Hal 110-159.






























Laporan Praktikum Morfum

BAGIAN-BAGIAN AKAR


NAMA : JAKOP.E.T.HUTAPEA
NIM : 409141044
KELAS : PEND.BIOLOGI B/2009










JURUSAN BIOLOGI
FMIPA
UNIMED
2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar